METODOLOGI PENELITIAN
Auditing atau pengauditan adalah salah satu proses pemeriksaan laporan keuangan, dimana
laporan akan dinilai tingkat kewajarannya. Menurut Agoes (2012:4) audit adalah suatu
pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap
laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan
bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut.
Proses audit sebagian besar dilakukan secara manual. Hal ini dilakukan agar auditor dapat
melihat secara langsung situasi perusahaan auditee (perusahaan yang diaudit). Dari sanalah
para auditor akan memperoleh bukti-bukti audit yang mendukung laporan audit suatu
perusahaan sebelum nantinya dilakukan tahapan penyusunan laporan audit. Dalam penyusunan
laporan audit, diperlukan kesabaran, ketelitian, dan keterampilan auditor agar laporan yang
dihasilkan nantinya bermanfaat bagi pihak auditee.
Saat ini, software ATLAS sudah merambah kedalam dunia pendidikan terutama untuk
mahasiswa jurusan akuntansi. Hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan serta memberikan
gambaran kepada para mahasiswa tentang luasnya cakupan ilmu akuntansi pada umumnya,
khususnya ilmu audit, sekaligus memberikan keterampilan khusus dalam memanfaatkan
perkembangan teknologi.
Universitas Pendidikan Nasional merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang
menerapkan praktek penggunaan software ini. Mahasiswa diberikan semacam kegiatan
penunjang akademik yang nantinya dapat menambah wawasan dan keterampilan mereka
dalam menuntut ilmu di bangku perkuliahan. Kegiatan penunjang akademik tersebut dikemas
dalam bentuk seminar, kuliah umum, praktek general English, dan sebagainya. Khusus untuk
mahasiswa program studi akuntansi, diberikan praktek seputar mata kuliah yang didapatkan
saat belajar teori di kelas. Salah satu contohnya adalah praktek software pengauditan Audit
Tool and Linked Archive System (ATLAS). Kegiatan ini merupakan kegiatan yang wajib
diikuti oleh mahasiswa program studi akuntansi tanpa terkecuali, hal ini tentunya bersifat
memaksa setiap mahasiswa agar bisa menyesuaikan diri dan termotivasi untuk bisa
menghadapi hal baru. Motivasi dan sikap adaptif tersebut muncul dari kecerdasan emosional
yang dimiliki oleh setiap mahasiswa. Istilah kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan
pada tahun 1990 oleh psikolog Salovey dari Harvard University dan Mayer dari University of
New Hampshire untuk menerangkan kualitas-kualitas itu antara lain : empati, mengungkapkan
dan memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemandirian dan kemampuan menyesuaikan
diri, disukai, kemampuan memecahkan masalah antar pribadi, ketekunan, kesetiakawanan,
keramahan dan sikap hormat. Namun demikian, wajibnya kegiatan praktek ini masih
menimbulkan pro kontra di kalangan mahasiswa akuntansi, terutama mahasiswa akuntansi di
Universitas Pendidikan Nasional Denpasar.
Pro dan kontra terhadap keberadaan software ATLAS ini muncul dari pandangan pribadi
mahasiswa itu sendiri. Hal ini dikarenakan setiap mahasiswa memiliki karakter masing-masing
ketika dihadapkan kepada sesuatu yang baru. Beberapa mahasiswa berpendapat bahwa
software ATLAS mudah untuk dipelajari, Namun demikian, beberapa mahasiswa beranggapan
bahwa software ini sulit untuk dipelajari karena fitur-fitur yang terlihat asing bagi mereka.
Selain itu, pada saat praktikum, alokasi waktu belajar yang diberikan termasuk sedikit, yakni
hanya satu jam, sehingga ada beberapa mahasiswa yang belum memahami penggunaan
software ini secara maksimal.
Penelitian tentang penerimaan software akuntansi ATLAS ini telah dilakukan, dan hasilnya
bervariasi. Mira Nur Hanifah dan Octavia Lhaksmi Pramudyastuti (2021) adalah salah satu
peneliti dari Indonesia yang melakukan penelitian tentang efektifitas penggunaan software ini
terhadap proses audit keuangan. Dalam penelitian yang berjudul “Analisis Efektifitas Audit
Tool and Linked Archive System Dalam Menunjang Proses Audit Laporan Keuangan”, penulis
menggunakan ini sebagai replika, ada kesamaan dalam penggunaan objek penelitiannya yakni
software Audit Tool and Linked Archive System. Namun, ada sedikit perbedaan pada variabel
yang digunakan. Pada penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas yakni pemahaman ilmu
audit, metode pembelajaran, dan kecerdasan emosional. Sedangkan, pada penelitian
sebelumnya hanya mengkaji satu variabel saja, yakni efektifitas software ATLAS. Kemudian,
model tinjauan pustaka yang digunakan juga berbeda, pada penelitian ini menggunakan model
penerimaan teknologi (teori TAM) sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan definisi
aplikasi ATLAS dan audit laporan keuangan.
Berdasarkan paparan tentang pentingnya penggunaan software ATLAS serta adanya masalah
dan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk menggali lebih dalam dan menguji kembali
mengenai penerimaan software ATLAS dan penulis mengambil judul:
“Analisis Pengaruh Pemahaman Ilmu Auditing, Metodologi Pembelajaran, Dan
Kecerdasan Emosional Terhadap Penerimaan Software Akuntansi Audit Tool and
Linked Archive System (ATLAS) Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi di Universitas
Pendidikan Nasional Denpasar.”
b. Aspek Praktis
Untuk kepentingan praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi auditor, penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menerima software ATLAS yang dapat mengefektifkan proses audit laporan
keuangan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1.2.Ilmu Auditing.
Ilmu Pengauditan atau Auditing merupakan salah satu disiplin ilmu dalam bidang akuntansi dan
keuangan. Ilmu ini berperan memeriksa serta menilai kewajaran daripada suatu laporan keuangan
entitas yang disajikan oleh manajemen, dimana hasilnya berupa opini yang dikeluarkan Kantor
Akuntan Publik (KAP). Menurut Agoes (2012:4), audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan
secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah
disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya,
dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Terdapat tiga jenis audit menurut Boynton, Johnson dan Kell (2003), yaitu :
1. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan adalah salah satu jenis audit yang berkaitan dengan
kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti dengan maksud agar dapat
memberikan opini kewajaran terhadap laporan keuangan yang disajikan.
2. Audit Kepatuhan
Suatu kegiatan untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti terkait dengan
kesesuaian operasi dan kegiatan keuangan dengan standar atau peraturan
tertentu.
3. Audit Operasional
Suatu kegiatan untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti terkait dengan
efektifitas dan efisiensi kegiatan operasi perusahaan, yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan tertentu.
Dalam menjalankan prosedur kegiatan audit, para auditor selalu berpegang teguh dengan kode etik
profesi. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kode etik merupakan norma atau
nilai nilai yang diterima oleh suatu kelompok sebagai landasan dalam bertingkah laku. Selain itu,
seorang auditor juga berpedoman kepada prinsip-prinsip audit seperti objektif dalam menelaah
bukti, bersikap jujur, memiliki perilaku dan kompetensi yang professional, dan menjaga
kerahasiaan informasi klien. Auditor selalu memiliki sikap teliti dan skeptis. Skeptisme
menurut Louwers (2011), skeptisisme profesional adalah kecenderungan auditor untuk tidak
menyetujui asersi manajemen tanpa bukti yang menguatkan, atau kecenderungan untuk meminta
manajemen memberikan fakta atas asersinya (disertai bukti).
2.1.1.3. Metodologi Pembelajaran
Metodologi pembelajaran merupakan cara cara dalam melakukan aktivitas antara
pendidik dan peserta didik ketika berinteraksi dalam proses belajar. Pendidik perlu
mengetahui dan mempelajari metode pengajaran agar dapat menyampaikan materi dan
dimengerti dengan baik oleh peserta didik.
Ada lima jenis metode pembelajaran yang diberikan oleh pengajar kepada peserta didik
yakni :
1. Metode Pembelajaran Konvensional / Metode Ceramah
Metode ini diterapkan dengan cara berceramah atau menyampaikan informasi
secara lisan kepada siswa. Metode ini merupakan metode yang paling praktis
dan ekonomis, tidak membutuhkan banyak alat bantu.
Definisi Emosi
Menurut Oxford English Dictionary, emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran,
perasaan dan nafsu. setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”. Menurut Goleman
emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan
psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Kecerdasan Emosional
Daniel Goleman mengungkapkan bahwa, “Kecerdasan Emosional merujuk pada kemampuan
mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri
sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan
dengan orang lain.”
2.2. Penelitian Terdahulu
1 Agung Prajanto (2020) ; Project Variabel Independen : Project based learning dengan
Based Learning Sebagai Model ATLAS sebagai media belajar
Pembelajaran Project Based memberikan beberapa
Learning keuntungan diantaranya Peserta
Risk Based Audit Dengan Media
didik dapat termotivasi untuk
Aplikasi Audit Tool Variabel Dependen : menyelesaikan proyek audit
secara nyata sehingga
Linked Archive System (Atlas)
mendorong minat mahasiswa
menjadi auditor, Problem audit
yang kompleks dapat
terpecahkan dan membuat
peserta didik menjadi lebih aktif
karena mereka sudah diarahkan
langsung tahapannya melalui
ATLAS
2 Mira Nur Haniifah & Octavia Variabel Independen: ATLAS telah mengakomodasi
Lhaksmi Pramudyastuti (2021); prosedur audit menjadi lebih
“Analisis Efektifitas Audit Tool and Laporan keuangan efektif dan efisien karena telah
Linked Archive System Dalam tersistematis dan otomatis.
Menunjang Proses Audit Laporan Variabel Dependen:
Keuangan”
Aplikasi Audit Tool
and Linked Archive
System
2.2.1. Kerangka Pemikira
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, maka dapat dirumuskan kerangka pemikiran
sebagai berikut :
PEMAHAMAN ILMU
AUDITING
KECERDASAN EMOSIONAL
3.1.Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan melakukan
observasi guna memperoleh bukti untuk mendukung hipotesis penelitian yang
diajukan. Dalam hal ini penulis mengambil lokasi penelitian Universitas
Pendidikan Nasional Denpasar. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penulis meneliti
dikarenakan sesuai dengan tujuan penulis untuk meneliti yakni untuk mengetahui
penerimaan aplikasi ATLAS di kalangan mahasiswa Universitas Pendidikan
Nasional Denpasar.