Anda di halaman 1dari 22

PENGANTAR

Produk dan aktivitas yang ditawarkan Bank selalu mengalami perkembangan, seiring dengan
kemajuan teknologi dan tuntutan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Hal ini
mengakibatkan eksposur risiko yang ditanggung Bank dari penerbitan produk dan pelaksanaan
aktivitas baru tersebut menjadi semakin tinggi.

Peningkatan risiko yang dihadapi Bank perlu diimbangi dengan upaya pengendalian risiko yang
memadai dengan meningkatkan kualitas penerapan Manajemen Risiko secara efektif.

Peningkatan kualitas penerapan Manajemen Risiko khususnya terkait produk atau aktivitas baru
antara lain dilakukan melalui peningkatan kualitas perencanaan, pelaksanaan maupun pelaporan
produk atau aktivitas baru Bank dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, aspek hukum,
kompetensi pegawai, dan kesiapan infrastruktur yang mendukung produk dan aktivitas baru
tersebut.

Perlunya peningkatan kualitas penerapan Manajemen Risiko tersebut tidak hanya ditujukan untuk
kepentingan Bank, tetapi juga bagi kepentingan nasabah serta kecukupan transparansi informasi
terkait produk dan aktivitas baru tersebut, yang diwujudkan dalam bentuk Pedoman Operasional
mengenai Produk dan Aktivitas Baru.

Pedoman ini disusun sebagai acuan Bank dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan maupun
pelaporan produk atau aktivitas baru Bank.

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 1


BAB I
UMUM

1.1 Pengertian Dasar


Mengacu pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang di ubah dalam
Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan, mengatur bahwa usaha BPR adalah
:
a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b. memberikan kredit;
c. menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka,
sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.

Untuk meningkatkan daya saing Bank Perkreditan Rakyat, perlu adanya inovasi baru terhadap
produk dan aktivitas Bank Perkreditan Rakyat. Sehingga dengan semakin kompleknya produk
dan aktivitas Bank Perkreditan Rakyat, maka semakin meningkat pula risiko yang dihadapi oleh
Bank Perkreditan Rakyat.
Sesuai dengan POJK No. 13/POJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bab VIII
Pasal 18 menerangkan bahwa dalam rangka pengelolaan risiko yang melekat pada penerbitan
produk dan/atau pelaksanaan aktivitas baru, BPR wajib memiliki kebijakan dan prosedur secara
tertulis.

1.2 Kriteria Produk / Aktivitas Baru


Produk atau aktivitas Bank merupakan suatu produk baru atau aktivitas baru apabila memenuhi
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. tidak pernah diterbitkan atau dilakukan sebelumnya oleh Bank; atau
2. telah diterbitkan atau dilaksanakan sebelumnya oleh Bank namun dilakukan pengembangan
yang mengubah atau meningkatkan eksposur risiko tertentu pada Bank, antara lain
meliputi :
a. Pengembangan produk Bank yang telah diterbitkan sebelumnya oleh Bank;
b. Pengembangan aktivitas Bank yang merupakan aktivitas kerjasama dengan pihak lain,
yang dalam pengembangannya memerlukan persetujuan atau pelaporan kepada otoritas
pengawas yang berwenang.

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 2


BAB II
SISTEM DAN PROSEDUR SERTA KEWENANGAN PENGELOLAAN

2.1 Organisasi
 Penerbitan produk dan/atau pelaksanaan aktivitas baru Bank wajib dilakukan oleh Tim
Khusus.
 Tim Khusus sebagaimana dimaksud pada point 1 (satu) di atas, dapat merupakan :
a. Gabungan dari beberapa karyawan Bank yang diberi penugasan khusus;
b. Unit tertentu Bank yang memiliki area tugas dalam pengembangan produk Bank;
c. Kombinasi dari point a dan b.
 Pembentukan dan pembubaran Tim Khusus wajib didasarkan atas penugasan / ketetapan
Direksi Bank.
 Bank dapat melakukan penambahan anggota Tim, apabila tuntutan pekerjaan yang lebih
besar dari jumlah sumber daya manusia (SDM) yang efektif tersedia;
 Bank dapat melakukan pengurangan anggota Tim, apabila :
a. SDM yang efektif tersedia lebih besar daripada tuntutan pekerjaan;
b. pertimbangan – pertimbangan lain yang dapat meningkatkan kualitas kerja Tim.
 Bank dapat melakukan penggantian anggota Tim, apabila :
a. terdapat anggota Tim yang mengundurkan diri;
b. terdapat anggota Tim yang dirasakan tidak dapat memberikan kontribusi yang maksimal
untuk mendukung tujuan Tim;
c. terdapat anggota Tim yang ditugaskan untuk kepentingan Bank yang lain.

