Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


PROGRAM STUDI K3.
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS BINAWAN

Mata Kuliah : Praktik Industri


Hari, tanggal : Jumat , 11 Nov 2022
ID Soal : IPK-08-A2019
Waktu : 09.00 - 11.00 WIB
Dosen : Husen, SST.K3, M.Si
Sifat Ujian : Closed

Ketentuan/Petunjuk Ujian:
1) Jawablah 15 (Lima Belas) pertanyaan (pilihan ganda dan essay) di bawah ini secara singkat
namun jelas.
2) Waktu anda hanya tersedia 2 jam (dari jam 09.00 hingga 11.00 WIB). Jawaban yang dikirim lebih
dari jam 11.300 WIB akan mendapat pengurangan nilai.
3) Kirim jawaban anda melalui alamat email saya: husen@binawan.ac.id. Sedangkan format
pengiriman sebagaimana yang telah disepakati di WAGroup.

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) yang Sedang Diuji:


NO CPMK INDIKATOR CPL
1 sd 1. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat
10 dan bernegara (S.13), (KU.4), (S.13), .(P.1), (P.2), (P.3),
2. Mampu menjelaskan konsep dasar kesehatan umum yang (KU.4).
meliputi keselamatan dan kesehatan kerja dalam upaya
mencegah terjadinya kecelakaan, penyakit akibat dan
hubungan kerja, serta kondisi lingkungan kerja yang aman
3. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja dalam upaya mencegah
terjadinya kecelakaan, penyakit akibat dan hubungan kerja,
serta kondisi lingkungan kerja yang aman.
4. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja dalam upaya mencegah
terjadinya kecelakaan, penyakit akibat dan hubungan kerja,
serta kondisi lingkungan kerja yang aman.
5. Menguasai konsep dasar kesehatan umum yang meliputi
keselamatan dan kesehatan kerja, higiene industri, ergonomi
terapan dan fisiologi kerja, anatomi fisiologi manusia,
epidemiologi, psikologi, gizi kerja serta sanitasi lingkungan
dan penyakit akibat dan atau hubungan kerja
6. Menguasai konsep teoritis dasar-dasar K3, peraturan dan
perundangan K3, dasar api dan kebakaran, fisika dasar, kimia
dasar, toksikologi industri, teknologi industri, serta teknologi
informasi dan komunikasi.
7. Menguasai prinsip-prinsip dasar identifikasi bahaya dan
risiko, tanggap darurat industri, api dan rekayasa kebakaran.
8. Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan
prosedur baku, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan
dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi
pada pekerjaannya

11 9. Menguasai prinsip-prinsip dasar identifikasi bahaya dan (P.3)


risiko, tanggap darurat industri, api dan rekayasa kebakaran.

12 10. Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan (KU.4)


prosedur baku, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan
dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi
pada pekerjaannya;

13 11. Menguasai prinsip-prinsip dasar identifikasi bahaya dan risiko, (P.3)


tanggap darurat industri, api dan rekayasa kebakaran.

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

NO SOAL CPMK BOBOT


1 1) Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi 1,2 5%
secara tiba-tiba, tidak menimbulkan kerugian berupa
cedera pada manusia dan kerugian materi
a. Accident
b. Incident
c. Nearmiss
d. Lost Injuries

2 2) Contoh masyarakat global semakin kritis terhadap 1,2 5


keselamatan di semua aspek kehidupan thd bidang %
kecuali:
a. Larangan terbang maskapai penerbangan
Indonesia (Aviation Safety)
b. Larangan terhadap produk berbahaya dari
Indonesia dan China (Product Safety dan Food
Safety)
c. Buruknya SMK3 di perusahaan atau industry
d. Keamanan dan keselamatan gedung/hotel di
Indonesia (Public Safety)
3 3) Latar belakang yang diperlukan dari personalia untuk 1,2 5
tim audit %
Kecuali..
a. Operasi
b. Pemeliharaan
c. Rekayasa dan kontrol
d. Analisa

