Bahan Ajar Aspek 5 Konektivitas Antar Ruang Dan Waktu
Bahan Ajar Aspek 5 Konektivitas Antar Ruang Dan Waktu
Perhatikanlah baju seragam sekolah yang dipakai, dari mana seragam tersebut diproduksi?
apakah ada pabrik tekstil atau industri garmen di sekitar tempat tinggalmu?
Kenapa di daerah kalian tidak ada pabrik tekstil atau industri garmen akan tetapi kalian bisa
memakai baju?
Kalian pasti senang dan bangga mengenakan seragam sekolah? Kalian bisa mengenakan
seragam SMK karena sebelumnya telah menempuh pendidikan di SMP, karena persyaratan masuk
ke Sekolah Menengah Atas (SMK) harus memiliki ijazah SMP, hal ini meneunjukkan adanya
interaksi waktu antara pendidikan di SMK dengan pendidikan sebelumnya, yaitu pendidikan di
SMP.
Contoh buah anggur?, yang sering kita makan, Pernahkah kalian berfikir dari mana anggur itu
berasal, di daerah mana anggur itu ditanam, kenapa di daerah kalian anggur tidak berbuah dengan
baik walaupun ditanam, akan tetapi kita bisa mendapatkannya?
Pernahkan kalian perhatikan kota - kota besar yang terdekat dengan tempat tinggal kalian?
Amatilah kehidupan mereka dan barang barang kebutuhan hidupnya !
Pernahkah kalian berfikir kenapa mereka dapat memperoleh semua kebutuhan hidupnya? padahal
mereka tidak memproduksi barang tersebut. Dari mana barang tersebut didatangkan?
Semua ini disebabkan : Barang-barang kebutuhan dapat kita peroleh di tempat tertentu, di tempat
tersebut tidak memproduksinya tetapi karena adanya konektivitas antar ruang dan waktu.
Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan
troposfer yang merupakan atmosfer terbawah yang mempengaruhi permukaan bumi. Ruang juga
mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah
permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan
batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Dengan
demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya
yang memengaruhi kehidupan di permukaan bumi
Perbedaan karakteristik ruang menyebabkan adanya interaksi antar satu ruang dengan lainnya,
karena untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di suatu ruang tertentu membutuhkan ruang
lainnya. Sedangkan satu ruang tidak mungkin dapat menghasilkan seluruh kebutuhan hidup
manusia baik dari jenis maupun jumlahnya.
Peristiwa banjir di Jakarta terjadi karena curah hujan yang tinggi di daerah Bogor. Air hujan yang
jatuh di daerah Bogor masuk ke sungai dan meluap, lalu mengalir ke daerah yang lebih rendah
diantaranya di dataran rendah kota Jakarta. Akibatnya, Jakarta terkena banjir yang airnya
sebagian berasal dari daerah Bogor.
Contoh tersebut menunjukkan adanya keterkaitan peristiwa dan gejala antar-ruang yaitu Bogor
dengan Jakarta.
Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak berdiri sendiri, tetapi akan terkait dengan gejala
atau peristiwa pada ruang lainnya.
Interaksi antar ruang dapat berupa pergerakan orang, barang, informasi dari daerah asal menuju
daerah tujuan. Menurut Bintarto (1987) interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal
balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak
langsung.
- Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan.
- Interaksi tidak langsung terjadi melalui berbagai cara misalnya dengan membaca berita,
melihat tayangan di televisi dan lain-lain.
Interaksi dapat terjadi dalam bentuk perjalanan menuju tempat kerja, migrasi, perjalanan wisata,
pemanfaatan fasilitas umum, pengiriman informasi atau modal, perdagangan internasional, dan
lain-lain.
Interaksi dalam bentuk pergerakan manusia disebut mobilitas penduduk, interaksi melalui
perpindahan gagasan dan informasi disebut komunikasi, sedangkan interaksi melalui
perpindahan barang atau energi disebut transportasi.
Interaksi tersebut terjadi jika ongkos untuk melakukan interaksi antar daerah asal dan tujuan
lebih rendah dari keuntungan yang diperoleh.
Contohnya, seorang yang pergi tempat kerja karena penghasilannya mampu menutupi ongkos
yang dikeluarkannya.
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan
yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan antara (intervening opportunity) dan
keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability)
1. Saling Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary)
Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang
dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan wilayah B
merupakan penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B
membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah A
melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas perdagangan atau jual beli.
Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai
tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan
memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut.
Contohnya,
Wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B, namun kemudian diketahui ada wilayah C
yang juga penghasil ikan. Karena Wilayah C jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya
lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C.
Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B melemah.
3. Kemudahan Transfer (Transfer Ability)
Pengangkutan barang dan pengangkutan orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya
interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Jika
biaya tersebut terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antar ruang
tidak akan terjadi.
Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan
infrastruktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang
rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya
untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual sayuran
dari wilayah A ke wilayah B, namun jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan, sehingga
tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah B
Selain terikat oleh ruang, suatu gejala atau peristiwa juga terikat oleh waktu. Dalam sejarah,
konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan perkembangannya
hingga saat ini. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau periode
berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang.
Semua peristiwa yang terjadi tentunya akan selalu dikaitkan dengan ruang dan waktu.
misalnya:
Proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.
Dena lahir di Papua pada tanggal 26 Agustus tahun 1990
Kondisi Sosial dan lingkungan Alam
b. Nasional
Kondisi sosial masyarakat Indonesia masa kini pula adalah terjadi banyak perubahan dalam
perilaku sosialnya. Hal ini disebabkan oleh modernisasi yang berkembang di Indonesia.
Indonesia sendiri sudah mampu menciptakan alat-alat teknologi yang praktis dan efisien seperti
layaknya yang ada di kehidupan sehari-hari seperti televisi, telepon genggam, komputer,
laptop, dan lainnya.
Sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang digunakan pun memiliki kajian-kajian
penting dalam proses kemajuan dan perkembangan teknologi yang membuat Indonesia lebih
modern. Akan tetapi dari perkembangan teknologi tersebut dapat pula membawa dampak
negatif disamping terdapat dampak positif nya, yaitu masuknya budaya asing ke Indonesia
yang disebabkan oleh salah satu nya karena ada krisis globalisasi yang meracuni Indonesia.
c. Global
Pengaruh global berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu
saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan
masyarakat. Yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh
kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan
masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang dilakukan secara cepat dan tidak melalui suatu
proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud
yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa di sebut
ketimpangan budaya. Teknologi yang berkembang pada era globalisasi ini mempengaruhi
karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial.
Proses Sosial Menurut Gillin and Gillin, proses social ada 2 bentuk, yaitu proses social
asosiatif dan proses social disosiatif.
Kerjasama sosial (cooperation) adalah usaha bersama antara dua individu atau dua
kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Contohnya, kejasama dalam mendirikan
rumah, organisasi, perusahaan, negara, dan sebagainya. Kerjasam inilah yang mendorong
terwujudnya keteraturan dan integrasi sosial. Dengan kerjasama, kehgiatan masyarakat
akkan mudaj dilaksanakan daripada dikerjakan sendiri-sendiri. Kesejahteraan sosial juga
akan mudah dicapai jika diusahakan dengan prinsip kerja sama sosial,
Bentuk-bentuk kerjasama sosial. Antara lain sebagai berikut.
a) Kerjasama spontan (spontanneus cooperation), yaitu kerjasama secara tiba-tiba
tanpa adanya suatu perintah atau tekanan dari pihak manapun.
b) Kerjasama langsung (directed cooperation), yaitu kerjasama atas dasar terbentuk
karena adanya perintah dari atasan.
c) Kerjasama kontrak (contractural cooperation), yaitu kerjasama atas dasar suatu
kontrak perjanjian tertentu.
d) Kerjasama tradisional (tradition cooperation), yaitu kerjasama sosial yang
terbentuk karena bersifat tradisi atau adat kebiasaan. Misalnya, kerjasama dalam
bentuk gotong-royong, tolong- menolong, atau solidaritas sosial.
Berdasarkan pelaksanaanya, bentuk-bentuk kejasama sosial, antara lain sebagai berikut.
a) Kerukunan, yaitu kerjasama dalam bentuk tolong-menolong, gotong-royong, dan
kekeluargaan.
b) Bargaining, yaitu kerjasama berdasarkan suatu perjanjian atau kontrak.
c) Kooptasi, yaitu kerjasama dalam pelaksanaan politik.
d) Koalisi, yaitu penyatuan dua kelompok atau lebih yang memiliki tujuan besama.
e) Joint venture, yaitu kejasama dalam pengumpulan moal usaha atau kerjasama
dalam mengerjakan proyek tertentu.
2) Akomodasi sosial
Akomodasi sosial (accomodation) adalah proses meredakan suatu pertentangan
untuk mencapai keadaan yafng stabil. Apabila sua orang atau dua kelompok saling
bertentangan, maka akan terjadi proses akomodasi. Pada saat akomodasi berlangsung,
kedua bela pihak berada dalam keadaan tidak berhubungan sosial. Masing-masing piak
mempunyai kesempatan untuk berdamai atau meningkatkan konflik. Contohnya: suami
istri yang pisah ranjajng, atau putusnya hubungan pesahabatan antara dua remaja. Bentuk-
bentuk akomodasi sosial, antara lain sebagai berikut :
a) Pemaksaan (coercion), yaitu usaha meredakan pertentangan dengan paksaan.
Pemaksaan ini biasanya dilakukan oleh pihak yang kuat (mayoritas) terhadap pihak
yang lemah (minoritas).
b) Kompromi (compromise), yaitu pengurangan tuntutan dari kedua bela pihak untuk
mencapai suatu penyelesaian. Kompromi dapat tercapai karena kedua pihak tidak mau
melanjutkan pertikaiannya.
c) Arbitrasi (arbitration), yaitu penyelesaian pertentangan atau konflik oleh pihak ketiga
yang dipilih oleh kedua phak yang bertikai.
d) Mediasi (mediation), yaitu penggunaan pihak ketiga sebagai meditor yang tidak
memihak dalam menyelesaikan suatu pertiakiaan. Pihak ketiga sebagai penasihat atau
mediasi tidak turut mengambil keputusan
e) Konsiliasi (concilitation), yaitu usaha mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-
pihak yang berselisih untuk mencapai penyelesaian masalah.
f) Toleransi (tolerance), yaitu menghindarkan diri dari perselisihan atau bersikap saling
menhargai untuk meedakan pertentangan.
g) Stalemate, yaitu usaha kedua pihak untuk menghentikan sendiri pertikaian, karena
masing-masing memiliki kekuatan yang seimbang.
h) Ajukasi (adjucation), yaitu upaya penyelesaian perkara melalui pengadilan.
i) Segresi (segretion), yaitu upaya penyelesaian sengketa dengan cara masing-masing
pihak saling menghindari konflik agar tidk berkelanjutan.
j) Eliminasi (elimination), yaitu uapaya penyelesaian sengketa dengan cara salah satu
pihak bersedia mengalah, meminta maaf, atau mengundurkan diri dari persaingan.
k) Keputusan mayoritas (majority deciation), yaitu suatu keputusan yang diambil dengan
mengumpulkan suara terbanyak
l) Gencetan senjata (cease fire), yaitu upaya penangguhan permusuhan untuk jangka
waktu tertentu dalam mencapai penyelesaian melalui perundingan.
3) Asimilasi sosial
Asimilasi (assimilation) adalah proses penyatuan dua pihak atau dua kelompok
yang berada kebudayaan dan menghasilkan kelompok yang baru. Contohnya, terentuknya
kelompok masyarakat Indo pada zaman kolonial Hindu-Budha, Contoh lain, terbentuknya
agama Hindu-Budha di India yang merupakan hasil perpaduan antara kepercayaan suku
bangsa Dravida (penduduk asli) dengan suku bangsa Arya (penduduk pendatang).
4) Akulturasi sosial
Akulturasi (acculturation) adalah pelaburan dua unsur kebudayaan yang berbeda
tanpa mengilangkan ciri khas kebudayaan masing-masing. Sebagai contohnya, bersatunya
kebudayaan asli Indonesia denan kebudayaan Hindu-Budha, yang tampak dari bentuk
bangunan candi, arca, prasasti, cerita wayang golek, dan sebagainya.
Proses sosial yang disosisatif (prosesses of dissociatif) adalah proses sosial yang
mengarah pada perpecahan dang merenggangkan rasa solidoritas kelompok. Bentuk-bentuk
proses sosial disosiatif, yaitu kompetisi, konflikm dan kontravesi sosial. Proses sosial yang
disosiatif dapat mendorong terjadinya konflik sosial dan disitegrasi sosial.
1) Persaingan (competition)
Pesaingan atau kompetisi adalah proses sosial yang ditandai oleh persaingan untuk
mencapai tujuan tertentu. Contohnya, persaingan untuk mencapai peringkat pertama dikelas.
2) Konflik sosial
Konflik sosial (sossial conflict) adalah proses sosial yang diwarnai oleh terjadinya
pertentangan karena perbedaan pandangan dan kepentingan. Misalnya: konflik sosial antara
penduduk asli dengan penduduk pendatang, konflik antara buruh dengan majikan, dan
konflik antara atasan dengan bawahan.
Jenis-jenis konflik sosial antara lain sebagai berikut.
a) Konflik sosial antarindividu
Konflik sosia antarindividu adalah pertentangan yang terjadi antar perorangan.
Misanya: perselisihan antara adik dengn kakak, suami dengan istrinya, dan
pertengkaran antara dua orang teman sekolah.
b) Konfik sosial antarkelompok
Konflik sosia antarkelompok adalah pertentangan yang terjadi antara kelompok dengan
kelompok. Misalnya: pertentangan antara dua kelompok yang berada sekolah,
pertentangan antara dua kelompok pemuda yang beda kampung, dan pertentangan
antara dua kelompok pendukung klub sepak bola.
c) Konflik sosial antarrs
Konflik antarrs adalah pertentangan yang terjadi antara dua ras yang berbeda. Misalnya,
pertentangan antara ras dan kult putih dengan kulit hitam di Amerika dan Afrika
Swlatan akibat penerapan poitik raisal atau apartheid.
d) Konflik status sosial
Konflik status sosial adalah pertentangan yang terjadi krena perbedaan kedudukan
sosial. Misalnya: pertentangan antara buruh denan majikan, pertentangn antara atasan
dengan bawahan, pertentangan antara kelas atas dengan kelas bawah.
e) Konflik antarbudaya
Konflik antarbudaya adalah pertentangan yag terjadi akibat perbedaan kebudayaan.
Misalnya: pertentangan antara nilai-nilai budaya Barat dengan nilai-nilai budaya Timur.
3) Kontravesi sosial
Kontravesi sosial adalah proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak
suka yang disembunyikan, tetapi tidak menimbulkan konflik sosial.
Bentuk-bentuk kontravesi sosial, antara lain sebagai berikut :
a) Kontraversi umum, seperti menghasut, menghalang-halangi, memprotes, dan sebagainya.
b) Kontraversi sederhana, seperti memaki-maki ditelepon, mencerca, atau memfitnah.
c) Kontrversi intesif, seperti menyebarkan desas-desus atau mengecewakan orang lain.
d) Kontraversi rahasia, seperti membocorkan rahasia orang lain, berkhianat, atau ingkar
janji.
e) Kontraversi taktis, seperti mengganggu atau menghalang-halangi pihak lain atau
kelompok lain.
Syarat interaksi sosial
Menurut sorjono (1994:71), interaksi sosial terjadi karena terpenuhinya 2 syarat,
yaitu kontak sosial dan komunikasi
a. Kontak sosial
Dalam sosiologi, kontak sosial dapat terjadi dengan atau tanpa hubungan fisik. Kontak
sosial dengan hubungan fisik, misalnya kita menpuk bahu orang yang kita sapa. Kontak sosial
tanpa hubungan fisik, misalnya komunikasi melalui telepon, surat elektronik, dan lain-lain.
Menurut pelakunya, kontak sosial dapat dibedakan menjadi:
1) Kontak sosial antarindividu. Misalnya, seorang anak berbincang dengan ibunya.
2) Kontak sosial antara individu dengan kelompok. Misal, seorang narasumber berbicara di
depan peserta seminar.
3) Kontak sosial antarkelompo. Misal, sebuah perusahaan memberi order pekerjaan kepada
perusahaan lain.
Kontak sosial memiliki sifat-sifat sebagai berikut
1) Bersifat positif jika menghasilkan kerja sama dan bersift negatif jika menghasilkan konflik
2) Bersifat primer jika pelaku interaksi bertemu muka langsung. Misalnya, guru mengajar
dikelas, natasan memanggil bawahan,, dan lain-lain. Bersifat sekunder jika melalui suatu
perantara. Misalnya percakapan memalui telepon. Kontak sosial sekunder dapat terjadi
secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung, misalnya kepala sekolah memanggil
guru agar menghadap. Kontak sosial sekunder tidak langsung, misalnya kepala sekolah
memanggil guu melalui pesuruh kantor.
b. Komunikasi
Komunikasi memuat komponen-komponen sebagai berikut,
a. Komunkator, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang menyampaikan pesan, perasaan,
pendapat, gagasan, atau pokok-pokok pikiran kepada orang atau kelompok lain.
b. Komunikan, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang menerima pesan, perasaan,
pendapat, atau pook-pook pikiran dari pihak lain.
c. Pesan, yaitu segala sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesandapar berupa
informasi, intruksi, pikiran, dan perasaan
d. Media, yaitu sarana unruk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa liasan,
tulisan, gambar dan lain-lain
e. Efek, yaitu perubahan yang terjadi pada komunkasi setelah pendapat pesan dari
komunikator.
Adanya komunikasi menimbulkan kontak sosial. Akan tetapi, adanya kontak sosial belum tentu
menimbulkan komunikasi. Seorang turis berbicara dalam bahsa inggris. Kontak sosial amtara
turis dan tukang becak terjadi, tetapi tidak ada komunikasi karena komunikan tidak memahami
pesan yang disampaikan komunikator.
Interaksi sosial juga dapat terjadi melalui komunikasi nonvebal. Setiap pihak menyadari
keberadaan pihak lain yang dapat menyebabkan perubahan perasan. Misalnya, seseorang
memakai minyak wangi yang baunya menyengat sehingga orang yang berpapasan dengannya
menoleh. Kesan dalam pikiran orang yang berpapasan tadi mendorongnya untuk menolehkan
kepala dan mencari tahu asal bau tersebut.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam diri manusia itu
sendiri maupun faktor-faktor dari luar manusia. Faktor dari dalam manusia meliputi:
1. Dorongan kodrati sebagai makhluk sosial
2. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
3. Dorongan untuk mengembangkan diri dan memenuhi orang lain melalui imitasi, sugesti,
identifikasi, simpati, dan empati.
Faktor-faktor dari luar manusia adalah dorongan rasa ingin tahu yang menyebabkan manusia
berinteraksi dengan sesamanya untuk memenuhi rasa ingin tahunya tersebut. Faktor-faktor itu
dapat berdiri sendiri. Tetapi dapat juga berkaitan satu sama lain tergantung situasi dan kondisi.
1. Imitasi
Imitasi adalah tindakan meniru ssikap, cara bicara perilaku, atau penampilan seseorang.
Menurut Chorus, imitasi terjadi bila ada minat terhadap objek atau subjek yang ditiru dan ada
sikap menghargai, mengagumi, dan memahami suatu yang ditirunya itu. Misalnya, seorang
anak memiliki potongan rambut bergaya tokoh kartun Tin-yin yang disukainya. Imitasi
berdampak positif apabila yang ditiru adalah individu atau kelompok berperilaku baik
menurut masyarakat. Akan tetapi, sebaliknya, imitasi berdampak negatif apabila individu atau
kelompok yang ditiru berperilaku tidak baik menurut pandangan masyaraka
2. Sugesti
Sugesti adalah tindakan seseorag untuk memengaruhi orang lain agar menerima
pandangan atau sikap yang dianutnya. Sugesti umumny berasal dari orang yang berwibawa,
karismatik, atau orang yang berpengaruh misanya orang tua, ulama, dan lain-lain. Selain itu ,
sugesti dapat pula berasal dari orang yang memiliki kedudukan tinggi misalnya menteri,
direktur, dan lain-lain.
Selain dari individu, sugesti dapat pula berasal dari kelompok mayoritas terhadap
kelompok minoritas. Seseorang yang mengubah pendapatnya hanya karena ia satu-satunya
orang yang berpendapat demikian dapat dikatakan telah tersugesti. Contoh lain adalah
seseoang membeli wajahnya menjadi lebih putih. Iklan menjadi sumber sugesti yang dapat
menggiring orang untuk membeli produk tertentu.
3. Indentifikasi
Indentifikasi adalah kecenderungan seseorang untuk menjadikan dirinya sama dengan
orang lain. Identifikasi dapat membentuk peribadian seseorang. Misalnya seorang adik
mengidentifikasikan diri dengan kakaknya yang lulus ITB dengan predikat Cum laude. Adik
tersebut mengidentifikasikan cara belajar, cara berpakaian, cara menggunakan waktu, bahkan
cara berpikirnya dengan si kakak
4. Simpati
Simpati terjadi ketika seseorang merasa tertarik kepada orang lain. Rasa tertarik itu
didorong oleh keinginan untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain. Ketika ada teman
yang rumahnya kebanjiran, kita juga sedih dan berusaha membantunya.
5. Empati
Empati adalah perasaan ketertarikan yang mendalam kepada orang lain. Empati lebih
dalam pengaruhnya dianding dengan simpati. Contohnya, seorang ibu merasa sangat sedih
karena anaknya sakit keras. Ia selalu membayangkan penyakit dan penderitaan yang dialami
anaknya itu sehingga si ibu jatuh sakit.
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan, disebut sebagai negara kepulauan
karena terdiri atas pulau-pulau besar seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Berdasarkan statistiknya, wilayah Indonesia memiliki perbandingan 4:1, dimana lautan lebih
dominan daripada daratannya. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia termasuk dalam wilayah
Asia Tenggara.
Dimana bagi negara yang berada di wilayah geografis ini dianggap sebagai negara yang
memiliki banyak potensi dan disini Indonesia termasuk dalam kategori tersebut.
Letak geografis adalah letak suatu negara yang dilihat dari permukaan buma bumi. Berdasarkan
letak geografisnya, Indonesia terletak diantara 2 benua dan 2 samudera, dimana hal ini membuat
Indonesia menjadi kategori negara yang memiliki potensial seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Lantas apa pengaruh letak geografis Indonesia bagi negaranya sendiri ? Berikut
penjelasannya :
1. Memiliki 2 Musim
Seperti yang sudah disinggung diatas bahwa Indonesia ini berada diantara
2 samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Dimana negara ini kemudian dilalui
oleh angin monsoon (angin muson). Angin ini akan berganti arah setiap 6 bulan sekali atau
dapat dikatakan 2 kali dalam 1 tahun, adanya angin inilah yang menyebabkan negara ini hanya
memiliki 2 musim di setiap tahunnya, yaitu musim hujan dan kemarau. Dimana terkadang
ketika musim kemarau datang akan menjadi musim kemarau yang berkepanjangan dan dapat
menimbulkan kekeringan di berbagai tempat, sebaliknya ketika musim hujan tiba akan terjadi
hujan lebat karena wilayahnya yang berada diantara 2 samudra besar di dunia.
2. Pengaruh Terhadap Kondisi Alam
Indonesia merupakan negara kepulauan dimana wilayah negara ini adalah wilayah
pertemuan antara dua samudera yang diapit oleh dataran luas (Benua Asia dan Australia). Hal
inilah yang memiliki pengaruh terhadap kondisi alamnya, yaitu wilayah Indonesia menjadi
beriklim laut, dimana karena negara Indonesia disebut sebagai negara kepulauan maka akan
banyak mendapat pengaruh dari angin laut dan mendatangkan hujan yang mempengaruhi cuaca
di Indonesia. Seperti yang telah kita ketahui bahwa cuaca di Indonesia sangat berbeda di setiap
wilayahnya sehingga di wilayah tersebut muncul berbagai ragam jenis tumbuhan dan hewan.
3. Ekonomi Negara
Sebagai negara yang diapit oleh 2 samudera dan 2 benua, Indonesia menjadi wilayah yang
sangat strategis. Hal ini membuat terjadinya lalu lintas internasional, baik itu di darat ataupun
di laut. Dengan demikian maka Indonesia memiliki potensi yang besar sebagai negara dengan
tingkat perekonomian yang besar karena pada umumnya Indonesia merupakan negara
berkembang dan sebagai negara industri yang kemudian negara lain menjadikan negara ini
sebagai titik industrinya.
Perekonomian tersebut diantaranya dalam bidang perikanan dimana Indonesia memiliki
sumber penghasilan ikan yang baik, dimana nantinya hasil laut tersebut sebagaian besar akan di
ekspor ke luar negeri, dalam bidang seni antara lain adalah seni membatik yang dapat
dipamerkan kepada dunia dan tentunya dapat dijadikan sebagai ciri khas negara, dalam bidang
kerajinan antara lain adalah ukiran dari kayu, perak atau emas yang menarik sehingga dapat
menarik perhatian dunia untuk mengkoleksi benda-benda tersebut serta dalam bidang
pariwisata dimana Indonesia memiliki berjuta-juta tempat yang indah yang pantas untuk
dijadikan sebagai tempat tujuan wisata dengan harga yang terjangkau, contohnya disini adalah
Bali yang memiliki keindahan dan budayanya yang unik sehingga setiap tahunnya banyak
wisatawan luar negeri yang berkunjung ke tempat ini.
4. Keanekaragaman Suku dan budaya
Pengaruh letak geografis Indonesia terhadap keadaan penduduk antara lain adalah terdapat
berbagai suku dan budaya yang berkembang dalam negara ini. Dimana kebudayaan tersebut
lambat laun akan mengalami proses asimilasi dan tentunya menjadikan negara ini memiliki
keangekaragam seni dan budaya. Hal ini membuat negara Indonesia menjadi negara yang
memiliki keanekaragaman suku dan budaya yang lengkap diantara negara lainnya. Tentunya
dengan ini akan menambah keingintahuan masyarakat luar negeri untuk lebih mengenal
Indonesia lebih jauh.
Kelebihan dan Kekurangan
Letak geografis suatu negara pasti memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, berikut adalah
kelebihan dan kekurangan letak geografis Indonesia :
Dalam bidang ekonomi – Kekurangan letak geografis Indonesia dalam bidang ekonomi
antara lain adalah terjadinya pasar gelap yang tersebar di berbagai wilayah, adanya
eksplorasi secara besar-besaran dan terjadinya persaingan global yang tidak sehat
Dalam bidang komunikasi – Kekurangan letak geografis Indonesia dalam bidang
komunikasi antara lain adalah dengan adanya bahasa asing yang masuk maka yang
ditakutkan adalah bahasa lokal yang perlahan akan mulai menghilang dan akan kesulitan
dalam menggunakan bahasa Inggris
Dalam bidang transportasi – Kekurangan letak geografis Indonesia dalam bidang
transportasi antara lain adalah akan terjadi kepadatan lalu lintas karena bertambahnya
jumlah imigran yang masuk, kendaraan luar negeri yang mulai merajai otomotif negara
sehingga hasil karya negeri ini kurang diapresiasi serta akan kehilangan modal dalam
meningkatkan transportasi tradisional
Dalam bidang sosial budaya – Kekurangan letak geografis Indonesia dalam bidang sosial
budaya antara lain adalah budaya yang masuk ke negara ini nantinya akan berdampak pada
budaya lokal, dimana budaya lokal nantinya akan tersingkirkan dan diganti oleh budaya
asing yang masuk, budaya asing yang masuk akan memberikan dampak negatif bagi bangsa
Indonesis serta maraknya perilaku yang tidak sesuai dengan adat istiadat atau norma-norma
yang berlaku di Indonesia, apabila hal ini tidak segera dicegah maka budaya lokal akan
hilang
BIDANG EKONOMI
Secara astronomis, Indonesia terletak pada 6 Lintang Utara (LU) - 11 Lintang Selatan (LS)
dan 95 Bujur Timur (BT) - 141 Bujur Timur (BT).
Wilayah Indonesia dikelilingi dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Diapit oleh dua benua, yakni Benua Asia dan Australia.
Berada di daerah pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yaitu Pegunungan Mediterania
dan Pegunungan Pasifik.
Ilustrasi Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Kehidupan
Ekonomi dan Sosial Masyarakat. Foto: Pixabay
Letak geografis Indonesia berkaitan dengan perubahan iklim serta pembagian wilayah waktu.
Menurut I Made Sandy dalam sumber rujukan yang sama, terdapat empat sifat dasar iklim yang
ditentukan oleh faktor letak dan sifat kepulauannya, antara lain:
1. Indonesia berada di garis khatulistiwa yang memberikan keuntungan berupa tidak ada
perubahan suhu yang ekstim.
2. Letak Indonesia yang diapit oleh dua benua, mengakibatkan berhembusnya angin musim yang
membawa musim hujan dan musim kemarau ke Indonesia.
3. Terbebas dari hembusan angin taifun karena terletak pada garis lintang di atas 10 LU dan di
bawah 10 LS.
4. Memiliki kelembaban udara yang tinggi karena memiliki lautan luas dan selat yang banyak.
Sementara itu, dari segi pembagian wilayah waktu, Indonesia membaginya menjadi tiga bagian
yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia
Timur (WIT).
Setelah membahas letak geografisnya, lalu ada apa saja pengaruh kondisi geografis Indonesia
sebagai negara maritim terhadap kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat? Berikut beberapa
contohnya yang dikutip dari buku Arif Cerdas
Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim Terhadap Kehidupan Ekonomi
Masyarakat. Foto: Pixabay
Dilihat dari segi ekonomi, ada banyak keuntungan yang didapatkan dari negara Indonesia yang
berbentuk maritim. Laut Indonesia merupakan komponen yang sangat potensial, baik hayati
maupun non hayati.
Sumber daya laut Indonesia melimpah dengan adanya keanekaragaman ikan, terumbu karang, dan
biota laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Selain itu bahan mineral, sumber energi minyak dan bumi, serta wisata bahari dapat ditonjolkan
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya.
Tidak hanya dari sisi sumber daya alam yang melimpah, para warga di pesisir laut juga dapat
memiliki banyak jenis pekerjaan yang menunjang ekonominya.
Contohnya adalah nelayan, pertambangan, membuka sektor usaha wisata, pelayaran, dan berbagai
macam kegiatan di pelabuhan.
Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim Terhadap Kehidupan Sosial
Masyarakat. Foto: Pixabay
Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Kehidupan Sosial
Masyarakat
Jika dilihat dari segi sosial masyarakat, kondisi geografis sebagai negara maritim memiliki
pengaruh yang besar untuk menjalin komunikasi dengan negara lain, salah satunya adalah jalur
perdagangan dunia
Banyak dari pedagang internasional singgah di Indonesia. Pedagang yang membawa asal
kebudayaannya lambat laun mulai berbaur, bercampur, hingga lebur dengan kebudayaan
Indonesia.
Kondisi tersebut melahirkan kampung dari suatu etnis tertentu yang berdampak pada perubahan
perilaku masyarakatnya. Hal itu disebabkan oleh pengaruh pola dan nilai perilaku yang cenderung
terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat.
BIDANG POLITIK
Indonesia memiliki letak geografis yang strategis. Hal ini jelas membawa dampak, baik positif
maupun negatif, ke dalam kehidupan masyarakat, khususnya aspek social politik.
Letak geografis merupakan posisi keberadaan suatu wilayah berdasarkan letak serta bentuknya di
muka bumi. Umumnya letak geografis dibatasi dengan berbagai kenampakan alam yang
berhubungan langsung dengan wilayah tersebut
Melansir dari situs Kementerian Luar Negeri Indonesia, letak geografis Indonesia terletak di dua
benua dan dua samudra, yakni Benua Asia dan Benua Australia, serta Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia. Mengutip dari jurnal Meningkatkan Hasil Belajar Siswa terhadap Konsep
Pembagian Wilayah Waktu dan Letak Geografis Indonesia dengan Menggunakan Media
Bergambar (2017) karya Syafriadi, letak geografis Indonesia yang diapit dua benua dan dua
samudra menempatkan negara ini pada posisi silang yang strategis.
Indonesia memiliki letak geografis yang strategis. Hal ini jelas membawa dampak, baik positif
maupun negatif, ke dalam kehidupan masyarakat, khususnya aspek social politik.
Letak geografis merupakan posisi keberadaan suatu wilayah berdasarkan letak serta bentuknya di
muka bumi. Umumnya letak geografis dibatasi dengan berbagai kenampakan alam yang
berhubungan langsung dengan wilayah tersebut.
Melansir dari situs Kementerian Luar Negeri Indonesia, letak geografis Indonesia terletak di dua
benua dan dua samudra, yakni Benua Asia dan Benua Australia, serta Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia. Mengutip dari jurnal Meningkatkan Hasil Belajar Siswa terhadap Konsep
Pembagian Wilayah Waktu dan Letak Geografis Indonesia dengan Menggunakan Media
Bergambar (2017) karya Syafriadi, letak geografis Indonesia yang diapit dua benua dan dua
samudra menempatkan negara ini pada posisi silang yang strategis.
Artinya posisi ini membawa dampak penting di berbagai bidang untuk masyarakat Indonesia.
Salah satunya bidang social politik. Berikut penjelasan dampak positif dan negatif letak geografis
Indonesia terhadap social politik masyarakat:
Dampak positif akibat pengaruh kondisi geografis Indonesia terhadap kondisi sosial
masyarakatnya, yaitu: Terjalinnya komunikasi yang baik antara warga Indonesia dengan warga
asing Letak geografis yang strategis membuat Indonesia sering dikunjungi pedagang ataupun
wisatawan asing. Hal ini dapat meningkatkan jalinan komunikasi dan interaksi, antara warga
Indonesia dengan warga asing.
Memudahkan warga Indonesia untuk terhubung langsung dengan warga negara lain Selain
meningkatkan jalinan komunikasi, letak geografis yang strategis juga memudahkan warga
Indonesia untuk terhubung langsung dengan warga negara lainnya, khususnya dengan negara di
sekitar Indonesia. Adanya pertukaran dan percampuran budaya Pertukaran budaya dapat dengan
mudah terjadi karena letak geografis Indonesia yang strategis. Warga Indonesia mengenalkan
budaya kepada warga asing, dan begitu pula sebaliknya. Sehingga terjadilah pertukaran dan
percampuran budaya.
Dampak negatif Sedangkan dampak negatif pengaruh kondisi geografis Indonesia terhadap
kondisi sosial masyarakatnya, sebagai berikut: Mengakibatkan perubahan perilaku yang tidak
sesuai dengan budaya Indonesia Letak geografis yang strategis juga dapat membawa dampak
negatif untuk Indonesia. Perilaku warga dikhawatirkan dapat berubah karena adanya pengaruh
komunikasi dan budaya dari negara lain, yang mana belum tentu sesuai dengan budaya Indonesia.
Hilangnya bahasa daerah Dalam berkomunikasi dengan warga negara lainnya tentu membutuhkan
bahasa internasional. Jika masyarakat Indonesia lebih sering menggunakan bahasa asing,
dikhawatirkan hal ini dapat melunturkan bahasa daerah. Timbul budaya yang tidak sesuai dengan
nilai budaya di Indonesia Dampak negatif lainnya ialah kekhawatiran tentang timbulnya budaya
yang tidak sesuai dengan nilai budaya Indonesia. Apabila hal ini terjadi, dikhawatirkan pula
budaya asli Indonesia akan luntur atau hilang.
a. keuntungan letak geografis Indonesia di bidang politik
1. Memudahkan dalam melakukan kesepakatan dengan negara lain
2. Saling menjalin kerjasama atau kesepakatan
3. Dengan kedudukan Negara yang startegis, Indonesia memiliki kondisi politik yang stabil
dan kompetitif.
4. Indonesia dapat menjadi pemeran utama dalam kebijakan politik internasional
b. kekurangan letak geografis indonesia di bidang politik :
1. Antara Negara Indonesia dengan negara-negara lain mempunyai
pandangan ideology yang berbeda, kalau tidak terarah bisa menimbulkan konflik atau
peperangan. Harus ada pihak yang bisa menengahi untukmembant menyelesaikan
konflik, bukan memihak ke salah satu pihak.
2. Ideologi negara-negara lain yang menguntungkan bagi mereka, namun belum tentu
menguntungkan bagi negeri sendiri, akan menimbulkanretaknya persatuan bangsa.
LATIHAN SOAL: :
1. Apa yang dimaksud dengan Konektivitas berikan contoh ?
2. Apa yang dimaksud dengan ruang ?
3. Apa yang dimaksud dengan waktu ?
4. Sebutkan 3 syarat konektivitas antar ruang dan waktu !
5. Berikan contoh saling melengkapi (complementarity) pada wilayah yang komoditas yang
dihasilkannya !
6. Jelaskan 4 bentuk kerjasama sosial !
7. Sebutkan 4 pengaruh letak geografis Indonesia bagi negaranya !
Glosarium
Daftar Pustaka
Winarsih, A. dkk. (2008). IPA Terpadu. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Widodo, W. dkk. (2014). Ilmu Pengetahuan social Edisi Revisi. Jakarta: Pusat
Kurikulumdan Perbukuan, Balitbang,Kemdikbud.
SumberGambar:
GIF ‘Rust Timelapse’ [Daring]. Tautan:https://www.youtube.com/watch?
v=dUogqMkbk50(Diakses:21Februari2020)