2.2 Tata Kerja


1. Tim wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Surat Keputusan
Direksi Bank;
2. Tim wajib menyusun feasibility study atas rencana penyusunan produk maupun aktivitas
baru, yang sekurang – kurangnya mencakup hal – hal sebagai berikut :
a. Analisa situasional (internal & eksternal);
b. Analisa SWOT (strength, weakness, opportunity & threat);
c. Target Pasar;
d. Analisa Pesaing;
e. Strategi Pemasaran;
f. Hasil stress test;
g. Analisa Risiko;
h. Analisa Hukum dan Kepatuhan;

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 3


i. Uraian Sistem Informasi Akuntansi; dan
j. Kesimpulan.
3. Tim wajib menyusun time table dan action plan pencapaian tugas dan tanggung jawabnya;
4. Time table yang disusun setidaknya mencakup hal – hal berikut :
a. Nama kegiatan;
b. Waktu yang direncanakan (bulan/minggu/hari)
c. Keterangan.
 Action plan yang disusun setidaknya mencakup hal – hal berikut :
a. langkah – langkah pendukung pelaksanaan time table;
b. langkah – langkah antisipasi kendala yang muncul;
c. contigency plan apabila rencana utama tidak dapat berjalan seperti yang direncanakan.
6. Guna mendukung efektivitas pelaksanaan kerja, Tim wajib melakukan pertemuan secara
berkala dan mendokumentasikannya dalam notulen rapat dan bersifat mengikat bagi seluruh
anggota Tim.
7. Notulen rapat sebagaimana dimaksud dalam point 6 (enam) di atas wajib ditembuskan
kepada Direksi.

2.3 Uji Coba


Bank wajib untuk melakukan uji coba atas metode pengukuran dan pemantauan risiko yang
melekat pada produk atau aktivitas baru dalam rangka memastikan bahwa metode tersebut
telah teruji dari aspek kehati –hatian dan aspek lainnya, dilakukan sebagai berikut :
1. Uji coba dilakukan minimal sebanyak 2 (dua) kali sebelum produk atau aktivitas baru di
implementasikan;
2. Uji coba dilakukan dengan berbagai skenario yang kemungkinan dapat timbul;
3. Apabila diperlukan, uji coba dapat dilakukan pada kalangan tertentu karyawan, Nasabah
dan/atau calon Nasabah;
4. Uji coba dilaksanakan setelah memperoleh persetujuan dari ketua Tim, dengan
berkoordinasi dengan Direksi;
5. Hasil uji coba wajib didokumentasikan, dengan ditembuskan kepada Direksi Bank.
2.4 Pelaksanaan
1. Bank wajib mencantumkan rencana penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru
dalam rencana Bisnis Bank untuk tahun yang sama dengan rencana penerbitan produk atau
pelaksanaan aktivitas baru tersebut, paling kurang memuat informasi penjelasan sebagai
berikut :
a. jenis produk atau aktivitas baru;
b. rencana waktu penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru;
c. tujuan penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru;

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 4


d. keterkaitan produk atau aktivitas baru dengan strategi Bank;
e. deskripsi umum mengenai produk atau aktivitas baru; dan
f. risiko yang mungkin timbul atas penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru.
2. Bank hanya dapat menerbitkan produk atau melaksanakan aktivitas baru yang telah
mendapat persetujuan dari :
a. Direksi;
b. Dewan Komisaris;
c. Otoritas Jasa Keuangan.
1. Permohonan persetujuan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dilakukan sebagai berikut:
a. Permohonan wajib disampaikan paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender sebelum
penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru.
b. Permohonan dituangkan dalam bentuk memo intern, dilampiri dengan time table, action
plan dan feasibility study.
2. Laporan Rencana Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas Baru kepada Otoritas Jasa
Keuangan dilakukan sebagai berikut :
a. Laporan wajib disampaikan paling lambat 30 (Tiga puluh) hari kalender sebelum
penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru.
b. Laporan dimaksud paling kurang memuat informasi dan penjelasan sebagai berikut :
1) informasi umum terkait produk atau aktivitas baru meliputi antara lain nama
produk/jenis aktivitas, rencana waktu penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas,
target pasar, rencana/target nilai transaksi dalam 1 (satu) tahun pertama, informasi
mengenai skim / fitur produk atau penjelasan mengenai aktivitas;
2) manfaat dan biaya bagi Bank;
3) manfaat dan risiko bagi Bank;
4) prosedur pelaksanaan (standard operating procedures/SOP), organisasi, dan
kewenangan untuk menerbitkan produk atau melaksanakan aktivitas baru;
5) rencana kebijakan dan prosedur terkait dengan penerapan program Anti Pencucian
Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris (APU & PPT);
6) identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko yang melekat pada
produk atau aktivitas baru;
7) hasil analisis aspek kepatuhan atas produk atau aktivitas baru;
8) dokumen/draft dokumen dalam rangka transparansi kepada nasabah yang terkait
dengan penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas yang meliputi antara lain
perjanjian antara Bank dengan pihak lain, brosur, leaflet, prospektus, dan/atau
formulir aplikasi;

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 5


9) sistem informasi akuntansi termasuk penjelasan singkat mengenai keterkaitan sistem
informasi akuntansi tersebut dengan sisten informasi akuntansi Bank secara
menyeluruh, dan/atau sistem pencatatan administrasi;
10) dokumen yang menyatakan bahwa Bank telah memperoleh persetujuan atau izin
dari otoritas yang berwenang, apabila aktivitas Bank dimaksud memerlukan
persetujuan dari otoritas tersebut. Dalam hal dokumen dimaksud belum diterbitkan,
maka Bank dapat menyampaikan fotokopi bukti permohonan persetujuan atas izin
kepada otoritas yang berwenang. Selanjutnya, setelah otoritas menerbitkan
persetujuan atau izin, maka Bank wajib menyampaikannya kepada Otoritas Jasa
Keuangan sebagai kelengkapan dokumen; dan
11) kesiapan dan hasil uji coba Bank atas produk atau aktivitas baru.
3. Bank hanya dapat menerbitkan produk atau melaksanakan aktivitas baru setelah menerima
penegasan dari Otoritas Jasa Keuangan.
4. Laporan Realisasi Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas Baru wajib disampaikan
kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah produk diterbitkan
atau aktivitas baru dilaksanakan. Laporan Realisasi Penerbitan Produk atau Pelaksanaan
Aktivitas Baru paling kurang memuat informasi dan penjelasan sebagai berikut :
a. jenis dan nama produk atau aktivitas baru;
b. tanggal penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru; dan
c. kesesuaian produk yang diterbitkan atau aktivitas baru yang dilaksanakan dengan
Laporan rencana Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas baru yang telah
disampaikan.
5. Bank harus menerbitkan produk atau melaksanakan aktivitas baru paling lambat 6 (enam)
bulan sejak tanggal penegasan dari Otoritas Jasa Keuangan. Dalam hal Bank akan
melakukan penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru setelah melampaui jangka
waktu tersebut, maka Bank harus menyampaikan kembali laporan Rencana Penerbitan
Produk Bank atau pelaksanaan Aktivitas baru sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.

2.5 Pengelolaan
Bank wajib melakukan pengelolaan atas Penerbitan Produk Bank atau pelaksanaan Aktivitas
baru yang dijalankan, dengan tetap mengutamakan kepentingan nasabah, Bank, tanpa
meninggalkan prinsip kehati – hatian, dilakukan setidaknya melalui :
1. pemantauan berkala atas Produk atau aktivitas baru tersebut, baik dari sisi tingkat
keberhasilan, risiko, maupun realisasi dibandingakan dengan rencana yang telah ditetapkan;
2. melakukan contingency plan apabila terdapat kondisi - kondisi yang tidak sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan atau cenderung merugikan Bank.

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 6


Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 7
BAB III
IDENTIFIKASI RISIKO

Pelaksanaan identifikasi produk dan aktivitas baru dilakukan secara menyeluruh atas 6 (enam) jenis
risiko, sebagai berikut :

1. Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi
kewajiban kepada Bank.
2. Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang
jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang
dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
3. Risiko Operasional adalah Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal
yang mempengaruhi operasional Bank.
4. Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
5. Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang
bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
6. Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan
suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 8


BAB IV
PENGUKURAN, PEMANTAUAN & PENGENDALIAN RISIKO

4.1 Pengukuran Risiko


1. Pengukuran Risiko Produk dan Aktivitas baru Bank setidaknya menggunakan 2 (dua)
metode, yaitu :
a. Proyeksi arus kas, yaitu proyeksi seluruh arus kas masuk dan arus kas keluar termasuk
kebutuhan pendanaan untuk produk atau aktivitas baru yang direncanakan;
b. Stress testing, yaitu pengujian yang dilakukan dengan menggunakan berbagai skenario
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan produk tersebut dalam persaingan pasar,
termasuk hal-hal yang dapat mempengaruhi likuiditas Bank.
2. Proyeksi Arus Kas
Pengukuran dengan menggunakan proyeksi arus kas dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Proyeksi arus kas menyajikan arus kas yang berasal dari penerbitan produk atau
aktivitas baru, dipetakan ke dalam skala waktu berdasarkan asumsi yang digunakan.
Asumsi juga digunakan untuk menghitung arus kas dari posisi likuiditas yang memiliki
jatuh tempo secara kontraktual.
b. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan asumsi antara lain karakteristik
produk, perilaku pihak lawan (counterparty) dan/atau nasabah, dan kondisi pasar serta
pengalaman historis.
c. Penetapan asumsi harus dilakukan secara realistis,
d. Asumsi yang digunakan dalam penyusunan proyeksi arus kas harus disetujui oleh ketua
Tim, didokumentasikan, dan dievaluasi secara berkala atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan. Evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan antara lain perubahan
kondisi pasar, faktor persaingan antar Bank, dan perubahan perilaku pihak lawan
dan/atau nasabah Bank.
3. Stress Testing
Stress test harus dapat menggambarkan kemampuan Produk atau Aktivitas baru tersebut
untuk dapat bertahan di dalam kondisi pasar yang krisis dan/atau persaingan yang semakin
ketat. Penetapan cakupan dan frekuensi stress test harus sesuai dengan skala dan
kompleksitas usaha, serta eksposur Risiko Likuiditas Bank, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Stress test dilakukan dengan menggunakan skenario stress secara spesifik pada Bank
(bank-specific stress scenario) maupun stress pada pasar (general market stress
scenario) dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang antara lain meliputi

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 9


persaingan produk sejenis, sensitivitas tingkat suku bunga pasar, durasi peristiwa
tersebut, dan kedalaman (severity) permasalahan yang ditimbulkan peristiwa tersebut.
b. Dalam menetapkan skenario untuk stress test, Bank menggunakan skenario yang
bersifat historis (historical scenario) dan/atau hipotesis (hyphotetical scenario) dengan
mempertimbangkan aktivitas bisnis dan kerentanan Bank.
c. Stress test juga dapat dilakukan dengan menggunakan skenario:
1) krisis yang melanda suatu bank tertentu (bank-specific crisis) yang dapat berdampak
pada Bank;
2) Tekanan pasar pada produk Bank, khususnya yang memiliki sensitivitas terhadap
tingkat suku bunga;
4. Bank harus mendokumentasikan seluruh skenario, asumsi, dan hasil stress test, serta
melakukan evaluasi untuk memastikan kesesuaian dengan kondisi Bank, dengan
memperhatikan antara lain hal-hal berikut:
a. perubahan jenis, skala, dan kompleksitas usaha Bank;
b. perubahan kondisi pasar;
c. pengalaman Bank dalam kondisi krisis.

4.2 Pemantauan Risiko


1. Bank harus memantau keberhasilan/kegagalan produk atau aktivitas baru tersebut,
khususnya terhadap kondisi – kondisi yang dapat mempengaruhi likuiditas Bank,
pengukuran risiko termasuk kepatuhan terhadap limit yang ditetapkan.
2. Pemantauan harus memperhatikan indikator peringatan dini untuk mengetahui potensi
peningkatan Risiko.
3. Pemantauan harus dilakukan oleh pegawai atau unit yang terkait didukung dengan Tim.
4. Hasil pemantauan digunakan sebagai dasar penentuan tindak lanjut bagi Bank untuk
memitigasi eksposur Risiko yang timbul dan melakukan penyesuaian yang diperlukan
secara tepat waktu terhadap strategi pemasaran dan likuiditas Bank.
5. Hasil pemantauan disajikan dalam laporan berkala yang disampaikan kepada Direksi dan
Komisaris Bank.

4.3 Pengendalian Risiko


Pengendalian Risiko produk atau aktivitas baru dilakukan melalui strategi jaminan kualitas
produk atau aktivitas baru, sistem pemasaran, pelayanan. Khusus bagi produk atau aktivitas
yang dapat mempengaruhi kondisi likuditas Bank, maka pengendalian dilakukan melalui strategi
pendanaan, dan rencana pendanaan darurat.
1. Kualitas Produk atau aktivitas baru;

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 10


Peningkatan kualitas produk atau aktivitas baru dapat dilakukan dengan memperhatikan hal
– hal di bawah ini:
a. Reputasi produk serta tanggung jawab Bank terhadap Kinerja
Bank harus mampu menjaga reputasi produk atau aktivitas yang selama ini telah
dijalankan serta menjaga kinerja operasional Bank.
b. Ciri – ciri atau keistimewaaan tambahan ( features ) yaitu karakteristik sekunder atau
pelengkap yang merupakan fasilitas tambahan yang menambah fungsi dasar, berkaitan
dengan pilihan pengembangan. Biasanya nasabah dan/atau calon nasabah
mendefinisikan nilai dalam bentuk fleksibilitas dan kemampuan mereka untuk memilih
fitur yang ada, juga kualitas dari fitur tersebut.
c. Kehandalan (reliability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kegagalan saat
diimplementasikan. Berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu produk atau
aktivitas melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam waktu tertentu di bawah kondisi
tertentu. Dengan demikian keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan
kemungkinan atau probabilitas tingkat keberhasilan dalam penggunaan produk.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to Specifications) yaitu sejauh mana
karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan. Biasanya
berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan keinginan nasabah dan/atau calon nasabah.
e. Daya tahan (durability) berkaitan dengan berapa lama produk dan/atau aktivitas tersebut
dapat diimplementasikan. Biasanya karakteristik ini berhubungan dengan ukuran masa
pakai suatu produk atau aktivitas Bank.
f. Kemampuan Pelayanan (Serviceability) merupakan karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan, kompetensi, kenyamanan, serta respon terhadap keluhan yang memuaskan.
g. Estetika (Estebility), merupakan karakteristik yang berkaitan dengan penampilan produk,
lay out, dengan memperhitungkan selera target pasar.

Sementara itu dalam mengevaluasi jasa yang bersifat intangible, Bank dapat
mempertimbangkan beberapa faktor di bawah ini, yaitu:
a. Bukti fisik (tangible) adalah bukti langsung yang berupa fasilitas fisik, perlengkapan
karyawan, dan sarana penunjang lainya.
b. Keandalan (reliability) yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan segera dan memuaskan.
c. Daya tangkap (responsiveness) yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk
membantu para Nasabah dan memberikan pelayanan yang tanggap.
d. Jaminan (assurance), kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya dimiliki para
staf, bebas dari bahaya, risiko atau gangguan.

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 11


e. Empati, meliput kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan
memahami kebutuhan para Nasabah.

2. Kualitas Sistem Pemasaran;


Peningkatan kualitas pemasaran, selain dilakukan dengan pemilihan segment pasar yang
jelas dan tepat, perlu juga memperhatikan beberapa hal berikut ini :
a. Pemberian informasi yang benar dan jelas
Pemberian informasi yang benar dan jelas merupakan salaha satu cara agar produk
atau jasa yang dihasilkan Bank selalu ada di benak Nasabah /calon Nasabah. Bank
harus menjamin informasi yang disampaikan memiliki kualitas yang baik, karena hal
tersebut merupakan kesan pertama bagi Nasabah/calon Nasabah Bank.
b. Mempunyai standard kerja yang baik
Bank senantiasa memelihara Standard kerja yang baik, sehingga kualitas produk atau
jasa yang dihasilkan akan selalu baik dan memberikan kepuasan bagi Nasabah.
c. Menjalankan strategi pemasaran word of mouth dan mengiklankan produk atau jasa
Bank di media yang tepat
Adalah strategi pemasaran dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut, merupakan
salah satu bentuk promosi yang efektif untuk meyakinkan Nasabah dan/atau calon
Nasabah bahwa produk atau jasa Bank adalah baik dan sudah pasti memuaskan.
Selain word of mouth, Bank juga perlu untuk mengiklankan produk atau jasanya. Bank
wajib memilih media yang tepat dengan memperhatikan segmen pasar yang sesuai.

3. Kualitas Pelayanan
Bank memiliki visi, komitmen dan menciptakan suasana manajemen yang baik, memiliki
komitmen yang besar terhadap kepuasan Nasabah, dilakukan diantaranya melalui :
a. Pensejajaran dengan Nasabah. Hal tersebut dapat dilakukan melalui beberapa hal
berikut ini :
1) Bank menjadikan Nasabah dan/atau calon Nasabah sebagai mitra dalam hal
penasehat penjualan.
2) Bank tidak menjanjikan Nasabah dan/atau calon Nasabah sesuatu yang lebih
daripada yang dapat diberikan.
3) Masukan dan umpan balik dimasukan dalam pengembangan produk
b. Bank memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan dan mengatasi permasalahan
Nasabah. Bank mengembangkan sifat “customer driver“ yang selalu berupaya untuk
mengidentifikasikan dan mengatasi permasalahan Nasabah. Hal tersebut dapat
dilakukan melalui :
1) Melakukan pemantauan dan analisa atas keluhan Nasabah;

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 12


2) Selalu mengupayakan umpan balik dari Nasabah;
3) Melakukan upaya identifikasi dan menghilangkan proses dan prosedur yang tidak
menciptakan nilai bagi para Nasabah.
c. Memanfaatkan informasi dari Nasabah /calon Nasabah. Bank menggunakan dan
menyampaikan informasi kepada semua pihak yang melakukan perbaikan. Pemanfaatan
informasi tersebut dapat dilakukan melalui :
1) Meningkatkan kualitas pemahaman karyawan atas Nasabah /calon Nasabah.
2) Karyawan semua tingkat diberi kesempatan untuk bertemu dengan pelanggan.
3) Karyawan mengetahui siapa yang menjadi “pelanggan sesungguhnya“.
4) Bank membantu memberikan informasi yang membantu terciptanya harapan yang
realistis pada Nasabah /calon Nasabah.
5) Karyawan dan Manajer memahami kebutuhan dan harapan Nasabah/calon
Nasabah.
d. Bank melakukan penyempurnaan produk dan proses perbaikan secara terus menerus.
Melakukan sesuatu dalam rangka pemenuhan kepuasan Nasabah/calon Nasabah.
Pendekatan tersebut dapat diwujudkan dalam:
1) Peningkatan kualitas kerjasama, khususnya Tim dalam mencapai sasaran bersama.
2) Praktek – praktek bisnis terbaik dipelajari dan dilaksanakan.
3) Waktu siklus riset dan pengembangan secara terus menerus.
4) Setiap masalah diselesaikan dengan segera.
5) Melakukan investasi dalam pengembangan dengan inovatif.
4. Strategi pendanaan,
a. Strategi pendanaan mencakup strategi diversifikasi sumber dan jangka waktu
pendanaan yang dikaitkan dengan karakteristik dan rencana bisnis Bank.
b. Diversifikasi dilakukan berdasarkan counterparty, dana dengan atau tanpa jaminan
(secured dan unsecured), jenis instrumen, jenis valuta, dan lokasi geografis pasar
sumber pendanaan.
c. Bank melakukan identifikasi dan memantau faktor-faktor utama yang mempengaruhi
kemampuannya untuk memperoleh dana, termasuk mengidentifikasi dan memantau
alternatif sumber pendanaan yang dapat memperkuat kapasitasnya untuk bertahan pada
kondisi krisis. Alternatif sumber pendanaan tersebut, antara lain:
1) penerbitan instrumen hutang jangka pendek dan jangka panjang;
2) penambahan modal baru;
3) fasilitas likuiditas lainnya.
d. Bank melakukan evaluasi terhadap strategi pendanaan secara berkala dengan
memperhatikan perubahan internal maupun eksternal.

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 13


e. Untuk memastikan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas yang efektif, Bank harus
memelihara akses pasar.
f. Pemeliharaan akses pasar sebagaimana dimaksud pada angka e, dapat meliputi:
1) berpartisipasi aktif pada pasar yang relevan dengan strategi pendanaan Bank;
2) memelihara hubungan yang baik dengan penyedia dana sehingga dapat melakukan
diversifikasi sumber dana dengan baik.
g. Bank harus memiliki analisis mengenai dampak gangguan pasar pada kondisi krisis, dan
mempertimbangkannya dalam strategi pendanaan.

5. Rencana pendanaan darurat.


a. Bank memiliki rencana pendanaan darurat / contingency funding plan (CFP) untuk
menangani permasalahan likuiditas dalam berbagai kondisi krisis.
b. Rencana pendanaan darurat disesuaikan dengan tingkat profil Risiko, hasil stress test,
kompleksitas usaha, cakupan bisnis dan struktur organisasi, serta peran Bank dalam
sistem keuangan.
c. Rencana pendanaan darurat meliputi kebijakan, strategi, prosedur, dan rencana tindak
(action plan) untuk memastikan kemampuan Bank memperoleh sumber pendanaan
yang diperlukan secara tepat waktu dan dengan biaya yang wajar.

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 14


BAB V
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1. Bank memiliki sistem informasi Akuntansi yang memadai dan andal untuk mendukung
pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian, serta pelaporan
Risiko dalam kondisi normal dan kondisi krisis secara lengkap, akurat, kini, dan utuh.
2. Sistem informasi Akuntansi Bank dapat menyediakan informasi terkini dan tepat waktu
mengenai profil Risiko kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan satuan kerja yang terkait dalam
pengelolaan produk dan/atau aktivitas baru Bank.
3. Sistem informasi Bank dapat menyajikan data yang terkini dari :
a. Tingkat kerugian;
b. Tingkat keuntungan;
Atas produk atau aktivitas baru Bank.
4. Sistem informasi Akuntansi produk dan/atau aktivitas baru dipastikan telah terintegrasi dengan
sistem akuntansi Bank secara keseluruhan

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 15


BAB VI
ANALISA ASPEK HUKUM DAN KEPATUHAN

6.1 Jaminan Hukum


1. Bank menjamin produk dan/aktivitas baru yang diluncurkan tidak memiliki kelemahan di
bidang hukum, yang setidaknya dilakukan dengan melakukan analisa dalam hal :
a. Hak cipta, adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur
penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta
merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan
pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan
b. Hak kekayaan intelektual (HKI), merupakan kekayaan atas segala hasil produksi
kecerdasan daya pikir seperti teknologi, pengetahuan, seni, sastra, gubahan lagu, karya
tulis, karikatur, dan lain-lain yang berguna untuk manusia. Objek yang diatur dalam HKI
adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Sistem HKI merupakan hak privat (private rights).
c. Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil
Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya
d. Merek Dagang, dalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
e. Merek Jasa, adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
f. Merek Kolektif, adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan
karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum
secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis
lainnya.

6.2 Jaminan Kepatuhan


1. Bank menjamin produk atau aktivitas baru yang diluncurkan tidak memiliki kelemahan di
bidang kepatuhan, yang setidaknya dilakukan dengan melakukan analisa dalam hal :
a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, khususnya yang berkaitan dengan produk atau
aktivitas baru Bank, baik dari sisi administrasi, perhitungan, maupun pelaporan.

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 16


b. Peraturan Perundang –undangan, khususnya yang berkaitan dengan perlindungan
konsumen.

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 17


BAB VII
TRANSPARANSI

7.1 Transparansi Informasi Produk


1. Bank menyediakan informasi tertulis dalam bahasa Indonesia secara lengkap dan jelas
mengenai karakteristik setiap Produk Bank, termasuk yang berhubungan dengan produk
dan aktivitas baru.
2. Petugas Bank wajib untuk memahami informasi – informasi sebagaimana dimaksud point 1
(satu) di atas.
3. Petugas Bank wajib memberikan informasi kepada Nasabah, baik secara tertulis maupun
lisan mengenai informasi-informasi produk Bank yang dibutuhkan Nasabah. Informasi yang
disampaikan dilarang mengandung informasi yang menyesatkan (mislead) dan/atau tidak
etis (misconduct).
4. Informasi mengenai karakteristik Produk yang wajib disediakan Bank sekurang – kurangnya
meliputi :
a. Nama Produk Bank, yaitu sebutan komersial yang digunakan sebagai identitas suatu
Produk Bank.
b. Jenis Produk Bank, yaitu pengelompokan produk dan/atau jasa yang diterbitkan Bank
sesuai dengan ketentuan perundang – undangan yang berlaku, seperti tabungan,
deposito, kredit/pembiayaan, dan produk dan/atau jasa lembaga keuangan lain yang
dipasarkan oleh Bank seperti reksa dana dan bancassurance.
c. Manfaat dan risiko yang melekat pada Produk Bank, yaitu potensi keuntungan dan
kerugian yang akan diperoleh atau ditanggung oleh Nasabah selama masa pemanfaatan
Produk Bank.
d. Persyaratan dan tata cara penggunaan Produk Bank, yaitu mekanisme dan/atau
prosedur yang harus dipenuhi Nasabah untuk dapat memanfaatkan Produk Bank.
Informasi yang disampaikan antara lain meliputi :
1) Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan Nasabah untuk dapat membuka
rekening, menggunakan fasilitas, maupun membeli Produk Bank; dan
2) Tata cara yang dapat ditempuh nasabah apabila menghadapi permasalahan dalam
pemanfaatan Produk bank.
e. Biaya – biaya yang melekat pada Produk Bank, yaitu beban finansial yang harus dibayar
Nasabah sehubungan dengan pemanfaatan Produk Bank, antara lain biaya administrasi,
biaya provisi, denda dan penalti.
f. Perhitungan bunga

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 18


Perhitungan bunga dalam hal ini adalah cara – cara perhitungan yang harus digunakan
Bank untuk menetapkan besarnya bunga yang harus dibayar atau diterima Nasabah.
Informasi mengenai perhitungan bunga antara lain meliputi:
1) metode perhitungan bunga, antara lain flat dan efektif;
2) sifat perhitungan bunga, yaitu tetap (fixed) atau mengambang (floating); dan
3) jumlah hari yang digunakan untuk menghitung besarnya bunga.
g. Jangka waktu berlakunya Produk Bank, yaitu periode atau masa pemanfaatan produk
Bank oleh Nasabah yang ditetapkan Bank. Informasi mengenai jangka waktu berlakunya
Produk Bank antara lain meliputi :
1) kemungkinan penghentian pemanfaatan produk Bank sebelum jangka waktu yang
ditetapkan berakhir dan konsekuensi yang akan ditanggung oleh Nasabah, seperti
denda dan/atau penalti; dan
2) perpanjangan jangka waktu pemanfaatan Produk Bank, termasuk informasi
mengenai perubahan, penambahan, dan/atau pengurangan pada karakteristik
Produk Bank.
h. Penerbit (issuer/originator) produk Bank, yaitu pihak – pihak yang menerbitkan dan/atau
mengelola produk bank. Informasi mengenai penerbit produk Bank antara lain meliputi
keterangan mengenai identitas penerbit dan/atau pengelola produk bank, hubungan
hukum antara Bank dengan penerbit dan/atau pengelola produk Bank dan Nasabah,
serta hak dan kewajiban masing – masing pihak sesuai perjanjian kerjasama antara
Bank dengan penerbit dan/atau pengelola Produk Bank.
5. Dalam hal Produk Bank terkait dengan penghimpunan dana, Bank wajib memberikan
informasi mengenai program penjaminan terhadap produk Bank tersebut.
6. Setiap perubahan, penambahan, dan/atau pengurangan pada karakteristik produk Bank
wajib disampaikan kepada Nasabah, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum
berlakunya perubahan, penambahan, dan/atau pengurangan pada karakteristik Produk
Bank tersebut.
7. Dalam hal perubahan, penambahan, dan/atau pengurangan pada karakteristik produk Bank
dengan frekuensi yang cukup tinggi, pemberitahuan kepada Nasabah dapat dilakukan
melalui pengumuman tertulis pada Kantor Bank dan/atau tempat-tempat lainnya yang dapat
diakses dan dibaca secara mudah oleh Nasabah.
8. Customer Service dan/atau Account Officer wajib memberikan penjelasan mengenai
karakteristik produk Bank secara lisan dan/atau tertulis kepada Nasabah atau calon
Nasabah yang akan memanfaatkan produk Bank tersebut. Penjelasan secara lisan dengan
memperhatikan kelengkapan informasi yang disampaikan, terutama yang terkait dengan
risiko dan biaya – biaya yang melekat pada produk Bank.

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 19


9. Customer Service dan/atau Account Officer meminta konfirmasi kepada Nasabah mengenai
kejelasan informasi karakteristik produk Bank yang disampaikan dan pemahaman Nasabah
mengenai produk Bank tersebut.
10. Customer Service dan/atau Account Officer meminta tanda tangan Nasabah pada lembar
aplikasi pemanfaatan Produk Bank.

7.2 Transparansi Penggunaan Data Pribadi Nasabah


Bank wajib menerapkan prinsip Transparansi Penggunaan data Pribadi Nasabah bilamana
produk atau aktivitas Bank berhubungan dengan pihak ketiga, dilakukan dengan mekanisme
sebagai berikut :
1. Bank wajib mendapatkan persetujuan tertulis dari Nasabah dalam hal Bank akan
memberikan dan/atau menyebarluaskan data pribadi Nasabah kepada pihak lain di luar
badan hukum Bank untuk tujuan komersial, kecuali ditetapkan lain dalam ketentuan
perundang-undangan yang berlaku; dan
2. Menjelaskan secara tertulis dan/atau lisan kepada Nasabah mengenai tujuan dan
konsekuensi dari pemberian persetujuan terhadap permintaan tertulis pemberian dan/atau
penyebarluasan data pribadi Nasabah.
3. Dalam hal Nasabah Bank merupakan suatu badan hukum, maka pemberian dan/atau
penyebarluasan data pribadi pihak yang ditunjuk mewakili badan tersebut memerlukan
persetujuan tertulis dari yang bersangkutan.
4. Formulir persetujuan wajib ditandatangani oleh Nasabah.

5. Data pribadi Nasabah yang memerlukan persetujuan Nasabah untuk dapat diberikan
dan/atau disebarluaskan kepada pihak lain diluar badan hukum Bank untuk tujuan komersial
adalah :
a. Nama Nasabah;
b. Alamat;
c. Tanggal lahir dan/atau umur;
d. Nomor telepon;
e. Nama ibu kandung; dan
f. Keterangan lain yang merupakan identitas pribadi.
6. Pemberian Data Pribadi Nasabah oleh Bank kepada pihak lain dalam rangka pengalihan
dan/atau penjualan aktiva Bank tidak termasuk dalam pemberian dan/atau penyebarluasan
data pribadi Nasabah yang memerlukan persetujuan Nasabah terlebih dahulu.
7. Dalam hal Bank akan menggunakan data pribadi seseorang dan/atau sekelompok orang
yang diperoleh dari pihak lain untuk tujuan pemasaran Produk Bank maka penggunaan data

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 20


pribadi tersebut harus disukung dengan pernyataan tertulis daripihak lain tersebut yang
sekurang-kurangnya memuat pernyataan bahwa seseorang dan/atau sekelompok orang
yang data pribadinya diberikan kepada Bank tidak berkeberatan atas penyebarluasan data
pribadinya untuk tujuan komersial.
8. Pejabat dan/atau petugas Bank menjelaskan kepada Nasabah yang akan memanfaatkan
Produk Bank bahwa data pribadi yang diserahkan kepada Bank :
 hanya akan digunakan untuk kepentingan internal Bank dan/atau sesuai dengan
ketentuan perundang – undangan yang berlaku; atau
 akan diberikan dan/atau disebarluaskan kepada pihak lain diluar badan hukum Bank
untuk tujuan komersial apabila disetujui secara tertulis oleh Nasabah.
9. Dalam hal Bank akan memberikan dan/atau menyebarluaskan data pribadi Nasabah kepada
pihak lain diluar badan hukum Bank, pejabat dan/atau petugas Bank :
a. mengajukan permintaan persetujuan secara tertulis kepada nasabah; dan
b. memberikan penjelasan kepada Nasabah mengenai tujuan dan konsekuensi pemberian
dan/atau penyebarluasan data pribadi tersebut.
10. Persetujuan tertulis wajib ditandatangani oleh Nasabah.

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 21


BAB VIII
LAIN – LAIN

1. Apabila Otoritas Jasa Keuangan memerintahkan Bank untuk menghentikan penerbitan produk
atau pelaksanaan aktivitas baru, maka Bank :
a. dilarang melakukan transaksi baru; dan
b. tetap bertanggung jawab kepada nasabah atas penyelesaian kewajiban terkait produk yang
telah diterbitkan atau aktivitas yang telah dilaksanakan.
2. Bank dilarang menugaskan atau menyetujui pengurus dan/atau pegawai Bank untuk
memasarkan produk atau melaksanakan aktivitas yang bukan merupakan produk atau aktivitas
Bank dengan menggunakan sarana atau fasilitas Bank, termasuk :
a. memasarkan produk yang dinyatakan sebagai produk Bank, namun tidak tercatat dalam
pembukuan atau administrasi Bank.
b. memasarkan produk atau aktivitas Bank yang memenuhi kriteria sebagai produk atau
aktivitas baru, namun belum dilaporkan dan/atau belum mendapat penegasan dari Otoritas
Jasa Keuangan.

Kebijakan dan Prosedur Penerbitan Produk/Aktivitas Baru PT BPR Bobato Lestari 22

Anda mungkin juga menyukai