Anda di halaman 1dari 2

Maret 4, 2019 

  Tak Berkategori

Bimbingan Teknis Daftar Hitam (Black List)


Bagian Pengadaan Barang/Jasa (BPBJ) menggelar Bimbingan Teknis Daftar Hitam (Blacklist) di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin (4/3/2019).

Kegiatan yang dipusatkan di Ballroom lantai 2 Grand Meranti Hotel, Jalan Kartini Selatpanjang
selama dua hari yang di ikuti seluruh Camat dan PPTK berserta tamu undangan. Kegiatan secara
resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kepulauan Meranti, Yulian Norwis.

Acara diawali dengan laporan kegiatan oleh Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa (BPBJ)
Kabupaten Kepulauan Meranti Janefi Meza A.MP menjelaskan, Bagi perusahaan peserta
pengadaan/individu peserta pengadaan wajib waspada, jika sudah ditetapkan sebagai pemenang
dalam sebuah lelang, rekanan jangan pernah bermain-main dalam melaksanakan pekerjaan proyek
Pemerintahan.

Apalagi bila Rekanan nakal tidak melaksanakan pekerjaan sebagaimana ketentuan kontrak, alih-alih
dapat untung bisa-bisa malah mendapatkan sanksi masuk dalam Daftar Hitam dengan sanksi yang
akan diterima berupa tidak diperkenankan mengikuti kegiatan yang dibiayai dari anggaran
Pemerintah di seluruh Indonesia selama 2 tahun.

Mengacu pada Peraturan LKPP No 17 tahun 2018 bahwa rekanan harus serius melaksanakan
kegiatan pekerjaan yang menggunakan anggaran Pemerintah. “Kali ini harus lebih teliti, karena jika
kedapatan bermasalah perusahaannya bakal di Blacklist dan masuk dalam sistem.

Menurutnya, tahun 2019 ini sanksi yang diberikan terlebih kuat. Gunanya agar timbulnya efek jera
kepada para rekanan,“Ini bagus, karena dulu rekanan yang perusahaannya masuk daftar hitam
terlihat biasa saja, dengan sistem ini maka perusahaan akan bekerja serius,” tegasnya.

Dalam pidato sambutan pembukanya, Sekda menjelaskan bahwa daftar Hitam pada umumnya
merupakan sesuatu yang menjadi momok bagi para penyedia yang biasa mengikuti pengadaan
barang dan jasa pemerintah baik ketika menjadi peserta pemilihan ataupun ketika perjanjian sudah
berlangsung.

Daftar Hitam secara prinsip adalah daftar yang dibuat oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat
Negara(KL/DI) yang memuat identitas Penyedia Barang/Jasa (Penyedia) yang dikenakan sanksi oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) berupa larangan mengikuti Pengadaan
Barang/Jasa pada KUD/I dan/ atau yang dikenakan sanksi oleh Negara/Lembaga Pemberi
Pinjaman/Hibah pada kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup peraturan Presiden tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Daerah/Institusi

“Apabila Penyedia dimasukan ke dalam Daftar Hitam, maka yang bersangkutan tidak dapat mengikut
proses pengadaan barang dan jasa pemerintah pada KUDI selama 1-2 tahun lamanya, tergantung
derajat pelanggaran yang diberikan (vide Pasal 6 Perka LKPP No. 17/2018),” Jelas Yulian Norwis

Bahkan parahnya lagi citra Penyedia akan menjadi buruk di mata PA/KPA sehingga dapat menjadi
acuan bagi PA/KPA untuk tidak memenangkan penyedia bersangkutan pada proses pengadaan
barang dan jasa pemenntah pada pada KL/D/I lainnya yang dikut ketika perianjan telah
ditandatangani, tidak jarang Penyedia menemui hambatan dalam melakukan pekerjaan yang mana
belum tentu hal tersebut menjadi kesalahan penyedia jasa sepenuhnya.

“Misal adanya masalah lingkungan, gangguan pihak ketiga, mobilisasi peralatan, supplier bermasalah
dan lain sebagainya ketika hal tersebut teriadi, tidak jarang pejabat pembuat komitmen (PPK)
menolak berkompromi dan malah memutus Penanjian yang berujung pada PA/KPA memasukan
penyedia ke dalam sanksi Daftar Hitam (padahal dalam Pasal 8 17 Perka LKPP No. 17/2018,”
terangnya.

“Terdapat suatu mekanisme yang harus ditempuh untuk menetapkan sanksi Daftar Hitam) Terkait hal
tersebut, maka tidak jarang pula penyedia Jasa melakukan upaya hukum baik ke pengadilan negeri
maupun melalui arbitrase sesuai dengan forum penyelesian sengketa dalam perjanjian dijelaskan
tersebut dapat di mengerti dan terapkan dinstansi tempat peserta bertugas demikian beberapa hal
yang perlu saya sampaikan,”.

Selanjutnya mengharapkan kepada semua peserta di semua Instansi Pemerintah Kabupaten


Kepulauan Meranti agar dapat serius menyelesaikan mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis ini yang
disampaikan lansung oleh narasumber kepala seksi direktorat monitoring dan evaluasi pengadaan
(LKPPRI) “Widiya Prima Sari Fuita Negara. Kepada narasumber serta panitia penyelenggara saya
mengucapkan terima kasih, harapan kita semoga acara ini dapat berjalan dengan lancar dan tertib
serta membawa manfaat sesuai yang diharapkan.

SUMBER : http://bpbj.merantikab.go.id/bimbingan-teknis-daftar-hitam-black-list.html

TGL AKSES : 08-01-2022 Jam 17.56

Anda mungkin juga menyukai