Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS KECUKUPAN KASUS DI DEPARTEMEN MATA

BERDASARKAN KOMPETENSI MINIMAL YANG DITENTUKAN OLEH KOLE

PENYAKIT/ PROSEDUR
PRODI MATA

Kornea dan EED Kasus Ocular Inflammation and Infection


Kasus Infeksi dan Inflamasi sistem lakrimal
Kasus Sellulitis preseptal
Kasus Uveitis
Kasus skleritis
kasus unusual infection etilogy for posterior uveitis
Pemeriksanaan penunjang dry eye
Refraksi, Lensa Kontak Pemeriksanaan refraksi subjektif
dan Low Vision
Pemeriksanaan retinoskopi
Membuat resep kaca mata kelainan refraksi sederhana
Fitting lensa kontak
kasus low vision
Katarak dan Bedah
pemeriksaan pasien katarak
Refraktif
pemeriksaan biometri
Pemeriksaan keratometri
Pemeriksaan USG
Pemeriksanaan Interferometri
Operasi Kataraak ECCE/SICS/Fakoemulsifikasi
Nd-YAG Kapsulotomi
Glaukoma Melakukan tonometri aplanasi
Gonioskopi
Perimetri pasien glaukoma
Retinometri
Interpretasi hasil OCT
Pemeriksanaan Funduskopi direk dan indirek
Iridotomi laser/iridektomi
Trabekulektomi
ROO Pemeriksaan kelopak mata
Menangani kasus okulasi dan/ orbita atau lakrimalis
Melakukan kasus operasi
Melakukan Audit terhadap outcome

Melakukan penatalaksanaan pasien dengan thyroid eye disease

Berpartisipasi aktif, atau melakukan asistensi pada kasus operasi levator


penatalaksanaan ruptur bola mata dan adneksa

Retina, Vitreous dan Uvea Kasus ablasio

Kasus penyakit valkular retina


Kasus Penyakit makula
Kasus ablasio retina kompleks
Pemeriksaan Oftalmologi direk dan indirek
Interpretasi FFA
Melakukan Laser PRP
Interpretasi B Scan USG
melakukan injkesi intravitreal

Neuro-Oftalmologi Kelainan Pupil diskus optikus (Inflasi, Tostik, Iskemik, Kompresi)

Kelainan Visual pathway retrobulbar


Kasus motor neuroparsis
Kasus myastenia gravis
Oftalmologi Pediatri dan
Kasus leukokaria
Strabismus
Kasus retinopathy of prematurity
kasus kelainan refraksi pada anak
Kasus Strabismus horisontal
Pemeriksaan gerak dan kedudukan bola mata
Pemeriksaan BSV (Persepsi simulatan, fusi , streoskopi)
Pemeriksanaan korespondensi retina
Forced duction test
Kasus motor neuro paresis
kasus glaukoma kongenital/juvenilis
kasus sstrabismus vertikal

kasus (mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan) ambliopia

kelainan yang berhubungan dengan systemik (TORCH,TB, JRA)

Berpartisipasi aktif, atau melakukan asistensi pada kasus operasi levator


KASUS DI DEPARTEMEN MATA
MAL YANG DITENTUKAN OLEH KOLEGIUM

TARGET JUMLAH CAPAIAN KASUS DI RSMH PER ANALISIS KECUKUPAN KASUS


KASUS PER PESERTA DIDIK ( CUKUP/ KURANG)
PESERTA DIDIK
30 19.93 kurang 1156
3 2.76 kurang 160
2 0.14 kurang 8
5 5.66 cukup 328
2 1.93 kurang 112
2 0.41 kurang 24
20 11.03 kurang 640

100 13.31 kurang 772

50 1.03 kurang 60
20 10.76 kurang 624
20 0.90 kurang 52
20 1.31 kurang 76

300 14.48 kurang 840

50 8.71 kurang 505


50 7.66 kurang 444
10 3.59 kurang 208
20 3.52 kurang 204
60 3.93 kurang 228
2 0.90 kurang 52
100 22.55 kurang 1308
50 mata 14.90 kurang 864
50 mata 14.90 kurang 864
20 13.45 kurang 780
50 7.66 kurang 444
14.90 cukup 864
2 4.62 cukup 268
2 6.55 cukup 380
20 4.97 kurang 288
20 4.14 kurang 240
20 4.14 kurang 240
5 2.21 kurang 128

