Anda di halaman 1dari 3

STANDAR PROSEDUR PELAYANAN PLASENTA PREVIA

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
RUMAH SAKIT
RSARB / SPO / PONEK / 021
AR. BUNDA
1/3
LUBUKLINGGAU
Tanggal Terbit Ditetapkan
STANDAR Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL 30 Maret 2020
dr. Sarah Ainar Rahman

Plasenta yang implantasi-nya abnormal, yaitu pada segmen bawah Rahim


sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum
Gejala klinis :
Gejala utama plasenta previa adalah perdarahan tanpa sebab, tanpa rasa
nyeri dan biasanya berulang (painless, recurrent bleeding), darahnya
PENGERTIAN
berwarna merah segar
a. Perdarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak dan
tidak fatal, kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya,
tetapi perdarahan berikutnya biasanya lebih banyak.
b. Janin biasanya masih baik
1. Memberikan pelayanan dan perawatanmedis secepat mungkin
TUJUAN
pada penderita plasenta
2. Janin biasanya masih baik

Keputusan Direktur Nomor: 137 / KEP / DIR / III / 2020 Tentang


KEBIJAKAN
Penatalaksanaan Pada Penderita Plasenta Previa
1. Bidan / paramedis mempersiapkan pasien di tempat tidur
2. Dokter dan bidan memeriksa tanda vital ibu dan Hb
3. Dokter menentukan tindakan/ pengobatan/ rencana yang akan
PROSEDUR
dilakukan terhadap pasien
4. Bidan melaksanakan instruksi dokter
5. Dokter melakukan pemeriksan obstetri yaitu PL & inspekulo
STANDAR PROSEDUR PELAYANAN PLASENTA PREVIA

No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT No. Dokumen
AR. BUNDA RSARB / SPO / PONEK / 021
2/3
LUBUKLINGGAU

6. Dokter melakuka tindakan obstetri selanjutnya : a. perawatan


ekspektatif b. Perawatan aktif
7. Bidan paramedis melakukan persiapan sesuai instrusi dokter
Penatalaksanaan
1. Inspekulo di kamar bersalin, darah keluar dari OUE
2. Ultrasonografi
3. Periksa dalam di atas meja operasi (PDMO), infus atau transfuse
darah telah terpasang
4. Meraba forniks, apakah ada bantalan (pada presentasi kepala)
5. Meraba plasenta pada ostium uteri internum
I. Ekspektatif :
Kriteria :
PROSEDUR a. Perdarahan sedikit, kadar Hb > 8 g%
b. Keadaan umum baik
c. Usia kehamilan < 37 mg
d. Janin hidup
e. Belum inpartu
Tindakan :
a. Tirah baring : mobilisasi bertahap
b. Steroid pada kehamilan < 32 minggu :
- 12 mg/ 24 jam I.V / I.M 2x
- 6 mg / 12 jam I.V / I.M 4x
c. USG sekuensial
d. Profil biofisik
e. Amniosintesis : L/S ratio
STANDAR PROSEDUR PELAYANAN PLASENTA PREVIA

No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT No. Dokumen
AR. BUNDA RSARB / SPO / PONEK / 021
3/3
LUBUKLINGGAU

II. Aktif :
Kriteria :
a. Perdarahan banyak, kadar Hb < 8 g%
b. Keadaan umum jelek dan syok
c. Inpartu
d. Usia kehamilan > 37 minggu atau taksiran berat janin > 2500g
e. Janin mati
PROSEDUR Tindakan :
a. Perbaiki keadaan umum : infus, atasi syok dan transfuse darah
b. Bila keadaan umum jelek setelah syok teratasi, segera seksio
sesar, sedangkan bila keadaan umum baik PDMO
Tindakan lanjut
1. Perawatan di rumah sakit sebelum melahirkan setelah melahirkan
dilakukan konsultasi dengan bagian Neurologi, Mata & Penyakit
Dalam
UGD
Kebidanan dan kandungan
Penyakit Dalam
UNIT TERKAIT ICU
OK
Laboratorium
Kamar perawatan maternal
Kamar perawatan perina

Anda mungkin juga menyukai