Anda di halaman 1dari 1

Ini kisah manusia yang seharusnya mengampai angan dan mimpi namun hanya terbalenggu

diruangan pengap yg penuh tragedi dan traumatis seperti tidak memiliki siapapun didunia ini

ketika satu persatu mereka yang kusayang meninggalkan rumah meninggalkanku seorang diri
dengan kondisi mental yang cacat yang tersisa hanyalah aku hampa dingin dan gelap

ketika aku depresi aku menangis kemudian aku menatap jendela melihat orang2 bermain aku
kembali menangis hingga malam hari tiba ketika semua orang terlelap dengan mimpi aku mulai
memukul wajahku berulang kali membenturkan kepalaku Kedinding berulang kali mengukir
lenganku hingga bersipah darah menikmati segala bentuk penlampiasan emosi dan berharap
penderitaan ini akan segera berakhir aku tidak ingin kamu mendengar ini tapi aku harus
mengatakannya karena emang ini yang aku mau Mati iya rasanya aku ingin sekali cepat mati jika
mungkin bahkan aku berharap tidak pernah dilahirkan sehingga tidak pernah ada benci kenapa harus
seperti ini

jiwaku terlalu rapuh dan semakin lemah

benci karena aku merasa sangatlah tidak berguna ingin sekali bersosial memiliki teman tetapi selalu
timbul perasaan cemas panik bahkan ketakutan aku tidak pernah mampu menjadi seperti orang lain
yg menjalani kehidupan normal hidupku sepi hampa tidak ada semangat dan tidak ada yang
membuatku semangat

ini bukan tentang aku yang tidak bersyukur atau tidak memiliki iman aku ini sedang sakit sama
seperti halnya dengan penyakit lain aku butuh pertolongan ini tidak hanya pemikiranku saja tapi ini
sungguh nyata rasa sakit yg aku alami tidak hanya dikepalaku aku juga merasakannya dihatiku
dikelopak mataku yang yg amat berat menahan berat dan tidak bisa berat berhari hari dibibirku yang
lelah dipaksa senyum setiap waktu diseluruh badanku yang selalu lemah yg selalu kehilangan energi

dibatinku yang teramat sesak dan perih dan tak kunjung membaik andai kamu betapa teririsnya
hatiku batinku berada diantara manusia-manusia seperti ini Bullyan cacian hinaan mereka seperti
mengelilingi ku dengan tombak tajam dimasing-masing tangannya yang kapanpun bisa menusukku
secara tiba-tiba sesuka hati mereka kenapa semua ini harus hadir dalam hidupku aku telah berusaha
keluar dari sebuah lubang justru malah jatuh dalam lubang yg lebih-lebih dalam dan gelap

tolong... tolong...

aku berteriak meminta tolong dengan sangat keras hingga suara raib sudah menangis hingga air
mata kering namun keberadaan seperti tidak ada seperti dianggap mati tidak ada yang menoleh ke
arahku dari kegelapan yg dalam ini aku hanya bisa melihat mereka dengan samar mereka terlihat
bahagia dengan tarik bibir yg merekah dan pipi yg sangat merona kapankah mereka sadar akan
beradaanku yg penuh harap-harap akan mereka mengerti akan perasaanku tolong... tolong...

dari tadi aku beteriak seperti orang gila bahkan sangat gila bahkan teriakan itu seperti bersarang
dikepalaku yg setiap watu bisa berteriak balik kearahku apa yang aku lakukan terasa sia-sia apa yg
kuperjuangkan selalu bertransformasi menjadi belatih yg sangat tajam yg selalu menikamku

lihat.. lihatlah aku wajahku kotor muram dengan garis bibir yg selalu melengkung kebawah batin dan
ragaku rapuh dan seperti ranting yg telah lama berpisah dengan inangnya.

Anda mungkin juga menyukai