Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Religiutas merupakan ekspresi spiritual seseorang yang berkaitan dengan system keyakinan,
nilai, dan hokum yang berlaku, penanaman nilainilai agama sejak dini sangatlah penting guna
membemtuk kepribadian yang sangat berakhlak dan bermoral, agar seseorang dapat menyeseuaikan
diri sebagain sosok yang bijak dalam menghadapi perkembangan zaman . OLEH KARNA ITU PERAN
ORANG TUA SANGAT PENTING SEBAGAI CONTOH YANG BAIK. Tetapi terkadang otang tua belum dapat
sepenuhnya menjalankan peran sebagai sosok panutan dan teladan dalam pembentukan kepribadian
anak. Pada usia dini karakter anak lebih mudah dibentuk dan masihberada dalam pengaruh lingkungan
keluarga. Dalam ruang lingkup keluarga, orang tua merupakan sosok utana yang berperan untuk
mendidik anak anaknysa. Religiusitas sebaiknya ditanamkan sejak usia saat dini. Saat ini anak masih
berasa dalam perkembangan dan kepribadiannya pun cenderung masih labil, anak berasa dalam kondisi
mencari jati diri untuk membentuk karakter diri yang permanen.1

Religiusitas memiliki peran penting dalam kehidupan manusia baik secara pribadI maupun
secara kelompok. Religiusitas yang dimiliki seseorang bukan hanya diwujudkan dalam bentuk ibadah
ritual saja melainkan aktivitas- aktivitas yang berhubungan dengan agama yang di anutnya dan
mengarah kan bimbingan agar menjadi pribadi yang lebih baik2.

Dimasa remaja menjadi sangat penting dimana seseorang menentukan karakter dirinya setelah
dirinya dewasa. Maka benar apabilaperan orang tua dalam lingkungan keluarga sangat menentukan pola
ptilaku anak usia dini. Sebab saat usia ini emosi anak masih sangat labil, penalaran mulai muncul, naluri
mulai kuat, keyakinan terhadap hal magis mulai terbentuk, dan lingkungan mereka masih masih dalam
pengawasan orang tua, karna itu saat usia remaja orang tua sebaiknya lebih memprioritaskan,
mengawasi, mengajarkan, serta menuntun anak-ananya agar lebih baik 3

Obyek penelitian ini adalah Desa MEGANG SAKTI 1 KAMPUNG 2 Kec. MEGANG SAKTI,
berdasarkan pengamatan awal penelitian, kondisi religiusitas para remaja di daerah terbentuk

1
Mulyatiningsih,Endang,Analisis model-model pendidikan karakter untuk usia anak remaja dan dewasa(Yogyakarta
.universitas negri Yogyakarta,2001)hlm12
2
Jalaludin,pisikologi agama,(Jakarta. Raja Grafindo Persada2002)hlm 247-249
3
Santrock,j,m,life-span development perkembangan masa hidup jilid 1,(Jakarta Erlangga,2002)hlm22
tidak cukup baik, dan sikap religiusitasnya pun cukup kurang. Hal ini lah yang menjadi latar
belakang serta alasan penelitian dalam melakukan penelitian diwilayah tersebut. 4

B.Rumusan Masalah

1. BAGAIMANA PERAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN RELIGIUSITAS ANAK?


2. APA MAKNA DIBALIK PERAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN RELIGIUSITAS ANAK
DI DESA MEGANG SAKTI 1?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan
a. Untuk mengetahui peran orang tua dalam membina kebragamaan anak
b. Dapatmengetahui bagaimana orang tua dalam menanamkan ajaran agama pada anak-
anak mereka
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Praktis

1. penelitian ini bermaksud untuk mengembangkan religiusitas anak di DESA


MEGANG SAKTI 1 KAMPUNG 2, agar dapat dijadikan salah satu bahan penentu kebijakan
tentang peran orang tua dalam mengembangkan religiusitas anak.

2. penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan terhadap pembaca


tentang peran orang tua dalam mengembangkan religiusitas anak di desa megang sakti 1

b. Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sebagai bahan rujukan dan evaluasi
serta memberikan konstribusi pemikiran bagi peneliti lain, khususnya dalam kajian
ilmu sosial yang berkaitan dengan peran orangtua dalam mengembangkan
religiussita anak didesa megang sakti 1.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan dalam kajian
sosiologi ilmu sosial.

4
Ibid,h,126
F. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (filed reseach )yaitu peneliti secara langsung
mendatangi Desa Megang Sakti I untuk melakukan wawancara mendalam terhadap orang tua tentang
peran orangtua dalam mengembangkan religiusitas anak.

Pada awalnya peneliti menemui hambatan ketika melakukan wawancara mendalam terhadap
peran orangtua . Hal ini dikarenakan peneliti harus lebih bersikap hati-hati dan menjaga perasaan
narasumber agar tidak tersinggung dan tanpa beban menceritakan pengalaman mendidik anaknya .
setelah bertemu dan melakukan perbincangan dengan para orang tua didesa Megang sakti I , secara
perlahan mereka dapat menceritakan alasannya dengan leluasa tanpa merasa malu terhadap peneliti.

Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis, yaitu peneliti melukiskan fakta dan data yang
didapat dari penelitian sebagaimana adanya5. Peneliti mendeskripsikan hasil temuan dilapangan dan
melakukan analisis yang dikaitkan dengan teori yang digunakan oleh peneliti. Peneliti menampilkan
bukti berupa petikan wawancara dan gambar dokumentasi selama wawancara untuk membuat tulisan
ilmiah ini menjadi lebih menarik dan hidup.

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan didesa Megang Sakti I Kampung 2. Alasan peneliti memilih lokasi ini
karena rasa penasaran terhadap peran orangtua dalam mengembangkan religiusitas anak .

2. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan penginderaan.6observasi yang digunakan oleh peneliti
adalah dengan observasi langsung. Peneliti dapat mengetahui kehidupan religius anak di Desa
Megang I kampong 2. Observasi langsung merupakan metode pengamatan dan pencatatan
yang di lakukan terhadap obyek di tempat berlangsungnya pristiwa, sehingga observasi
berada bersama obyek yang sedang di selidiki.

5
Arikonto,prosedur peneliti suatu pendekatan praktek(Jakarta rikerta cipta.2010)
6
Burhan bugin, penelitian kuanitatif kuanitatif(komunikai,ekonomi,kebijakan publikdan ilmu sosial lainya)
Metode observasi digunakan untuk mengatuhui gambaran umum peran orang tua dalam
mengembangkan religiusitas anak yang meliputi kondisi sosial, keagamaan, dan budaya.observasi yang
peneliti lakukan adalah dengan cara mengamati keadaan prilaku anak. Berdasarkan kegiatan observasi
yang di lakukan, kemudian peneliti mendokumentasikan lewat catatan dan foto yang berisi tentang
berbagai macam peristiwa yang peneliti temukan di Desa Megang sakti I Kampung 2.

b. Wawancara mendalam

Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan peneliti


dengan Tanya jawab sambil tatap muka antara pepewawancara dengan informasi atau orang
yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara,
pewawancara dan informasi terlibat dalam kehidupan sosial yang relative lama. 7wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in depth interview) .

wawancara Penelitian ini menggunakan tidak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang
hanya memuat garis besar yang akan ditanya. Pewawancara pedoman dari panduan yang telah
tersusun sebelumnya. Penelitian mengajukan pertanyaan yang dijawab ditentukan oleh
narasumber bebas, pewawancaraanmengalihkan pada alur yang ditentukan. 8

sasaran penelitian atau objek wawancara dalam penelitian ini adalah para orang tua di Desa
Megang Sakti I Kampung 2

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data sekunder yang dapat memperkuat data- data primer.
Metore dokumentasi adalah teknik pengambilan diri data dokumen, baik berupa buku, jurnal,
arsip dan foto,. 9dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa data wilayah, data
stastistik, foto-foto, dan arsip- arsip yang mendukung fokus penelitian tentang peran orang
tua terhadap anak di Sesa Megang Sakti I Kampung 2 Kec. Megang Sakti. Dokumen tersebut
dikumpulkan kemudian dipadukan untuk memperkuat data- data wawancara.

