Anda di halaman 1dari 3

Profil Indikator Kefarmasian (Ruang Farmasi)

Pelayanan Kefarmasian sesuai dengan standar

Judul Indikator Ketepatan pemberian obat pada pasien sesuai dengan resep.

Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Nomor 11


Tahun 2017.

2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di


Puskesmas Nomor 26 Tahun 2020.

Dimensi Mutu Keselamatan pasien dan efektivitas pelayanan

Tujuan Untuk memastikan setiap pasien mendapatkan obat sesuai dengan resep.
1. Pengobatan yang rasional adalah suatu keadaan dimana pasien
Definisi Operasional
menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinis mereka, dengan
dosis, cara pemberian dan durasi yang tepat, dengan cara sedemikian
rupa sehingga meningkatkan kepatuhan pasien terhadap proses
pengobatan dan dengan biaya yang paling terjangkau bagi mereka dan
masyarakat pada umumnya.
2. Dalam proses penyerahan obat, ada delapan langkah penting yang
harus dilakukan untuk menjamin terlaksananya penyerahan obat yang
benar kepada pasien dari petugas penyerah obat, yaitu:
a. Petugas penyerah obat menerima resep yang benar dari pasien
atau pemberi resep (secara tertulis atau lisan) dan melakukan
pengkajian resep terhadap antara lain originalitas (keaslian)
resep, dan jika diperlukan komunikasi dengan pemberi resep
untuk resep yang meragukan dan tidak jelas.
b. Petugas penyerah obat membaca resep dengan benar dan
memeriksa ketepatan instruksi yang tertulis pada resep,
terhadap nama obat, dosis, cara dan lama pemberian, dan
ketersediaan obat. Petugas penyerah obat kemudian mencari
obat di tempat penyimpanannya.
c. Obat yang diresepkan tersedia dalam kondisi layak pakai (tidak
kadaluarsa atau rusak). Petugas penyerah obat harus menjamin
obat disimpan pada tempat yang benar, memeriksa tanggal
kadaluarsa dan melakukan proses FIFO (First in First Out), dan
melakukan proses periksa dan periksa ulang (jika
memungkinkan) terhadap ketepatan nama, kekuatan dan bentuk
sediaan obat yang diberikan.
d. Petugas penyerah obat harus memiliki pengetahuan obat dan
cara penggunaan obat yang tepat dan dapat pula melakukan
penyiapan obat dengan tepat, dan pengecekan kembali
terhadap jenis obat dan dosis.
e. Petugas penyerah obat harus mengkomunikasikan kepada
pasien cara yang tepat untuk menggunakan obat melalui
informasi mengenai etiket obat yang mencantumkan informasi
mengenai nama pasien, nama obat, petunjuk penggunaan obat,
tanggal pemberian obat, identitas pemberi resep, dan identitas
petugas penyerah obat, instruksi berupa simbol, untuk pasien
yang buta huruf dan pemberian label/etiket informasi tambahan
untuk obat.
f. Pasien mengerti terhadap instruksi dari petugas penyerah obat.
Petugas penyerah obat harus mengulang secara lisan, instruksi
yang tertulis pada etiket, jika memungkinkan dalam bahasa yang
jelas dan lugas, yang dimengerti oleh pasien, meminta pasien
untuk mengulang instruksi yang diberikan, menekankan
kebutuhan terhadap adanya kepatuhan, menginformasikan
peringatan dan perhatian terkait penggunaan obat, dan
memberikan perhatian khusus terhadap kondisi tertentu seperti
wanita hamil, pasien yang memiliki gangguan penglihatan dan
pendengaran, buta huruf, anak dan pasien lansia dan pasien
yang mendapatkan lebih dari satu jenis obat.
g. Yakinkan pasien untuk mematuhi instruksi dari terapi. Untuk
meningkatkan kepatuhan, pemberian obat harus disertai dengan
pemberian informasi yang memadai. Komunikasi dengan pasien
atau keluarganya seringkali menemui hambatan, sehingga
pasien gagal untuk mengikuti petunjuk pengobatan.
h. Petugas penyerah obat melakukan pendokumentasian terhadap
langkah yang dilakukan, yaitu memasukkan detail informasi
pada profil pengobatan pasien, memasukkan data resep dan
melengkapi data inventori.

Jenis Indikator Output

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator (pembilang) Jumlah resep obat yang diserahkan sesuai dengan ketepatan pasien.

Denominator (penyebut) Jumlah resep obat yang diterima di apotek

Target Pencapaian 100%

Kriteria: Kriteria Inklusi :

Semua resep obat masuk ke apotek dan diserahkan ke pasien yang


bersangkutan.
Kriteria Ekslusi :

Tidak ada

Formula J umlah resep obat yang diserahkan sesuai dengan ketepatan pasien
x
Jumlah resep obat yang diterima di apotek
100%
Desain Pengumpulan Concurrent (Survei harian)
Data

Sumber Data Data Sekunder

Instrumen Pengambilan Buku pemberian obat pasien


Data
Resep Obat

Besar Sampel Berdasarkan total kunjungan pasien selama satu tahun

Frekuensi Pengumpulan Harian


Data

Periode Pelaporan Data Bulanan

Periode Analisis Data Triwulanan

Penyajian Data Control chart

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Ruang Apotek

Anda mungkin juga menyukai