Contoh Penerapan SIM
Contoh Penerapan SIM
Jawaban rata-rata skor atas topik dapat dinyatakan dalam tiga kategori berikut:
Skor Rata- Kategori Saran
Rata
1 – 1.67 Buruk Perbaiki
1.68 – 2.33 Biasa Saja Perbaiki
2.34 – 3 Baik Pertahankan
Dari hasil survei tersebut, diketahui skor rata-rata, kategori dan saran perbaikan berdasarkan
jenis kelamin adalah sebagai berikut:
No. HASIL SURVEI PADA PRIA HASIL SURVEI PADA WANITA
Pertanyaan Skor Rata-rata Kategori Saran Skor Rata-rata Kategori Saran
Q1 1,69 Biasa saja Perbaiki 1,65 Buruk Perbaiki
Q2 1,78 Biasa saja Perbaiki 1,68 Biasa saja Perbaiki
Q3 1,68 Biasa saja Perbaiki 1,71 Biasa saja Perbaiki
Q4 1,76 Biasa saja Perbaiki 1,68 Biasa saja Perbaiki
Q5 1,72 Biasa saja Perbaiki 1,79 Biasa saja Perbaiki
Q6 1,72 Biasa saja Perbaiki 1,74 Biasa saja Perbaiki
Q7 1,77 Biasa saja Perbaiki 1,77 Biasa saja Perbaiki
Q8 1,62 Buruk Perbaiki 1,80 Biasa saja Perbaiki
Q9 1,74 Biasa saja Perbaiki 1,70 Biasa saja Perbaiki
Q10 1,71 Biasa saja Perbaiki 1,79 Biasa saja Perbaiki
Berdasarkan hasil survei tersebut, diusulkan perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan pada
Pemerintah Kabupaten Mandiri sebagaimana tabel berikut:
1. Sistem penerimaan siswa baru pada sekolah negeri
a. Dinas/Badan yang terlibat
Dinas Pendidikan Kabupaten Mandiri dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Mandiri.
b. Permasalahan
Terdapat sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Jalur zonasi adalah
jalur pendaftaran yang ditujukan bagi siswa dengan domisili sesuai wilayah zonasi yang
telah ditetapkan pemerintah daerah. Domisili ditentukan berdasar alamat dalam kartu
keluarga (KK) yang diterbitkan minimal satu satu tahun sebelumnya sebelum PPDB
dibuka.
Sebaran sekolah yang tidak merata pada setiap RW menyulitkan siswa untuk masuk
sekolah negeri. Banyaknya pilihan jalur zonasi pada PPDB DKI Jakarta nyatanya tidak
menjadikan alternatif penyelesaian. Melainkan menimbulkan permasalahan baru hingga
menyulitkan siswa mengikuti proses PPDB.
c. Sistem informasi apa yang diusulkan untuk diperbaiki
Sistem informasi yang diusulkan adalah pemutakhiran Aplikasi terkait PPDB tersebut agar
lebih dapat digunakan oleh banyak pihak. Aplikasi SIAP PPDB Online/Portal dapat
disesuaikan dengan program pemerintah pusat, setiap daerah diminta untuk mulai
menerapkan smart city yang terdiri dari 6 indikator yakni smart government, smart
mobility, smart economy, smart environment, smart living, dan smart people.
d. Muatan dari tiap sistem informasi yang diusulkan
Muatan informasi yang diusulkan domisili calon peserta, lokasi sekolah yang disertai
profil sekolah yang ada. Jarak dan syarat yang dapat di upload secara online.
e. Kajian akan kelayakan SIM yang diusulkan
Kajian kelayakan dapat dilihat dari 5 sisi yakni:
1. Kelayakan teknik yang terdiri kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, perangkat
jaringan, arsitektur jaringan (software/aplikasi, infrastruktur). Untuk membangun
aplikasi terintegrasi tersebut dibutuhkan jaringan bandwith dan kapasitas server yang
besar.
2. Kelayakan ekonomi yang dapat dilihat dari jumlah dana yang dibutuhkan untuk
membangun integrasi sistem informasi tersebut
3. Kelayakan legal sangat diperlukan agar informasi / data dalam aplikasi aman (secure).
4. Kelayakan operasional dilihat dari berbagai aspek seperti performa aplikasi, informasi
dalam aplikasi, kualitas layanan, keamanan data, efisiensi penggunaan aplikasi.
