LIMBAH PADAT
/ SAMPAH
( REDUCE,
RECYCLING,
REUSE,
RECOVERY )
RECYCLING,
REUSE,
RECOVERY
REDUCE
PENENTUAN DAERAH PELAYANAN
KEPADATAN PENDUDUK
• Kepadatan rendah < 100 jiwa/Ha
• Kepadatan sedang 100 – 300 jiwa/Ha
• Kepadatan tinggi > 300 jiwa/Ha
DAERAH PELAYANAN
• Daerah yang sudah dilayani
• Daerah yang dekat dengan yang sudah dilayani
• Daerah yang jauh dari daerah layanan
KONDISI LINGKUNGAN
• Baik, bila sampah dikelola dan lingkungan menjadi bersih
• Sedang, bila sampah dikelola tapi lingkungan masih kotor
• Buruk, bila sampah tidak dikelola dan lingkungan masih kotor
• Buruk sekali, bila sampah tidak dikelola dan lingkungan sangat kotor
TINGKAT PENDAPATAN PENDUDUK
• Rendah
• Sedang
• Tinggi
TOPOGRAFI
• Datar / rata kemiringan < 5%
• Bergelombang kemiringan 5 – 15 %
• Berbukit / curam kemiringan > 15 %
TINGKAT PELAYANAN
STRATEGI PELAYANAN
Mendahulukan pencapaian keseimbangan pelayanan dari segi :
• Kepentingan sanitasi / ekonomi
• Kuantitas pelayanan
• Kualitas pelayanan
FREKUENSI PELAYANAN
• Wilayah dengan pelayanan intensif : pusat kota, jalan protokol,
taman/hutan kota, kawasan pemukiman tidak teratur, dan pusat
perdagangan termasuk pasar
• Wilayah dengan pelayanan menengah : wilayah pemukiman teratur,
komplek pendidikan / perkantoran, komplek kesehatan dan industri
• Wilayah dengan pelayanan rendah yaitu wilayah pinggir kota
KUALITAS OPERASIONAL
SUB-SISTEM PEWADAHAN
Pada sub-sistem ini, sampah yang ada dimasukkan ke dalam wadah yang
bergantung dari tingkat sosial-ekonomi penduduk. Misalnya ada yang
menggunakan bak sampah dari beton, ada yang dari tong yang terbuat dari
seng, plastik, dll atau ada yang menggunakan container.
Pada negara-negara maju, biasanya masyarakat yang membuang sampah
melakukan pemisahan berdasarkan jenis sampah. Sampah yang cepat
membusuk (garbage) dipisahkan dengan sampah yang tidak cepat membusuk
(rubbish, dust & ash, dll.)
PENGELOLAAN LIMBAH
PADAT / SAMPAH
MANDIRI DI SUMBER
ASPEK
PENGURANGAN
VOLUME SAMPAH
DI SUMBERNYA
( REDUCE )
SUB-SISTEM PENGUMPULAN
1. Pengumpulan individual tidak langsung, maksudnya adalah kendaraan
pengumpul (gerobak) mengambil timbulan sampah langsung dari pengguna
jasa, misalnya : rumah tangga. Kemudian diangkut ke transfer depo (stasiun
pemindahan) lalu di bawa oleh kendaraan pengangkut (truk) untuk dibuang ke
tempat pembuangan akhir (TPA). Biasanya pengumpulan ini digunakan apabila
kendaraan pengangkut tidak dapat mengambil secara langsung ke pengguna
jasa.
2. Pengumpulan individual langsung, maksudnya adalah kendaraan
pengangkut (truk) langsung mengambil timbulan sampah dari pengguna jasa
untuk kemudian dibuang ke TPA.
3. Pengumpulan komunal langsung, maksudnya pengguna jasa
mengumpulkan sampah secara komunal pada wadah komunal untuk dibawa
oleh kendaraan pengumpul, kemudian di bawa ke transfer depo, lalu diangkut
oleh kendaraan pengangkut untuk dibuang ke TPA.Sama seperti No 1 dimana
kendaraan pengangkut tidak dapat mengambil secara langsung ke pengguna
jasa.
PEMILAHAN
Dilakukan untuk menggolongkan jenis-jenis sampah sesuai dengan
karakteristiknya, sehingga ketika masuk pada pengolahan.
Menggunakan tenaga manusia (pemulung) atau menggunakan
teknologi.
mempermudah prosesnya
PENGOLAHAN SAMPAH
( Recycling, Reuse dan Recovery )
OPEN DUMPING
Sumber : JICA and PT. Arconin, Report on Solid Waste Data in Indonesia (Arianto W. & Darwin T Djajawinata: www.kkppi.go.id)