Kompetensi Inti :
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Nomor Bentuk
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Soal Soal
Menghargai hak asasi 1. Pelanggaran hak asasi manusia dalam 1. Memilih prinsip hak asasi manusia menurut Franklin Roosevelt 1 PG
manusia berdasarkan
perspektif Pancasila perspektif pancasila dalam kehidupan
sebagai anugerah Tuhan berbangsa dan bernegara yang 2. PG
yang Maha Esa
berbudaya lingkungan
2. Menunjuk nama dokumen universal hak asasi manusia .
3. Mengidentifikasi landasan idiil pelaksanaan hak asasi manusia di 3 PG
Indonesia
4. Memformulasikan Pancasila dengan UUD NRI Tahun 1945 dalam 4 PG
melaksanakan hak asasi manusia.
5. Mengidentifikasi pengertian pelanggaran hak asasi manusia menurut 5 PG
UU No. 26 Tahun 2000
6. Membedakan pendekatan hukum terhadap pelanggaran hak asasi dan 6 PG
2. Pelanggaran hak asasi manusia
kejahatan.
dalam Kehidupan berbangsa
dan bernegara. 7. Menunjukkan kesepakatan umat manusia terhadap pelaku pelanggaran 7 PG
hak asasi manusia.
8. Menjelaskan perspektif Pancasila terhadap hak asasi anak menurut 8 PG
pasal 28B ayat 2 UUD NRI Tahun 1945.
9. Menyimpulkan cara menghukum yang tidak melanggar hak asasi 9 PG
manusia
10. Menggeneralisasi sikap negara kesatuan republic Indonesia terhadap 10 PG
pelanggaran hak asasi manusia.
11. Menunjukkan yang dikategorikan sebagai pelanggaran hak asasi 11 PG
manusia menurut UU No. 26 tahun 2000.