Anda di halaman 1dari 4

Tugas Personal ke-1

Week 2

Motivasi orang untuk beragama (menganut suatu agama) ada bermacam-macam,


namun umumnya para ilmuwan sosial (social scientists) menggarisbawahi beberapa hal
pokok sebagai motivasi dasar mengapa orang beragama dengan memeluk suatu agama
tertentu, antara lain:

a). Mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar kehidupan yang tidak dapat
dijawab oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.

b). Orang menganut agama untuk mengatasi keterbatan-keterbatasan manusiawi yang


dialami di dalam hidupnya.

c). Orang menganut agama untuk menciptakan keteraturan dan kohesi sosial
dalam tatanan kehidupan masyarakat.

Tugas:
1. Pilih salah satu dari ketiga motivasi seperti disebutkan di atas yang paling sesuai
dengan diri Anda terkait motivasi Anda beragama. Jelaskan hal itu secara kongkrit
(Panjang jawaban: 100 – 200 kata)
Jawab:
Di antara sekian banyak motivasi umat beragama, salah satunya adalah
mengajak umat beragama untuk menciptakan ketertiban dan kesatuan sosial dalam
tatanan kehidupan manusia. Agama menempati posisi fundamental dalam kehidupan
seseorang. Agama menjadi faktor yang sangat penting dalam tatanan sosial. Meski
harus diakui juga bahwa agama juga menjadi faktor lahirnya konflik sosial. Namun, jika
lebih banyak perhitungan statistik dibuat di mana ketertiban sosial membangun agama
dan konflik sosial disulut oleh agama, maka saya percaya peran agama sebagai
penyebab ketertiban sosial menjadi lebih penting.
Ajaran agama mengajarkan umatnya untuk mencapai kerukunan dan
ketertiban sosial sebagai bagian dari tanda kesalehan sosial. Dalam agama modern, nilai
dan aturan agama dirumuskan dalam bentuk ajaran dan disebarkan melalui berbagai
cara yaitu khotbah, dakwah. Namun dalam masyarakat sederhana ini, nilai dan norma
tersebut ditularkan melalui adat istiadat, mitos atau tabu. Selain nilai dan norma, hal

Character
This study source was downloaded by 100000831746244 from CourseHero.com on 06-11-2023 09:50:10 GMT -05:00 Building: Agama

https://www.coursehero.com/file/168402927/Damar-Aji-Nugroho-2502048400-TP1-CB-AGAMAdocx/
lain yang mempersatukan masyarakat adalah simbol-simbol agama. Simbol-simbol
agama ini ditemukan dalam agama-agama modern. Bagian dari praktik keagamaan
yang benar adalah ketaatan terhadap hukum dan tata cara sebagai bentuk kesalehan
nasional. Agama yang baik adalah agama yang berkomitmen untuk menepati perjanjian
dan mematuhi hukum, bukan agama yang memberontak. Agama tidak boleh dimaknai
sebagai prosesi dalam bentuk ritual. Namun tidak hanya itu, pemeluk agama, khususnya
Islam, tentu saja belajar untuk menaati pemimpinnya. Sulit bagi suatu negara untuk
mencapai stabilitas jika tidak ada pemimpin untuk mengelola kelangsungan negara.
Kestabilan ini dicapai dengan menciptakan hukum yang mengatur segala aspek
kehidupan untuk menciptakan ketertiban dan keadilan. Agama berusaha melakukan
kontrol sosial terhadap pemeluk atau pemeluk agama tersebut. Makhluk Agung sering
mengakui bahwa ajaran agama memiliki kekuatan yang luar biasa. Ketaatan pada suatu
agama memastikan bahwa pemeluk agama tersebut patuh pada pelaksanaan kontrol
sosial. Menciptakan tatanan sosial dalam masyarakat, salah satunya yang berperan
sebagai lembaga keagamaan. Dalam hal ini, lembaga keagamaan memainkan peran
penting dalam memberikan bimbingan kepada kaum muda dan masyarakat untuk
menghindari konflik sosial seperti perkelahian. Musyawarah taklim yang berada di
tengah-tengah masyarakat memiliki berfungsi sebagai sarana untuk mengatur
masyarakat agar tidak terjadi konflik kegiatan sosial di masyarakat, melalui kegiatan
keagamaan dan kegiatan sosial yang diambil.

