PENYAKIT PEGUNUNGAN
Tempat-tempat yang terletak tinggi cari permukaan
laut,
mempunyai kadar zat asam (oksigen) yang lebih rendah daripada
tempat-tempat yang lebih rendah. Keadaan semacam ini sering
membawa akibat yang tidak dinginkan pada para pendaki gunung.
Gangguan tersebut terutama mulai terasa pada ketinggian 2000
meter di atas permukaan laut. Tetapi timbalnya reaksi-reaksi itu
tergantung kepada daya than dan daya penyesuaian perorangan.
1. Penyakit pegunungan yang akut
Penderita mula-mula merasa pusing, sakit kepala, letih, mengan-
tuk, kedinginan, mual dan muntah-muntah, pucat, dan sesak nafas.
Kemudian diikuti perasaan panas, gelisah, kuping berdenging,
susah berkonsentrasi dan susah tidur.
Tindakan pertolongan:
Pada umumnya dengan beristirahat, gejala-gejala akan menghi-
lang dalam waktu 24-
48 jam. Tetapi bila ticlak berhasil, penderita
harus dibawa kembali ke tempat yang lebih rendah.
Kecelakaan semacam itu dapat dicegah dengan jalan: beristirahat
sebelum melakukan pendakian, makan jangan terlalu kenyang, dan
hindari rokok atau minuman keras.
Tindakan pertolongan:
Bahaya keguguran:
Apabila perdarahan hanya sedikit, kehamilan mungkin masih
dapat ditolong.
Suruh penderita beristirahat dan tiduran.
Kalau ada, berikan obat pengurang rasa mulas (mis. papaverin).
Apabila perdarahan. mash terus atau bertambah, sebaiknya
kirim ke rumah sakit.
b. Placenta letak rendah:
Penderita harus segera dibawa ke rumah sakit. Karena apabila
perlu, mungkin harus dioperasi.
XXIII. PINGSAN
Dalam pengertian kita sehari-hari, pingsan berarti tidak sadarkan
diri. Oleh karena itu dalam bab in akan dibicarakan sekaligus
be.rbagai macam pingsan.
1. Pingsan biasa (simple fainting)
Pingsan jenis in misalnya dijumpai pada orang-orang yang berdiri
berbaris di terik matahari, atau orang-orang yang pergi tanpa
makan pagi terlebih dahulu, atau pada orang-orang tua yang berdiri
sesudah berbaring lama di tempat tidur.
Orang yang cenderung untuk pingsan macam in ialah orang yang
anemi (kurang darah), lelah, takut, atau tidak tahan melihat darah.
Tindakan pertolongan:
Baringkan penderita di ter2pat yang teduh dan datar. Kalau
mungkin dengan kepala diletakkan agak lebih rendah.
Buka baju bagian atas, serta pakaian lain yang menekan leher.
Bila penderita muntah, letakkan kepalanya dalam kedudukan
miring untuk mencegah muntahan terselak: masuk ke paru-paru.
Kompres kepalanya dengan air dingin (jangan disiramkan seperti
yang terlihat dalam adegan film).
Kalau ada, hembuskan uap amoniak di depan lubang hidungnya.
2. Pingsan karena panas (heat exhaustion)
Pingsan jenis ini terjadi pada orang-orang shat yang bekerja di
tempat yang sangat panas.