Pengintegrasian aplikasi tentu harus dapat mendukung kelayakan operasional
pemberian layanan
5. Kelayakan schedule dimana Sebaiknya informasi setiap tahapan seleksi di update pada
website tersebut untuk dapat meningkatkan transparansi bagi calon pegawai atas
seleksi yang diadakan.
f. Tahapan dalam perancangan
1. Membuat kerjasama dengan perusahaan IT untuk menyediakan aplikasi tersebut.
2. Penyusunan SOP integrasi aplikasi
3. Menyediakan kapasitas server dan bandwith yang besar
4. Mengintegrasikan aplikasi
5. Uji coba aplikasi
Jawaban rata-rata skor atas topik dapat dinyatakan dalam tiga kategori berikut:
Skor Rata-Rata Kategori Saran
1 – 1.67 Buruk Perbaiki
1.68 – 2.33 Biasa Saja Perbaiki
2.34 – 3 Baik Pertahankan
Dari hasil survei tersebut, diketahui skor rata-rata, kategori dan saran perbaikan berdasarkan
pelaku ekonomi yakni pengusaha dan konsumen sebagai berikut:
HASIL SURVEI KEPADA
No. HASIL SURVEI KEPADA KONSUMEN
PENGUSAHA
Pertanyaa
Skor Rata- Skor Rata-
n Kategori Saran Kategori Saran
rata rata
Biasa Biasa
1,77 1,69
R1 saja Perbaiki saja Perbaiki
Biasa
1,77 1,64
R2 saja Perbaiki Buruk Perbaiki
Biasa Biasa
1,70 1,71
R3 saja Perbaiki saja Perbaiki
Biasa Biasa
1,82 1,71
R4 saja Perbaiki saja Perbaiki
Biasa
1,76 1,64
R5 saja Perbaiki Buruk Perbaiki
HASIL SURVEI KEPADA
No. HASIL SURVEI KEPADA KONSUMEN
PENGUSAHA
Pertanyaa
Skor Rata- Skor Rata-
n Kategori Saran Kategori Saran
rata rata
Biasa
1,67 1,69
R6 Buruk Perbaiki saja Perbaiki
Biasa
1,65 1,77
R7 Buruk Perbaiki saja Perbaiki
Biasa Biasa
1,74 1,76
R8 saja Perbaiki saja Perbaiki
Biasa Biasa
1,75 1,68
R9 saja Perbaiki saja Perbaiki
Biasa Biasa
1,73 1,79
R10 saja Perbaiki saja Perbaiki
Berdasarkan hasil survei tersebut, diusulkan perbaikan untuk meningkatkan kinerja UMKM pada
Pemerintah Kabupaten Mandiri sebagaimana tabel berikut:
1. Spesifikasi produk
a Dinas/Badan yang terlibat : Dinas Koperasi dan UMKM
b Sistem informasi apa yang : Pelatihan kepada pelaku UMKM membuat konten
diusulkan menarik
c Muatan dari tiap sistem : Produk yang ditawarkan ,Informasi produk,
informasi yang diusulkan Spesifikasi produk, Variasi produk, Harga produk,
Detail produk melalui foto dan video, Kelebihan
produk dan Reviu produk dari pembeli yang
sebelumnya
d Kajian akan kelayakan SIM : Kajian kelayakan dapat dilihat dari 5 (lima) sisi yakni
yang diusulkan kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan
legal, kelayakan operasional dan kelayakan schedule.
1. Kelayakan teknik yang terdiri dari kebutuhan
perangkat keras, perangkat lunak, perangkat
jaringan, arsitektur jaringan (software/aplikasi,
infrastruktur).
2. Kelayakan ekonomi dapat dilihat dari jumlah dana
yang dibutuhkan untuk membangun sistem
informasi tersebut. Pelatihan menggunakan
aplikasi untuk editing foto dan video digital
menggunakan dana yang relatif kecil. Banyak
aplikasi gratis berbasis website yang dapat
digunakan dan dapat digunakan tanpa bayar
(gratis). .