2. Sebutkan dan jelaskan satu (1) hal lain yang menjadi motivasi Anda (yang tidak
termasuk / beda dengan ketiga motivasi di atas) untuk beragama. Jelaskan hal itu secara
lebih konkrit (Panjang jawaban: 100 – 200 kata).
Jawab:
Motivasi seseorang untuk beragama adalah motivasi spiritual. Kebutuhan
akan agama merupakan kebutuhan spiritual dan berasal dari fitrah manusia. Agama
menjadikan seseorang yang selalu berbuat baik dan menjauhi segala kejahatan. Seorang
anak dilahirkan ke dalam ajaran universal Islam. Ajaran Islam membuat globalisme
menjadi spesifik, seperti halnya lingkungan membuat faktor genetik seseorang menjadi
spesifik. Agama dapat dikatakan sebagai faktor genetik spiritual pada manusia. Perilaku
ini tersembunyi dan hanya dapat dilihat dalam masyarakat yang beradaptasi dengannya.
Ini merupakan sikap spiritual baru yang terlihat dalam bentrokan ajaran Islam dalam
peristiwa kebenaran yang terjadi dalam kehidupan. Motif ini dapat dilihat dalam

Character
This study source was downloaded by 100000831746244 from CourseHero.com on 06-11-2023 09:50:10 GMT -05:00 Building: Agama

https://www.coursehero.com/file/168402927/Damar-Aji-Nugroho-2502048400-TP1-CB-AGAMAdocx/
berbagai gambar, seperti kecenderungan orang untuk melakukan berbagai ibadah seperti
cium batu hitam, tawaf, rukuk, dll, terlepas dari jenis ibadahnya. . Allah mengutus
rasul-rasul-Nya agar manusia dapat memenuhi kebutuhan agamanya dengan cara yang
benar, agar tidak menyimpang dari batasan yang telah ditentukan. Motif keagamaan
adalah motif spiritual yang benar-benar mandiri bahkan motif yang jelas dan kasat mata
dalam kehidupan masyarakat. Motivasi religius adalah motivasi alamiah jiwa dalam
fitrah ciptaan manusia. Karena manusia merasakan suatu keterpaksaan di lubuk jiwanya
yang membuatnya berpikir dan mengenal Penciptanya dan Pencipta alam semesta ini,
memikirkan bagaimana cara beribadah kepada-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya
ketika dalam kesulitan atau ketika terjadi bencana, merasakan rasa aman dan damai
perlindungan dan perawatan.

3. Dari kedua motif yang sudah Anda sebutkan dan jelaskan di atas, yang mana dari
keduanya yang paling kuat memotivasi Anda untuk beragama? Jelaskan dengan baik
(Panjang jawaban: 100 - 200 kata).
Jawab:
Diantaranya kedua motivasi yang paling dominan yaitu motivasi orang
beragama untuk menciptakan keteraturan dan kohesi sosial. Agama menjamin
ketertiban sosial dan kohesi sosial. Agama sendiri pada dasarnya menjadi sebuah
fondasi yang menciptakan kedamaian dan harmonisasi hidup setiap manusia, baik itu
secara individu maupun dasar interaksi sosialnya dengan masyarakat umum. Tuhan
merancang agama untuk menciptakan tatanan yang permanen. Tuhan adalah ketika kita
memahami bahwa hidup tertib, beribadah, dan berbagi adalah pilar vital kehidupan
sosial di dunia. Bagi pemeluk suatu agama, adanya perbedaan agama dapat
menciptakan dan meningkatkan rasa saling menghormati dan menghargai karena
masing-masing agama mengajarkan perdamaian. Partisipasi agama menciptakan
perdamaian dan konflik dalam suatu masyarakat, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa
para pengikutnya berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia, dan agama
menjadi pedoman dan aturan dengan mengidentifikasi antara kebaikan dan kejahatan.
Melalui orang beragama akan membuat terciptanya keteraturan dan kohesi sosial hal ini
dapat terlihat orang yang beragama akan saling menghargai dan menghormati agama
lain. Melalui beragama akan mendorong terciptanya sikap saling menyanyangi sehingga
hal ini akan menimbulkan kohesi sosial anta manusia.

Character
This study source was downloaded by 100000831746244 from CourseHero.com on 06-11-2023 09:50:10 GMT -05:00 Building: Agama

https://www.coursehero.com/file/168402927/Damar-Aji-Nugroho-2502048400-TP1-CB-AGAMAdocx/
Referensi :
Menghadirkan Agama di Ranah Kehidupan Sosial .
https://www.kompasiana.com/ghifary/58f03444917a616f69812088/menghadirkan-
agama-di-ranah-kehidupan-sosial?page=all&page_images=1

MOTIVASI SPRITUAL BERAGAMA DALAM MENGATASI RASA FRUSTASI.


http://digilib.uinsgd.ac.id/22811/1/Motivasi%20Beragama%20dalam%20Mengatasi%20Rasa
%20Frustasi.pdf

Character
This study source was downloaded by 100000831746244 from CourseHero.com on 06-11-2023 09:50:10 GMT -05:00 Building: Agama

https://www.coursehero.com/file/168402927/Damar-Aji-Nugroho-2502048400-TP1-CB-AGAMAdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai