Tap Changer, adalah salah satu bagian utama dari Trafo Tenaga yang berfungsi
untuk melayani pengaturan tegangan trafo tersebut, dengan cara memilih/merubah
ratio tegangan, perubahan Ratio (perbandingan transformasi) antara kumparan Primer
dan Sekunder, untuk mendapatkan tegangan operasi disisi sekunder sesuai dengan
yang diinginkan, kualitas (besarnya) tegangan pelayanan disisi sekunder dapat berubah
karena tegangan jaringan/sistem yang berubah akibat dari pembebanan ataupun
kondisi Sistem, perubahan ratio yang diatur oleh tap changer adalah perubahan dengan
range kecil antara +10 %, - 15 % dari tegangan dasar trafo tersebut
Perbandingan besar tegangan antara sisi Primer terhadap tegangan sisi Sekunder
adalah berbanding lurus dengan jumlah belitan pada masing-masing kumparan, (Eprimer
/ Esekunder = Nprimer / Nsekunder), Bila tegangan disisi Primer berubah, sedangkan tegangan
disisi sekunder diinginkan tetap, maka untuk mendapatkan tegangan di sisi sekunder
yang konstan harus dilakukan menambah atau mengurangi jumlah belitan disisi
Primer, Untuk mendapatkan range yang luas didalam pengaturan tegangan, pada
kumparan utama trafo biasanya ditambahkan kumparan bantu ( tap winding ) yang
dihubungkan dengan tap selektor pada OLTC.
Pada umumnya Tap Changer dihubungkan dengan kumparan sisi Primer dengan
pertimbangan :
1. Lebih mudah cara penyambungan karena kumparan Primer terletak pada belitan
paling luar,
2, Arus di sisi primer lebih kecil daripada disisi Sekunder, tujuannya untuk
memperkecil
resiko bila terjadi los kontak dan dengan arus yang lebih kecil dapat dipergunakan
ukuran/jenis konduktor yang kecil pula.
Ditinjau dari sisi pengoperasiannya jenis tap changer ada dua macam yaitu, Tap
changer yang hanya dapat beroperasi untuk memindahkan tap dalam posisi
transformator tidak operasi (tidak bertegangan) dikenal dengan sebutan “No Load Tap
Changer” / deenergized tap changer, yang hanya dapat dioperasikan secara manual.
Biasanya dioperasikan dengan diengkol atau diputar untuk memilih posisi Tap pada
Trafo TM tombol pengaturnya ditempatkan dibagian atas deksel trafo, diantara Bushing
Primer dan sekunder.
Cara kerja sistim OLTC adalah penemuan Dr Jansen berkebangsaan Jerman pada
tahun 1926, Prinsip kerjanya adalah dengan konsep perpindahan pada bagian selektor
pada tahap ini tidak ada arus beban, setelah langkah perpindahan diselektor selesai
dilanjutkan dengan perpindahan disisi diverter dengan kontak transisi dengan resistor,
pada perubahan ini tidak terjadi pemutusan arus beban, Sebelum ditemukan sistem
perubah OLTC, pengaturan tegangan dilakukan dengan cara mengatur tegangan dari
sisi pembakitan atau pegaturan tap trafo secara off load, Trafo dipadamkan lebih dulu.
Transformator yang terpasang di gardu induk pada umumnya menggunakan tap
changer yang dapat dioperasikan dalam keadaan trafo berbeban (OLTC) yang dipasang
di sisi primer. berfungsi untuk melayani pengaturan tegangan keluar dari trafo, yaitu
dengan cara memilih/merubah ratio tegangan tanpa harus melakukan pemadaman.
Sedangkan transformator penaik tegangan (step up) di unit pembangkit atau pada
trafo kapasitas kecil (Trako TM), umumnya menggunakan tap changer No Load Tap
Changer bila akan dilakukan perubahan Trafo harus dipadamkan terlebih dahulu (tanpa
beban)
KOMPONEN OLTC
2. Diverter switch, saat bergerak berubah posisi tap, kontak- kontak diverter switch,
membawa arus beban namun walaupun ada arus beban tidak terjadi pemutusan arus
(open connection) karena dilengkapi dengan Kontak transisi dan Resistor transisi,
namun saat perubahan posisi kontak-kontak Diverter switch terjadi arcing tetapi masih
dalam batas toleransi. Gerakan diverter berlangsung setelah gerakan posisi kontak
Selektor mencapai titik perpindahannya.
3. Tap Selector merupakan kontak utama Tap untuk perpindahan posisi pada
pengoperasian OLTC, saat perubahan sampai posisi tap yang akan dicapai Tap-Selector
tidak berbeban (tidak membawa Arus), karena itu Tap Selector dapat ditempatkan
dalam Main tank Trafo, kecepatan gerak Tap Selector dan Diverter Switch dari awal
gerak hingga sampai di posisi berikutnya ( satu step) sekitar 40 – 70 milli detik, sesuai
dengan typenya
5. Proteksi
Proteksi yang terpasang pada OLTC adalah untuk pengaman terhadap tekanan lebih
(pressure), yang terjadi saat gangguan berat.
- Rele Jansen / RS 2000 / RS 2001
- Pressure Relay
- Prerssure rele Device
- Explosive Mebrane.
6. Konservator.
Diverter switch ditempatkan dalam kompartemen yang diisi minyak isolasi, pada
pengoperasiannya terjadi pemanasan terhadap minyak oleh karena itu Untuk
menampung pemuaian minyak kompartemen OLTC dihubungkan dengan
Konservator.disamping itu karena kontaminasi minyak dari diverter bisa naik ke
konservator maka minyak Konservator OLTC harus terpisah / disekat dengan minyak
konservator tangki utama Trafo,
SCHEMATIC DIAGRAMS
Type Linier
Pada tap winding type linier umumnya mempunyai daerah pengaturan Tap /
tegangan (regulating range) terbatas, maksimum hanya sampai 20 %. ( maks 17 tap )
Type Plus/Minus
Jika suatu pembalik (Change over selector) dipasang seperti pada susunan kumparan
gambar b, maka akan terjadi pengurangan atau penambahan pada kumparan utamanya.
dengan demikian daerah pengaturan Tap (regulating range) dapat diperbesar dengan
jumlah Tap kurang dari ½ ( contoh gambar b) jumlah Tap 9 sedangkan jumlah posisi
tap 18, jumlah tap dapat diperbesar sesuai yang diinginkan.
Akan tetapi pada susunan tap seperti ini, jika posisi tap berada pada posisi yang paling
kecil, akan menyebabkan rugi tembaga (copper losses) dari trafo dapat mencapai harga
maksimum.
Type Coarse.
Pada susunan tap winding type coarse and fine, merupakan suatu kemajuan dimana
pada susunan ini dapat memperkecil rugi tembaga pada trafo dan daerah
pengaturannya dapat diperluas.
Susunan tap winding seperti ini yang banyak diterapkan pada OLTC yang jumlah
tapnya lebih dari 17 step sedangkan jumlah kontak tapnya hanya setengahnya
MACAM JENIS TYPE OLTC
1. OLTC MR
Keunggulan OLTC MR
1. Bentuk simple, Compact
2. Cara pemeliharaannya mudah, bagian dalam (inser tap / diverter) dapat diangkat
3. Penggantian kontak-kontak mudah dilakukan
4. Arcing Contact cukup kuat, dilapisi Tungsten
2. OLTC ABB TYPE UZ
OLTC ABB type UZ, dirancang sedemikian rupa dengan tujuan : untuk keandalan
yang tinggi, desain yang sederhana dan kuat, oleh karena itu pemeliharaannya dapat
diminimalisir, Tap Changer ditempatkan diluar tangki utama Trafo,.Komponen utama
dari OLTC ABB terdiri dari : Dudukan/rumah Kontak (Moulding), Selektor switch,
Transition kontak, resistor dan Chang-over switch, Komponen-komponen tersebut
terletak didalam Tangki OLTC, semua perlengkapan OLTC dijadikan satu unit termasuk
Motor system penggerak, oleh sebab itu OLTC UZ dapat dipakai pada banyak macam
Trafo tenaga,
3. OLTC UNION
Prinsip kerja OLTC Union mengacu kepada Prinsip Dr Jansen yaitu dengan
menggunakan Selektor dan Diverter Switch, permukaan kontak selector switch diberi
lapisan perak yang dapat menjamin peng operasian dengan keandalan tinggi, kontak
selector switch dan gearingnya didesain untuk free maintenance selama Trafo tenaga
beroperasi. Diverter switch dilengkapi dengan high speed resistance, arah gerakan
Diverter kekanan dan kekiri, untuk menjamin keandalan tinggi permukaan kontak
diverter dilapisi tembaga campuran Tungstem, kontak- kontak dari OLTC UNION
mampu menahan aruis beban 1,1 kali rating arus beban. Sistem Proteksi OLTC Union
menggunakan Surge pressure Protective Device, yang ditempatkan pada Tap changher
head, bila terjadi gangguan akan merespon sangat cepat hampir instantaneous < 10 ms
hal ini untuk mencegah kerusakan dari tangki diverter, disamping itu system
proteksinya ditambah dengan diverter protective device sejenis RS 2001.
