CHANGER (PERUBAH TAP) PADA TRANSFORMATOR
Tap changer adalah alat perubah perbandingan transformasi untuk mendapatkan tegangan
operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari tegangan jaringan / primer yang berubah‐ubah.
Untuk memenuhi kualitas tegangan pelayanan sesuai kebutuhan konsumen (PLN Distribusi),
tegangan keluaran (sekunder) transformator harus dapat dirubah sesuai keinginan. Untuk
memenuhi hal tersebut, maka pada salah satu atau pada kedua sisi belitan transformator dibuat
tap (penyadap) untuk merubah perbandingan transformasi (rasio) trafo.
Ada dua cara kerja tap changer:
1. Mengubah tap dalam keadaan trafo tanpa beban. Tap changer yang hanya bisa beroperasi
untuk memindahkan tap transformator dalam keadaan transformator tidak berbeban, disebut
“Off Load Tap Changer” dan hanya dapat dioperasikan manual (Gambar 1).
2. Mengubah tap dalam keadaan trafo berbeban. Tap changer yang dapat beroperasi untuk
memindahkan tap transformator, dalam keadaan transformator berbeban, disebut “On Load
Tap Changer (OLTC)” dan dapat dioperasikan secara manual atau otomatis (Gambar 2).
Transformator yang terpasang
t d gardu in
di nduk pada umumnya menggunakkan tap chaanger yangg
dapat dioperasikan dalam keadaan trafoo berbeban
n dan dipasang di sissi primer. Sedangkan
n
transformaator penaik tegangann di pemb
bangkit ataau pada trafo kapassitas kecil, umumnyaa
menggunakan tap chaanger yang dioperasikaan hanya paada saat trafo tenaga taanpa beban n.
OLTC terdiri dari :
1. Selector Switch
2. divverter switcch
3. traansisi resisto
or
Untuk men ngisolasi daari bodi traffo (tanah) d
dan meredam panas paada saat prooses perpin
ndahan tap,,
maka OLTC C direndam di dalam m minyak isolaasi yang biasanya terpisah dengan
n minyak iso
olasi utamaa
trafo (ada beberapa trafo yang co ompartemeennya menjadi satu dengan main tank).
Kode IP (In
nternational Protection
n / Ingress P
Protection)
Kode IP (International Protection), ada juga yang mengartikan sebagai “Ingress Protection” terdiri
dari huruf IP yang kemudian diikuti oleh dua angka dan terkadang diikuti juga oleh sebuah atau
dua huruf tambahan. Sebagaimana didefinisikan dalam standar internasional IEC 60529, dimana IP
rating tersebut mengklasifikasikan derajat atau tingkat perlindungan yang diberikan dari suatu
peralatan listrik, contohnya motor listrik seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya disini.
Perlindungan tersebut merupakan perlindungan terhadap gangguan:
• Benda padat (termasuk bagian tubuh manusia seperti tangan dan jari).
• Debu.
• Hubungan/kontak langsung.
• Air.
Dua digit angka setelah huruf IP menunjukkan kondisi yang sesuai dari peralatan tersebut
berdasarkan klasifikasinya. Dan jika tidak ada rating perlindungan sehubungan dengan salah satu
kriteria, maka angka diganti dengan huruf X, contoh IP4X atau IPX6.
Kode Tingkat Perlindungan
Kode Utama
Digit Pertama, menunjukkan tingkat perlindungan peralatan terhadap benda padat termasuk
perlindungan terhadap akses ke bagian berbahaya (misalnya, konduktor listrik dan bagian‐bagian
yang bergerak)
0. Tidak ada perlindungan terhadap kontak dan masuknya objek.
1. Perlindungan dari benda dengan ukuran >50 mm, seperti tangan, tapi tidak ada perlindungan
terhadap kontak langsung yang disengaja dengan bagian tubuh (contoh tanpa sengaja tersentuh
oleh tangan).
2. Perlindungan dari benda dengan ukuran >12,5 mm, seperti jari atau benda semacam itu.
3. Perlindungan dari benda dengan ukuran >2,5 mm, seperti alat‐alat, kabel tebal, dll
4. Perlindungan dari benda dengan ukuran >1 mm, seperti sekrup, baut, kabel, dll
5. Perlindungan dari masuknya debu dan perlindungan lengkap terhadap kontak langsung. Pada
tingkatan ini debu masih dapat dijinkan masuk namun dalam batas normal selama tidak
mengganggu pengoperasian peralatan.
6. Perlindungan secara ketat dari masuknya debu dan perlindungan lengkap terhadap kontak
langsung.
Digit kedua, menunjukkan tingkat perlindungan peralatan terhadap masuknya air.
0. Tidak dilindungi.
1. Perlindungan terhadap tetesan air yang jatuh langsung secara vertikal.
2. Perlindungan terhadap tetesan air yang jatuh langsung dengan kemiringan 15°.
3. Perlindungan terhadap percikan air yang jatuh dengan kemiringan 60°.
4. Perlindungan terhadap percikan air yang datang dari segala arah.
5. Perlindungan terhadap semprotan air yang datang dari segala arah, contohnya semprotan air
dari pipa air atau keran.
