Anda di halaman 1dari 9

322

NODUL TIROID
Johan S. Masjhur

PENDAHULUAN Secara klinik, nodul dibagi menjadi nodul tunggal


(soliter) atau multipel, sedangkan berdasarkan fungsinya
Nodul tiroid merupakan neoplasia endokrin yang paling bisa didapatkan nodul hiperfungsi, hipofungsi, atau
sering d i t e m u k a n di klinik. Karena lokasi anatomik berfungsi normal. Klasifikasi etiologi nodul tiroid dapat
kelenjar tiroid yang unik, yaitu berada di superfisial, dilihat pada tabel 1.
maka nodul tiroid dengan mudah dapat dideteksi baik
melalui pemeriksaan fisik maupun dengan menggunakan Tabel 1. Klasifikasi Nod ul T i r o i d Berdasarkan
berbagai moda diagnostik seperti ultrasonografi, sidik Etiologinya
tiroid (sintigrafi), atau CT scan. Yang menjadi kepedulian
Adenoma Karsinoma
klinik adalah kemungkinan nodul tersebut ganas, di
Adenoma makrofolikuler Papiler (75 persen)
samping keluhan pasien seperti perasaan tidak nyaman
(koloid sederhana) Folikuler (10 persen)
karena tekanan mekanik nodul terhadap organ sekitarnya Adenoma mikrofolikuler Meduler ( 5 - 1 0 persen)
serta masalah kosmetik. Diperlukan uji saring yang (fetal) Anaplastik (5 persen)
cukup spesifik untuk mendeteksi keganasan mengingat Adenoma embrional Lain-lain : Limfoma tiroid
k e m u n g k i n a n n y a hanya sekitar 5% dari nodul yang (trabekular) (5 persen)
ditemukan di klinik. Adenoma sel Hijrthle (oksifilik,
onkositik)
Dasar pemikiran pengelolaan nodul tiroid adalah
Adenoma atipik
bagaimana mendeteksi karsinoma yang mungkin
Adenoma dengan papila
d i t e m u k a n hanya pada sebagian kecil pasien, serta Signet-ring adenoma
menghindarkan pembedahan atau tindakan lain yang Kista Lain-lain
sebenarnya tidak perlu pada sebagian besar pasien lainnya. Kista sederhana (simple cyst) Inflamasi tiroid
Untuk itu perlu dipahami patogenesis, karakteristik nodul Tumor kistik/padat Tiroiditis subakut
serta penilaian risiko, manfaat spesifik dan keterbatasan (perdarahan, nekrotik) Tiroiditis limfositik
alat uji diagnostik serta jenis tindakan atau pengobatan kronik
yang akan dilakukan. Nodul kolloid Penjakit granulomatosa
Nodul dominan pada struma Gangguan pertumbuhan
multinodosa Dermoid
A g e n e s i s lobus tiroid
DEFINISI DAN KLASIFIKASI unilateral (jarang)
S u m b e r : Welker JO and Orlov D.
Di kepustakaan, selain istilah nodul tiroid sering digunakan
pula istilah adenoma tiroid. Istilah adenoma mempunyai
arti yang lebih spesifik yaitu suatu pertumbuhan jinak PREVALENSI
jaringan baru dari struktur kelenjar sedangkan istilah nodul
tidak spesifik karena dapat berupa kista, karsinoma, lobul Prevalensi nodul tiroid berkisar antara 5% sampai 50%
dari jaringan normal, atau lesi fokal lain yang berbeda dari bergantung pada populasi tertentu dan sensitivitas dari
jaringan normal. teknik deteksi; prevalensi nodul tiroid meningkat sesuai
2456 ENDOKRINOLOGI

