Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR 8 /SEOJK.03/2022
TENTANG
PENYELENGGARAAN PRODUK BANK PERKREDITAN RAKYAT

A. Latar Belakang
Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan OJK Nomor
25/POJK.03/2021 tentang Penyelenggaraan Produk Bank Perkreditan
Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, diperlukan ketentuan
dan penjelasan lebih lanjut yang secara khusus mengatur mengenai
penyelenggaraan produk BPR dalam bentuk Surat Edara OJK.

B. Pokok Pengaturan
SEOJK mengenai Penyelenggaraan Produk BPR terdiri dari 9 (sembilan)
bab, sebagai berikut:

BAB I – KETENTUAN UMUM


Dalam penyelenggaraan Produk, BPR memastikan penerapan
manajemen risiko dan tata kelola atas penyelenggaraan Produk
dilakukan sesuai dengan Peraturan OJK mengenai penerapan
manajemen risiko dan penerapan tata kelola bagi BPR.

BAB II – PRODUK BPR


1. Pengelompokan Produk BPR ditentukan berdasarkan seluruh
risiko yang melekat pada Produk tersebut, menjadi:
a. Produk dasar
Produk dasar, yaitu produk, layanan, jasa, dan/atau kegiatan
lain yang melekat pada izin usaha BPR berupa
penghimpunan dana, penyaluran dana, penempatan dana,
dan/atau kegiatan dasar lain. Kegiatan dasar lain memiliki
karakteristik berupa model bisnis yang tergolong tidak
kompleks, risiko Produk termasuk ke dalam skala rendah,
skema kerja sama relatif sederhana, dan dalam hal
pengembangan maka termasuk skala rendah yang tidak
mengakibatkan perubahan profil risiko BPR.
b. Produk lanjutan
-2-

Produk lanjutan, yaitu produk, layanan, jasa, dan/atau


kegiatan lain berbasis teknologi informasi, berkaitan dengan
kegiatan atau produk lembaga jasa keuangan nonbank atau
memengaruhi penilaian profil risiko BPR, dan yang
memerlukan izin dan/atau persetujuan dari otoritas lain.
Produk lanjutan merupakan Produk yang tidak memenuhi
karakteristik Produk dasar berupa kegiatan dasar lain
2. Kriteria kategori Produk baru ditetapkan oleh BPR dan menjadi
bagian dari kebijakan dan prosedur secara tertulis
penyelenggaraan Produk. BPR melakukan asesmen mandiri (self-
assessment) terhadap rencana pengembangan Produk yang akan
diselenggarakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
3. Produk BPR yang dikategorikan sebagai Produk baru harus
dicantumkan dalam rencana bisnis BPR. OJK dapat meminta BPR
untuk memberikan penjelasan yang menyeluruh mengenai
rencana penyelenggaraan Produk baru.

BAB III – PRINSIP PENYELENGGARAAN PRODUK


1. BPR memastikan penerapan manajemen risiko dan tata kelola atas
penyelenggaraan Produk.
2. Dalam penyelenggaraan Produk lanjutan, BPR harus
memperhatikan prinsip:
a. permodalan yang memadai, yaitu dengan menyusun proyeksi
keuangan dan permodalan yang menunjukkan bahwa rasio
kewajiban penyediaan modal minimum dan modal inti
minimum sesuai dengan ketentuan serta kinerja keuangan
BPR tetap terjaga dengan baik selama Produk lanjutan baru
diselenggarakan; dan
b. penerapan manajemen risiko secara efektif, meliputi
identifikasi risiko inheren dari penyelenggaraan Produk
secara menyeluruh dan mitigasi terhadap risiko yang timbul
dalam penyelenggaraan Produk