2 3.66 cukup 212

1 2.97 cukup 172


1.45 cukup 84

10 5.79 kurang 336

20 22.14 cukup 1284


20 22.14 cukup 1284
2 5.79 cukup 336
21.72 cukup 1260
10 15.10 cukup 876
10 21.72 cukup 1260
10 21.72 cukup 1260
10 21.52 cukup 1248

10 15.03 cukup 872

5 3.59 kurang 208


10 4.62 kurang 268
2 2.28 cukup 132

5 4.69 kurang 272

2 1.24 kurang 72
10 2.97 kurang 172
2 2.97 cukup 172
10 8.34 kurang 484
20 8.34 kurang 484
10 4.69 kurang 272
10 8.34 kurang 484
2 0.14 kurang 8
2 1.93 kurang 112
1 2.97 cukup 172

10 3.45 kurang 200

2 1.93 kurang 112

10 6.69 kurang 388


PENYAKIT/ PROSEDUR TARGET
PRODI MATA JUMLAH
KASUS
Kornea dan EED Kasus Ocular Inflammation and Infection 30
Kasus Infeksi dan Inflamasi sistem lakrimal 3
Kasus Sellulitis preseptal 2
Kasus Uveitis 5
Kasus skleritis 2
kasus unusual infection etilogy for posterior uveitis 2
Pemeriksanaan penunjang dry eye 20
Refraksi, Lensa
Kontak dan Low Pemeriksanaan refraksi subjektif 100
Vision
Pemeriksanaan retinoskopi 50
Membuat resep kaca mata kelainan refraksi sederhana 20
Fitting lensa kontak 20
kasus low vision 20
Katarak dan Bedah
pemeriksaan pasien katarak 300
Refraktif
pemeriksaan biometri 50
Pemeriksaan keratometri 50
Pemeriksaan USG 10
Pemeriksanaan Interferometri 20
Operasi Kataraak ECCE/SICS/Fakoemulsifikasi 60
Nd-YAG Kapsulotomi 2
Glaukoma Melakukan tonometri aplanasi 100
Gonioskopi 50 mata
Perimetri pasien glaukoma 50 mata
Retinometri 20
Interpretasi hasil OCT 50
Pemeriksanaan Funduskopi direk dan indirek
Iridotomi laser/iridektomi 2
Trabekulektomi 2
ROO Pemeriksaan kelopak mata 20
Menangani kasus okulasi dan/ orbita atau lakrimalis 20
Melakukan kasus operasi 20
Melakukan Audit terhadap outcome 5

Melakukan penatalaksanaan pasien dengan thyroid eye disease 2

Berpartisipasi aktif, atau melakukan asistensi pada kasus operasi


levator 1

penatalaksanaan ruptur bola mata dan adneksa


Retina, Vitreous dan
Kasus ablasio 10
Uvea
Kasus penyakit valkular retina 20
Kasus Penyakit makula 20
Kasus ablasio retina kompleks 2
Pemeriksaan Oftalmologi direk dan indirek
Interpretasi FFA 10
Melakukan Laser PRP 10
Interpretasi B Scan USG 10
melakukan injkesi intravitreal 10

Neuro-Oftalmologi Kelainan Pupil diskus optikus (Inflasi, Tostik, Iskemik, Kompresi) 10

Kelainan Visual pathway retrobulbar 5


Kasus motor neuroparsis 10
Kasus myastenia gravis 2

Oftalmologi Pediatri
Kasus leukokaria 5
dan Strabismus

Kasus retinopathy of prematurity 2


kasus kelainan refraksi pada anak 10
Kasus Strabismus horisontal 2
Pemeriksaan gerak dan kedudukan bola mata 10
Pemeriksaan BSV (Persepsi simulatan, fusi , streoskopi) 20
Pemeriksanaan korespondensi retina 10
Forced duction test 10
Kasus motor neuro paresis 2
kasus glaukoma kongenital/juvenilis 2
kasus sstrabismus vertikal 1

kasus (mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan) ambliopia 10

kelainan yang berhubungan dengan systemik (TORCH,TB, JRA) 2

Berpartisipasi aktif, atau melakukan asistensi pada kasus operasi levator 10


CAPAIAN KASUS DI RSMH PER ANALISIS
JUMLAH KASUS JUMLAH RESIDEN PESERTA DIDIK KECUKUPAN
KASUS
1156 58 19.9310344827586 kurang
160 58 2.75862068965517 kurang
8 58 0.137931034482759 kurang
328 58 5.6551724137931 cukup
112 58 1.93103448275862 kurang
24 58 0.413793103448276 kurang
640 58 11.0344827586207 kurang

772 58 13.3103448275862 cukup

60 58 1.03448275862069 cukup
624 58 10.7586206896552 cukup
52 58 0.896551724137931 cukup
76 58 1.31034482758621 cukup

380 58 6.55172413793104 cukup

505 58 8.70689655172414 cukup


444 58 7.6551724137931 cukup
208 58 3.58620689655172 cukup
204 58 3.51724137931034 cukup
228 58 3.93103448275862 cukup
52 58 0.896551724137931 cukup
1308 58 22.551724137931 cukup
864 58 14.8965517241379 cukup
864 58 14.8965517241379 cukup
780 58 13.448275862069 cukup
444 58 7.6551724137931 cukup
864 58 14.8965517241379 cukup
268 58 4.62068965517241 cukup
380 58 6.55172413793104 cukup
288 58 4.96551724137931 cukup
240 58 4.13793103448276 cukup
240 58 4.13793103448276 cukup
128 58 2.20689655172414 cukup

212 58 3.6551724137931 cukup

172 58 2.96551724137931 cukup

84 58 1.44827586206897 cukup

336 58 5.79310344827586 cukup


1284 58 22.1379310344828 cukup
1284 58 22.1379310344828 cukup
336 58 5.79310344827586 cukup
1260 58 21.7241379310345 cukup
876 58 15.1034482758621 cukup
1260 58 21.7241379310345 cukup
1260 58 21.7241379310345 cukup
1248 58 21.5172413793103 cukup

872 58 15.0344827586207 cukup

208 58 3.58620689655172 cukup


268 58 4.62068965517241 cukup
132 58 2.27586206896552 cukup

272 58 4.68965517241379 cukup

72 58 1.24137931034483 cukup
172 58 2.96551724137931 cukup
172 58 2.96551724137931 cukup
484 58 8.3448275862069 cukup
484 58 8.3448275862069 cukup
272 58 4.68965517241379 cukup
484 58 8.3448275862069 cukup
8 58 0.137931034482759 cukup
112 58 1.93103448275862 cukup
172 58 2.96551724137931 cukup

200 58 3.44827586206897 cukup

112 58 1.93103448275862 cukup

388 58 6.68965517241379 cukup


19.931034
ANALISIS KECUKUPAN KASUS DI DEPARTEMEN
MATA
BERDASARKAN KOMPETENSI MINIMAL YANG
DITENTUKAN OLEH KOLEGIUM

PRODI PENYAKIT TARGET CAPAIAN ANALISIS


MATA / JUMLAH KASUS DI KECUKUP
PROSEDU KASUS RSMH AN KASUS
Kasus 30 kurang
Ocular
Inflamma
Kornea tion and 0.00
dan EED Infection

Kasus
Infeksi
dan 3 0.00 kurang
Inflamasi
sistem
lakrimal

Kasus
Sellulitis 2 0.00 kurang
preseptal

Kasus 5 0.00 cukup


Uveitis
Kasus
2 0.00 kurang
skleritis

kasus
unusual
infection
2 0.00 kurang
etilogy for
posterior
uveitis

Pemeriks
anaan
20 0.00 kurang
penunjan
g dry eye

Refraksi,
Pemeriks
Lensa
anaan
Kontak 100 0.00 kurang
refraksi
dan Low
subjektif
Vision
Pemeriks
anaan 50 0.00 kurang
retinosko
pi

