BELI MOBIL
MAKALAH
Oleh :
2110117811
FAKULTAS HUKUM
PONTIANAK
2022
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................iii
A. Latar Belakang....................................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah................................................................................................................iv
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................v
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................1
A. Bentuk-Bentuk Wanprestasi.................................................................................................1
B. Penyelesaian Wanprestasi.....................................................................................................1
A. Kesimpulan...........................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prof. Subekti mendefenisikan Perjanjian atau kontrak adalah "Suatu peristiwa
dimana ada seorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang itu saling berjanji untuk
melaksanakan sesuatu hal, dari peristiwa ini, timbulah suatu hubungan antara dua orang
tersebut yang dinamakan “perikatan”. Oleh karena itu perjanjian menerbitkan suatu
perikatan antara dua orang yang membuatnya"
Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya
untuk menyerahkan suatu barang, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang
dijanjikan.1 Jual beli dianggap telah terjadi antara kedua belah pihak, segera setelah
orang-orang itu mencapai kesepakatan tentang barang tersebut beserta harganya,
meskipun barang itu belum diserahkan dan harganya belum dibayar.2
Misalnya contoh kasusnya seperti ini, Ogi Rangga (selanjutnya dipanggil Ogi)
seorang mahasiswa di Universitas daerah Pontianak, Kalimantan Barat berniat menjual
mobil Daihatsu Ayla untuk kebutuhan biaya kuliah dan biaya hidup selama 4 (empat)
tahun berkuliah.
1
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1457
2
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1458
3
Subekti, Hukum Perjanjian, PT Intermasa, Jakarta,1984,hlm 45
iii
Ogi menjual mobil tersebut kepada Boy Ferdinand (selanjutnya dipanggil Boy) yang
merupakan teman kuliahnya. Ogi menjamin semua komponen didalam mobil dijamin
masih ori dan mobil tersebut masih dalam keadaan bagus dan tidak pernah keluar masuk
bengkel. Ogi berencana untuk mengajak Boy untuk mengecek mobil tersebut 4 (empat)
hari kemudian, tetapi Boy menolak dan langsung memercayai Ogi karena sudah berteman
selama 2,5 (dua setengah) Tahun. Melihat kesempatan tersebut Ogi berbuat licik dengan
mengganti komponen didalam mobil menjadi barang kw (palsu) untuk meraih untung
yang lebih besar. Kemudian diketahui alasan lain Ogi menjual mobil tersebut karena
sering keluar masuk bengkel tetapi alasan tersebut sama sekali tidak diketahui oleh Boy.
Ogi dan Boy sepakat mobil tersebut dijual seharga Rp. 108.000.000- (Seratus
Delapan Juta Rupiah) yang dimana dibayar dengan cara mencicil selama 2 tahun. Karena
dibayar dengan cara mencicil Ogi dan Boy membuat kontrak agar kedua pihak tidak
melakukan kecurangan dan bersedia mengikuti persidangan jika terjadi perbuatan ingkar
janji di Pengadilan Negeri Pontianak sampai cicilan tersebut lunas dan Kontrak tersebut
disetujui oleh Pihak ketiga (Hakim) karena kontrak tersebut sesuai dengan undang-
undang yang berlaku dan tidak ada yang bertentangan dengan norma masyarakat di
dalam isi perjanjian tersebut. 2 (dua) Bulan kemudian Boy datang menemui Ogi
dikarenakan mobil tersebut setiap seminggu sekali keluar masuk bengkel dan diketahui
juga komponen di dalam mobil ternyata kw (palsu) dan Boy menuntut protes karena hal
tersebut tidak sama dengan yang dijanjikan Ogi sebelum terjadinya transaksi. Ogi
menolak tuntutan protes dari Boy karena menyalahkannya yang menolak untuk
mengecek mobil tersebut terlebih dahulu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yang terkait yaitu :
1. Apa saja bentuk-bentuk wanprestasi yang timbul dalam perjanjian jual beli antara Ogi
dan Boy?
2. Bagaimanakah penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian jual beli antara Ogi dan
Boy?
iv
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk wanprestasi yang timbul dalam perjanjian jual beli
antara Ogi dan Boy.
2. Untuk mengetahui penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian jual beli antara Ogi dan
Boy.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bentuk-Bentuk Wanprestasi
Dari kasus diatas ditemukan perbuatan wanprestasi yakni Ogi berbuat licik dengan
mengganti komponen didalam mobil menjadi barang kw (palsu) untuk meraih untung
yang lebih besar. Kemudian diketahui alasan lain Ogi menjual mobil tersebut karena
sering keluar masuk bengkel tetapi alasan tersebut sama sekali tidak diketahui oleh Boy
karena melihat adanya kesempatan pada saat Ogi mengajak Boy untuk mengecek mobil
tersebut 4 (empat) hari kemudian, tetapi Boy menolak dan langsung memercayai Ogi
karena sudah berteman selama 2,5 (dua setengah) Tahun. 2 (dua) Bulan kemudian Boy
datang menemui Ogi dikarenakan mobil tersebut setiap seminggu sekali keluar masuk
bengkel dan diketahui juga komponen di dalam mobil ternyata kw (palsu) dan Boy
menuntut protes karena hal tersebut tidak sama dengan yang dijanjikan Ogi sebelum
terjadinya transaksi. Ogi menolak tuntutan protes dari Boy karena menyalahkannya yang
menolak untuk mengecek mobil tersebut terlebih dahulu.
B. Penyelesaian Wanprestasi
Penyelesain wanprestasi sudah pasti akan melalui pengadilan tapi mengenai
pengadilan dimana wansprestasi ini akan diselesaikan maka daripada itu kita baca
kembali contoh kasus diatas, dan ditemukannya Ogi dan Boy sepakat mobil tersebut
dijual seharga Rp. 108.000.000- (Seratus Delapan Juta Rupiah) yang dimana dibayar
dengan cara mencicil selama 2 tahun. Karena dibayar dengan cara mencicil Ogi dan Boy
membuat kontrak agar kedua pihak tidak melakukan kecurangan dan bersedia mengikuti
persidangan jika terjadi perbuatan ingkar janji di Pengadilan Negeri Pontianak sampai
cicilan tersebut lunas dan Kontrak tersebut disetujui oleh Pihak ketiga (Hakim) karena
kontrak tersebut sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan tidak ada yang
bertentangan dengan norma masyarakat di dalam isi perjanjian tersebut. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan penyelesaian wanprestasi akan dilakuakan di Pengadilan Negeri
vi
Pontianak yang ditentukan dengan membuat kontrak setelah kedua belah pihak sepakat
untuk membayar dengan harga Rp. 108.000.000- (Seratus Delapan Juta Rupiah).
vii
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Perbuatan wanprestasi yakni Ogi berbuat licik dengan mengganti komponen didalam
mobil menjadi barang kw (palsu) untuk meraih untung yang lebih besar. Kemudian
diketahui alasan lain Ogi menjual mobil tersebut karena sering keluar masuk bengkel
tetapi alasan tersebut sama sekali tidak diketahui oleh Boy karena melihat adanya
kesempatan pada saat Ogi mengajak Boy untuk mengecek mobil tersebut 4 (empat) hari
kemudian, tetapi Boy menolak dan langsung memercayai Ogi karena sudah berteman
selama 2,5 (dua setengah) Tahun. 2 (dua) Bulan kemudian Boy datang menemui Ogi
dikarenakan mobil tersebut setiap seminggu sekali keluar masuk bengkel dan diketahui
juga komponen di dalam mobil ternyata kw (palsu) dan Boy menuntut protes karena hal
tersebut tidak sama dengan yang dijanjikan Ogi sebelum terjadinya transaksi. Ogi
menolak tuntutan protes dari Boy karena menyalahkannya yang menolak untuk
mengecek mobil tersebut terlebih dahulu.
viii
DAFTAR PUSTAKA
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 2018. Buku Ketiga “Perikatan”. Jakarta - Indonesia
Miru. Ahmadi. 2018. “Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak”. Rajawali Press Cet. 8 Ed. 1
Depok - Indonesia
Prihatin, Angga. 2022. “Bahan Ajar Mata Kuliah Hukum Kontrak”. Pontianak - Indonesia.
ix