dengan umur, keterpajanan terhadap radiasi pengion dan karsinoma? Adenoma dari awalnya adalah jinak seperti
defisiensi iodium. Di Amerika Serikat prevalensi nodul halnya karsinoma yang dari awalnya juga ganas; walaupun
tiroid soliter sekitar 4 - 7 % dari penduduk dewasa, 3-4 demikian pada beberapa kasus (yang j a r a n g terjadi)
kali lebih sering pada wanita dibandingkan pria. Nodul adenoma dapat bertransformasi menjadi ganas.
akan ditemukan lebih banyak lagi pada waktu operasi, WHO menyusun klasifikasi histologi neoplasma tiroid
autopsi, dan dari hasil pemeriksaan ultrasonografi yang dengan membaginya atas dua kelompok besar yaitu
luput atau tidak terdeteksi secara klinik. Pada autopsi adenoma dan tumor ganas yang perlu dipertimbangkan
nodularitas ditemukan pada sekitar 37% dari populasi, 12% dalam menghadapi nodul tiroid (tabel 2).
di antaranya dari kelompok yang tadinya dianggap sebagai
nodul soliter Untungnya hanya sebagian kecil yaitu hanya Tabel 2. Neoplasma Tiroid Berdasarkan Gambaran Histologi
kurang dari 5% nodul tiroid soliter ganas. Belum ada data (Klasifikasi WHO*)
epidemiologi mengenai prevalensi nodul tiroid di berbagai I. Adenoma
daerah di Indonesia yang dikenal memiliki tipologi A Folikuler
geografis dan konsumsi iodium yang bervariasi. Varian koloid
Embrional
- Fetal
Varian sel Hurthle
PATOGENESIS DAN PERJALANAN PENYAKIT B Papiler (kemungkinan ganas)
C. Teratoma
Lingkungan, genetik dan proses autoimun dianggap II. Tumor Ganas
merupakan faktor-faktor penting dalam patogenesis A Berdiferensiasi
nodul tiroid. Namun masih belum dimengerti sepenuhnya 1. Adenokarsinoma papiler
proses perubahan atau pertumbuhan sel-sel folikel tiroid - Murni adenokarsinoma papiler
menjadi nodul. Konsep yang selama ini dianut bahwa - Campuran papiler dan follikuler
(varian termasuk tall cell, folikular,
(hormon perangsang tiroid) TSH secara sinergistik bekerja
oksifil, padat)
dengan insulin d a n / atau insulin-like growth factor I
2. A d e n o k a r s i n o m a f o l l i k u l e r ( v a r i a n :
dan m e m e g a n g peranan penting dalam pengaturan
malignant adenoma, karsinoma sel Hurthle
pertumbuhan sel-sel tiroid perlu ditinjau kembali. Berbagai atau oksifil, lear cell carcinoma, insular
temuan akhir-akhir ini menunjukkan TSH mungkin hanya carcinoma)
merupakan salah satu dari mata rantai di dalam suatu B. . Karsinoma medular (bukan berasal dari sel
jejaring sinyal-sinyal yang kompleks yang memodulasi folikel)
dan mengontrol stimulasi pertumbuhan dan fungsi sel C. Tidak berdiferensiasi
tiroid. Penelitian yang mendalam berikut implikasi klinik 1. Small cell (perlu dibedakan dari limfoma)
2. Giant cell
dari jejaring sinyal tersebut sangat diperlukan untuk
3. Karsinosarkomo
memahami patogenesis nodul tiroid.
D. Lain-lain
A d e n o m a tiroid m e r u p a k a n p e r t u m b u h a n baru 1. Limfoma, sarkoma
monoklonal yang terbentuk sebagai respons terhadap 2. Karsinoma sel skuamosa epidermoid
suatu rangsangan. Faktor herediter tampaknya tidak 3. Fibrosarkoma
memegang peranan penting. Nodul tiroid ditemukan 4 4. Karsinoma mukoepitelial
kali lebih sering pada wanita dibandingkan pria, walaupun 5. Metastasis tumor
* Direvisi oleh Pacini & De Groot (6)
tidak ada bukti kuat keterkaitan antara estrogen dengan
pertumbuhan sel. Adenoma tiroid tumbuh perlahan dan
menetap selama bertahun-tahun; hal ini mungkin terkait Yang masih d i p e r d e b a t k a n apakah t u m o r tiroid
dengan kenyataan bahwa sel tiroid dewasa biasanya papiler merupakan suatu karsinoma atau tidak? Ada
membelah setiap delapan tahun. Kehamilan cenderung yang berpendapat bahwa tumor papiler harus dianggap
menyebabkan nodul bertambah besar dan menimbulkan sebagai karsinoma, sedangkan yang lainnya menyatakan
pertumbuhan nodul baru. Kadang-kadang dapat terjadi sebagian tumor papiler adalah adenoma jinak. Tumor
perdarahan ke dalam nodul menyebabkan pembesaran tiroid papiler seyogyanya dianggap sebagai karsinoma,
m e n d a d a k serta keluhan n y e r i . Pada w a k t u terjadi walaupun tingkat invasifnya berbeda-beda. Sama halnya
perdarahan ke dalam adenoma, bisa timbul tirotoksikosis dengan adenoma sel Hurthle, banyak ahli patologi yang
selintas dengan peningkatan kadar T4 dan penurunan m e n g a n g g a p n y a sebagai karsinoma dengan derajat
penangkapan iodium [radioiodine uptake). Regresi spontan rendah {low-grade carcinoma).
adenoma dapat terjadi. Sekitar 10% adenoma folikuler merupakan nodul yang
A p a k a h suatu a d e n o m a dapat berubah menjadi hiperfungsi tampak sebagai nodul panas (hot nodule) pada
NODUL TIROID 2457