Membuat
resep
kaca mata
kelainan 20 0.00 kurang
refraksi
sederhan
a

Fitting
lensa 20 0.00 kurang
kontak

kasus low
vision 20 0.00 kurang

Katarak pemeriks
dan aan
Bedah pasien 300 0.00 kurang
Refraktif katarak

pemeriks
aan 50 0.00 kurang
biometri

Pemeriks
aan
keratome 50 0.00 kurang
tri

Pemeriks 10 0.00 kurang


aan USG

Pemeriks
anaan
20 0.00 kurang
Interfero
metri

Operasi
Kataraak
ECCE/SICS 60 0.00 kurang
/Fakoemu
lsifikasi

Nd-YAG
Kapsuloto 2 0.00 kurang
mi
Melakuka
Glaukom n
100 0.00 kurang
a tonometri
aplanasi

Goniosko
50 mata 0.00 kurang
pi

Perimetri
pasien 50 mata 0.00 kurang
glaukoma

Retinome
tri 20 0.00 kurang

Interpreta
si hasil 50 0.00 kurang
OCT

Pemeriks
anaan
Fundusko
0.00 cukup
pi direk
dan
indirek

Iridotomi
laser/iride 2 0.00 cukup
ktomi

Trabekule
ktomi 2 0.00 cukup

Pemeriks
ROO aan 20 0.00 kurang
kelopak
mata

Menanga
ni kasus
okulasi
dan/ 20 0.00 kurang
orbita
atau
lakrimalis

Melakuka
n kasus 20 0.00 kurang
operasi
Melakuka
n Audit 5 0.00 kurang
terhadap
outcome

Melakuka
n
penatalak
sanaan
pasien 2 0.00 cukup
dengan
thyroid
eye
disease

Berpartisi
pasi aktif,
atau
melakuka
n
1 0.00 cukup
asistensi
pada
kasus
operasi
levator

penatalak
sanaan
ruptur
bola mata 0.00 cukup
dan
adneksa

Retina, Kasus
Vitreous ablasio 10 0.00 kurang
dan Uvea

Kasus
penyakit
20 0.00 cukup
valkular
retina

Kasus
Penyakit 20 0.00 cukup
makula
Kasus
ablasio
2 0.00 cukup
retina
kompleks

Pemeriks
aan
Oftalmolo 0.00 cukup
gi direk
dan
indirek

Interpreta
10 0.00 cukup
si FFA
Melakuka
n Laser 10 0.00 cukup
PRP

Interpreta
si B Scan 10 0.00 cukup
USG

melakuka
n injkesi
10 0.00 cukup
intravitre
al

Kelainan
Pupil
Neuro- diskus
optikus
Oftalmolo (Inflasi, 10 0.00 cukup
gi
Tostik,
Iskemik,
Kompresi)

Kelainan
Visual
pathway 5 0.00 kurang
retrobulb
ar

Kasus
motor 10 0.00 kurang
neuropars
is

Kasus
myasteni 2 0.00 cukup
a gravis
Oftalmolo
gi
Kasus
Pediatri leukokari 5 0.00 kurang
dan
a
Strabismu
s

Kasus
retinopat
hy of 2 0.00 kurang
prematuri
ty

kasus
kelainan
10 0.00 kurang
refraksi
pada anak

Kasus
Strabismu
2 0.00 cukup
s
horisontal

Pemeriks
aan gerak
dan
10 0.00 kurang
keduduka
n bola
mata

Pemeriks
aan BSV
(Persepsi
simulatan 20 0.00 kurang
, fusi ,
streoskop
i)

Pemeriks
anaan
korespon 10 0.00 kurang
densi
retina

Forced
duction 10 0.00 kurang
test
Kasus
motor 2 0.00 kurang
neuro
paresis

kasus
glaukoma
2 0.00 kurang
kongenita
l/juvenilis

kasus
sstrabism 1 0.00 cukup
us vertikal

kasus
(mendiag
nosis dan
melakuka
10 0.00 kurang
n
penatalak
sanaan)
ambliopia

kelainan
yang
berhubun
gan
2 0.00 kurang
dengan
systemik
(TORCH,T
B, JRA)

Berpartisip 10 0.00 kurang

Anda mungkin juga menyukai