Anda di halaman 1dari 4

Analisis SWOT lebih mudah dilakukan dalam menggunakan tabel matriks dari empat elemen

SWOT. Hal ini dilakukan guna mempermudah diri dalam menemukan korelasi antara temuan evaluasi
dari tiap elemen.
Strength (S) Weakness (W)
Daftar semua Daftar semua
kekuatan/kelebihan kekurangan/kelemahan
yang dimiliki yang dimiliki
Opportunities (O) Strategi (S-O)
Strategi (W-O)
Daftar semua Gunakan semua
Atasi semua kelemahan
peluang yang kekuatan yang dimiliki
dengan memanfaatkan
dapat untuk memanfaatkan
semua peluang yang ada
diidentifikasi peluang yang ada
Threats (T) Strategi (S-T)
Strategi (W-T)
Daftar semua Gunakan semua
Tekan semua kelemahan
ancaman yang kekuatan untuk
dan cegah semua
dapat menghindari semua
ancaman
diidentifikasi ancaman
Tabel Proses Analisis SWOT (Sumber: http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2012201964SIBab2001/page23.html)
Dalam prosesnya, analisis SWOT digunakan untuk mempertemukan semua hasil identifikasi dari setiap
elemen. Dari sana, kemudian dilakukan saling silang antar elemen untuk mendukung kelebihan atau
peluang dan mereduksi kekurangan atau ancaman. Secara mendasar, analisis ini dilakukan sedemikian
rupa agar perencana bisnis dapat senantiasa mafhum atas apa yang ada dalam internalnya dan
mengetahui potensi pihak eksternal.
Baca Juga: Analisis SWOT: Pengertian, Contoh, dan Cara Menggunakannya
3 Contoh analisis SWOT untuk bisnis

Analisis SWOT masih efektif untuk diterapkan dalam membangun bisnis. (Sumber: Pexels)
Dalam dunia bisnis, analisis SWOT memang diharapkan menjadi basis utama dalam peletakan dasar
perusahaan. Hasil dari analisis ini dapat digunakan sebagai tolok ukur atau kompas bagi tujuan
perusahaan ke depan. Tak hanya itu, analisis ini juga diperlukan dalam masa pengembangan bisnis
agar dapat mengidentifikasi faktor risiko dan peluang dalam pasar.
Elemen-elemen dalam SWOT dibagi atas faktor internal dan eksternal, strengths dan weakness masuk
dalam faktor internal, sedangkan opportunities dan threats merupakan faktor eksternal.
1. Contoh Analisis SWOT dalam Bisnis Manufaktur
Dalam sebuah pengandaian perusahaan produksi barang, diketahui beberapa subjek dari elemen-
elemen SWOT sebagai berikut,
Strengths (S) Weakness (W)

 Staf dengan pengetahuan  Sedang payah terhadap tenggat


produk yang kuat. waktu - terlalu banyak pekerjaan?
 Relasi yang baik dengan
Data riset pasar belum diperbaharui.
pelanggan.
 Masalah arus kas.
Komunikasi internal yang baik.
 Menyimpan terlalu banyak stok.
 Reputasi atas inovasi produk.

Threats (T)
Opportunities (O)
 Kompetitor memiliki produk
Rendahnya kualitas produk

serupa.
serupa di pasaran.
 Kompetitor meluncurkan iklan
 Pelanggan yang loyal.
terbaru.
 Produk seharusnya ada di
Kompetitor membuka toko di lokasi
pasaran saat hari raya
terdekat.
(Lebaran/Natal).
 Penurunan ekonomi dapat
 Staf penjualan mendapatkan
menyebabkan orang-orang
permintaan atas produk serupa.
menghabiskan sedikit uang.

Melalui identifikasi di atas maka dapat diambil beberapa kesimpulan analisis. Salah satunya adalah
menemukan relasi antara kelebihan pada Inovasi Produk (S-4) untuk menekan ancaman Kompetitor
Memiliki Produk Serupa (T-1) untuk mengekspos pasar dengan varian produk terbaru yang inovatif.
Begitu pula dengan memaksimalkan penjualan pada hari raya yang mengorelasikan antara W-4
dengan O-3.
Baca Juga: 8 Strategi dan Contoh Analisis Pesaing dalam Marketing
2. Contoh analisis SWOT dalam Usaha Kecil Menengah (UKM)
Berikut ini adalah contoh sederhana dari pengandaian sebuah usaha usaha reseller  dompet dan sabuk
kulit yang dijual secara daring.
Weakness (W)
Strengths (S)
 Kurangnya kemampuan dalam
 Menggunakan kualitas bahan
menyediakan barang, --waiting list
terbaik dengan konsep
Sulitnya mendapatkan kualitas dan
pemasaran tradisional.
pemasok bahan baku tetap.
 Harga produk disesuaikan
 Pembelian bahan baku
dengan kemampuan komsumen .
memerlukan modal besar.
 Memiliki toko

Opportunities (O) Threats (T)

Permintaan konsumen selalu ada adanya pesaing yang memonopoli


karena efek dari kebutuhan harga produk dengan cara
sehari hari. mengurangi kualitas produk.
 Banyaknya konsumen yang
 Masih sedikit toko dengan
memprioritaskan harga daripada
produk serupa.
kualitasss

Melalui contoh di atas, pemilik bisnis daring dapat mengetahui bahwa setidaknya ada beberapa hal
yang dapat dianalisis. Salah satunya adalah korelasi antara S-3 dan O-2 dan sekaligus dapat menekan
T-1. Analisis yang didapat adalah adanya forum pribadi antara penjual dan pelanggan memungkinkan
tumbuhnya loyalitas dan promosi gratis oleh para pelanggan.
Komunikasi secara terus menerus antar pelanggan maupun pemilik bisnis dapat menumbuhkan rasa
percaya terhadap produk yang perlahan akan meningkatkan profit. Tentunya, hal ini jika diiringi oleh
penambahan konsumen hasil dari interaksi pelanggan di lingkungan sekitarnya.
3. Contoh analisis SWOT dalam usaha kedai kopi
Dalam satu dasawarsa terakhir, pertumbuhan kedai kopi di Indonesia dapat dikatakan amat pesat. Hal
ini terjadi di beberapa kota, terutama kota dengan basis mahasiswa yang tinggi. Kedai kopi menjamur
di sekitar kampus hingga perkantoran. Dan berikut salah satu contoh analisis SWOT untuk jenis usaha
kedai kopi ini.
Weakness (W)
Strengths (S)
Kurangnya kemampuan untuk
Kualitas kopi yang digunakan

menyediakan bahan baku
merupakan yang terbaik dari petani
kopi unggul, karena harus
lokal.
menunggu dari petani.
Terdapat berbagai pilihan rasa kopi yang
Modal besar untuk membeli
menarik dan unik.
bahan dan sewa kedai.
 Harga yang ditawarkan adalah harga
 Sulitnya mencari pegawai
mahasiswa dan terjangkau.
baru yang sesuai standar.
Karyawan kedai sudah berpengalaman di
 Faktor cuaca memengaruhi
bidangnya.
ketersediaan bahan baku kopi.

Opportunities (O) Threats (T)

 Tingginya tingkat konsumtif terhadap  Usaha kedai kopi makin


kopi pada kalangan mahasiswa. menjamur di berbagai tempat.
Media sosial memudahkan promosi dan Variasi rasa dari pesaing lebih
interaksi antara pelanggan dan kedai menarik meski kualitas bahan
kopi. rendah.
 Adanya platform pemesanan makanan Lokasi kedai kopi lain cukup
dan minuman daring memudahkan akses dekat.
jual beli. Kenaikan harga barang baku.
 Tren atau gaya hidup  nongkrong di
kalangan anak muda meningkat.

Melalui gambaran di atas ditemukan bahwa usaha kedai kopi memang amat bertumbuh seiring dengan
minat konsumen yang tinggi. Namun, di balik beberapa kelemahan dan ancaman masih ditemukan
beberapa hal yang dapat menguntungkan pemilik usaha kedai kopi.
Misalnya, adanya korelasi antara W-2 dan O-3 yang memungkinkan adanya minimalisasi biaya sewa
kedai dalam ukuran besar dengan mengubahnya lebih mampat dan memaksimalkan penjualan daring.
Selain itu juga ada korelasi antara S-1 dan T-2 di mana kualitas bahan yang digunakan pemilik usaha
lebih baik, meski varian lebih sedikit. Untuk itu dapat dilakukan inovasi varian kopi yang tetap
berkualitas dan menarik pelanggan.
Demikian bagaimana analisis SWOT dapat digunakan dalam merintis maupun mengembangkan
bisnis, mulai dari usaha kecil hingga menengah.

Anda mungkin juga menyukai