sidik tiroid yang menekan fungsi jaringan tiroid normal Pada tabel 3 ditampilkan gambaran klinik dari nodul
di sekitarnya dan disebut sebagai nodul tiroid autonom tiroid jinak dan ganas pada pasien dengan nodul tiroid
{Autonomously Functioning Thyroid Nodule = AFTN). soliter; umumnya pasien dengan keganasan tiroid berada
Nodul tersebut dapat menetap selama bertahun-tahun, dalam keadaan eutiroid.
beberapa di antaranya menyebabkan hipertiroidisme
subklinik (kadar T4 masih dalam batas normal tetapi kadar
TSH tersupresi) atau berubah menjadi nodul autonom DIAGNOSTIK
toksik terutama bila diameternya lebih dari 3 cm. Sebagian
lagi akan mengalami nekrosis spontan. Sekitar 2% dari Dewasa ini tersedia berbagai modalitas diagnostik untuk
seluruh kasus tirotoksikosis disebabkan oleh nodul tiroid mengevaluasi nodul tiroid seperti biopsi aspirasi jarum
autonom toksik. halus (BAJAH; Fine Needle Aspiration Biopsy = FNAB),
Di daerah endemik sekitar sepertiga dari pasien ultrasonografi, sidik tiroid (sintigrafi; thyroid scan), dan
tirotoksikosis disebabkan adenoma hiperfungsi umumnya CT {Computed Tomography) scan atau MRI {Magnetic
berupa struma multinodosa toksik seperti yang banyak Resonance Imaging), serta penentuan status fungsi melalui
ditemukan di beberapa daerah di Swiss. pemeriksaan kadar TSHs dan hormon tiroid. Langkah-
Bagaimana nasib suatu nodul tiroid jinak? Perjalanan langkah diagnostik yang akan diambil dalam pengelolaan
klinik dari suatu nodul belum dipahami sepenuhnya. nodul tiroid tergantung pada fasilitas yang tersedia dan
Penelitian dari Kuma dkk. (1994) melaporkan dari 134 pengalaman klinik (tabel 5).
pasien dengan nodul jinak (dibuktikan secara sitologis)
yang diamati secara fisik dan ultrasonografi selama 9
Tabel 3. Gambaran Klinik Karsinoma Tiroid pada Pasien
sampai 11 tahun tanpa diberi pengobatan apapun: 4 3 %
dengan Nodul Tiroid Soliter - Eutiroid
nodul akan mengalami regresi spontan, 2 3 % bertambah
Sangat Mencurigakan
besar dan 3 3 % menetap. Yang menarik sebagian besar
Riwayat keluarga karsinoma tiroid medulare atau MEN
nodul j i n a k tidak bertambah besar, dan kista dapat
Cepat membesar, terutama sewaktu terapi levotiroksin
m e n g h i l a n g atau m e n g e c i l t a n p a p e n g o b a t a n . Bila Nodul padat atau keras
pasien-pasien tersebut s e b e l u m n y a diobati d e n g a n Sukar digerakkan/melekat pada jaringan sekitar
l-tiroksin, tentu tiroksinlah yang dianggap berperan dalam Paralisis pita suara
mengecilkan nodul tersebut. Limfadenopati regional
Metastasis jauh
Kecurigaan Sedang
KARAKTERISTIK NODUL DAN PENILAIAN RISIKO Umur di bawah 20 tahun atau di atas 70 tahun
Pria
Riwayat iradiasi pada leher dan kepala
Di klinik perlu dibedakan nodul tiroid jinak dari nodul
Nodul > 4 cm atau sebagian kistik
ganas yang memiliki karakteristik antara lain sebagai
Keluhan penekanan, termasuk dusfagia, disfonia, serak,
berikut:
dispnea dan batuk
Konsistensi keras dan sukar digerakkan, walaupun
Nodul jinak
nodul ganas dapat mengalami degenerasi kistik dan Riwayat keluarga : nodul jinak
kemudian menjadi lunak; Struma difusa atau multinodosa
Sebaliknya nodul dengan konsistensi lunak lebih sering Besarnya tetap
jinak, walaupun nodul yang mengalami kalsifikasi BAJAH : jinak
dapat ditemukan pada hiperplasia adenomatosa yang Kista simpleks
sudah berlangsung lama; Nodul hangat atau panas
Mengecil dengan terapi supresi levotiroksin
Infiltrasi nodul ke jaringan sekitarnya merupakan
Sumber: Hegedus, 2004 (dimodifikasi oleh penulis)
petanda keganasan, walaupun nodul ganas tidak
selalu mengadakan infiltrasi;
2 0 % nodul soliter bersifat ganas sedangkan nodul Tabel 4. Modalitas Diagnostik Nodul Tiroid
multipel jarang yang ganas, tetapi nodul multipel Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJAH)
dapat ditemukan pada 4 0 % keganasan tiroid; Uji diagnostik in vivo :
Ultrasonografi
Nodul yang muncul tiba-tiba atau cepat membesar
Sidik tiroid
perlu dicurigai ganas.
C T s c o n / MRI
Nodul dicurigai ganas bila disertai dengan pembesaran Uji diagnostik in vitro :
kelenjar getah bening regional atau perubahan suara Hormon tiroid dan TSHs
menjadi serak. Kalsitonin
2458 ENDOKRINOLOGI