3. Kelayakan legal, informasi dalam platform e-
commerce berisi informasi yang confidential dan
termasuk informasi yang dikecualikan. Untuk itu
pada aplikasi sebaiknya dibuat akses terbatas
untuk masing-masing user sehingga dapat
meminimalisir kebocoran data dan penipuan-
penipuan yang sering terjadi pada platform e-
commerce.
4. Kelayakan operasional dapat dilihat dari berbagai
aspek yakni performa aplikasi, informasi dalam
aplikasi, kualitas layanan, keamanan data, efisiensi
penggunaan aplikasi.
5. Kelayakan schedule, Pemerintah melalui dinas
terkait perlu memberikan sosialisasi berkelanjutan
kepada pelaku UMKM untuk dapat mendorong
pelaku UMKM go digital.
e Tahapan dalam perancangan : Penentuan jadwal pelatihan, Penyebaran undangan
pelatihan kepada UMKM, Pelaksananaan pelatihan,
Pembukaan fitur gratis aplikasi editing foto dan video
berbasis website, Penjelasan fitur-fitur editing dan
cara editing, Penguploadan hasil editing produk dan
spesifikasinya pada toko online masing-masing
UMKM.
2. Pemasaran produk
a Dinas/Badan yang terlibat : Dinas Koperasi dan UMKM
b Sistem informasi apa yang : Sosialisasi UMKM untuk menggunakan platform
diusulkan E-commerce.
Platform e-commerce menawarkan berbagai
kemudahan untuk melakukan pemasaran produk baik
kemudahan akses informasi, kemudahan pencarian
barang, kemudahan transaksi jual beli dan
kemudahan-kemudahan lainnya. Akan tetapi, masih
banyak pelaku UMKM yang belum teredukasi terkait
manfaat penggunaan aplikasi
e-commerce tersebut dan terdapat keterbatasan
pengetahuan/literasi pelaku usaha UMKM dalam
perkembangan teknologi. Untuk itu, pemerintah perlu
aktif untuk memberikan edukasi baik berupa
sosialisasi, bimbingan teknis dan seminar-seminar
yang dapat menambah wawasan pelaku usaha
UMKM sehingga dapat meningkatkan penjualannya
secara digital.
c Muatan dari tiap sistem : Muatan informasi Profil UMKM, Produk yang
informasi yang diusulkan ditawarkan, Jumlah produk yang tersedia, Variasi
produk ,Harga produk, Detail produk, Cara
pendaftaran pada e-commerce, Cara pengupload
produk pada e-commerce, Cara pemrosesan
pesanan pada e-commerce, Cara memprosesan
pembayaran , Cara pengiriman, Pilihan
pembayaran produk dan Cara mengatas komplain
produk
d Kajian akan kelayakan SIM : Kajian kelayakan dapat dilihat dari 5 (lima) sisi yakni
yang diusulkan kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan
legal, kelayakan operasional dan kelayakan schedule.
1. Kelayakan Teknik yang terdiri dari kebutuhan
perangkat keras, perangkat lunak, perangkat
jaringan, arsitektur jaringan (software/aplikasi,
infrastruktur).
2. Kelayakan ekonomi dapat dilihat dari jumlah dana
yang dibutuhkan untuk membangun sistem
informasi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan cost and benefit analisis. Metode ini
memperhitungan besar biaya yang dikeluarkan
dengan manfaat yang diberikan melalui sistem
informasi yang baru. Kelayakan legal, informasi
dalam platform e-commerce berisi informasi yang
confidential dan termasuk informasi yang
dikecualikan. Untuk itu pada aplikasi sebaiknya
dibuat akses terbatas untuk masing-masing user
sehingga dapat meminimalisir kebocoran data dan
penipuan-penipuan yang sering terjadi pada
platform
e-commerce.
3. Kelayakan operasional dapat dilihat dari berbagai
aspek yakni performa aplikasi, informasi dalam
aplikasi, kualitas layanan, keamanan data, efisiensi
penggunaan aplikasi.
4. Kelayakan schedule, Pemerintah melalui dinas
terkait perlu memberikan sosialisasi berkelanjutan
kepada pelaku UMKM untuk dapat mendorong
pelaku UMKM go digital.
e Tahapan dalam perancangan : Mengadakan sosialisasi berkesinambungan untuk
mengedukasi platform e-commerce yang ada di
Indonesia, Memberikan pelatihan penggunaan e-
commerce, Memberikan pelatihan editing foto dan
video, Membantu pembuatan toko online usaha
UMKM, Membantu mempercantik tampilan toko
untuk menarik perhatian konsumen
4. Modal usaha
a Dinas/Badan yang terlibat : Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Sosial
Kabupaten Mandiri
b Permasalahan : Seringnya pelaku UMKM kesulitan melakukan
inovasi dalam usahanya karena kurangnya modal.
Adapun pinjaman yang ada lebih banyak dari pihak
swasta yang mematok suku bunga besar.
c Sistem informasi apa yang : Membuat aplikasi untuk pinjaman online yang
diusulkan dikelola oleh Pemerintah
d Muatan dari tiap sistem : Muatan informasi yang diperlukan Profil usaha,
informasi yang diusulkan Modal usaha yang dibutuhkan, Aset pelaku usaha,
Persyaratan pengusulan modal usaha, Historis
peminjaman modal usaha, Petunjuk usulan pengajuan
modal usaha, Proses pengajuan modal usaha
e Kajian akan kelayakan SIM : Kajian kelayakan dapat dilihat dari 5 (lima) sisi yakni
yang diusulkan kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan
legal, kelayakan operasional dan kelayakan schedule.
1. Kelayakan teknik terdiri dari kebutuhan perangkat
keras, perangkat lunak, perangkat jaringan,
arsitektur jaringan (software/aplikasi,
infrastruktur).
2. Kelayakan ekonomi dapat dilihat dari jumlah dana
yang dibutuhkan untuk membangun sistem
informasi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan cost and benefit analisis.
3. Kelayakan legal yaitu informasi pelaku usaha dan
usahanya merupakan informasi yang confidential
dan termasuk dalam informasi yang dikecualikan.
Untuk itu pada aplikasi sebaiknya dibuat akses
terbatas untuk masing-masing user sehingga dapat
meminimalisir kebocoran data.
4. Kelayakan operasional dapat dilihat dari berbagai
aspek yakni performa aplikasi, informasi dalam
aplikasi, kualitas layanan, keamanan data, efisiensi
penggunaan aplikasi.
5. Kelayakan schedule. Pemerintah melalui dinas
terkait agar melakukan sosialisasi secara reguler
kepada pelaku usaha untuk dapat
mensosialisasikan penggunaan aplikasi Sibamas.
f Tahapan dalam perancangan : Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak terkait,
Pembuatan jadwal sosialisasi yang rutin, Penyebaran
undangan sosialisasi, Menyediakan sarana prasarana
pendukung dan Melakukan sosialisasi kepada pelaku
usaha.
5. Sistem produksi
a Dinas/Badan yang terlibat : Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Sosial
Kabupaten Mandiri
b Permasalahan Pelaku UMKM tidak memiliki pencatatan atas usahanya
secara digital.
Pencatatan secara manual lebih besar memiliki error atau
kesalahan dalam pencatatan sehingga akan mempengaruhi
pengambilan keputusan.
b Sistem informasi apa yang : Pembuatan sistem informasi produksi sederhana
diusulkan namun bisa mencakup kebutuhan UMKM
c Muatan dari tiap sistem : Muatan sistem informasi antara lain Jumlah bahan
informasi yang diusulkan baku, Jumlah produk yang tersedia, Jumlah
pesanan, Jadwal pesanan, Data pembelian, Harga
pembelian, Data pembayaran, Jumlah tunggakan
pembayaran oleh pelanggan dan Jumlah utang
kepada supplier
d Kajian akan kelayakan SIM : Kajian kelayakan dapat dilihat dari 5 (lima) sisi yakni
yang diusulkan kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan
legal, kelayakan operasional dan kelayakan schedule.
1. Kelayakan teknik terdiri dari kebutuhan perangkat
keras, perangkat lunak, perangkat jaringan,
arsitektur jaringan (software/aplikasi,
infrastruktur).
2. Kelayakan ekonomi dapat dilihat dari jumlah dana
yang dibutuhkan untuk membangun sistem
informasi tersebut.
3. Kelayakan legal yaitu informasi dalam sistem
informasi tersebut dijamin keamanan datanya
untuk dapat meminimalisir kebocoran data
UMKM.
4. Kelayakan operasional dapat dilihat dari berbagai
aspek yakni performa aplikasi, informasi dalam
aplikasi, kualitas layanan, keamanan data, efisiensi
penggunaan aplikasi.
5. Kelayakan schedule. Penyusunan tahapan jadwal
untuk pembuatan sistem informasi secara
bertahap.
e Tahapan dalam perancangan : Melakukan Analisa kebutuhan informasi yang
diperlukan oleh UMKM, melakukan sosisaliasi dan
pendampingan kepada pelaku UMKM terkait proses
pencatatan yang baik.
6. Teknologi yang digunakan
a Dinas/Badan yang terlibat : Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Sosial
Kabupaten Mandiri
b Permasalahan : Masih banyak pelaku UMKM di Kabupaten Mandiri
yang belum menggunakan teknologi untuk menjual
dan memasarakan produknya.
Pelaku UMKM belum menggunakan media social
dan e-commerce.
c Sistem informasi apa yang : Penggunaan aplikasi UMKM Tumbuh yang
diusulkan diintegrasikan dengan penerapan teknologi untuk
UMKM Go Digital
d Muatan dari tiap sistem : Muatan informasi Data produk, Varian produk,
informasi yang diusulkan Harga produk, Jumlah stok produk, Data
pembelian dan Data pemesanan
e Kajian akan kelayakan SIM : Kajian kelayakan dapat dilihat dari 5 (lima) sisi yakni
yang diusulkan kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan
legal, kelayakan operasional dan kelayakan schedule.
1. Kelayakan teknik terdiri dari kebutuhan perangkat
keras, perangkat lunak, perangkat jaringan,
arsitektur jaringan (software/aplikasi,
infrastruktur).
2. Kelayakan ekonomi dapat dilihat dari jumlah dana
yang dibutuhkan untuk membangun sistem
informasi tersebut. Kelayakan legal yaitu
informasi dalam sistem informasi tersebut dijamin
keamanan datanya untuk dapat meminimalisir
kebocoran data UMKM.
3. Kelayakan operasional dapat dilihat dari berbagai
aspek yakni performa aplikasi, informasi dalam
aplikasi, kualitas layanan, keamanan data, efisiensi
penggunaan aplikasi.
4. Kelayakan schedule. Penyusunan tahapan jadwal
untuk pembuatan sistem informasi secara
bertahap.
f Tahapan dalam perancangan : Menyediakan informasi / profil usaha, Menyediakan
informasi produk, variasi produk dan harga produk
dan detail produk, melakukan evaluasi atas
pelaksanaan tersebut.
7. Pengetahuan pengelola
a Dinas/Badan yang terlibat : Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Sosial
Kabupaten Mandiri
b Sistem informasi apa yang : Aplikasi Go UMKM yang memiliki Transfer
diusulkan Knowledge yang baik, yang dapat diakses kapan saja
oleh pelaku UMKM.
c Muatan dari tiap sistem : Muatan informasi yang dimuat Ilmu manajemen
informasi yang diusulkan pemasaran, Ilmu manajemen keuangan,
Perkembangan teknologi informasi, Pemasaran
digital melalui media sosial, dan menggunakan
platform e-commerce
d Kajian akan kelayakan SIM : Kajian kelayakan dapat dilihat dari 5 sisi yakni
yang diusulkan kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan
legal, kelayakan operasional dan kelayakan schedule.
1. Kelayakan teknik terdiri dari kebutuhan perangkat
keras, perangkat lunak, perangkat jaringan,
arsitektur jaringan (software/aplikasi,
infrastruktur).
2. Kelayakan ekonomi dapat dilihat dari jumlah dana
yang dibutuhkan untuk melakukan pelatihan dan
bimbingan teknis.
3. Kelayakan legal artinya informasi pelaku usaha
dan usahanya dijamin keamanan datanya sehingga
tidak terjadi kebocoran data.
4. Kelayakan operasional dilihat dari berbagai aspek
yakni performa aplikasi, informasi dalam aplikasi,
kualitas layanan, keamanan data, efisiensi
penggunaan aplikasi.
5. Kelayakan schedule. Pemerintah melalui dinas
UMKM dapat secara reguler membuat jadwal
pelatihan dan bimbingan teknis kepada pelaku
UMKM.
e Tahapan dalam perancangan : Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak terkait,
Pembuatan jadwal yang reguler dan disosialisikan
terkait jadwal tersebut kepada pelaku UMKM.,
Menyediakan sarana prasarana pendukung,
Melakukan pelatihan dan bimbingan teknis kepada
pelaku usaha.
8. Pelayanan pengusaha
a Dinas/Badan yang terlibat : Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Sosial
Kabupaten Mandiri
b Permasalahan Seringnya pelaku UMKM tidak mengupdated
kebutuhan pasar sehingga menyulitkan untuk
memaksimalkan keuntungan UMKM tersebut.
c Sistem informasi apa yang : Update informasi dan kecepatan respon pada fitur
diusulkan chat pada platform toko online UMKM
d Muatan dari tiap sistem : Muatan informasi adalah ketersediaan produk dan
informasi yang diusulkan proses menunggu (jika ada)
e Kajian akan kelayakan SIM : Kajian kelayakan dapat dilihat dari 5 (lima) sisi yakni
yang diusulkan kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan
legal, kelayakan operasional dan kelayakan schedule.
1. Kelayakan teknik yang terdiri dari kebutuhan
perangkat keras, perangkat lunak, perangkat
jaringan, arsitektur jaringan (software/aplikasi,
infrastruktur).
2. Kelayakan ekonomi dapat dilihat dari jumlah dana
yang dibutuhkan untuk membangun sistem
informasi tersebut. Pelatihan menggunakan
aplikasi untuk editing foto dan video digital
menggunakan dana yang relatif kecil. Untuk
mendaftar platform digital (platform e-commerce)
adalah gratis.
3. Kelayakan legal, informasi dalam platform e-
commerce berisi informasi yang confidential dan
termasuk informasi yang dikecualikan. Untuk itu
pada aplikasi sebaiknya dibuat akses terbatas
untuk masing-masing user sehingga dapat
meminimalisir kebocoran data dan penipuan-
penipuan yang sering terjadi pada platform e-
commerce.
4. Kelayakan operasional dapat dilihat dari berbagai
aspek yakni performa aplikasi, informasi dalam
aplikasi, kualitas layanan, keamanan data, efisiensi
penggunaan aplikasi.
5. Kelayakan schedule, Pemerintah melalui dinas
terkait perlu memberikan sosialisasi berkelanjutan
kepada pelaku UMKM untuk dapat mendorong
pelaku UMKM go digital.
f Tahapan dalam perancangan : Pelaku UMKM melakukan update menu notifikasi
pada aplikasi e-commerce, Update dalam
memberikan reviu produk, Secepat mungkin
merespon pertanyaan dan pemesanan produk dari
pelanggan.
9. Inovasi produk
a Dinas/Badan yang terlibat : Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Sosial
Kabupaten Mandiri
b Permasalahan : Kurangnya inovasi UMKM dalam melakukan
pemutakhiran inovasi produk.
b Sistem informasi apa yang : Aplikasi Go UMKM yang memiliki Transfer
diusulkan Knowledge yang baik, dan updated kemajuan produk
yang dapat diakses kapan saja oleh pelaku UMKM.
c Muatan dari tiap sistem : Perkembangan dan Updated Inovasi Kebutuhan
informasi yang diusulkan Pasar.
d Kajian akan kelayakan SIM : Kajian kelayakan dapat dilihat dari 5 (lima) sisi yakni
yang diusulkan kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan
legal, kelayakan operasional dan kelayakan schedule.
1. Kelayakan teknik yang terdiri dari kebutuhan
perangkat keras, perangkat lunak, perangkat
jaringan, arsitektur jaringan (software/aplikasi,
infrastruktur).
2. Kelayakan ekonomi dapat dilihat dari jumlah dana
yang dibutuhkan untuk membangun sistem
informasi tersebut.