BAB IV – MEKANISME PENYELENGGARAAN PRODUK BARU


Bab ini menjelaskan mekanisme penyelenggaraan Produk baru
terutama Produk lanjutan baru, yaitu:
1. Persetujuan dengan melalui proyek uji coba terbatas (piloting
review)
a. BPR yang akan menyelenggarakan Produk lanjutan melalui
pelaksanaan proyek uji coba terbatas menjelaskan dalam
-3-

dokumen kesiapan rencana pelaksanaan proyek uji coba


terbatas meliputi ruang lingkup dan skenario pelaksanaan
proyek uji coba terbatas;
b. BPR dapat menyampaikan laporan perkembangan
pelaksanaan proyek uji coba terbatas secara berkala atau
berdasarkan hasil evaluasi dan permintaan OJK.
2. Persetujuan tanpa melalui piloting review
Dalam hal memenuhi kriteria tertentu, seperti Produk yang
memerlukan izin otoritas atau sektor jasa keuangan lain meliputi
Produk yang penyelenggaraannya secara penuh dikaitkan dengan
izin otoritas atau sektor jasa keuangan lain, BPR mengajukan
permohonan persetujuan tanpa melakukan melalui piloting review.
3. Persetujuan dengan pemberitahuan (instant-approval)
a. Permohonan persetujuan melalui mekanisme instant-approval
dapat dilakukan bagi penyelenggaraan Produk lanjutan baru
berupa pengembangan dari kegiatan berbasis teknologi
informasi atau produk, layanan, jasa, dan/atau kegiatan lain
yang memengaruhi penilaian profil risiko BPR
b. BPR mencantumkan tanggal penyelenggaraan Produk dalam
surat pemberitahuan atas rencana penyelenggaraan Produk
lanjutan baru yang disampaikan kepada OJK.

BAB V – PENYESUAIAN RENCANA PENYELENGGARAAN PRODUK


Penyesuaian rencana penyelenggaraan Produk baru dapat disampaikan
kepada OJK:
1. bersamaan dengan perubahan rencana bisnis yang disampaikan
paling lambat akhir bulan Juni tahun berjalan sesuai dengan
Peraturan OJK mengenai rencana bisnis BPR dan BPRS; atau
2. setelah periode penyampaian perubahan rencana bisnis tahun
berjalan, sesuai dengan Peraturan OJK mengenai penyelenggaraan
produk BPR dan BPRS.

BAB VI – PENGHENTIAN PRODUK BPR


Dalam hal BPR akan melaksanakan penghentian Produk atas dasar
inisiatif dari BPR, BPR mencantumkan rencana penghentian Produk
yang diperkirakan memengaruhi kegiatan usaha BPR pada bagian
informasi lainnya dalam rencana bisnis. Dalam kondisi tertentu, BPR
dapat menghentikan penyelenggaraan Produk yang belum
dicantumkan dalam rencana bisnis sebagai rencana penghentian
Produk.
-4-

BAB VII – PERLINDUNGAN KONSUMEN


1. Dalam hal BPR menyelenggarakan Produk yang memerlukan izin
dan/atau persetujuan dari otoritas lain, BPR juga wajib memenuhi
ketentuan mengenai perlindungan konsumen yang dikeluarkan
otoritas yang berwenang.
2. Dalam hal penyelenggaraan Produk dilakukan melalui kerja sama
dengan pihak ketiga, BPR harus memastikan bahwa pihak ketiga
dimaksud turut menerapkan prinsip perlindungan konsumen
sebagaimana kesepakatan yang dicantumkan dalam perjanjian
kerja sama.
3. BPR harus menyampaikan seluruh informasi yang terkait dengan
Produk secara transparan dan memastikan bahwa calon nasabah
atau nasabah telah memperoleh penjelasan dan memahami
manfaat, biaya, dan risiko Produk yang ditawarkan.

BAB VIII PELAPORAN


BPR menyampaikan laporan realisasi penyelenggaraan Produk baru,
laporan rencana pelaksanaan proyek uji coba terbatas, laporan
realisasi penghentian Produk, dan/atau permohonan persetujuan
penyelenggaraan Produk baru kepada:
1. kantor regional OJK bagi BPR yang berkantor pusat di wilayah
kerja kantor regional OJK; atau
2. kantor OJK bagi BPR yang berkantor pusat di wilayah kerja kantor
OJK.