4 4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1.2 5%


tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit terdapat pada
a. Permenkes Nomor 16 Tahun 2019
b. Permenkes Nomor 66 Tahun 2019
c. Permenkes Nomor 16 Tahun 2016
d. Permenkes Nomor 66 Tahun 2016
5 5) Peraturan yang memuat panduan yang sangat 1, 5%
komprehensif dalam penerapan Sistem Manajemen 2
K3 di rumah sakit
a. Permenkes Nomor 16 Tahun 2019
b. Permenkes Nomor 66 Tahun 2019
c. Permenkes Nomor 16 Tahun 2016
d. Permenkes Nomor 66 Tahun 2016
6 6) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan 1, 5%
Kerja Rumah Sakit adalah : 2
a. Bagian dari manajemen Rumah Sakit secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan aktifitas proses kerja di
Rumah Sakit guna terciptanya lingkungan kerja
yang sehat, aman, indah dan nyaman bagi sumber
daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping
pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah
Sakit.
b. Bagian dari manajemen Rumah Sakit secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan aktifitas proses kerja di
Rumah Sakit guna terciptanya lingkungan kerja
yang sehat, selamat, aman dan nyaman bagi
sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan Rumah Sakit.
c. Bagian dari manajemen Rumah Sakit secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan aktifitas proses kerja di
Rumah Sakit guna terciptanya lingkungan kerja
yang sehat, selamat, rapih dan nyaman bagi
sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan Rumah Sakit.
d. Bagian dari manajemen Rumah Sakit secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan aktifitas proses kerja di
Rumah Sakit guna terciptanya lingkungan kerja
yang sehat, selamat, aman dan sejahtera bagi
sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan Rumah Sakit
7 7) SMK3 Rumah Sakit meliputi : 1,2 5%
a. Penetapan kebijakan K3RS, perencanaan K3RS,
pelaksanaan rencana K3RS, pemantauan dan
evaluasi kinerja K3RS, peninjauan dan
peningkatan kinerja K3RS.
b. Penetapan kebijakan K3RS, persiapan K3RS,
pelaksanaan rencana K3RS, pemantauan dan
evaluasi kinerja K3RS, peninjauan dan
peningkatan kinerja K3RS.
c. Penetapan kebijakan K3RS, perencanaan K3RS,
pelaksanaan rencana K3RS, pelaksanaan
kegiatan dan evaluasi kinerja K3RS, peninjauan
dan peningkatan kinerja K3RS.
d. Penetapan kebijakan K3RS, perencanaan K3RS,
pelaksanaan rencana K3RS, pemantauan dan
evaluasi kinerja K3RS, peninjauan dan
peningkatan organsasi K3RS.
8 8) Menurut UU 1 tahun. 1970, sumber bahaya ditempat 1, 5%
kerja adalah… kecuali : 2
a. Kondisi mesin/pesawat/alat kerja/bahan
b. Lingkungan kerja
c. Sifat pekerjaan
d. Pasca produksi
9 9) Apa kepanjangan dari EPA.. 1,2 5%
a. Environmental Protection Agency.
b. Engginering Product Agency
c. Environmental Protection Association
d. Engginering Product Association
10 10) “The first duty of business is to survive, and the 1,2 5%
guiding principle of the business economics is not
maximization of profit – it is avoidance of loss:”
Hal ini dikemukakan oleh:
a. Peter Drucker c. Frank E. Bird
b. Heinrich d. Angelis vista
11 11) Sebut dan jelaskan berbagai pendekatan aspek k3 2.3 7.5 %
dalam implmentasi di industri/perusahaan yang anda
ketahui?
12 12) Jelaskan singkat pelaksnaan SMK3 di RS 2.3 7.5 %

13 13) Sebutkan keuntungan dalam melaksanakan audit 2.3 7.5 %


yang anda ketahui?
14 14) Sebutkan karakteristik umum audit sukses ? 2.3 7.5 %
15 15) Buat kasus terkait kecelakaan kerja di Rumah Sakit. 2.3 20 %
Pilih salah satu unit kerja diantaranya terjadi di :
a. Instalasi Gawat Darurat
b. Instalasi Gizi
c. Unit Radiologi
d. Laboratorium
e. Rawat Inap
f. Rawat Jalan
g. ICU
h. Ruang Operasi
i. Ruang Pemulihan
j. Sanitasi RS di Instalasi Pengolahan Limbah Cair
k. Sanitasi RS di pengelolaan Limbah Padat medis &
non medis
l. Ruang Jenazah

Total 100%

NOTE: LEMBAR JAWABAN DI LEMBAR BERIKUTNYA..!!