3. Kelayakan legal untuk melakukan pendataan yaitu
adanya SK Kepala Dinas terhadap ASN yang
ditunjuk untuk melakukan pendataan UMKM.
4. Kelayakan operasional dapat dilihat dari berbagai
aspek yakni performa aplikasi, informasi dalam
aplikasi, kualitas layanan, keamanan data, efisiensi
penggunaan aplikasi.
5. Kelayakan schedule, pendataan dilakukan secara
serentak dan periodic sehingga pihak dinas dapat
mengetahui jumlah UMKM yang ada di
Kabupaten Mandiri.
e Tahapan dalam perancangan : Melakukan sosisalisasi kepada pelaku UMKM dan
memberikan pengarahan agar dapat melakukan
inovasi .
Dari hasil survei tersebut, diketahui skor rata-rata, kategori dan saran perbaikan berdasarkan pelaku
ekonomi yakni pengusaha dan konsumen sebagai berikut:
HASIL SURVEI HASIL SURVEI KEPADA HASIL SURVEI
No. KEPADA SMA S1 KEPADA S2
Pertanyaa Skor Skor Skor
Kategor Kategor Kategor
n Rata- Saran Rata- Saran Rata- Saran
i i i
rata rata rata
Biasa Perbaik Biasa Perbaik Perbaik
S1 1,84 1,76 1,62 Buruk
saja i saja i i
Biasa Perbaik Biasa Perbaik Perbaik
S2 1,68 1,77 1,67 Buruk
saja i saja i i
Biasa Perbaik Biasa Perbaik Biasa Perbaik
S3 1,70 1,74 1,73
saja i saja i saja i
Biasa Perbaik Biasa Perbaik Perbaik
S4 1,70 1,74 1,60 Buruk
saja i saja i i
Biasa Perbaik Biasa Perbaik Perbaik
S5 1,72 1,71 1,87 Buruk
saja i saja i i
Perbaik Biasa Perbaik Buruk Perbaik
S6 1,58 Buruk 1,72 1,65
i saja i i
Biasa Perbaik Perbaik Buruk Perbaik
S7 1,73 1,67 Buruk 1,63
saja i i i
Biasa Perbaik Biasa Perbaik Biasa Perbaik
S8 1,80 1,70 1,69
saja i saja i saja i
Biasa Perbaik Biasa Perbaik Biasa Perbaik
S9 1,68 1,69 1,87
saja i saja i saja i
Perbaik Biasa Perbaik Perbaik
S10 1,67 Buruk 1,71 1,65 Buruk
i saja i i
Berdasarkan hasil survei tersebut, diusulkan rekomendasi perbaikan atas pelaksanaan digital bisnis
pada bagian yang masih belum baik menurun pandangan konsumen berdasarkan tingkat pendidikan
(SMA, S1, dan S2) sebagaimana tabel berikut:
2. Sumber daya
Berkaitan dengan sumber daya manusia merupakan semua aktor yang
berkepentingan serta ikut ambil andil dalam pelaksanaan kebijakan
Manado Smart City, Tim Teknis Pengembangan Manado Smart City
mengalami kendala seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang
Aplikasi dan Informatika Kota Manado berikut ini :
“Sumber daya manusia sendiri sebenarnya kami mengalami kekurangan,
untuk ASN di Kominfo yang mengusai bidang teknologi informasi hanya
3 orang. Jadi itu kurang untuk menyelesaikan tugas yang kami kerjakan.
Sebab itu, Kominfo melalui Tim Teknis melakukan rekrutmen pegawai
non ASN untuk mengisi bidang programmer dan bidang teknis lain yang
berhubungan dengan teknologi informasi dan jaringan.
1. Disposisi
Disposisi atau sikap pelaksana memegang unsur penting dalam
pelaksanaan kebijakan Manado Smart City di Kota Manado. Sebuah
kebijakan dapat berjalan dengan baik walaupun ditunjang dengan sumber
daya yang memadai, namun belum tentu hasilnya sesuai dengan yang
diharapkan jika pelaksana atau implementor tidak memiliki komitmen
dalam melaksanakan tugasnya. Sikap pelaksana pada pelaksanaan
kebijakan Manado Smart City ini dilihat dari kedisiplinan dan komitmen
dari Tim Teknis Pengembangan Manado Smart City.
2. Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi juga memiliki peran penting dalam pelaksanaan
kebijakan Manado Smart City. Struktur birokrasi erat kaitannya dengan
pembagian tugas, wewenang dan hubungan antar divisi dalam
pelaksanaan kebijakan. Dalam pelaksanaan kebijakan biasanya dibuat
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi pedoman bagi
implementor dalam melaksanakan kebijakan agar tidak melenceng dari
tujuan dan sasaran kebijakan.
7 Hasil :
penelitian Mengacu pada hasil penelitian, implementasi kebijakan Smart City Kota
Manado melalui program kegiatan yang masuk dalam 6 dimensi Smart City,
setidaknya ada 36 program kegiatan yang terlaksana belum sesuai dengan
indikator keberhasilan. Berdasarkan pada aspek kepatuhan implementor
dalam melaksanakan kebijakan Manado Smart City, implementor belum
sepenuhnya patuh terhadap Masterplan Manado Smart City sebagai petunjuk
pelaksana dan petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan.
Dari ke lima program kegiatan pada dimensi Smart Branding yang telah
direalisasikan, empat diantaranya yaitu aplikasi Manado 360, fasilitas akses
internet di lokasi wisata, e-marketplace untuk koperasi dan UKM, serta
portal koperasi dan UKM, sesuai indikator keberhasilan ke-4 program
tersebut tidak berhasil dalam implementasi pelaksanaannya. Selain tidak
adanya ketersediaan anggaran, ego sektoral lintas OPD menjadi faktor lain
gagalnya program yang sudah direalisasikan. Sementara, satu program yang
memenuhi indikator keberhasilan yakni kegiatan Manado Fiesta. Sehingga,
kepatuhan implementor dalam menjalankan program dan kebijakan belum
sesuai dengan yang diharapkan.
Pada dimensi Smart Economy telah direalisasikan sebanyak 11 program
Smart City, 3 diantaranya tidak berjalan dengan baik sesuai indikator
keberhasilan dari program itu sendiri seperti sistem infomasi pelayanan dan
ketenagakerjaan terintegrasi, sistem aplikasi Zona Penangkapan Ikan
(ZPAN), dan pembangunan pasar tradisional yang berdaya saing.
Pada dimensi Smart Environment direalisasikan sebanyak 10 program
kegiatan, dengan 4 program diantaranya berhasil dilaksanakan sesuai dengan
indikator keberhasilan program.
Pada dimensi Smart Governance, telah direalisasikan sebanyak 20 program
kegiatan Smart City.
Pada dimensi Smart Living program kegiatan yang direalisasikan yaitu 9
program dan hanya 2 program yang berhasil diimplementasikan sesuai
dengan indikator keberhasilan.
Pada dimensi Smart Society telah direalisasikan sebanyak 13 program Smart
City sesuai laporan tim teknis.
Implementasi kebijakan Manado Smart City juga telah dipengaruhi oleh
beberapa faktor dalam pelaksanaan kebijakan.
8 Jawaban atas : Implementasi kebijakan Manado Smart City telah dipengaruhi oleh beberapa
hipotesis faktor menurut teori implementasi Edward III terdiri dari komunikasi,
sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi. Pada implementasi kebijakan
Manado Smart City, komunikasi menjadi faktor penghambat. Sedangkan
untuk sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi menjadi faktor pendorong
pelaksanaan Kebijakan Manado Smart City.
9 Kesimpulan : Pada implementasi kebijakan Manado Smart City, komunikasi menjadi
faktor penghambat. Pada aspek komunikasi masih belum terlaksana dengan
optimal karena masyarakat Kota Manado sebagai kelompok sasaran
kebijakan masih banyak yang belum tahu mengenai adanya kebijakan
Manado Smart City. Sedangkan untuk sumberdaya, disposisi dan struktur
birokrasi menjadi faktor pendorong pelaksanaan Kebijakan Manado Smart
City serta adanya program yang belum direalisasikan sama sekali tapi sudah
masuk pada laporan realisasi program Smart City.