BAB IX – PENUTUP
Pada saat Surat Edaran OJK ini mulai berlaku, Surat Edaran OJK
Nomor 45/SEOJK.03/2017 tentang Kegiatan Usaha dan Wilayah
Jaringan Kantor Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Modal Inti
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
SOSIALISASI
SEOJK No.8/SEOJK.03/2022 tentang
Penyelenggaraan Produk BPR

Peraturan Pelaksanaan
POJK No.25/POJK.03/2021 tentang Penyelenggaraan Produk BPR dan BPRS

19 September 2022
Direktorat Penelitian dan Pengaturan BPR
Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan
RINGKASAN MATERI

💡 Latar Belakang

Penerbitan POJK Peraturan OJK tentang Penyelenggaraan Produk BPR dan BPRS Ketentuan Diperlukan peraturan atau petunjuk pelaksanaan dari Peraturan OJK
No.25/2021 telah diundangkan sejak tanggal 15 Desember 2021. Lebih Lanjut pada beberapa bagian untuk memperjelas maksud pengaturan.

⚙ Pokok Pengaturan
1) Kelompok Produk 2) Prinsip Penyelenggaraan Produk 3) Mekanisme Penyelenggaraan Produk Baru
▪ Uji coba terbatas: uraian ruang lingkup
Produk Dasar Produk Lanjutan Permodalan yang memadai Penerapan manajemen risiko dan skenario piloting review
▪ Persetujuan penuh: jenis Produk dan
▪ Pelaporan
Uraian umum yang perlu Penjelasan kebijakan dan prosedur kaitannya dengan otoritas lain; atau
Penjelasan mengenai karakteristik Produk dasar yang
diperhatikan dalam penyelenggaraan Produk serta ▪ Instant-approval: jenis produk dan hal
membedakan dengan Produk lanjutan.
mempersiapkan permodalan perjanjian kerja sama yang diperhatikan saat pengajuan.

4) Rencana Penyelenggaraan Produk 5) Penghentian Produk 6) Perlindungan Konsumen


a. Kriteria penyesuaian Rencana Penyelenggaraan Produk ▪ Kewajiban penerapan perlindungan konsumen, termasuk
Inisiatif BPR Perintah OJK
Baru dengan kondisi tertentu di luar RBB ketentuan yang dikeluarkan otoritas lain.

b. Waktu penyampaian Rencana Penyelenggaraan Produk Rencana pencantuman Kondisi penghentian Produk atas ▪ Penyampaian informasi secara transparan dan memastikan
Baru. penghentian Produk dalam RBB perintah OJK. konsumen memahami Produk,

2
POKOK PENGATURAN
Kelompok Jenis Karakteristik
Produk BPR
1) model bisnis tergolong tidak kompleks, antara lain fitur, pengelolaan, strategi pemasaran,
serta hal lain berkaitan dengan kebutuhan penyelenggaraan Produk;
2) risiko Produk termasuk skala rendah berdasarkan penilaian terhadap seluruh risiko yang
Penghimpunan, penyaluran, dan penempatan melekat pada Produk;
Prinsip Penyelenggaraan dana serta kegiatan dasar lain. 3) dalam hal melibatkan pihak ketiga, skema kerja sama relatif sederhana dengan melihat
Produk Produk Dasar proses dan peran masing-masing pihak dalam penyelenggaraan Produk; dan
4) dalam hal pengembangan dari Produk yang telah diselenggarakan sebelumnya, termasuk
skala rendah yang tidak mengakibatkan perubahan profil risiko BPR secara materiel.

Mekanisme a. Berbasis teknologi informasi;


Penyelenggaraan Produk
b. Berkaitan dengan kegiatan atau produk LJK
nonbank atau memengaruhi penilaian profil
Tidak memenuhi karakteristik Produk dasar.
risiko BPR.
Produk Lanjutan
Penyesuaian Rencana c. Memerlukan izin dan/atau persetujuan dari
Penyelenggaraan Produk otoritas lain.

Produk Baru Rencana Bisnis

Penghentian 1. tidak pernah diselenggarakan sebelumnya oleh BPR yang bersangkutan. BPR mencantumkan penyelenggaraan Produk baru dalam RBB.
Produk BPR Contoh: BPR pertama kali menyelenggarakan LPE berupa mobile banking; OJK dapat meminta BPR memberikan penjelasan, antara lain:
2. telah diselenggarakan sebelumnya namun dilakukan pengembangan sehingga mengakibatkan 1. tujuan penyelenggaraan Produk baru;
perubahan risiko inheren Produk dan profil risiko BPR. Contoh: 2. analisis penetapan mekanisme penyelenggaraan Produk
▪ Pengembangan fitur layanan mobile banking; baru; dan
▪ BPR telah menjadi penerbit kartu ATM dan menjadikannya cardless ATM; 3. kesiapan rencana penyelenggaraan Produk baru termasuk
Perlindungan
jika dilakukan melalui kerja sama dengan pihak ketiga.
Konsumen ▪ BPR telah bekerja sama dengan pihak ketiga dan akan melakukan perubahan model bisnis.

3
POKOK PENGATURAN
Prinsip Penyelenggaraan Produk Lanjutan Baru Kebijakan dan Prosedur Penyelenggaraan Produk
Produk BPR a. Penetapan manfaat Manfaat bisnis yang sejalan dengan
Permodalan Manajemen risiko bisnis dan kebutuhan strategi dan RBB serta asas manfaat dan
yang memadai yang efektif nasabah terhadap kebutuhan nasabah atas Produk yang
Produk; akan diselenggarakan.
BPR menyusun proyeksi keuangan Penerapan manajemen risiko
Prinsip Mengukur tingkat risiko dan mitigasinya
dan permodalan yang menunjukkan rasio meliputi identifikasi risiko inheren dari b. Identifikasi seluruh serta menentukan kriteria Produk yang
Penyelenggaraan penyelenggaraan Produk secara risiko yang melekat akan diselenggarakan sebagai Produk
KPMM dan modal inti minimum sesuai
Produk dengan ketentuan serta kinerja keuangan menyeluruh dan mitigasi terhadap risiko pada Produk serta baru. Salah satu bentuk mitigasi adalah
mitigasinya; menyusun ruang lingkup dan skenario
BPR tetap terjaga selama Produk yang timbul dalam penyelenggaraan
pelaksanaan proyek uji coba terbatas.
diselenggarakan. Produk.
Pencatatan transaksi sesuai dengan
Mekanisme c. Metode pencatatan dan
Penerapan manajemen risiko antara lain standar serta PA BPR dan perlakuan
Penyelenggaraan Produk BPR memperhitungkan kebutuhan SIA untuk Produk
akuntansi disusun untuk setiap Produk.
penyelenggaraan dan persyaratan kesiapan infrastruktur dan teknologi
informasi serta kesiapan SDM dari aspek Memastikan bahwa pihak ketiga yang
permodalan yang ditetapkan otoritas lain, d. Penetapan kriteria dan
diajak bekerja sama memiliki izin,
jika ada. kuantitas dan kualitas. evaluasi pihak ketiga,
persetujuan, atau sertifikat usaha dari
jika terdapat kerjasama;
Penyesuaian Rencana instansi atau otoritas yang berwenang.
Perhitungan mempertimbangkan hasil BPR harus memenuhi ketentuan lain yang
Penyelenggaraan Produk
berkaitan dengan penyelenggaraan Produk Mengevaluasi risiko dan manfaat bisnis
analisis bisnis berupa potensi dan segmen e. Metode pengukuran
yang timbul dan kesesuaian realisasi
pasar, termasuk persaingan serta manfaat sebagai bentuk penerapan prinsip dan pemantauan risiko
penyelenggaraan Produk dengan rencana
kehati-hatian. atas Produk.
nonfinansial Produk. atau target yang telah disusun.
Penghentian BPR menyusun proyeksi keuangan dan Ruang lingkup dan tanggung jawab
Produk BPR BPR wajib melakukan kaji ulang dan pengkinian kebijakan dan prosedur
permodalan paling singkat 1 tahun para pihak diatur dalam
secara berkala sesuai dengan kebijakan BPR. Kaji ulang dan penginian
(sebagaimana daftar periksa). perjanjian kerja sama (📂) dilakukan dengan mempertimbangkan:
Dalam penerapan manajemen risiko, BPR 1. faktor internal, antara lain rencana pengembangan Produk baru,
OJK dapat meminta BPR menyusun perubahan arah strategi bisnis, dan temuan mengenai kelemahan atau
Perlindungan memiliki dan menerapkan kebijakan dan
proyeksi keuangan dan permodalan penyimpangan; dan
Konsumen prosedur secara tertulis dalam
dengan jangka waktu lebih panjang. 2. faktor eksternal, antara lain penyesuaian standar akuntansi keuangan
penyelenggaraan Produk. dan perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4
POKOK PENGATURAN
Mekanisme Penjelasan Contoh Produk
Produk BPR
Layanan payroll, payment point, agen
BPR menyampaikan laporan realisasi penyelenggaraan kegiatan dasar lain
Pelaporan remitansi, kerja sama dengan P2PL model
maks. 10 HK setelah pelaksanaan.
bisnis referensi.

a. BPR menjelaskan dalam dokumen kesiapan rencana pelakasanaan piloting review, meliputi
Prinsip Penyelenggaraan ruang lingkup dan skenario piloting review; ▪ Kegiatan berbasis TI lain, seperti layanan
Produk Persetujuan dng b. BPR melaporkan rencana piloting 10 HK sebelum pelaksanaan. perbankan elektronik atau
uji coba terbatas c. BPR dapat menyampaikan laporan perkembangan piloting secara berkala atau berdasarkan pengembangan aplikasi mobile;
(Piloting Review) hasil evaluasi dan permintaan OJK. Permohonan persetujuan disertai dokumen evaluasi akhir ▪ Kerja sama channeling dengan fintech
dan pengesahan penerbitan OJK. lending;
Mekanisme d. OJK memberikan persetujuan maks. 10 HK.
Penyelenggaraan
Produk a. Dalam hal memenuhi kriteria a.l.
▪ Layanan yang harus mendapat
1) Produk atau kegiatan memerlukan izin otoritas/sektor lain;
persetujuan otoritas lain seperti
Persetujuan tanpa 2) Produk untuk mendukung pelaksanaan program pemerintah; penyelenggara APMK.
Piloting Review b. Permohonan izin kepada otoritas/sektor lain ditembuskan ke KR/KOJK. Permohonan ▪ Bancassurance model bisnis distribusi
Penyesuaian Rencana
persetujuan kepada KR/KOJK disertai surat izin dari otoritas/sektor lain. dan integrasi;
Penyelenggaraan Produk
c. OJK memberikan persetujuan maks. 14 hk.

a. BPR dapat mengajukan instant-approval bagi pengembangan kegiatan berbasis TI atau


produk, layanan, jasa, dan/atau kegiatan lain yang memengaruhi penilaian profil risiko BPR; ▪ Pengembangan fitur layanan perbankan
Persetujuan dng
Penghentian b. BPR dengan peringkat risiko 1 atau 2 dan TKS Sehat atau PK-1 masing-masing dalam dua elektronik;
pemberitahuan periode terakhir (insentif).
Produk BPR ▪ Kerja sama channeling dengan fintech
(Instant-Approval) lending;
c. BPR menyampaikan pemberitahuan maks. 10 HK sebelum pelaksanaan dengan
mencantumkan tanggal penyelenggaraan Produk dalam surat pemberitahuan.

Perlindungan BPR menyampaikan laporan realisasi penyelenggaraan Produk lanjutan


Konsumen BPR menyelenggarakan Produk lanjutan baru paling lama 6 bulan
baru paling lama 10 hari kerja setelah tanggal penyelenggaraan Produk
sejak memperoleh persetujuan OJK.
lanjutan baru.

5
POKOK PENGATURAN
Penyesuaian Pertimbangan Penyesuaian, a.l.
Produk BPR 1. penyelenggaraan Produk bertujuan untuk mendukung pelaksanaan program pemerintah
atau kebijakan otoritas lain;

BPR dapat melakukan penyesuaian rencana penyelenggaraan 2. terdapat Produk baru yang tidak secara signifikan memengaruhi kegiatan operasional
Produk baru selain yang telah disampaikan dalam RBB. dan/atau memengaruhi kinerja BPR; dan/atau
Prinsip Penyelenggaraan
Produk
3. bentuk tindak lanjut dari kebijakan industri keuangan.

Penyesuaian rencana penyelenggaraan Produk meliputi penambahan rencana penyelenggaraan Produk baru (termasuk penambahan pihak yang akan
bekerja sama) dan/atau penyempurnaan atas rencana penyelenggaraan Produk baru yang sebelumnya telah tercantum dalam RBB.
Mekanisme
Penyelenggaraan Produk
Semester 1: Periode Perubahan RBB Semester 2: Periode Penyesuaian RBB

Penyampaian Rencana
Penyesuaian penyesuaian RP2B Penyelenggaraan
Rencana
RBB Min. 1 bulan
Penyelenggaraan
Produk Baru 10 HK
Penilaian oleh OJK
Persetujuan/
Penghentian
Penolakan
Produk BPR

Penyampaian Hasil Penilaian


▪ OJK menyetujui atau tidak menyetujui penyesuaian rencana penyelenggaraan Produk baru yang
BPR menyampaikan penyesuaian rencana penyelenggaraan disampaikan oleh BPR paling lama 10 hari kerja setelah dokumen diterima lengkap.
Perlindungan
Produk baru paling lama 1 bulan sebelum penyelenggaraan
Konsumen ▪ Persetujuan OJK atas dokumen penyesuaian rencana penyelenggaraan Produk baru bukan
Produk baru beserta alasan penyesuaian.
merupakan persetujuan atas penyelenggaraan Produk baru.

6
POKOK PENGATURAN
Dasar Penghentian Penjelasan
Produk BPR
BPR mencantumkan rencana penghentian Produk yang BPR wajib menyampaikan laporan realisasi penghentian Produk
dinilai memengaruhi kegiatan usaha BPR pada form informasi paling lama 10 hari kerja setelah tanggal penghentian, disertai
lainnya dalam RBB, disertai: penjelasan mengenai:
1) alasan & pertimbangan penghentian Produk; a. jenis dan nama Produk yang dihentikan;
2) rencana waktu penghentian Produk; b. waktu penghentian;
Prinsip Penyelenggaraan Inisiatif
Produk 3) rencana penyelesaian/pengalihan kewajiban; dan c. alasan penghentian; dan
dari BPR
4) informasi lain yang relevan. d. langkah penyelesaian atau pengalihan kewajiban.

Dalam kondisi tertentu, BPR dapat menghentikan penyelenggaraan Produk yang belum dicantumkan dalam RBB.
Sebagai contoh: berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh BPR terhadap kinerja dan/atau reputasi pihak ketiga, kerja sama dengan
Mekanisme
pihak ketiga tersebut meningkatkan profil risiko BPR.
Penyelenggaraan Produk

1. Kriteria perintah penghentian Produk:


a. Produk tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
Penyesuaian Rencana b. terdapat pertimbangan lain, antara lain:
Penyelenggaraan Produk 1) penyelenggaraan Produk berpotensi memperburuk atau memengaruhi profil risiko, misalnya
terjadi kegagalan sistem dalam LPE yang menyebabkan kerugian bagi BPR atau nasabah;
2) informasi pengenaan sanksi tertentu oleh otoritas lain;

Penghentian Perintah OJK


2. Penghentian Produk dapat berlaku sementara maupun permanen. Penetapan penghentian Produk tersebut dilakukan dengan
Produk BPR mempertimbangkan antara lain signifikansi pelanggaran, kerugian yang timbul, dan kemampuan BPR dalam memitigasi risiko.

3. BPR yang diperintahkan menghentikan Produk wajib:


Perlindungan a. menyampaikan informasi kepada nasabah atas penghentian Produk dan memastikan informasi penghentian Produk diterima setiap
Konsumen nasabah melalui surat atau kanal informasi milik BPR dan didokumentasikan dengan baik; dan
b. menyampaikan rencana tindak penghentian Produk kepada OJK.

7
POKOK PENGATURAN
Penjelasan Umum
Produk BPR
Sebagai contoh:
BPR wajib menerapkan prinsip perlindungan konsumen dalam
penyelenggaraan Produk. Peraturan OJK No.6/POJK.07/2022 tentang Perlindungan Konsumen
dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan
Prinsip Penyelenggaraan
Produk
Dalam hal BPR menyelenggarakan Produk yang memerlukan izin Sebagai contoh:
dan/atau persetujuan dari otoritas lain, BPR wajib memenuhi
ketentuan mengenai perlindungan konsumen yang dikeluarkan Peraturan Bank Indonesia No.22/20/PBI/2020 tentang Perlindungan Konsumen
otoritas yang berwenang. Bank Indonesia
Mekanisme
Penyelenggaraan Produk

Dalam hal penyelenggaraan Produk dilakukan melalui kerja sama dengan pihak ketiga, BPR harus memastikan bahwa pihak ketiga turut menerapkan prinsip
perlindungan konsumen sebagaimana kesepakatan yang dicantumkan dalam perjanjian kerja sama.
Penyesuaian Rencana
Penyelenggaraan Produk

✔ BPR menyampaikan informasi Produk secara transparan Pernyataan bahwa calon nasabah atau nasabah telah memahami
✔ BPR memastikan calon nasabah atau nasabah memahami manfaat dan risiko Produk dituangkan dalam dokumen terpisah dan
Penghentian manfaat, biaya, dan risiko Produk yang ditawarkan ditandatangani calon nasabah atau nasabah.
Produk BPR

BPR harus memperhatikan penggunaan data calon nasabah dan nasabah:


a. BPR hanya dapat memberikan data pribadi calon nasabah atau nasabah kepada pihak ketiga sepanjang:
Perlindungan 1) telah terdapat persetujuan tertulis dari calon nasabah atau nasabah; atau
2) berdasarkan perintah peraturan perundang-undangan; dan
Konsumen
b. Penerapan prinsip costumer due diligence dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai APU dan PPT.

8
PENUTUP
📄 Pelaporan 🔒 Penutup
BPR menyampaikan:
▪ laporan realisasi penyelenggaraan Produk baru,
Surat Edaran OJK Nomor 45/SEOJK.03/2017 tentang Kegiatan Usaha dan Wilayah
▪ laporan rencana pelaksanaan proyek uji coba terbatas, Jaringan Kantor BPR Berdasarkan Modal Inti dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
▪ laporan realisasi penghentian Produk, dan/atau
▪ permohonan persetujuan penyelenggaraan Produk baru
kepada KR atau KOJK sesuai wilayah kantor pusat BPR.

Ketentuan dalam Surat Edaran OJK Penyelenggaraan Produk BPR mulai berlaku pada
Dalam hal sistem pelaporan dan/atau sistem perizinan telah tersedia, BPR tanggal ditetapkan, yaitu 29 Juni 2022.
menyampaikan laporan dan/atau permohonan persetujuan secara daring.

Terima Kasih
Penyangkalan: Materi hanya merupakan ringkasan pokok ketentuan dari Peraturan OJK No.25/POJK.03/2021 tentang Penyelenggaraan Produk BPR dan BPRS
serta Surat Edaran OJK No.8/SEOJK.03/2022 tentang Penyelenggaraan Produk BPR
9
CONTOH MUATAN PERJANJIAN KERJA SAMA

Muatan perjanjian kerja sama, antara lain:


a. ruang lingkup perjanjian kerja sama;

b. kejelasan hak dan kewajiban setiap pihak, termasuk mekanisme pelaksanaan kerja sama, seperti service level agreement, administrasi
dokumen, serta pemantauan dan penyelesaian permasalahan;

c. model bisnis berserta fitur atau karakteristik dari Produk yang akan diselenggarakan

d. pembagian besaran keuntungan atau risk sharing dari para pihak;

e. jangka waktu perjanjian kerja sama;

f. klausula penyebab berakhirnya perjanjian kerja sama, termasuk yang memungkinkan bagi BPR untuk menghentikan kerja sama sebelum
jangka waktu perjanjian berakhir atau berdasarkan perintah OJK;

g. penyelesaian hak dan kewajiban para pihak termasuk kepada konsumen;

h. kewajiban dan tanggung jawab para pihak untuk melaksanakan customer due diligence, menerapkan transparansi, dan menjaga
kerahasiaan data nasabah; dan/atau

i. penyelesaian dalam kondisi kahar dan wanprestasi atau sengketa di antara para pihak.

10

Anda mungkin juga menyukai