Keterangan :
*) Tanpa system penyaring minyak
**) Dengan system penyaring minyak
Apabila dalam satu tahun operasi, kerja OLTC kurang dari 3000 kali maka disaat
pemeliharaan agar dijalankan 10 kali balikan pada seluruh tapnya (10 kali turun naik
)
4. OLTC MAIDENSA
OLTC yang dipasang pada Trafo IBT 500/150 kV di GITET, adalah OLTC 1 phasa
Saat On Load Tap Changer pindah posisi pada kontak-kontaknya mengalir arus
beban, oleh karena itu saat proses bergerak tidak boleh terjadi pemutusan arus (open
sirkuit).
Prinsip kerja OLTC ada dua macam konsep yaitu, konsep secara Tap selektor –
Diverter, prosesnya terdiri dari dua tahap, pada tahap pertama gerak perubahan posisi
terjadi pada Tap Selektor, pada tahap ini kontak selector tidak dialiri arus beban,
setelah gerak perpindahan di Tap Selektor selesai gerak perubahan dilanjutkan oleh
Diverter, perubahan posisi pada kontak Diverter membawa arus beban, agar tidak
terjadi pemutusan arus saat perpindahan kontak arus beban dialirkan melalui kontak
dan resistor transisi (Transition Resistance), untuk jelasnya dibawah ini proses pindah
tap dari tap 2 ke tap 3.
Langkah 1 :
• Tap selektor genap pada posisi terminal/tap 2. (atau disebut service posisi pada tap 2)
• Tap selektor ganjil pada posisi terminal/tap 1.
• Arus beban melalui terminal 2 – kontak utama diverter - menuju ke titik pentanahan.
(garis warna merah)
Langkah 2 :
• Tap selektor ganjil bergerak dari terminal 1 menuju terminal 3/tap 3.
• Aliran arus beban masih tetap sama dengan langkah 1.
Langkah 3 :
• Tap selektor ganjil berhenti pada terminal 3 / tap 3.
• Aliran arus beban masih sama dengan langkah 1.
Proses perpindahan posisi kontak di Tap Selektor tidak ada arus beban
Langkah 4 :
• Tap selektor ganjil berhenti pada terminal 3/tap 3.
• Kontak diverter bergerak dari K1 menuju transisi kontak Kt1.
• Aliran arus beban melalui resistor R1 kontak Kt1 menuju ke titik pentanahan.
• Posisi ini disebut TRANSISI pada resistor R 1 dan transisi kontak Kt1
Langkah 5 :
• Tap selektor ganjil berhenti pada terminal 3/tap 3.
• Kontak diverter bergerak menuju ke transisi kontak Kt2
• Kontak utama diverter menutup transisi kontak Kt1 dan Kt2.
• Aliran arus beban melalui resistor R1,R2, transisi kontak Kt1 dan Kt2, menuju ke titik
pentanahan.
• Posisi ini disebut SUPER POSISI.
Langkah 6 :
• Tap selektor ganjil berhenti pada terminal 3/tap 3.
• Kontak diverter bergerak menuju transisi kontak Kt2.
• Aliran arus beban melalui resistor R2 kontak Kt2 menuju ke titik pentanahan.
• Posisi ini disebut TRANSISI pada resistor R 2 dan transisi kontak Kt2
Langkah 7 :
• Tap selektor ganjil berhenti pada terminal 3/tap 3.
• Kontak diverter bergerak menuju transisi kontak K2.
• Aliran arus beban menuju ke titik pentanahan melalui K2
• Posisi ini disebut service posisi pada tap 3.
Proses perpindahan tap dari langkah 1 hingga langkah 7, dalam waktu kurang lebih 20 -
30 mili detik ,tergantung dari type OLTC nya.
Pada konsep pindah tap langsung secara Tap selektor. Tap selektor berpindah dari
tap yang satu ke tap yang berdekatan dengan membawa arus beban saat
perpindahan melalui dua transisi resistor.
Langkah 1 :
• Tap selektor pada terminal/tap 2.
• Kedua transisi kontak mengambang
• Arus beban melalui terminal 2 - kontak utama diverter - menuju ke titik pentanahan. (
garis warna merah )
• Posisi ini disebut service posisi pada tap 2
Langkah 2 :
• Kontak gerak ( moving kontak ) bergerak kearah terminal 3.
• Tap selektor posisi mengambang
• Kontak transisi K1 pada terminal/tap 2.
• Kontak trasisi K2 mengambang pada terminal 3.
• Arus beban melalui terminal 2 transisi kontak K1 - transisi resistor R1 - titik netral.
• Posisi ini disebut transisi pada kontak k1 dan transisi resistor R1.
Langkah 3 :
• Kontak gerak ( moving kontak ) bergerak kearah terminal 3.
• Tap selektor posisi mengambang
• Kontak transisi K1 pada terminal/tap 2.
• Kontak transisi K2 pada terminal/tap 3
• Arus beban melalui terminal 2 - terminal3 - transisi kontak K1 dan K2 - transisi
resistor R1 dan R 2 - titik netral.
• Posisi inidisebut super posisi
Langkah 4 :
• Kontak gerak ( moving kontak ) bergerak kearah terminal 3.
• Tap selektor posisi mengambang
• Kontak transisi K1 mengambang pada terminal/tap 2.
• Kontak trasisi K2 pada terminal/tap 3
• Arus beban melalui terminal 3 - transisi kontak K2 - transisi resistor R2 - titik netral,
Posisi ini disebut transisi pada kontak k2 dan transisi resistor R2.
Langkah 5 :
• Tap selektor pada terminal/tap 3.
• Kedua transisi kontak mengambang
• Arus beban melalui terminal 3 – kontak utama diverter menuju ke titik Neutral( garis
warna merah )
• Posisi ini disebut service posisi pada tap 3.
Prinsip pindah tap ini diterapkan juga konsep perpindahan Tap pada OLTC type UZ
yaitu menggunakan kombinasi Tap Selektor dan Diverter.
PERSYARATAN YANG HARUS DIMILIKI OLTC
Daya tahan kontak-kontak Diverter switch tergantung dari berapa % besar arus beban
terhadap Arus nominal ketika OLTC bekerja/pindah Tap
Breaking capacity ditentukan dari besar tegangan antar step dan arus beban maksimum
yang terjadi saat perpindahan tap. untuk menetapkan rating dari OLTC harus diketahui
dengan pasti standar over load yang diinginkan dari berbagai macam Trafo tenaga.
Keandalan system kontak dari diverter switch
PERALATAN PROTEKSI.
Saat terjadi gangguan pada kompartemen diverter switch, terjadi proses perubahan
dari energi listrik menjadi panas akibat terjadinya arcing, besarnya energi yang timbul
tergantung dari beberapa factor,
1. Kapasitas daya dari Trafo yang bersangkutran,
2. Arus gangguan yang melalui Diverter switch,
3. Hubung singkat antar komponen dalam OLTC dan lain-lain
Peralatan Proteksi dari OLTC harus dapat merespon / mendeteksi terhadap berbagai
macam arus gangguan yang timbul, baik arus gangguan yang lemah/rendah maupun
arus gangguan tinggi yang berupa explosive,
Peralatan Proteksi pada OLTC merupakan Main Proteksi untuk pengamanan Trafo
tenaga, oleh karena itu bila bekerja ( Trafo Trip ) karena bekerjanya salah satu peralatan
Proteksi maka Trafo tidak boleh diberi tegangan sebelum dilakukan pemeriksaan pada
diverter .
1. Relay RS 2001,
Penggerak relai dengan lembaran katup berlubang, ada dua type lubang katup 7 mm
dan 13 mm. Pada Relay dengan lobang katup 7 mm, kerja bila kecepatan arus minyak
(velocity flow) :1 m/detik untuk yang lobang katup 13 mm, kerja bila kecepatan arus
minyak (velocity flow) 3 m/detik
Pemasangannya jadi satu dengan tutup bagian atas OLTC (Tap changer head cover) Bila
tekanan melebihi batas aman ia akan pecah Tekanan Tripping 4 … 5 Bar, berkerja
(Tirp) tanpa waktu tunda, (instantaneous)
Relief Valve ini terdiri dari alumunium flange, katup piringan, dan gasket (karet tahan
minyak yang berfungsi untuk memberikan indikasi dan alarm apabila relief ini
berfungsi) . Relay ini berfungsi untuk mengamankan trafo dari tekanan lebih yang
tidak dapat dieliminasi dalam waktu beberapa milidetik yang dapat menimbulkan
ledakan dan panas yang lebih, katup akan bekerja membuka pada tekanan 70 ± 7 kPa
atau ( 10 ± psi).minyak Trafo akan mengalir keluar hingga tekanan saat ganggaun dapat
segera kembali normal,
4. RELE JANSEN
Jenis dan tipe rele jansen bermacam-macam bergantung pada merk Trafo: misalnya
RS 1000, LF 15, LF 30.
Rele jansen dipasang antara tap changer dengan konservator minyak tap changer. Agar
diperhati -kan pada pemasangan, tanda panah mengarah ke konservator
• Rele jansen akan bekerja apabila ada desakan tekanan yang terjadi akibat :flash over
antar bagian bertegangan atau bagian bertegangan dengan body atau ada desakan aliran
minyak karena gangguan eksternal.
• Bila ada aliran minyak/ tekanan minyak yang deras, minyak mengalir ke
konservator, dorongan minyak yang cukup besar, menyebabkan flap akan berayun dan
mengerjakan kontak triping,
• Dilengkapi dengan 2 buah tombol (push botton) untuk test trip dan mereset
Pressure relay / rela tekanan lebih dipasang pada tangki Tap changer type UZ,
dilengkapi dengan katup 3 posisi, posisi tegak lurus adalah posisi operasi, posisi
horizontal untuk mengeluarkan sample minyak, posisi miring 45 ° posisi test, Akan
bekerja bila tekanan antara 5 – 7 PSI (35 – 50 kPa )
Cara menguji,
Tap changer digerakan oleh motor penggerak yang ditempatkan diluar Trafo tenaga,
gerakan motor dikontrol secara otomatis tahap demi setahap sesuai dengan
pengoperasian tap changer
Jumlah putaran tiap tahap tergantung dari bentuk Cam (gear Cam) rata-rata 33 putaran
per tap, untuk mengerjakan motor dapat menggunakan tombol yang terpasang pada
pintu boks, system pengawatan untuk menjalankan motor dilengkapi dengan fasilitas
untuk dioperasikan secara remote atau dengan AVR (Automatic Voltage Regulator)
type MK 20 atau MK 20 E dan type lainnya
Pemeliharaan :
1. Periksan seal pintu apakah masih kedap terhadap air, dan periksa bila ada bagian yang
berkarat
2. Periksa Heater, dengan cara diraba dengan tangan, sebelum diraba matikan dahulu
suplay tegangannya
3. Periksa sambungan diterminal apakah ada yang kendor
4. Periksa kerja Counter dewngan menaikan tap dan menurunkan tap satu tahap
5. Bersihkan ruang cubicel mekanik poenggerak
Wiring diagram Motor Drive ABB Type BUF 3
Keterangan :
1. Control Selektor Switch, Local – O – Remote
2. Control Switch, Rise – O – Lower
3. Contactor Raise
4. Contactor Lower
5. Starting Contact
6. Maintaining, interlocking and auxiliary contact
7. Motor
8. Limit switch
8.1 Lower tap position
8.2 Upper tap position
11. Interlocking switch, open when handcrank is fitted
12. Anti condensation heater
14 Position transmitter, potentiometer
15 Continuation contact
19 Diorect – on – line starter
36 Cabinet light
37 Switch, door operated
Menjalankan OLTC secara lokal (di lemari / mekanik OLTC)
Posisikan Selektor Switch (1) ke posisi lokal. Tekan control switch (2) ke posisi naik /
Raise, Contaktor (3) kerja suplay tegangan dipertahankan oleh starting kontak (5:1-2)
motor (7) berputar mengisi tekanan pegas, kontak (6:3-4) menutup oleh gerakan
mekanik dan mengambil alih suplay tregangan ke kontaktor (3), hingga tekanan pegas
sampai penuh, starting kontak (5:1-2) terbuka, putaran motor masih berlanjut
dipertahankan oleh kontak (6:3-4), kemudian pegas menggerakan kontak-kontak
diverter, kontak (6:3-4) terbuka, suplay tegangan ke motor dilanjutkan oleh kontak (5:1-
2) hingga posisi tap tercapai penuh, demikian juga untuk gerakan menurunkan posisi
tap, seperti halnya untuk menaikan tap.