Teknik BAJAH aman, murah, dan dapat dipercaya, serta


Tabel 5. Hasil Sitologi Diagnostik BAJAH Tiroid
dapat dilakukan pada pasien rawat jalan dengan risiko
Jinak (negatif)
yang sangat kecil. Dengan BAJAH, tindakan bedah dapat
Tiroid normal
dikurangi sampai 50% kasus nodul tiroid, dan pada waktu
Nodul kolloid
bersamaan meningkatkan ketepatan kasus keganasan pada
Kista
Tiroiditis subakut tiroidektomi. Hasil sitologi BAJAH dapat dikelompokkan
Tiroiditis Hashimoto menjadi jinak (negatif), curiga {indeterminate) atau ganas
Curiga (indeterminate) (positif) seperti dapat dilihat pada tabel 5.
Neoplasma sel folikular Ultrasonografi. Ultrasonografi memberikan informasi
Neoplasma sel Hurthle t e n t a n g m o r f o l o g i kelenjar t i r o i d dan merupakan
Temuan kecurigaan keganasan tapi tidak pasti modalitas yang andal dalam menentukan ukuran dan
Ganas (positif)
volume kelenjar tiroid serta dapat membedakan apakah
Karsinoma tiroid papiler
nodul tersebut bersifat kistik, padat atau campuran kistik-
Karsinoma tiroid medular
padat. Ultrasonografi juga digunakan sebagai penuntun
Karsinoma tiroid anaplastik
biopsi. Sekitar 20-40% nodul yang secara klinis soliter,
Sumber: Castro and Gharib ternyata multipel pada gambaran ultrasonogram. Namun
demikian belum diketahui pasti apakah multinodularitas
Gambaran ultrasonogram atau CT scan dari suatu
tersebut (seringkali berukuran <1cm) memiliki makna
nodul dapat diklasifikasikan menjadi nodul padat, kistik
yang sama dengan struma multinoduler pada pemeriksaan
atau campuran padat-kistik. Sedangkan dari penyidikan
klinik atau sidik tiroid. Gambaran ultrasonogram dengan
isotopik, berdasarkan kemampuannya menangkap
karakteristik dan risiko kemungkinan ganas adalah apabila
(uptake) radiofarmaka, suatu nodul dapat berupa nodul
ditemukan nodul yang hipoechogenik, mikrokalsifikasi,
hangat [warm nodule), panas {hot nodule), atau dingin
batas ireguler, peningkatan aliran vaskular pada nodul
(cold nodule).
(melalui pemeriksaan dengan teknik Doppler), serta bila
W a l a u p u n ada u p a y a untuk m e n c i r i k a n p r o s e s
ditemukan invasi atau limfadenopati regional
keganasan dari suatu nodul, namun sampai sekarang
Masih diperdebatkan risiko keganasan lesi kistik
belum ada teknik pencitraan yang secara spesifik dan
dominan yang ditemukan pada ultrasonogram; sebagian
akurat dapat memastikan adanya proses keganasan
peneliti menyatakan bahwa keganasan hanya ditemukan
tersebut.
antara 0.5 sampai 3% pada lesi seperti itu atau bahkan
tidak ada keganasan sama sekali. Di lain pihak ada yang
Biopsi Aspirasi Jarum Halus
berpendapat tingkat keganasan hanya sedikit lebih rendah
Sebagian besar ahli endokrin sepakat menggunakan biopsi
dari lesi padat. Menurut beberapa peneliti lesi hipoekoik
aspirasi j a r u m halus sebagai langkah diagnostik awal
cenderung ganas tetapi kemampuan diskriminannya hanya
dalam pengelolaan nodul tiroid, dengan catatan harus
sekitar 63%, sedangkan lesi hiperekoik jarang ganas (hanya
dilakukan oleh operator dan dinilai oleh ahli sitologi yang
sekitar 4 % ) . Adanya halo sempurna {complete halo) di
berpengalaman. Di tangan yang ahli, ketepatan diagnosis
sekeliling nodul lebih menunjukkan lesi jinak, hanya sekitar
BAJAH berkisar antara 70-80%, dengan hasil negatif
palsu keganasan antara 1-6%. Sekitar 10% hasil sitologi
positif ganas dan sepertiganya (3-6%) positif palsu, yang
seringkali disebabkan tiroiditis Hashimoto. Sepuluh sampai
20% hasil BAJAH indeterminate atau mencurigakan; kira-
kira 20% dari jumlah tersebut berasal dari nodul ganas. Hal
ini disebabkan kesukaran dalam membedakan lesi ganas
dari tumor sel Hurthle yang jinak atau tumor folikuler
yang kaya sel. Sebagian besar (80%) nodul demikian
memberikan gambaran nodul dingin pada sidik tiroid.
Ketepatan diagnostik BAJAH akan meningkat bila
s e b e l u m biopsi d i l a k u k a n p e n y i d i k a n isotopik atau
ultrasonografi. Sidik tiroid diperlukan untuk menyingkirkan
nodul tiroid otonom dan nodul fungsional hiperplastik,
sedangkan ultrasonografi selain untuk m e m b e d a k a n
nodul kistik dari padat dan menentukan ukuran nodul, c
Gambar 1. Gambar ultrasonografi: A Adenoma tiroid; B. Kista
juga berguna untuk menuntun biopsi.
tiroid; C. Karsinoma tiroid
NODUL TIROID 2459

6% nodul dengan halo sempurna dan 16% dengan halo Nodul tiroid autonom {Autonomously Functioning
tidak sempurna {incomplete halo) ternyata ganas. Thyroid Nodule=AFTN) adalah nodul tiroid fungsional yg
tampak sebagai nodul panas dan menekan fungsi jaringan
Sidik tiroid. Sidik tiroid (sintigrafi tiroid; thyroid scan)
tiroid normal sekitarnya. Jaringan tiroid normal akan
merupakan pencitraan isotopik yang akan memberikan
terlihat berfungsi kembali pada sidik tiroid setelah nodul
g a m b a r a n m o r f o l o g i f u n g s i o n a l , y a n g berarti hasil
tiroid otonom tersebut diablasi dengan iodium radioaktif
pencitraan merupakan refleksi dari fungsi jaringan tiroid.
atau pembedahan.
Radiofarmaka yang digunakan adalah 1-131, Tc-99m
Pencitraan isotopik (sidik tiroid) dilakukan untuk
pertechnetate, Tc-99m MIBI, TI-201 atau F-18 FDG. 1-131
m e n g e t a h u i a p a k a h suatu nodul tiroid m e n a n g k a p
memiliki perilaku sama dengan iodium stabil yaitu ikut
radioaktivitas atau tidak, m e n d e t e k s i tiroid aberan
dalam proses trapping dan organifikasi untuk membentuk
(misalnya tiroid lingual atau substernal), mendeteksi
hormon tiroid, sedangkan Tc-99m hanya ikut dalam proses
j a r i n g a n tiroid sisa pasca-tiroidektomi atau j a r i n g a n
trapping. Oleh karena itu ada kemungkinan terdapat
metastase fungsional dari karsinoma tiroid berdiferensiasi.
diskrepansi antara sidik tiroid menggunakan 1-131 dengan
Dewasa ini dikembangkan teknik lain yaitu SPECT/CT atau
Tc-99m pertechnetate {hot atau warm area dengan Tc-99m
PET/CTyang merupakan penggabungan antara pencitraan
pertechnetate bisa jadi cold area dengan 1-131). Pencitraan
dengan Single Photon Emmision Computed Tomography
dengan Tc-99m MIBI, TI-201 atau F-18 FDG digunakan
atau Positron Emitted Tomography dengan CT Scan (PET/
untuk mendeteksi sisa jaringan residif karsinoma tiroid
CT). Dengan teknik tersebut sekaligus dapat dideteksi
pasca-tiroidektomi atau radiotiroablasi. Berdasarkan
lokasi anatomik dan fungsi dari massa di leher atau tempat
distribusi radioaktivitas pada sidik tiroid dapat dilihat:
lain yang dicurigai.
Distribusi difus-rata di kedua lobi (normal);
Arti klinik dari hasil pencitraan isotopik (sidik tiroid)
Distribusi kurang/tidak menangkap radioaktivitas
dari nodul tiroid dapat dilihat pada tabel 6.
pada suatu area/nodul, disebut sebagai nodul dingin
{cold nodule);
Tabel 6. Pilihan Terapi Nodul Tiroid
Penangkapan radioaktivitas pada suatu area/nodul
1. terapi supresi dengan hormon levotiroksin ;
lebih tinggi dari jaringan sekitarnya, disebut sebagai
2. bedah;
nodul panas {hot nodule);
3. iodium radioaktif
• Penangkapan radioaktivitas di suatu daerah/nodul 4. suntikan ethanol {percutaneous ethanol injection);
sedikit meninggi/hampir sama dengan daerah 5. terapi laser dengan tuntunan ultrasonografi {US
sekitarnya disebut sebagai nodul hangat {warm nodule/ guided laser therapy);
area); nodul hangat disebabkan oleh hiperplasia 6. observasi, bila yakin nodul tidak ganas
jaringan tiroid fungsional di daerah tersebut.

