Anda di halaman 1dari 13

PERAN AGAMA DALAM KEHIDUPAN

DALAM PANDANGAN ISLAM KEBERAGAMAN AGAMA ADALAH FITRAH (SESUATU


YANG MELEKAT PADA DIRI MANUSIA DAN TERBAWA SEJAK KELAHIRANNYA)

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama


(Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui, (QS Ar-Rum [30]: 30)
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama
itu sangat penting dalam kehidupan manusia,
antara lain adalah :
 Karena agama merupakan sumber moral
 Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
 Karena agama merupakan sumber informasi
tentang masalah metafisika.
 Karena agama memberikan bimbingan rohani
bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala
duka.
 Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan
lemah dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui
apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-
Nahl (16) : 78

 Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam


keadaan tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan
untukmu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi
sedikit di antara mereka yang mensyukurinya.
Godaan dan rayuan dari dalam diri
manusia dibagi menjadi dua bagian,
yaitu dan
 Godaan : rayuan yang berusaha menarik manusia ke
dalam lingkungan kebaikan, yang menurut istilah Al-
Gazali dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan
malak Al-hidayah yaitu kekuatan-kekuatan yang
berusaha menarik manusia kepada hidayah
ataukebaikan.
 Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan
manusia kepada kejahatan,yang menurut istilah Al-
Gazali dinamakan malak al-ghiwayah, yakni kekuatan-
kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada
kejahatan.
Fungsi Agama Kepada Manusia
1. Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
 Agama dikatankan memberi pandangan dunia kepada
manusia kerana ia sentiasanya memberi penerangan
mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga
kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi
pekara ini sebenarnya sukar dicapai melalui inderia manusia,
melainkan sedikit penerangan daripada falsafah.
Contohnya: Agama Islam menerangkan kepada
umatnya bahawa dunia adalah ciptaan
Allah SWTdan setiap manusia harus
menaati Allah SWT
2. Menjawab berbagai persoalan yang tidak mampu
dijawab oleh manusia.
Semua persoalan yang sentiasa ditanya oleh
manusia merupakan persoalan yang tidak terjawab
oleh akal manusia sendiri.
Contohnya persoalan kehidupan selepas mati, untuk
menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah
berfungsi untuk menjelaskan dan menjawab
persoalan-persoalan ini.

3. Memberi rasa kebersamaan kepada sesuatu kelompok


manusia.
 Agama merupakan satu faktor dalam
pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah
kerana sistem agama menimbulkan keseragaman
bukan saja kepercayaan yang sama, tingkah laku,
pandangan dunia dan nilai yang sama.
4. Memainkan fungsi kawanan sosial.
 Kebanyakan agama di dunia adalah
menyarankan kepada kebaikan. Dalam ajaran
agama sendiri sebenarnya telah
menggariskan kode etika yang wajib
dilakukan oleh penganutnya. Maka ini
dikatakan agama memainkan fungsi
kawanan sosial
Fungsi Sosial Agama

 Secara sosiologis, pengaruh agama bisa


dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh yang
bersifat positif atau pengaruh yang
menyatukan (integrative factor) dan
pengaruh yang bersifat negatif atau
pengaruh yang bersifat destruktif dan
memecah-belah (desintegrative factor).

(MTD1.5 17/11/2021)
Fungsi Integratif Agama

 Peranan sosial agama sebagai faktor integratif


bagi masyarakat berarti peran agama dalam
menciptakan suatu ikatan bersama, baik
diantara anggota-anggota beberapa masyarakat
maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang
membantu mempersatukan mereka. Hal ini
dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-
sistem kewajiban sosial didukung bersama oleh
kelompok-kelompok keagamaan sehingga
agama menjamin adanya konsensus dalam
masyarakat.
(Tk.1.6/D4 tgl 30/10/18)
Fungsi Disintegratif Agama.

Meskipun agama memiliki peranan sebagai


kekuatan yang mempersatukan, mengikat, dan
memelihara eksistensi suatu masyarakat, pada
saat yang sama agama juga dapat memainkan
peranan sebagai kekuatan yang mencerai-
beraikan, memecah-belah bahkan
menghancurkan eksistensi suatu masyarakat.
Hal ini merupakan konsekuensi dari begitu
kuatnya agama dalam mengikat kelompok
pemeluknya sendiri sehingga seringkali
mengabaikan bahkan menyalahkan eksistensi
pemeluk agama lain
Beberapa tujuan agama yaitu :

 Menegakan kepercayaan manusia hanya


kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa (tauhid).
 Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar
kehidupan teratur dengan baik, sehingga
dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir
dan batin, dunia dan akhirat.
 Menjunjung tinggi dan melaksanakan
peribadatan hanya kepada Allah.
 Menyempurnakan akhlak manusia.
AGAMA SERING DIJADIKAN KENDARAAN POLITIK
 Masalahnya, di balik keyakinan para agamawan ini,
mengintai kepentingan para politisi. Mereka yang
mabuk kekuasaan akan melihat dengan jeli dan tidak
akan menyia-nyiakan sisi potensial dari agama ini.
Maka, tak ayal agama kemudian dijadikan sebagai
komoditas yang sangat potensial untuk merebut
kekuasaan.
 Yang lebih sial lagi, di antara elite agama (terutama
Islam dan Kristen yang ekspansionis), banyak di
antaranya yang berambisi ingin mendakwahkan atau
menebarkan misi (baca, mengekspansi) seluas-luasnya
keyakinan agama yang dipeluknya. Dan, para elite
agama ini pun tentunya sangat jeli dan tidak akan
menyia-nyiakan peran signifikan dari negara
sebagaimana yang dikatakan Hobbes di atas. Maka,
kloplah, politisasi agama menjadi proyek kerja sama
antara politisi yang mabuk kekuasaan dengan para elite
agama yang juga mabuk ekspansi keyakinan.
Allah SWT menurunkan ayat al-Quran yang memerintahkan manusia agar saling kenal
mengenal perbedaan yang berlaku di antara manusia bukan saja meliputi perbedaan
kaum, malah agama dan kepercayaan. Fenomena berbilang agama adalah seiring
dengan perkembangan manusia yang berbilang bangsa itu semenjak sekian lama. (Al-
Hujurat 49: 13),

013. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

(TRO 1.2 tgl 18/10/2022)

Anda mungkin juga menyukai