01
HANDOUT PRAKIB
KELAS : 5 Lima Tema :
BULAN : Oktober November 2022 Sholat Witir dan Sholat Tarawih
Ayat Al-Qur’an
ُل ُلَ هكمُ ُ ِّمنُ ُ هجلهو ِّد ُاْلَنعَ ِّام ُبهيهوتًا َ ُ ُل ُلَ هكمُ ُ ِّمنُ ُبهيهو ِّت هكم
َُ َس َكنًا ُ َّو َجع َُ َللاه ُ َجع
ُ َو
ِّ َظعنِّ هكم ُ َويَو َُم ُاِّقَا َمتِّ هكمُ ُ َو ِّمنُ ُاَص َوافِّ َها ُ َواَوب
ُار َها َ ُ تَست َ ِّخفُّونَ َها ُيَو َم
ُعاُاِّ ٰلىُ ِّحين ً ار َهاُُاَثَاثًاُ َّو َمتَا
ِّ ََواَشع
Dan Allah menjadikan rumah-rumah bagimu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagimu rumah-
rumah (kemah-kemah) dari kulit hewan ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya pada waktu
kamu bepergian dan pada waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu unta,
dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan kesenangan sampai waktu (tertentu). QS An Nahl : 80
Prakib | 1
الرِح ْي ِم
َّ الر ْْح ِن ِ بِس ِم
َّ هللا ْ
Sholat Witir
Sholat witir adalah sholat sunnah dengan jumlah raka’at ganjil, yang dilakukan
sebagai penutup semua shalat. Pada malam bulan Ramadhan biasanya shalat witir
dilakukan setelah shalat tarawih. Shalat witir hukumnya sunnah.
Witir secara bahasa berarti ganjil. Hal ini sebagaimana dapat kita lihat dalam
sabda Rasulullah ﷺ:
Para ulama sepakat, bahwa waktu shalat Witir tidaklah masuk kecuali setelah
‘Isya’ dan waktunya tetap berlangsung hingga Shubuh.
Dari Abu Bashra Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
Prakib | 2
bahwa dirinya akan bangun (di akhir malam), berdasarkan hadits Jabir
Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ِ ِ ِ ِ
َوَم ْن طَم َع أَ ْن يَ حق ْوَم آخَرهح، فَ ْليح ْوتْر أ ََّولَهح،اف أَ ْن الَ يَ حق ْوَم آخَر اللَّْي ِل
َ َم ْن َخ
ِ ِ فَِإ َّن صالََة،آخر اللَّي ِل
ِ فَ ْلي وتِر
ض حل َ َو َذل،ٌآخ ِر اللَّْي ِل َم ْش حه ْوَدة
َ ْك أَف َ ْ َ ْ ْح
‘Barangsiapa yang khawatir tidak bangun pada akhir malam, maka hendaklah
dia melakukan shalat Witir pada awal malam. Dan barangsiapa yang bersikeras
untuk bangun pada akhir malam, maka hendaklah dia melakukan shalat Witir pada
akhir malam, karena shalat di akhir malam itu disaksikan (oleh para Malaikat), dan
hal itu adalah lebih utama.'
Jumlah raka’at dalam shalat Witir boleh dilakukan dengan satu raka’at, tiga
raka’at, lima raka’at, tujuh raka’at, sembilan raka’at dan sebelas raka’at; dengan
dasar sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa salllam :
ب أَ ْن
َّ َح
أ نمو ل ع ف
ْ ي ل
ْ ف
َ ٍ
س م ِبِ ب أَ ْن يوتِر
َّ َح
أ نمف
َ ٍ
م ِالْ ِوتْ ر ح ٌّق علَى حك ِل مسل
َ ْ ََ ْ َ َ ْ َ َ ح َ َْ ْح َ َ ح
اح َد ٍة فَ ْليَ ْف َع ْل
ِ ب أ َْن يوتِر بِو
َ َ ح َّ َح
أ نمو ل ع ف
ْ
َ ْ ََ ْ َ َ يلْ ف
َ ٍ يوتِر بِثََال
ث َ ح
Shalat Witir hak bagi setiap muslim. Barang siapa yang ingin berwitir dengan lima
raka’at, maka kerjakanlah. Yang ingin berwitir tiga raka’at, maka kerjkanlah; dan
yang ingin berwitir satu raka’at, maka kerjakanlah! [HR Abu Dâwud].
Shalat Witir paling sedikit adalah satu raka’at dan paling banyak sebelas
raka’at, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Prakib | 3
ص َال ِة ِ َ وسلَّم يصلِي فِيما ب ْي أ َْن ي ْفر صلَّى هللاح َعلَْي ِه َِّ ول
َ غ م ْن َ َْ َ َ ح َََ َ ح َ اَّلل َكا َن َر حس ح
َّاس الْ َعتَ َمةَ إِ ََل الْ َف ْج ِر إِ ْح َدى َع ْشَرَة َرْك َعةً يح َسلِ حم نال و ع د
ْ ي ِ
ِتَّ
ل ا ي ِالْعِش ِاء و
ه
ح َ ح َ َ َ
اح َد ٍة
ِ ْي ويوتِر بِو
َ َ ح ح ِ ْ َْي حك ِل رْك َعت
َ َ ْ َب
“Dahulu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa salllam shalat antara setelah selesai
shalat Isya`, yaitu yang disebut oleh orang-orang dengan al ‘atamah sampai fajar
sebelas rakaat dengan salam setiap dua raka’at dan berwitir satu raka’at.”
( HR. Muslim)
Prakib | 4
Dan berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari al-Hasan bin ‘Ali Radhiyallahuma,
dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepadaku
beberapa kalimat yang akan aku baca pada shalat Witir, yaitu:
،ت يَّ
لو ت
َ ن ميِ وعافِِِن فِيمن عافَيت وتَولَِِّن ف،اَللَّه َّم اه ِدِِن فِيمن ه َديت
َ ْ َ ْ َْ َ َ َ ْ َ ْ َْ َ َ َ ْ َ ْ َْ ْ ح
ضى ِ َ َّ إِن، وقِِِن َشَّر ما قَضيت،وَب ِرْك ِِل فِيما أ َْعطَيت
َ ك تَ ْقضي َوالَ يح ْق َ َْ َ َ َْ َْ ََ
ت ِ والَيع، إِنَّه الَ ي ِذ ُّل من والَيت،ك
َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َعلَْي َ ح
يل
َ ا ع ت
َو اَن ب
ر
َّ تكار
ْ ب ت
َ ,تياد ع نم ز
ُّ
‘Ya Allah, berilah aku petunjuk pada orang yang telah Engkau beri petunjuk,
selamatkanlah aku pada orang yang Engkau selamatkan, kendalikanlah aku pada
orang yang telah Engkau kendalikan, berkahilah aku pada apa yang telah Engkau
berikan, lindungilah aku dari kejahatan apa yang telah Engkau putuskan,
sesungguhnya Engkaulah yang memberikan keputusan, bukan yang diberi
keputusan, sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau kasihi, dan tidak
akan mulia orang yang Engkau musuhi. Mahasuci Engkau wahai Rabb kami dan
Mahatinggi Engkau.' (HR. Abu Daud )
Penempatan Qunut :
Qunut dalam shalat Witir dilakukan pada raka’at terakhir setelah selesai dari bacaan
(al-Faatihah dan surat) dan sebelum ruku’, sebagaimana juga sah dilakukan setelah
bangun dari ruku’ (pada posisi i’tidal), semua ini telah ditetapkan secara shahih dari
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kebanyakan ulama memahami bahwa qunut
dilakukan sebelum ruku’ dengan tujuan agar lama dalam berdiri.
Prakib | 5
Sholat Tarawih
Shalat tarawih artinya shalat santai, karena para sahabat kala itu biasa
beristirahat setelah empat rakaat shalat dilakukan.
Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan setelah shalat isya pada
bulan Ramadhan. Shalat Tarawih tidak mungkin di kerjakan pada bulan-bulan yang
lainnya selain di bulan Ramadhan.
Shalat Tarawih dapat di lakukan pada awal malam setelah shalat isya, bisa
juga pada pertengahan atau pada akhir malam. Adapun waktu yang paling utama
adalah pada sepertiga malam terakhir.
Prakib | 6
Maksud qiyam Ramadhan, secara khusus, menurut Imam Nawawi adalah
shalat tarawih. Hadits ini memberitahukan, bahwa shalat tarawih itu bisa
mendatangkan maghfirah dan bisa menggugurkan semua dosa; tetapi dengan syarat
karena berlandaskan iman,membenarkan pahala-pahala yang dijanjikan oleh Allah
dan mencari pahala tersebut dari Allah. Bukan karena riya’ atau sekedar adat
kebiasaan.
Shalat Idain adalah ibadah shalat sunnah yang dilakukan setiap hari raya Idul
Fitri dan Idul Adha. Shalat Id termasuk dalam shalat sunnah mu`akkad, artinya
shalat ini walaupun bersifat sunnah namun sangat penting sehingga sangat
dianjurkan untuk tidak meninggalkannya.
Melakukan takbir pada rakaat yang pertama sebanyak tujuh kali. Antara takbir
membaca tasbih,
ِ ِاْلم حد
. َوهللاح أَ ْكبَ حر،هلل َوَال إِٰلهَ إَِّال هللاح ِ
ْ َْ حسْب َحا َن هللا َو
"Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang (berhak disembah) kecuali Allah, dan
Allah Maha Besar."
Kemudian takbir pada rakaat yang kedua sebanyak lima kali, membaca tasbih di
antara takbir.
Dan apabila imam sudah selesai salam hendaklah berdiri untuk berkhutbah dengan
satu kali khutbah.
Prakib | 7
*Adab-adab dalam shalat Idul Fitri dan Idul Adha
1. Mandi sebelum berangkat sholat Idul Fitri dan Idul Adha.
3. Sebelum Shalat Idul Fitri di anjurkan untuk makan terlebih dahulu, sedangkan
sebelum Shalat Idul Adha di anjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu.
ٍ اَّلل علَي ِه وسلَّم ال ي ْغ حدو ي وم الْ ِفطْ ِر ح ََّّت َيْ حكل ََتَر
ات َّ ىَّ
ل ص َِّ ول
اَّلل َكا َن َر حس ح
َ َ َ َ َ َْ َ َ َ َ ْ َ ح َ
َو ََيْ حكلح حه َّن ِوتْ ًرا..
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah keluar pada hari Idul Fithri (ke tempat
shalat, pen.) sampai beliau makan beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya
dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Bukhari, no. 953)
Kalau tidak mendapati kurma, boleh makan makanan halal lainnya.
4. Memperbanyak takbir.
Lafal takbir,
ِ هللا أَ ْكب ر هللا أَ ْكب ر الَ إِلَه إِالَّ هللا وهللا أَ ْكب ر هللا أَ ْكب ر و
هلل اْلَ ْم حد َ ح َ ح َح ح َح َ ح َح ح َح
(Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar
walillahil hamd)
Prakib | 8
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak
disembah selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji bagi-
Nya.
ٍِ
ُّ َِع ْن َجابِ ٍر قَ َال َكا َن الن
َ ََِّب – صلى هللا عليه وسلم – إِ َذا َكا َن يَ ْوحم عيد َخال
ف
َ الطَّ ِر
يق
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika
berada di hari ied (ingin pergi ke tempat shalat), beliau membedakan jalan antara
pergi dan pulang. (HR. Bukhari, no. 986)
َ َ َ ْ َ ُ ْ َ
اَل ْين
ِ هلل ر ِب الع
ِ الحمد
Prakib | 9