CT scan atau MRI. Seperti halnya ultrasonografi, CT


scan atau MRI merupakan pencitraan anatomi dan tidak
d i g u n a k a n secara rutin untuk evaluasi nodul tiroid.
Penggunaannya lebih diutamakan untuk mengetahui
posisi anatomi dari nodul atau jaringan tiroid terhadap
organ sekitarnya seperti diagnosis struma sub-sternal dan
kompresi trakhea karena nodul.

Studi in-vitro. Penentuan kadar hormon tiroid dan TSHs


diperlukan untuk mengetahui fungsi tiroid. Nodul yang
fungsional (nodul autonom) dengan kadar TSHs tersupresi
A. Nodul panas di lobus kiri bawah B. Struma multinodosa
dan hormon tiroid normal dapat menyingkirkan keganasan.
Kadar kalsitonin perlu diperiksa bila ada riwayat keluarga
dengan karsinoma tiroid medulare atau Multiple Endocrine
Neoplasia (MEN) tipe 2.

Algoritme diagnostik. Dalam kepustakaan dapat


ditemukan berbagai algoritma pengelolaan nodul tiroid,
yang disusun berdasarkan pengalaman serta fasilitas
diagnostik yang tersedia. Beberapa senter menyusun
C. Nodul dingin di lobus kiri algoritma diagnostik dengan menggunakan BAJAH sebagai
Gambar 2. Sidik tiroid: A Nodul panas; B. Nodul dingin; C. alat uji diagnostik awal, diikuti dengan ultrasonografi
Nodul dingin dan/atau penyidikan isotopik (kalau fasilitas kedokteran
2460 ENDOKRINOLOGI

nuklir tersedia). Sebagai contoh di bawah ini (Gambar 3) dilakukan tindakan bedah? Jawabannya tergantung dari
dicantumkan algoritma yang cukup sederhana dan praktis hasil uji diagnostik dan kebijakan masing-masing senter
berdasarkan hasil BAJAH dan penyidikan isotopik seperti Bila risiko keganasan rendah atau hasil BAJAH negatif
diajukan oleh Mazzaferri. pilihannya adalah diamati saja perkembangannya, diberikan
Algoritme di atas memerlukan fasilitas kedokteran terapi supresi hormonal, terapi sklerosing dengan suntikan
nuklir dan dapat dimodifikasi dengan melakukan BAJAH ethanol, atau terapi laser dengan tuntunan ultrasonografi
dengan tuntunan ultrasonografi. (masih dalam taraf eksperimental). Atas pertimbangan
kosmetik tindakan bedah dapat dilakukan pada suatu
Berikutnya pada gambar 4 disajikan algoritma lain yang
nodul jinak. Sebaliknya bila hasil BAJAH positif ganas,
disusun oleh Hegedus (2004) dengan catatan sebagai
maka perlu segera dilakukan tindakan pembedahan.
berikut:
Perlu dicatat bahwa belum ada data yang membandingkan
bila secara klinis curiga ganas, dianjurkan pembedahan
hasil dan cost-effectiveness berbagai strategi evaluasi
tanpa melihat hasil BAJAH;
nodul (misalnya sidik tiroid dan ultrasonografi sebagai
bila kadar TSHs tersupresi, lakukan sidik tiroid; nodul
penuntun BAJAH). Demikian juga belum cukup data untuk
yg berfungsi bukan kanker;
membandingkan hasil (termasuk kualitas hidup) dari
bila BAJAH non-diagnostik, biopsi ulangan akan
berbagai cara pengelolaan nodul jinak.
berhasil pada 50% kasus
bila pada USG ditemukan nodul lain dgn ukuran >10 Terapi supresi dengan l-tiroksin. Terapi supresi dengan
mm, BAJAH diulangi pada nodul. hormon tiroid (levotiroksin) merupakan pilihan yang
pilhan pengobatan tsb berlaku untuk nodul padat paling sering dan m u d a h d i l a k u k a n . Terapi supresi
dan kistik dapat menghambat pertumbuhan nodul serta mungkin
bila ada nodul kistik rekuren, pilihannya: ulangi BAJAH, bermanfaat pada nodul yang kecil. Tetapi tidak semua ahli
bedah atau etanol setuju melakukan terapi supresi secara rutin, karena hanya
hegedus tidak menganjurkan terapi supresi dengan sekitar 20% nodul yang responsif Oleh karena itu perlu
l-tiroksin pada nodul tiroid. diseleksi pasien yang akan diberikan terapi supresi, berapa
lama, dan sampai berapa kadarTSH yang ingin dicapai. Bila
kadarTSH sudah dalam keadaan tersupresi, terapi dengan
PENGELOLAAN NODUL TIROID l-tiroksin tidak diberikan. Terapi supresi dilakukan dengan
memberikan l-tiroksin dalam dosis supresi dengan sasaran
Tindakan atau pilihan terapi apa yang dapat dilakukan kadar TSH sekitar 0.1 - 0.3 mlU/ml. Biasanya diberikan
pada nodul tiroid? Pilihannya dapat dilihat pada tabel 6. selama 6-12 bulan, dan bila dalam waktu tersebut nodul
Kapan nodul tiroid diamati saja perkembangannya (tanpa tidak mengecil atau bertambah besar perlu dilakukan
pengobatan), atau diberikan terapi supresi hormonal, biopsi ulang atau disarankan operasi. Bila setelah satu
sklerosing, laser, iodium radioaktif, serta kapan pula tahun nodul mengecil, terapi supresi dapat dilanjutkan.

Glomerulosa ! —— androgen

Gambar 3. Evaluasi nodul tiroid berdasarkan hasil BAJAH dan sidik tiroid (sumber: Mazzaferri EL)
NODUL TIROID
2461

Nodul tiroid

Riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik dan TSHs TSHs rendah

I"
Sidik tiroid
TSHs normal atau tinggi

Nodul berfungsi
Dugaan kanker Evaluasi klinik

1-131; alternatif;
Bedah BAJAH dengan tuntunan observasi, bedah,
USG suntikan ethanol, laser

Diagnostik Non-diagnostik

Ganas Curiga Jinak Ulangi BAJAH dengan


tuntunan USG

Bedah Bedah Alternatif; observasi,


bedah, terapi, levotiroksin, Non-diagnostik
suntikan ethanol, laser

Bedah

Gambar 4. Algoritme pengelolaan nodul tiroid soliter (sumber: dimodifikasi dari Hedegus

Pada pasien tertentu terapi supresi hormonal dapat Terapi sklerosing dengan etanol dilakukan pada nodul
diberikan seumur hidup, walaupun belum diketahui pasti jinak padat atau kistik dengan menyuntikkan larutan
manfaat terapi supresi jangka panjang tersebut. Banyak etanol (alkohol); tidak banyak senter yang melakukan
penelitian telah dilakukan tentang manfaat terapi supresi hal ini secara rutin karena tingkat keberhasilannya tidak
ini dengan hasil yang tidak konsisten satu sama lain. begitu tinggi, dalam 6 bulan ukuran nodul bisa berkurang
Yang perlu diwaspadai adalah terapi supresi hormonal sebesar 4 5 % . Di samping itu dapat terjadi efek samping
j a n g k a panjang y a n g dapat m e n i m b u l k a n keadaan yang serius terutama bila dilakukan oleh operator yang
hipertiroidisme subklinik dengan efek samping berupa tidak berpengalaman. Efek samping yang mungkin terjadi
osteopeni atau gangguan pada jantung. Terapi supresi adalah rasa nyeri yang hebat, rembesan {leakage) alkohol
hormonal tidak akan menimbulkan osteopenia pada pria ke jaringan ekstratiroid, juga ada risiko tirotoksikosis dan
atau wanita yang masih dalam usia produktif, namun paralisis pita suara.
dapat memicu terjadinya osteoporosis pada wanita pasca-
Terapi lodium Radioaktif (1-131). Terapi dengan lodium
menopause walaupun ternyata tidak selalu disertai dengan
radioaktif (1-131) dilakukan pada nodul tiroid autonom
peningkatan kejadian fraktur.
atau nodul panas (fungsional) baik yang dalam keadaan
S u n t i k a n e t a n o l p e r k u t a n {Percutaneous Ethanol eutiroid maupun hipertiroid. Terapi iodium radioaktif juga
Injection). Penyuntikan etanol pada jaringan tiroid akan dapat diberikan pada struma multinodosa non-toksik
m e n y e b a b k a n d e h i d r a s i seluler, d e n a t u r a s i protein terutama bagi pasien yang tidak bersedia dioperasi atau
dan nekrosis koagulatif pada jaringan tiroid dan infark mempunyai risiko tinggi untuk operasi. lodium radioaktif
hemoragik akibat trombosis vaskular; akan terjadi juga dapat mengurangi volume nodul tiroid dan memperbaiki
penurunan aktivitas enzim pada sel-sel yang masih viable keluhan dan gejala penekanan pada sebagian besar
yang mengelilingi jaringan nekrotik. Nodul akan dikelilingi pasien. Yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan
oleh reaksi granulomatosa dengan multinucleated giant terjadinya tiroiditis radiasi (jarang) dan disfungsi tiroid
cells, dan kemudian secara bertahap jaringan tiroid diganti pasca-radiasi seperti hipertiroidisme selintas dan
.dengan jaringan parut granulomatosa hipotiroidisme.
2462 ENDOKRINOLOGI

Pembedahan. Melalui tindakan bedah dapat dilakukan pengelolaan nodul tiroid yaitu mengenai langkah
dekompresi terhadap jaringan vital di sekitar nodul, di diagnostik serta tindakan medik atau bedah yang akan
samping dapat diperoleh spesimen untuk pemeriksaan dilakukan. Pertimbangannya meliputi kapan akan dilakukan
patologi. Hemitiroidektomi dapat dilakukan pada nodul ekstirpasi nodul atau tindakan bedah yang lebih ekstensif,
jinak, sedangkan berapa luas tiroidektomi yang akan kapan suatu nodul dibiarkan atau diobservasi saja, dan
dilakukan pada nodul ganas t e r g a n t u n g pada j e n i s kapan serta bagaimana caranya melakukan tindakan
histologi dan tingkat risiko prognostik. Hal yang perlu medik. Hasil survai dari Bennedbaek dan Hegedus yang
diperhatikan adalah penyulit seperti perdarahan pasca- dilaporkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and
pembedahan, obstruksi trakea pasca-pembedahan, Metabolism menggambarkan perbedaan penanganan
gangguan pada n. rekurens laringeus, hipoparatiroidi, nodul tiroid di a n t a r a para ahli e n d o k r i n a n g g o t a
hipotiroidi atau nodul kambuh. Untuk menekan kejadian American Thyroid Association dengan European Thyroid
penyulit tersebut, pembedahan hendaknya dilakukan oleh Association.
ahli bedah yang berpengalaman dalam bidangnya. Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJAH) merupakan
langkah diagnostik awal nodul tiroid di kalangan ahli
Terapi laser interstlsial dengan tuntunan ultrasonografi.
endokrin Amerika Utara {the American Thyroid Association,
Terapi nodul tiroid dengan laser masih dalam tahap
ATA) dan Eropa {the European Thyroid Association, ETA).
eksperimental. Dengan menggunakan "low power laser
Ahli endokrin di ATA lebih j a r a n g m e n g g u n a k a n uji
energy", energi termik yang diberikan dapat mengakibatkan
laboratorik dan pencitraan (penyidikan isotopik dan atau
nekrosis nodul tanpa atau sedikit sekali kerusakan pada
ultrasonografi), bahkan mayoritas anggota ATA (paling
jaringan sekitarnya. Suatu studi tentang terapi laser yang
kurang 2/3) tidak melakukan pencitraan sama sekali.
dilakukan oleh Dossing dkk (2005) pada 30 pasien dengan
Penyidikan isotopik dilakukan tergantung hasil BAJAH
nodul padat-dingin soliter jinak {benign solitary solid-cold
(terutama bila BAJAH memberikan hasil indeterminate),
nodule) mendapatkan hasil sbb: pengecilan volume nodul
sedangkan ultrasonografi hanya dilakukan pada pasien
sebesar44% (median) yang berkorelasi dengan penurunan
tertentu yaitu sebagai penuntun biopsi dan pada nodul
gejala penekanan dan keluhan kosmetik, sedangkan
pada kelompok kontrol ditemukan peningkatan volume kistik.

nodul yang tidak signifikan sebesar 7% (median) setelah Lebih dari setengah anggota ATA tidak memberikan
6 bulan. Tidak ditemukan efek samping yang berarti. pengobatan khusus pada nodul tiroid jinak soliter non-
Tidak ada korelasi antara deposit energi termal dengan toksik. Walaupun ada kontroversi mengenai efektivitas
pengurangan volume nodul serta tidak ada perubahan dan penggunaan jangka panjang terapi supresi dengan
pada fungsi tiroid. levotiroksin, lebih dari 4 0 % anggota ETA dan ATA tetap
memberikannya dalam jangka waktu antara 3-6 bulan
sampai bertahun-tahun (tidak terbatas).
P e m b e d a h a n hanya d i r e k o m e n d a s i k a n oleh 1 %
KONTROVERSI PENGELOLAAN NODUL TIROID
anggota ATA dibandingkan 1 dari 4 anggota ETA. Pada
Seperti diutarakan masih terdapat kontroversi dalam kasus yang diduga ganas, lebih dari 90% anggota ATA

Tabel 7. Perbandingan Pengobatan Nodul Tiroid Soliter Jinak


J e n i s Kekurangan/
Keuntungan
Pengobatan Kerugian
Bedah Ablasi nodul, m e n g h i l a n g k a n k e l u h a n , Perlu perawatan di RS, mahal, risiko bedah: paralisis pita suara,
spesimen utk diagnostik histologi hipoparatiroidis, hipotiroidisme.
Levotiroksin Tidak perlu dirawat di RS, murah, dapat Efikasi rendah, pengobatan jangka panjang, nodul tumbuih
memperlambat pertumbuhan nodul dan kembali setelah dihentikan, takiaritmia jantung, penurunan
menghambat pem-bentukan nodul baru densitas tulang, tidak berguna bila TSH tersupresi
l o d i u m Tidak perlu dirawat di RS, murah, efek Kontraindikasi pada wanita hamil, pengecilan nodul bertahap,
radioaktif samping rendah, nodul mengecil sampai 40% hipotiroidisme dalam 5 tahun (10% pasien), risiko tiroiditis dan
dalam satu tahun tirotoksikosis
Suntikan Tidak perlu dirawat di RS, relatif murah, tidak Pengalaman masih terbatas, efikasi rendah pada nodul besar,
etanol ada hipotiroidisme, nodul mengecil 4 5 % keberhasilan tergantung operator, rasa nyeri hebat, risiko
dalam 6 bulan tirotoksikosis dan paralisis pita suara, perembesan etanol,
etanol mengganggu penilaian sitologi dan histologi
Terapi laser Masih dalam tahap eksperimental
Sumber: Dimodifikasi dari Hegedus, 2004 (8).
NODUL TIROID 2463

