Anda di halaman 1dari 1

Aku telah kehilangan dirinya.

Seorang yang awalnya mampu meluluhkan egoku, pergi begitu saja.

Aku bahkan masih merasakan sakit.

Aku tak kuasa menahan air mataku lagi.

Karena setiap malam yang datang akan terasa sangat gelap bagi diriku.

Aku kehilangannya.

Aku begitu terpuruk.

Menangis disetiap malamku, menahan semua hal yang menyakitkan ini sendiri.

Ingin sekali ku bagikan ceritaku pada orang lain, tapi lagi-lagi aku tak ingin membebani
siapapun.

Hai a.

Aku butuh kamu disini, sekedar duduk disebelahku mendengar ceritaku.

Aku membayangkan bagaimana kau berada disampingku, mendengar segala macam


leluconku atau sekedar memandangku dengan penuh kasih.

Aku membayangkannya, aku mengharapkan semua keadaan akan menjadi apa yang ku
inginkan.

Lagi. Aku egois

Mementingkan diriku.

Aku tau sejak awal kau memang menyukaiku, tapi hingga pada akhirnya kau mengenal diriku
yang sebenarnya dan kau tak mampu menerimaku.

Kau tau. Saat aku bertanya “apa kau sayang padaku?” kau tak pernah menjawabnya dengan
kata ya ataupun dengan sekedar anggukan, kau malah menjawabnya dengan “menurutmu
bagaimana?”. Aku tau sejak saat itu rasamu terhadapku berubah, aku tau.

Aku hanya diam dan berfikir positif bahwa kau menyayangiku, aku takut kau akan pergi
meninggalkanku.

Kau tau jika aku begitu manja, merengek ini dan itu sekedar menginginkan rasa kasih
sayangmu. Kau tau aku, sejak awal kau tau diriku. Aku gadis yang memang manja tapi tak
pernah mendapat perhatian dari kedua orang tuaku. Aku gadis manja yang selalu kekurangan
kasih sayang dari orang terdekatku yaitu keluargaku sendiri. Seorang gadis yang menurutmu
manja sekali saat bersama denganmu. Kau tau alasanku manja padamu karena apa.

Anda mungkin juga menyukai