LEMBAR JAWABAN
UJIAN TENGAH SEMESTER
MK. PRAKTIK INDUSTRI
SEMESTER GANJIL 2022-2023

NAMA : Ulwan
NIM : 032011060

I. PILIHAN GANDA (JAWABAN DITEBALKAN)


1) C
2) C
3) D
4) D
5) D
6) B
7) A
8) D
9) A
10) A

II. ESSAY

11) Pendekatan aspek k3 dalam implmentasi di industri/perusahaan :


1. Aspek Hukum
- K3 merupakan ketentuan perundangan yang wajib dilaksanakan oleh setiap perusahaan
- K3 merupakan bagian dari perlindungan tenaga kerja
2. Aspek Ekonomi
- K3 untuk melindungi kelangsungan usaha
- K3 merupakan bagian integral dari strategi bisnis untuk meningkatkan daya saing
3. Aspek Kemanusiaan
- Kecelakaan mengakibatkan cedera dan kematian menimpa pekerja dan pihak lainnya
- Kecelakaan dapat mengakibatkan tidak mampu bekerja, menurunnya penghasilan serta
mengakibatkan penderitaan bagi keluarga
4. Aspek Sosial
- Kecelakaan mengakibatkan penurunan kesejahteraan masyarakat
- Kecelakaan dapat mengakibatkan kerugian sosial yang besar
12) Pelaksnaan SMK3 di RS
1. Advokasi sosialisasi program K3 RS
2. Menetapkan tujuan yang jelas
3. Organisasi dan penugasan yang jelas
4. Meningkatkan SDM professional di bidang K3 RS pada setiap unit kerja di lingkungan
RS
5. Sumberdaya yang harus didukung oleh manajemen puncak
6. Kajian risiko secara kualitatif dan kuantitatif
7. Membuat program kerja K3RA yang mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan
8. Monitoring dan evaluasi secara internal dan eksternal secara berkala
13) audit SMK3 dilakukan untuk mengukur efektivitas dari pelaksanaan suatu sistem untuk
jangka panjang.
- Mengetahui kekurangan unsur system operasi sebelumnya muncul masalah operasi, insiden
atau kecelakaan yang merugikan shingga kerugian bisa ditekan serta keandalan dan efisiensi
bisa ditingkatkan
- Diperoleh deskripsi yang pasti serta komplit mengenai status kualitas proses keselamatan
serta kesehatan kerja yang ada waktu minim tujuan apa yang menginginkan dicapai dimasa
yang akan datang serta tingkat pemenuhan pada ketentuan perundang-undangan keselamatan
serta kesehatan kerja yang berlaku
- Didapat penambahan pengetahuan, kematangan serta kesadaran mengenai K3 untuk
karyawan yang ikut serta dalam proses audit keselamtan serta kesehatan kerjaPeningkatan
citra perusahaan

14) Kriteria Penilaian Audit SMK3 Sesuai PP No 50 Tahun 2012


- Pembangunan dan Pemeliharaan komitmen.
- Strategi Pendokumentasian dan Pembuatan Rencana K3.
- Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak.
- Pengendalian Dokumen.
- Pembelian dan Pengendalian Produk.
- Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3.
- Standar Pemantauan.

15) Kasus Sanitasi RS di pengelolaan Limbah Padat medis & non medis

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan yang dialami oleh karyawan / perawat
rumah sakit atau petugas outsourching yang bekerja di RS PKU Muhammadiyah Gamping, yang
berkaitan dengan pekerjaannya. Dan kecelakaan ini dapat berakibat terhadap kondisi kesehatan korban
maupun rumah sakit. kejadian kecelakaan kerja masih tetap terjadi di rumah sakit PKU Muhammadiyah
Gamping Sleman. Kejadian kecelakaan kerjanya pun bermacam macam ada yang kecelakaan saat
membersihkan limbah jarum suntik, ada juga saat menyuntikkan insulin humolog pada pasien, ada juga
yang tidak memakai sarung tangan dan terkena jarum di septic box dan lainnya.