tidak melakukan biopsi dan langsung melakukan operasi; Papini E , Petrucci L., Guglielmi R., et aL Long-term changes in
nodular goiter : a 5-year prospective randomized trial with
sebaliknya hanya setengah anggota ETA yang mengambil
levothyroxine suppressive therapy for benign cold thyroid
langkah seperti itu. nodules. J Clin Endocrinol Metab i998;83:7803-.
Kuma K, Matsuzuka F, Yokozawa T, et al. Fate of untreated benign
thyroid nodules. Results of long-term follow-up. World J
Surg 1994;18:495.
KESIMPULAN Ross DS. Evaluation of thyroid nodule. J Nucl Med 1991;32:2181-
92.
Dasar pemikiran pengelolaan nodul tiroid adalah Shaha AR. Controversies in the Management of Thyroid Nodule.
The Laryngoscope 2000,110:18393-.
bagaimana mendeteksi dan menyingkirkan kemungkinan
Singer PA, Cooper DS, Daniels G H et al. Treatment Guidelines for
keganasan serta menghindari tindakan-tindakan yang patients with thyroid nodules and well-differentiated thyroid
sebenarnya tidak perlu dilakukan. BAJAH, ultrasonografi, cancer. Arch Intern Med 1996;156:216572-.
dan penyidikan isotopik (sidik tiroid), serta penentuan Welker JO and Orlov D. T h y r o i d N o d u l e . A m F a m P h y s
2003;69:55966-.
kadar TSH merupakan perangkat diagnostik yang paling
Wemeau J-L, Caron P, Schvartz C, et al. Effects of Thuyroid-
sering digunakan dalam evaluasi nodul tiroid. Sedangkan Stimulating Hormone suppression with Levothyroxine
terapi supresi hormonal, terapi iodium radioaktif, in reducing the volume of solitary thyroid nodules and
o p e r a s i , terapi s k l e r o s i n g , atau t e r a p i laser, bahkan improving extranodular nonpalpable changes: a randomized,
double blind, palcebo-controlled trial by the French Thyroid
hanya diobservasi saja (pada nodul j i n a k ) merupakan
Research Group. J Clin Endocrinol Metab 2002;87:492834-.
pilihan pengobatan. Terdapat kontroversi dan perbedaan Zelmanovitz F, Genro S, and Gross JL. Suppressive therapy with
pendekatan dalam pengelolaan nodul tiroidi, tergantung levothyroxine for solitary thyroid nodules ; a double-blind
pada p e n g a l a m a n klinik d a n fasilitas y a n g t e r s e d i a . controlled clinical study and cumulative meta-analyses. J Clin
Endocrinol Metab 1998;83:38815-.
Sampai sekarang belum tersedia data yang cukup untuk
membandingkan hasil cara-cara evaluasi diagnostik dan
pengelolaan nodul tiroid.

REFERENSI

Bennedbaek F N and Hegedus L . Management of the Solitary


Thyroid Nodule: Results of a North American Survey. J Clin
Endocrinol Metab 2000;85(7):24938-.
Castro MR, Caraballo PJ, and Morris JC. Effectiveness of thyroid
hormone suppressive therapy in benign solitary nodules : a
meta-analysis. J Clin Endocrinol Metab 2002;87:418459-.
Castro MR and Gharib H . Thyroid nodules and cancer. When to
wait and watch, when to refer. Postgrad Med 2000;107(1):113-
24.
Derwahl M, Broecker M, and Kraiem Z. Thyrotropin May Not
Be the Dominant Growth Factor in Benign and Malignant
Thyroid Tumors. J Clin Endocrinol Metab 1999;84(3):829-
34.
Dossing H, Bennedbaek FN, and Hegedus L. Effect of ultrasound-
guided interstitial laser photocoagulation on benign solitary
cold thyroid nodules - a randomised study. Eur J Endocrinol
2005;152(3):3415-).
Gharib H. Changing concepts in the diagnosis and management of
thyroid nodules. Endocrinol and Metab Clin 1997;26(4):778-
800.
Hamburger JL. Diagnosis of thyroid nodules by fine needle biopsy
: use and abuse. J Clin Endocrinol Metab 1994;79(2):3359-.
Hegedus L. The Thyroid Nodule. N Engl J Med 2004;351:1764-
71.
Jenrungs A. Nonisotopic techniques of thyroid imaging. In Werner
and Ingbar's The Thyroid. Braverman L E and Utiger RD (Eds.)
6* edition. Philadelphia, JB Lippincott Comp. 1991:52543-.
Martino E and Bogazzi F. Percutaneous ethanol injection therapy
for thyroid diseases.Thyroid International 2000;5:39-.
Mazzaferri E L . Management of a solitary thyroid nodule. N Engl
J Med 1993;328(8):5539-.
Pacini F and DeGroot LJ. Thyroid Nodule. In Thyroid and its
Disease. DeGroot LJ (Ed.). Thyroid Disease Manager, w w w .
thyroidmanager.org. May 2005 Edition.

Anda mungkin juga menyukai