Anda di halaman 1dari 3

Permasalah Covid – 19 sudah menjadi hal umum yang telah banyak diketahui oleh

masyarakat seluruh dunia. Covid – 19 yang berasal dari kota Wuhan,China ini dalam waktu
yang sangat singkat telah menyebarluaskan virusnya kebeberapa penjuru negara, salah
satunya Indonesia. Kondisi geografis suatu negara dapat menjadi faktor penyebab percepatan
penularan virus tersebut. Jika dilihat pada konsep dasar Geografi Politik yang terletak pada
Power (kekuatan) Indonesia permasalahan Covid – 19 ini bisa bermula karena pada saat itu
masih terlambatnya dalam penanganan pertahanan dan keamanan di Indonesia, sehingga pada
saat Covid – 19 belum tersebar di Indonesia, masih banyak warga negara Indonesia yang
sedang berada diluar negeri yang bisa saja negara yang dikunjunginya telah tertular Covid –
19 dan di Indonesia pada saat itu masih banyak jalur transportasi yang masih buka sehingga
dapat membawa orang – orang asing ke Indonesia yang bisa saja orang – orang asing tersebut
telah mengidap Covid – 19, sehingga banyak warga negara Indonesia yang telah dipulangkan
dari luar negeri sudah terjangkit Covid – 19 dan membawanya ke Indonesia, pemerintah juga
dianggap terlambat untuk menangani kasus Covid – 19 ini, banyak negara – negara yang
memandang pemerintah Indonesia telat untuk melakukan Lockdown di Indonesia, sehingga
korban Covid – 19 ini selalu bertambah pada setiap harinya, hal itu telah menandakan bahwa
pertahanan dan keamanan di Indonesia pada saat itu masih telambat untuk menangani
masalah penyebaran Covid – 19 ini. Sedangkan pada keamanan di Indonesia yang melibatkan
instansi militer dan aparat, sudah cukup stabil untuk menangani masalah Covid – 19 ini, yang
selalu mengawasi kegiatan warga negaranya.

Power yang lainnya terletak pada perekonomian Indonesia ditengah – tengah pandemi Covid
– 19 ini karena seperti yang kita ketahui Indonesia tidak dapat terlepas dari dinamika
perekonomian global. Jika negara – negara yang menjalin hubungan kerjasama dengan
Indonesia yang pada saat ini juga terkena dampak dari Covid – 19, pasti negara – negara
tersebut masih memfokuskan untuk menangangi wabah Covid – 19 ini dinegaranya, sehingga
hal tersebut tentu dapat mengganggu para investor, sektor pariwisata, supply chain dan pasar
keuangan yang tentu saja dapat melemahkan perekonomian Indonesia ditengah – tengah
pandemi Covid – 19 ini, serta pelemahan ekonomi global ini dapat diperparah lagi dengan
cenderungnya pelemahan harga minyak mentah global. Sri Mulyani yang menjabat sebagai
Menteri Keuangan Indonesia bersama Komite Stabilitas Sektor Keuangan yang terdiri dari
Kemenkeu, BI, OJK dan LPS, telah melakukan perkiraan pada perekonomian Indonesia yang
mungkin akan dihadapi dengan skenario berat dan terberat akibat dampak Covid – 19 ini.
Pemaparan Sri Mulyani menyatakan hasil dari skenario berat dan terberat tersebut, ekonomi
Indonesia hanya akan tumbuh 2,3% atau mengalami penurunan sebesar 3%, dan skenario
sangat berat adalah ekonomi Indonesia dapat mengalami penurunan atau minus 0.4%. Hal ini
tentu dinyatakan sebandingkan dengan krisis keuangan 2008 silam. Artinya dari skenario ini,
dapat dikatakan bahwa penurunan ekonomi Indonesia untuk skenario berat akan lebih buruk
2,1 kali dibanding aktual yang terjadi di 2009 dan untuk skenario sangat berat dampaknya
lebih buruk 4,1 kali dibanding krisis ekonomi 2008-2009.

Konsep geografi politik yang berpengaruh pada permasalahan Covid – 19 di Indonesia adalah
Location atau tempat, kondisi geografis Indonesia merupakan negara maritim yaitu negara
kepulauan yang bertepatan berada di persimpangan dunia atau berada ditempat yang strategis
sehingga dapat menyebabkan mau tidak mau Indonesia merasakan penyebaran wabah Covid
– 19 ini, karena Indonesia dengan negara kepulauan yang dapat membuat Indonesia
kewalahan sehingga menyebabkan keterlambatan dalam menangani penyebaran Covid – 19
ini karena terdapat banyak sekali pulau – pulau yang ada di Indonesia. Karena Indonesia
sebagai negara kepulauan ini juga yang membuat Indonesia semakin cepat untuk terkena
Covid – 19 karena ada beberapa provinsi di Indonesia yang dekat dengan perbatasan negara
lain atau sebagai tempat jalur transportasi dari negara lain, hal ini tentu berpengaruh terhadap
penyebaran masalah Covid – 19 di Indonesia. Namun, dengan kondisi negara yang memiliki
banyak pulau seperti Indonesia juga bisa cukup menguntungkan untuk mencegah
berkembangnya Covid – 19 dari satu pulau ke pulau lainnya selama bisa diatur dengan baik,
contohnya seperti Gorontalo yang dinyatakan masih aman dari Covid – 19 ini.

Konsep geografi politik yang berpengaruh lainnya yaitu territory atau wilayah. Khususnya
pada iklim Indonesia. Munculnya kasus Covid – 19 di Indonesia ini yang menyebabkan
banyak yang meneliti terkait resiko merebaknya penyebaran penyakit ini. Mengingat
Indonesia memiliki cuaca dan iklim yang berbeda dengan tempat awal Covid – 19 ini
ditemukan. Beberapa penstudi memperlihatkan bahwa negara dengan posisi lintang yang
tinggi mempunyai kerentanan untuk terkena Covid – 19 yang lebih tinggi dibandingkan
dengan negara – negara tropis seperti Indonesia (Araujo et. al. 2020; Chen et. al. 2020; Sajadi
et. al. 2020; Sun et. al. 2020; Wang et. al. 2020). Dan beberapa hasil studi tersebut
menunjukkan bahwa kondisi ideal untuk virus korona ialah temperatur sekitar 8 hingga 10 °C
dan kelembapan 60% - 90% (Chen et. al. 2020 dan Sajadi et. al. 2020). Mereka
menyimpulkan bahwa kombinasi dari temperatur, kelembapan relatif, dan kecepatan angin
cukup memiliki peran dalam penyebaran Covid – 19 ini. Temperatur yang dingin dan kering
merupakan kondisi lingkungan yang kondusif bagi kelangsungan hidup virus (Sun et. al.
2020). Penelitian yang dilakukan Bannister – Tyrell (2020) juga menemukan adanya korelasi
negatif antara temperatur di atas 1 °C terhadap jumlah dugaan kasus Covid – 19/hari.

Indonesia terkenal sebagai wilayah yang memiliki iklim tropis. Dalam perkembangan saat ini
negara – negara tropis menunjukkan kerentanan yang cukup tinggi terpapar Covid – 19. Hal
ini telah diperkuat dengan dilakukannya penelitian yang dilakukan oleh kelompok peneliti
dari Boston Children’s Hospital dengan menggunakan data penyebaran di Tiongkok. Hal ini
juga telah terbukti dalam kasus Covid – 19 di Indonesia, dengan kondisi dan iklim di
Indonesia yang ditandai dengan suhu dan kelembapan yang tinggi, seharusnya Covid – 19
tidak dapat berkembang, karena kondisi iklim Indonesia cenderung tidak ideal untuk
berkembangnya Covid – 19 ini. Karena kasus Indonesia yang terkena Covid – 19 ini yang
berada didaerah tropis, maka WHO menyatakan bahwa Covid – 19 bisa hidup di iklim tropis.
Faktor mobilitas orang lebih berpengaruh dalam penyebaran dan peningkatan Covid – 19 di
Indonesia. Selain itu ternyata faktor suhu dan kelembapan udara juga dapat menjadi faktor
pendukung dalam mengurangi risiko penyebaran virus Covid – 19 ini, salah satu contohnya
apabila upaya pembatasan mobilitas orang atau interaksi sosial, serta upaya intervensi
kesehatan masyarakat lebih intensif diterapkan dan ditegakkan, suhu dan kelembapan udara
dapat menjadi faktor pendukung untuk mengurangi risiko penyebaran virus Covid – 19
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai