Abstraksi--Upaya peningkatan kualitas pelayanan telah evaluasi kinerja pelayanan, pemerintah dapat menentukan
dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah. Salah satunya langkah-langkah ke depannya untuk meningkatkan efesiensi
dengan melakukan evaluasi kinerja. Evaluasi kinerja organisasi dan efektifitas[1].
yang telah ada yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat. Namun,
evaluasi kinerja tersebut belum bisa menjawab efektifitas Rangkaian kegiatan pelaksanaan pelayanan bisa melibatkan
perpindahan informasi antar unit teknis layanan. Padahal dalam banyak unit teknis sesuai dengan bidang tugas, pokok, dan
perpindahan informasi seringkali terjadi permasalahan yang fungsinya. Banyaknya unit teknis yang terlibat tergantung pada
berpotensi mengganggu jalannya kegiatan pelayanan. Seperti, tingkat kesulitan dari pelayanan tersebut. Rangkaian kegiatan
dokumen hilang, salah tujuan, atau terlambat. tersebut saling menerima dan/atau menghasilkan informasi
yang berupa dokumen syarat pelayanan (contoh : fotocopy
Di dalam penelitian ini diusulkan untuk menghitung
KTP, fotocopy IMB, SSP), dokumen administratif (contoh :
efektifitas layanan dengan pendekatan interoperabilitas antara
unit layanan teknis dalam suatu layanan. Nilai interoperabilitas disposisi, bukti penerimaan surat), atau dokumen hasil
layanan didapat dengan menjumlahkan semua nilai pelayanan. Arus dokumen permintaan layanan berpindah dari
interoperabilitas penghubung dalam suatu layanan. Faktor yang pengguna layanan ke unit teknis, dari unit teknis ke unit teknis
menyusun interoperabilitas penghubung adalah teknis dan yang lain, dan seterusnya sampai dengan proses pelaksanaan
organisasi. Semakin tinggi nilai yang didapat semakin rendah pelayanan berakhir atau kembali lagi ke pengguna layanan
kinerja layanan. Dengan mengetahui tingkat interoperabilitas dalam bentuk dokumen hasil pelayanan.
layanan, dapat diketahui efektifitas layanan publik secara lebih
Perpindahan informasi antar unit teknis dilakukan dengan
cepat.
cara manual, menggunakan TIK, maupun kombinasi dari
Kata kunci—layanan; evaluasi kinerja; interoperabilitas; keduanya. Perpindahan informasi seringkali terjadi
permasalahan. Seperti hilang total atau sebagian, tidak sampai
I. PENDAHULUAN tepat waktu, tidak tersampaikan, dan salah tujuan. Padahal,
Pemerintah telah menyediakan berbagai macam layanan pemerintah mempunyai kontrak kinerja layanan yang tertuang
kepada warganya melalui instansi, lembaga, badan, dan bentuk dalam Service Level Agreement (SLA) dan harus dipatuhi oleh
organisasi pemerintahan lainnya. Seperti layanan adminitrasi penyedia layanan maupun pengguna layanan. Kontrak kinerja
kependudukan, perijinan, perpajakan, listrik, telepon, berisi antara lain : jangka waktu penyelesaian dan biaya
transportasi, pemadam kebakaran, dan kesehatan.Layanan- layanan.Contohnya, layanan pendaftaran Nomor Pokok Wajib
layanan tersebut diselenggarakan berdasarkan Standard Pajak (NPWP) harus diselesaikan dalam satu hari kerja setelah
Operating Procedure (SOP). SOP dibentuk untuk memberikan berkas diterima lengkap dan tidak dipungut biaya layanan.
standar proses layanan dan menjamin kualitas layanan. SOP
Mengingat potensi terjadinya gangguan dalam pelayanan
adalah rangkaian aktifitasbakuuntuk memenuhi pelayanan publik sehingga dapat mengurangi kualitas pelayanan maka
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain berfungsi diperlukan upaya kajian dan analisis untuk mendapatkan suatu
memberikan kepastian pelayanan terhadap masyarakat, SOP pengukuran untuk melihat efektifitas perpindahan informasi
juga berfungsi untuk sebagai acuan pelaksanaan pelayanan
dalam kegiatan pelaksanaan pelayanan publik dengan kinerja
publik bagi unit pelaksana teknis. pelayanan.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan perlu dilakukan
secara terus menerus dan berkelanjutan dengan melakukan II. PENGUKURAN INTEROPERABILITAS
evaluasi kinerja pelayanan. Pemerintah telah memberikan A. Definisi Interoperabilitas
pedoman untuk evaluasi kinerja pelayanan sebagaimana
tertuang didalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Terdapat banyak definisi interoperabilitas yang diusulkan
Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004. Kinerja pelayanan oleh peneliti, standar, industri, dan pemerintahan. Fort
tersebut dilakukan dengan mengajak peran serta dari mencatat bahwa ada 34 definisi interoperabilitas yang
masyarakat. Ukuran kinerja pelayanan ini disebut dengan berbeda[2]. Definisi interoperabilitas yang sering digunakan
Indeks Kepuasan Masyarakat. Dengan adanya alat ukur dan sebagai bahan rujukan adalah
Evaluasi kinerja berbasiskan interoperabilitas lebih mudah 18 Stefanus dan 2010 The Information Systems
diterapkan dan mendapatkan hasil yang lebih cepat dibanding Jameson Interoperability Maturity Model
evaluasi kinerja yang lain. Contohnya, Indeks Kepuasan 19 Widergren et al. 2010 Smart Grid Interoperability Maturity
Masyarakat (IKM) yang harus dilakukan survei independen Model
terlebih dahulu terhadap masyarakat pengguna layanan dan 20 Guo dan Wang 2012 Quantitative Measurement of
tentunya memerlukan waktu yang lebih lama. Interoperability by Using Petri Net
Tingkat interoperabilitas yang kurang akan berpengaruh 21 Knight et al. 2013 Maturity Model for Advancing Smart
Grid Interoperability
secara signifikan pada tingkat kematangan e-Government (e-
Government Maturity Level). United Nation mendefinisikan 22 Rezaei et al. 2013 An interoperability model for ultra large
lima tingkat dalam kematangan e-Government Maturity Level, scale systems