6. Perlindungan terhadap semprotan air bertekanan yang datang dari segala arah, contohnya
semprotan air dari water jet.
7. Perlindungan akibat perendaman dalam air pada kedalaman air antara 15 cm sampai dengan
1m.
8. Perlindungan akibat perendaman dalam air yang bertekanan dan dilakukan dalam jangka waktu
tertentu ataupun terus‐menerus. Biasanya, ini berarti bahwa alat ini tertutup rapat. Namun,
pada beberapa jenis peralatan, itu dapat berarti bahwa air bisa masuk tetapi hanya dalam
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan efek yang berbahaya.
Kode Tambahan
Digit ketiga, merupakan kode tambahan pertama berupa notasi huruf yang menunjukkan
perlindungan bagian‐bagian berbahaya dari akses manusia.
• A ‐ Tangan
• B ‐ Jari
• C ‐ alat‐alat
• D – kabel
Digit keempat, merupakan kode tambahan kedua juga berupa notasi huruf ntuk memberikan
informasi tambahan kepada pengguna yang terkait dengan perlindungan peralatan tersebut.
• H ‐ perangkat tegangan tinggi.
• M ‐ perangkat bergerak (selama uji air).
• S ‐ perangkat diam (selama uji air).
• W‐ kondisi cuaca
Kode IK
Kode IK, merupakan kode nomor tambahan yang digunakan untuk menentukan ketahanan
peralatan untuk dampak mekanis. Dampak mekanis ini diidentifikasi dengan energi yang
diperlukan untuk memenuhi syarat tingkat ketahanan yang ditentukan, yang diukur dalam joule
(J), didasarkan pada EN 50102 ‐ VDE 0470 Part 100 dan EN 62262 dan telah menggantikan standar
kode IP untuk ketahanan peralatan yang dinotasikan dengan angka 0 s/d 9.
Kode IP untuk menentukan tingkat ketahanan (termasuk kategori kode lama)
• 0 ‐ Tanpa perlindungan
• 1 – Perlindungan sampai dengan 0,225 J, setara dengan benda seberat 150 gr yang dijatuhkan
dari ketinggian 15 cm.
• 2 ‐ Perlindungan sampai dengan 0,375 J, setara dengan benda seberat 250 gr yang dijatuhkan
dari ketinggian 15 cm.
• 3 ‐ Perlindungan sampai dengan 0, 5 J, setara dengan benda seberat 250 gr yang dijatuhkan dari
ketinggian 20 cm.
• 5 ‐ Perlindungan sampai dengan 2 J, setara dengan benda seberat 500 gr yang dijatuhkan dari
ketinggian 40 cm.
• 7 ‐ Perlindungan sampai dengan 6 J, setara dengan benda seberat 1,5 kg yang dijatuhkan dari
ketinggian 40 cm.
• 9 ‐ Perlindungan sampai dengan 20 J, setara dengan benda seberat 5 kg yang dijatuhkan dari
ketinggian 40 cm.
Kode IK
• 00 ‐ Tanpa Perlindungan
• 01 ‐ Perlindungan sampai dengan 0,150 J, setara dengan benda seberat 200 gr yang dijatuhkan
dari ketinggian 7,5 cm.
• 02 ‐ Perlindungan sampai dengan 0,200 J, setara dengan benda seberat 200 gr yang dijatuhkan
dari ketinggian 10 cm.
• 03 ‐ Perlindungan sampai dengan 0,350 J, setara dengan benda seberat 200 gr yang dijatuhkan
dari ketinggian 17,5 cm.
• 04 ‐ Perlindungan sampai dengan 0,500 J, setara dengan benda seberat 200 gr yang dijatuhkan
dari ketinggian 25 cm.
• 05 ‐ Perlindungan sampai dengan 0,700 J, setara dengan benda seberat 200 gr yang dijatuhkan
dari ketinggian 35 cm.
• 06 ‐ Perlindungan sampai dengan 1 J, setara dengan benda seberat 500 gr yang dijatuhkan dari
ketinggian 20 cm.
• 07 ‐ Perlindungan sampai dengan 2 J, setara dengan benda seberat 500 gr yang dijatuhkan dari
ketinggian 40 cm.
• 08 ‐ Perlindungan sampai dengan 5 J, setara dengan benda seberat 1,7 kg yang dijatuhkan dari
ketinggian 29,5 cm.
• 09 ‐ Perlindungan sampai dengan 10 J, setara dengan benda seberat 5 kg yang dijatuhkan dari
ketinggian 20 cm.
• 10 ‐ Perlindungan sampai dengan 20 J, setara dengan benda seberat 5 kg yang dijatuhkan dari
ketinggian 40 cm.
Semoga bermanfaat, http://dunia‐listrik.blogspot.com