Anda di halaman 1dari 8

KERTAS KERJA PENCEGAHAN SISWA RENTAN

PUTUS SEKOLAH AGAR TIDAK PUTUS SEKOLAH

SMAN .................
KAB/KOTA ...............
PROVINSI

SATUAN TUGAS (SATGAS)


Kepala Sekolah :

Penanggung Jawab Program :

Anggota Program :

Pelaksanaan Pencegahan Siswa Rentan Putus Sekolah Agar Tidak Putus Sekolah
1) Mohon kita pahami bersama terlebih dahulu tujuan, prinsip, strategi, prosedur
implementasi pencegahan siswa putus sekolah dalam pelaksanaan pencegahan
siswa putus sekolah ini;
2) Pemahaman tersebut di atas penting agar kita tidak melihat keterisian kertas
kerja yang akan kita gunakan sebagai tujuan utama;
3) Tujuan utama kita bersama adalah “mencegah siswa putus sekolah sehingga
dapat menyelesaikan SMA”;
4) Pencegahan siswa putus sekolah dilakukan dengan mengedepankan prinsip
kolaborasi (gotong royong) antara Sekolah, Dinas, & Direktorat;
5) Pencegahan siswa putus sekolah dilakukan melalui 2 strategi utama, yaitu
Identifikasi Siswa Rentan Putus Sekolah & Pendampingan;
6) Prosedur Identifikasi siswa rentan putus sekolah dilakukan dengan melihat 3
indikator ketidakhadiran, perilaku bermasalah, dan perkembangan belajar
siswa;
7) Prosedur pendampingan dilakukan melalui mekanisme dialog, membangun
kepercayaan, dan mencari solusi terbaik agar siswa tetap bersekolah;
8) Data-data yang dikumpulkan dari siswa sifatnya rahasia. Hal ini bertujuan untuk
menjaga privasi siswa yang teridentifikasi rentan putus sekolah. Privasi siswa
yang terjaga akan berdampak pada kepercayaan siswa terhadap program ini dan
fasilitator program (guru). Kepercayaan siswa akan berkontribusi terhadap
keberhasilan program ini.
Strategi 1: Identifikasi Siswa Rentan Putus Sekolah

N Identitas Siswa Penerima Ketidakhadiran Perilaku Kesulitan Catatan


o KIP/PKH Bermasala Dalam
Nama L/ Kelas NIS Nomor Nomor h Belajar
P N KIP PKH
1 Sandy X
2 Dora X
3 Wahyu XI
4 Nengsih XII
Strategi 2: Pendampingan Siswa Rentan Putus Sekolah

No Identitas Siswa Data Siswa Alternatif Pendampingan Catatan


Nama L/P Kelas NISN Solusi
1 Sandy X Data Personal

Kondisi Ekonomi

Permasalahan

o Kesulitan Belajar
o Ketidakhadiran
o Ekonomi
o Bullying
o Tidak Percaya Diri
o Menikan

Strategi 3: Praktik-praktik Baik Pendampingan Siswa Rentan Putus Sekolah agar


Tidak Putus Sekolah
No Faktor Penyebab Siswa Putus Sekolah Alternatif Solusi Sekolah
1 Penikahan dini berdasarkan budaya dan ● Menggandeng tokoh masyarakat
adat istiadat setempat (tuan guru, ulama,
lembaga adat setempat dll) untuk
memberikan pemahaman kepada
orang tua siswa dan siswa untuk
menunda pernikahan / tidak
menikah dini;
● Penguatan karakter dan daya juang
siswa untuk tetap bersekolah;
● Melakukan pendekatan dan
penguatan pemahaman orang tua
siswa tentang pentingnya sekolah
untuk masa depan;
● Mengintegrasikan isu-isu sosial
budaya, kependudukan dan
permasalahanya dalam mata
pelajaran dan kegiatan-kegiatan
belajar siswa.

2 Individu siswa yang tidak termotivasi ● Melakukan pendampingan secara


bersekolah individual & intensif kepada siswa
dapat dilakukan oleh guru wali
kelas, guru BK dan guru lainnya;
● Memahami penyebab rendahnya
motivasi siswa (bullying, tidak
percaya diri karena kesulitan
belajar, dll) dan secara bertahap
dengan keterlibatan siswa
mencoba mengatasi permasalahan
tersebut;
3 Ekonomi (karena siswa tidak punya ● Guru memberikan kesempatan
ongkos, harus bekerja dll) untuk siswa tinggal bersama guru
(anak angkat oleh guru);
● Sekolah memberikan layanan
Pendidikan kewirausahaan
sehingga biaya Pendidikan siswa
dapat dibiayai oleh kewirausahaan
sekolah tersebut. program
kewirausahaan sekolah dapat
dibiayai melalui dana BOS;
● Patungan / iuran guru atau warga
setempat untuk membiayai siswa
sehingga mencegah siswa putus
sekolah;

4 Teknologi informasi (game, efek negatif ● Melakukan variasi layanan


sosial media) Pendidikan seperti
ekstrakurikuler, kewirausahaan,
seni dan budaya sehingga siswa
merasa nyaman dan senang berada
di sekolah;
● Melakukan edukasi tentang
penggunaan internet yang
seimbang untuk hiburan dan
Pendidikan.
5 Layanan Pendidikan sekolah yang kaku ● Meningkatkan layanan Pendidikan
dan belum memberikan kenyamanan sekolah yang ramah anak (kepala
untuk siswa berada di sekolah dan sekolah dan guru yang peduli,
belajar menyapa, berempati kepada siswa;
● Layanan ekstrakurikuler yang
memberikan proses belajar dan
beraktivitas untuk siswa yang
variatif sesuai kebutuhan dan
minat bakat siswa serta
kewirausahaan sekolah untuk
siswa.

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai