Anda di halaman 1dari 8

Ikatan Kimia, Bentuk Molekul

dan Gaya Antarmolekul


Untuk kelas X SMK

Irene Mugiarti
Peta Konsep

Ikatan Kimia
terdiri atas

Ikatan Ion Ikatan Kovalen Ikatan Logam


melibatkan
membentuk melibatkan membentuk

Senyawa ion Senyawa Atom-atom


Ion positif Ion negatif kovalen logam
terbentuk dari terbentuk dari berupa
memiliki terdiri atas
Unsur Unsur
elektropositif elektronegatif Ikatan Ikatan
kovalen kovalen
Gaya antar- Molekul nonpolar koordinasi
terdiri atas molekul
Ikatan
kovalen
Gaya Ikatan
polar
Van der Waals Hidrogen
terdiri atas mempunyai meliputi
Ikatan kovalen
tunggal
Gaya Gaya
London dipol-dipol Ikatan kovalen
rangkap 2
Bentuk molekul
Ikatan kovalen
rangkap 3
mempunyai

Jumlah total Jumlah total Jumlah total


domain 2 terikat domain 4 domain 4
= linear jika jika

2 terikat + 1 tak terikat = 4 terikat = 2 terikat + 2 tak terikat


sudut (v) tetrahedral = sudut (v)
3 terikat = 3 terikat + 1 tak terikat
Trigonal planar = trigonal piramidal

Ikatan kimia 1
Pada umumnya unsur-unsur dijumpai tidak dalam Perhatikan bahwa jumlah elektron valensi dalam
keadaan bebas (kecuali pada suhu tinggi), melainkan setiap atom sama dengan nomor golongan dari unsur
sebagai suatu kelompok-kelompok atom yang disebut tersebut. Sebagai contoh, Li termasuk dalam unsur
sebagai molekul. Mengapa demikian? Karena atom- Golongan IA dan memiliki satu elektron valensi yang
atom berada dalam keadaan yang lebih stabil saat digambarkan dengan satu titik; Be, unsur golongan IIA,
mereka berikatan dibanding saat atom dalam keadaan memiliki dua elektron valensi (dua titik); dan
bebas. Lalu apakah ikatan setiap molekul sama atau seterusnya.
berbeda? Bagaimana dengan bentuk molekul tersebut?
Dan apakah ada interaksi antar molekul tersebut? B. Ikatan ion
Dalam handbook ini akan dibahas mengenai ikatan
kimia, bentuk molekul dan gaya antarmolekul. Ikatan ion yaitu ikatan yang terbentuk sebagai
akibat adanya gaya tarikmenarik antara ion positif dan
A. Lambang Lewis ion negatif. Ion positif terbentuk karena unsur logam
melepaskan elektronnya, sedangkan ion negatif
Pada tahun 1961 Lewis dan Langmuir dari terbentuk karena unsur nonlogam menerima elektron.
Amerika serta Kossel dari Jerman mengemukakan Atom-atom membentuk ikatan ion karena masing-
bahwa atom-atom unsur gas mulia sukar bereaksi masing atom ingin mencapai keseimbangan/kestabilan
dengan atom-atom lain maupun atom yang sejenis. seperti struktur elektron gas mulia. Ikatan ion
Keadaan ini dinyatakan bahwa atom-atom unsur gas terbentuk antara:
mulia telah stabil. Oleh karena gas mulia bersifat stabil a. ion positif dengan ion negatif,
maka konfigurasi elektron gas mulia dijadikan rujukan
dalam mempelajari kestabilan atom-atom lain. Unsur- b. atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil
unsur selain gas mulia dinyatakan stabil apabila telah dengan atom-atom berafinitas elektron besar
memenuhi konfigurasi elektron gas mulia. (Atom-atom unsur golongan IA, IIA dengan atom-
atom unsur golongan VIA, VIIA),
Ketika atom berinteraksi untuk membentuk ikatan
kimia, hanya bagian terluarnya yang bersinggungan c. atom-atom dengan keelektronegatifan kecil
dengan atom lain. Oleh karena itu, untuk mempelajari dengan atom-atom yang mempunyai
ikatan kimia kita hanya perlu membahas terutama keelektronegatifan besar.
elektron valensi dari atom-atom yang terlibat. Sistem Contoh:
titik yang disusun oleh Lewis digunakan untuk Ikatan antara 11Na dengan 17Cl
menggambarkan elektron valensi dari atom-atom yang 11Na : 2 8 1
terlibat dalam pembentukan ikatan kimia dan untuk melepas 1 elektron, membentuk Na+ : 2 8
meyakinkan bahwa jumlah total elektron yang terlibat
tidak mengalami perubahan. Lambang lewis terdiri dari 17Cl : 2 8 7

lambang unsur dan titik-titik yang setiap titiknya menerima 1 elektron, membentuk Cl– : 2 8 8
menggambarkan setiap elektron valensi dari atom- Na → Na+ + e–
atom unsur. Cl + e– → Cl–
–––––––––––––––––––– +
Na + Cl → Na+ + Cl–
Na+ + Cl– membentuk ikatan ion NaCl (natrium klorida)

Gambar 1. Lambang titik lewis untuk unsur golongan utama Gambar 2. Pembentukan ion Na+ dan Cl-.
dan gas mulia.

Ikatan kimia 2
Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut:
1. Ikatan Kovalen Tunggal
a. Dalam bentuk padatan tidak menghantar listrik
Ikatan kovalen yang terbentuk dengan mengguna-
karena partikel-partikel ionnya terikat kuat pada
kan sepasang elektron bersama disebut ikatan kovalen
kisi, sehingga tidak ada elektron yang bebas
tunggal.
bergerak.
Ikatan kovalen antara atom Cl dalam molekul Cl2
b. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik.
Atom klorin dengan nomor atom 17 mempunyai
c. Umumnya berupa zat padat kristal yang
konfigurasi elektron 2,8,7. Elektron valensi atom Cl = 7.
permukaannya keras dan sukar digores.
Untuk memperoleh 8 elektron (oktet) pada kulit terluar
d. Titik leleh dan titik didihnya tinggi. dibutuhkan 1 elektron.
e. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam
pelarut nonpolar.
Konfigurasi elektron oktet akan terjadi apabila
c. Ikatan kovalen masing-masing atom klorin saling menyumbang 1
elektron, sehingga antara kedua atom klorin ini
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara terdapat satu pasang elektron yang dipakai bersama.
unsur nonlogam dengan unsur nonlogam yang lain Pembentukan Cl2 dapat juga digambarkan seperti pada
dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron. Gambar 4. Pada molekul Cl2 terdapat elektron yang
Jumlah elektron valensi yang digunakan untuk berikatan tidak digunakan bersama, disebut pasangan elektron
tergantung pada kebutuhan tiap atom untuk mencapai bebas.
konfigurasi elektron seperti gas mulia (kaidah duplet
atau oktet). Penggunaan bersama pasangan elektron
digambarkan oleh Lewis menggunakan titik elektron.
Apabila dua atom hidrogen membentuk ikatan
maka masing-masing atom menyumbangkan sebuah
elektron dan membentuk sepasang elektron yang Gambar 3. Pembentukan molekul H2

digunakan bersama.
H + H → H H atau H–H atau H2 2. Ikatan kovalen rangkap dua dan rangkap tiga
Struktur Rumus
Lewis molekul
Ikatan kovalen yang terbentuk dengan mengguna-
kan dua pasang elektron bersama disebut ikatan
Pasangan elektron yang ditengah (diantara dua kovalen rangkap dua dan yang menggunakan tiga
atom H) merupakan pasangan elektron bersama. Tiap pasang elektron bersama disebut ikatan kovalen
pasangan elektron ikatan dapat digambarkan dengan rangkap tiga. Contoh ikatan kovalen rangkap dua
garis. Masing-masing atom menggunakan pasangan adalah O2, sedangkan contoh ikatan kovalen rangkap
elektron bersama sehingga masing-masing kulit atom tiga adalah N2.
mempunyai satu pasang elektron yang dipakai bersama
Ikatan rangkap dua dalam molekul O2
yang disebut pasanga elektron terikat. Senyawa yang
terjadi disebut molekul. Atom oksigen dengan elektron valensi 6 sehingga
untuk mencapai konfigurasi oktet memerlukan 2
elektron. Masing-masing atom oksigen menyumbang 2
elektron, sehingga antara kedua atom oksigen terdapat
dua pasang elektron yang digunakan bersama

Gambar 3. Pembentukan molekul H2

Ikatan kimia 3
Gambar 6. Pembentukan ikatan kovalen nonpolar

Gambar 4. Pembentukan molekul O2


Ikatan Kovalen Polar
Ikatan rangkap tiga dalam molekul N 2 Contoh ikatan kovalen polar terjadi pada molekul HF
Nitrogen dengan nomor atom 7 mempunyai Atom H mempunyai perbedaan keelektronegatifan
konfigurasi elektron (2,5), memerlukan 3 elektron dengan atom F. Atom F mempunyai kemampuan lebih
untuk mencapai susunan oktet. Masing-masing atom kuaat daripada atom H untuk menarik pasangan
nitrogen menyumbangkan 3 elektron, sehingga antara elektron bersama, sehingga pasangan elektron
kedua atom nitrogen terdapat tiga pasang elektron bersama ini cenderung lebih dekat ke atom F
yang digunakan bersama.

Gambar 7. Pembentukan Ikatan kovalen polar


Pembentukan molekul N2 juga dapat digambarkan
seperti pada gambar dibawah ini.
Kepolaran suatu molekul dapat diketahui dari
harga momen dipolnya. Semakin besar harga momen
dipol, semakin polar senyawa yang bersangkutan.
Senyawa nonpolar mempunyai momen dipol nol.
Momen dipol adalah hasil kali muatan dan jarak antara
Gambar 5. Pembentukan molekul N2 kedua muatan tersebut yang dirumuskan sebagai
berikut.
3. Ikatan kovalen polar dan nonpolar μ=q.d
Senyawa kovalen ada yang bersifat nonpolar dan μ = momen dipol dalam satuan D (Debye)
ada pula yang bersifat polar. Hal tersebut berdasarkan q = muatan dalam satuan s.e.s
pada perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom
d = jarak dalam satuan Å
yang membentuk senyawa kovalen. Semakin besar
perbedaan keelektronegatifan antara kedua atom yang
berikatan, akan semakin polar ikatannya. Jadi ikatan Dibawah ini adalah contoh lain dari senyawa kovalen
yang terjadi antara atom-atom yang memiliki polar dan nonpolar
perbedaan keelektronegatifan disebut dengan ikatan
kovalen polar. Sebaliknya, ikatan pada atom-atom yang
tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan disebut
ikatan kovalen nonpolar.
Ikatan Kovalen Nonpolar
Contoh ikatan kovalen nonpolar terjadi pada molekul I2
Molekul I2 terdiri atas dua atom yang sama. Kedua
atom I dalam molekul I2 mempunyai keelektronegatifan
yang sama, sehingga kemampuan untuk menarik
pasangan elektron antara kedua atom hidrogen sama
kuat. Molekul I2 ini bersifat nonpolar. Gambar 8. Senyawa kovalen polar dan nonpolar

Ikatan kimia 4
Dalam bentuk padat, atom-atom logam tersusun
3. Ikatan kovalen koordinasi dalam susunan yang sangat rapat (closely packed).
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen Susunan logam terdiri atas ion-ion logam dalam lautan
yang terjadi karena pasangan elektron yang dipakai elektron. Dalam susunan seperti ini elektron valensinya
bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan. relatif bebas bergerak dan tidak terpaku pada salah
satu inti atom. Ikatan logam terjadi akibat interaksi
antara elektron valensi yang bebas bergerak dengan
inti atau kation-kation logam yang menghasilkan gaya
tarik.

Gambar 9. Ikatan Kovalen Koordinasi SO3

Tanda → menyatakan sumber pasangan elektron


yang dipakai bersama. Ikatan kovalen koordinat dapat
terjadi antara suatu atom yang mempunyai pasangan
elektron bebas dan sudah mencapai konfigurasi oktet
dengan atom lain yang membutuhkan dua elektron dan
belum mencapai konfigurasi oktet.
Gambar 10. Ikatan Logam
Setelah sudah mengetahui berbagai macam ikatan
kovalen. Berikut adalah sifat-sifat senyawa kovalen : Logam mempunyai sifat-sifat antara lain:
a. Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misal H2, a. pada suhu kamar umumnya padat,
O2, N2, Cl2, CO2), cair (misalnya: H2O dan HCl), b. mengilap,
ataupun berupa padatan. c. menghantarkan panas dan listrik dengan baik,
b. Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya d. dapat ditempa dan dibentuk.
tarik-menarik antarmolekulnya lemah meskipun
ikatan antaratomnya kuat. e. Bentuk molekul
c. Larut dalam pelarut nonpolar dan beberapa di
Bentuk molekul dikenal juga dengan geometri
antaranya dapat berinteraksi dengan pelarut polar.
molekul. Geometri molekul adalah susunan tiga dimensi
d. Larutannya dalam air ada yang menghantar arus dari atom-atom dalam suatu molekul. Salah satu
listrik (misal HCl) tetapi sebagian besar tidak dapat pendekatan untuk kajian bentuk molekul ini disebut
menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan, model tolakan pasangan-elektron kulit-valensi (TPEKV)
atau larutannya.
TPEKV atau VSEPR (valence-shell electron-pair
d. Ikatan logam repulsion) menjelaskan pasangan elektron di kulit
valensi suatu atom saling bertolakan satu sama lain,
Ikatan kimia antar atom-atom penyusun logam tolak menolak antara pasangan elektron yang berbeda
bukanlah ikatan ion ataupun kovalen. Ikatan ion tidak menyebabkan pasangan itu berada sejauh mungkin
memungkinkan karena semua atom logam cenderung satu sama lain. Tolakan ini yang mempengaruhi bentuk
ingin melepaskan elektron membentuk ion positif. molekul. Bentuk yang dipilih suatu molekul
Demikian pula dengann ikatan kovalen, atom logam meminimalkan tolakan.
mempunyai jumlah elekton valensi yang terlalu sedikit beberapa macam bentuk molekul beserta
sehingga sulit membentuk ikatan kovalen. Terdapat contohnya dapat dilihat pada Tabel 1.
seuatu jenis ikatan yang dapat mengikat atom-atom
logam, yakni ikatan logam.

Ikatan kimia 5
Tabel 1. Daftar Bentuk Molekul Beberapa Senyawa

Ikatan kimia 6
f. Gaya antarmolekul 2. Gaya dipol-dipol
Gaya antarmolekul berkaitan erat dengan ikatan Molekul polar adalah molekul-molekul yang
kimia. Ikatan kimia merupakan ikatan antaratom memiliki momen dipol, yang distribusi rapatan
membentuk suatu molekul. Sedangkan gaya elektronnya tidak simetris (mempunyai dua ujung yang
antarmolekul merupakan gaya tarik diantara molekul- berbeda muatannya), cenderung menyusun diri dengan
molekul membentuk suatu senyawa. kutub positif berdekatan dengan kutub negatif dari
Ada tiga jenis gaya antarmolekul, yaitu gaya dipol- molekul polar lain.
dipol, gaya london dan ikatan hidrogen. Gaya dipol- Molekul-molekul polar yang saling berdekatan
dipol dan gaya london dapat dianggap sebagai suatu menghasilkan gaya tarik-menarik yang disebut gaya
jenis gaya, yaitu gaya Van der Waals. Gaya Van der tarik dipol-dipol. Gaya tarik dipol-dipol memiliki daya
Waals bersifat sangat lemah karena perbedaan tarikmenarik yang lebih kuat dari gaya London.
keelektronegatifan yang sangat kecil. Semakin besar gaya momen dipol yang dimiliki senyawa
tersebut maka semakin besar gaya dipol-dipol yang
1. Gaya london dihasilkan.
Gaya london atau gaya dispersi adalah gaya Contoh : Gaya antarmolekul HCl
antarmolekul yang terjadi akibat adanya gaya tarik
menarik antar molekul-molekul nonpolar atau adanya
gerakan elektronik yang menimbulkan dipol sesaat.
Dipol adalah singkatan dari “di-polar” yang artinya dua
kutub.
Contoh : Gaya antarmolekul O2
Gambar 12. Gaya dipol-dipol pada molekul HCl

3. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen terbentuk pada senyawa-senyawa
polar yang mengandung atom H dan atom yang
memiliki keelektronegatifan tinggi. Contoh atom yang
memiliki keeleketronegatifan yang tinggi seperti F, O, N
dan Cl.

Gambar 13. Ikatan Hidrogen antarmolekul H2O


Gambar 11. Gaya london pada molekul O2

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya London:


1) Massa relatif/Ar/Mr (berbanding lurus)
2) Panjang rantai molekul (berbanding lurus)
3) Titik didih zat (berbanding lurus)

Ikatan kimia 7

Anda mungkin juga menyukai