“...Kecelakaan kerja masih ada mas, kejadiannya saat saya memebersihkan limbah jarum suntik terdapat
jarum suntik bekas kemudian saya tertusuk saat membersihkannya, di sekitar area hecting suntik saat
kerja...” (Responden B)

“... ada mas, saat saya menyuntikkan insulin humolog pada pasien. waktu saya nutup ketusuk jarum
suntik pada tangan kiri mas...” (Responden C)
“.. ada mas, waktu itu saya tidak pakai sarung tangan saat masukin jarum jarum di safety box, tiba tiba
tangannya ketusuk jarum yang kurang rapat ditutup penutupannya..” (Responden D)
“...Kecelakaan terjadi saat jarum memasang ketetr umbilikal..” (RespondenE)

Penyebab kejadian kecelakaan kerja di Rumah sakit Muhammadiyah Gamping Sleman Yogyakarta
terjadi karena ketidakperhatian pekerja dalam menjalankan tugasnya hal ini berdampak pada kecelakaan
kerja yang dapat menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan seperti cidera, luka ringan tertusuk jarum
dan yang lainnya. Hal ini berdasarkan kutipan wawancara sebagai berikut :

“...Bisa dari ketidak hatian pekerja dalam melakukan suatu pekerjaan, bisa juga dari APD yang
digunakan apakah sudah memenuhi SOP dan dari pengetahuan pekerja akan penggunaan APD...”
(Responden A). “...Saya terkena luka ringan tertusuk jarum...”(Responden C).

Selain itu, dirumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping juga memiliki kendala dalam meminimalisir
kejadian kecelakaan kerja yaitu salah satunya minimnya atau kurangnya pengawasan yang dilakukan
terhadap pekerja hal ini juga di karenakan karena minimnya jumlah SDM yang ada di K3. Adapun
informasi tersbut didapat dari kutipan wawancara sebagai berikut:

“...Kalo kendala ya memang pengawasan tidak bisa dilakukan maksimal. Karena petugas K3 nya tidak
banyak. Jadi kendalanya di faktor pengawasan yang kurang ketat...”(Responden A ).

Penggunaan Alat pelindung diri (APD) merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya
kecelakaan kerja di rumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping. Adapun kecelakaan yang sering terjadi
di Rumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman yaitu tertusuk jarum suntik akibat tidak
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Hal ini dikutip dari hasil wawancara dengan salah satu
responden yaitu :

“...Pada saat mmasukkan jarum suntik ke safety box. Tertusuk jarum ya mungkin ada jarum suntik yang
masih kebuka penutupnya mas.” (Responden D).
“Saat memasukkan jarum itu saya ga pake sarung tangan mas.” (Responden D).

Kendala yang menyebabkan kecelakaan kerja di rumah sakit PKU Muhammadiyah gamping yaitu pihak
K3 dalam melakukan pengawasan belum makasimal. Sementara itu jumah SDM yang terbatas menjadi
masalah dalam terjadi kecelakaan kerja termasuk alat dan yang ;lainnya. Faktor pengawasan yang
dilakukan sejauh ini masih kurang tepat. Sementara itu walaupun upaya keselamatan kerja dilakukan
namun kecelakaan kerja masih terjadi yaitu salah satunya karna faktor kelalaian pegawai dan alat.
Namun faktor alat tidak berpengaruh besar pada kejadian kecelakaan kerja lebih banyak faktor
ketidakwaspadaan dari para pegawai rumah sakitnya. Selain itu, dirumah sakit PKU Muhammadiyah
Gamping juga memiliki kendala dalam meminimalisir kejadian kecelakaan kerja yaitu salah satunya
minimnya atau kurangnya pengawasan yang dilakukan terhadap pekerja hal ini juga di karenakan karena
minimnya jumlah SDM yang ada di K3. Adapun informasi tersbut didapat dari kutipan wawancara
sebagai berikut:

“...Kalo kendala ya memang pengawasan tidak bisa dilakukan maksimal. Karena petugas K3 nya tidak
banyak. Jadi kendalanya di faktor pengawasan yang kurang ketat...” (Responden A).
“...Masih mas, kan kecelakaan itu banyak faktornya. Kalo faktor yang memang dia mengalami
kecelakaan kan tidak dapat diprediksi dan tidak dapat di apa namanya...ya sudah sesuai SOP tapi dia
masih terjadi itulah namanya kecelakan, tapi kalo dia tidak memperhatikan SOP dan
sebagainya...”(Responden A).

************SELAMAT MENGERJAKAN**************

Anda mungkin juga menyukai