3. Analisis Data

Penelitian menggunakan teknik analisis kuanitatif yaitu upaya dilakukan dengan jalan
berkerja dengan data,mengorganisasikan data, memilih- milihnya menjadi satuan yang dapat

7
Ibid,hlm.108
8
Suharismi,arikunto,prosedur penelitian (Jakarta rineka cipta,1993) hlm 197

9
Sugiyono,metode penelitian kuanitatif dan R dan D,(bandung alfabeta 2011)hlm 240
dikelolah, mensitensikanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan
apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain. 10

Penelitian menggunakan model Miles dan Hurberman dalam proses analisis data, yaitu
ada tiga macam kegiatan.

1. Rekduksi Data

Reduksi Data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan,
membuang dan menyusun data salam suatu cara yang didalam kesimpulan akhir dapat
digambarkan dan diverivikasikan. 11Resuksi data bertujuan untuk memperjelas temuan
dilapangan dengan cara menyeleksi data- data relevan yang diperoleh dari wawancara
maupun dokumentasi . 12data-data yang masih acak, dipilih dalam beberapa kategori sesuai
topic penelitian agar mendapatkan data penting dan mudah dipahami.

2. Penyajian Data

Hasil reduksi data kemudian peneliti menyajikan dalam bentuk deskripsi


sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penarikan kesimpulan13. Penyajian
data dalam penelitian berupa tesk naratif, tabel, grafik dan gambar yang berkaitan
dengan fokus penelitian. Penyajian penelitian data dilakukan dengan mengolaborasi
teori yamg sidah ada terdapat data-data yang terdapat di lapangan

3. Penarikan dan verivikasi kesimpulan

Langkah ketiga dari analisis data adalah penarikan atau verifikasi kesimpulan. Apabila
kesimpulan yang di kemukakan pada tahap awal di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat penelitian kembali ke lapanagan mengumpulkan data maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakankesimpulan kredibel.14
Peneliti menggunakan triangulasi dengan cara membandingkan informasi yang
diperoleh dari beberapa sumber sehingga diperoleh data yang absah. 15Penelitian juga
memakai dua langkah yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil data hasil

10
Lexy
, J,meleyong metode penelitian kuanitatif edisi revisi(bandung remaja rosdayaka 2009)hlm248
11
Emzir,metodelogi penelitian kuanitatif analisis data ( Jakarta rajawali pres 2010)hlm 130
12
Agus salim, teori aan pradima sosial, ( Yogyakarta tiara wacama2006)hlm22
13
Ibid,hlm23
14
Sugiyono,metode penelitian kuanitatif dan Rsan D(bandung alfabeta,2011)
15
Lexy ,j, meleyong metode penelitian kuanitatif edisi revisi (bandung remaja rosdayaka2009)hlm.248
obyektif. Peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan pola berfikir induktif, yaitu
metode berfikir yang berangkat dari kata-kata atau pristiwa khusus kemudian ditarik
generalisasi yang memiliki sifat umum. 16

G. Sistematis Pembahasan

Untuk memberikan gambaran secara mudah dan jelas mengenai pembahasan penelitian,
peneliti mengunakan sistematika dengan membagi pemaparan dalam lima bab. Perumusannya adalah
sebagi berikut:

Bab pertama, berisi pendahuluan, bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian,kerangka teori, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika
pembahasan yakni pembahasan yang digunakan untuk mensistematikan suatu pembahasan.

Bab kedua, berisi tentan setting lokasi penelitian yang meliputi kondisi umum, kemudian di
lanjutkan dengan kondisi geografi, kondidi demografi, kondisi sejarah, kondisi ekonomi, kondisi sosial,
kondisi politik dan kondisi budaya di Desa Megang Sakti I Kampung 2.

Bab ketiga, berisi tentang Peran Orangtua Terhadap Religiusitas Anak di Desa Megang Sakti I
Kampung 2.

Bab keempat, berisi tentang makna dari Peran Orangtua Terhadap Religiusitas Anak di Desa
Megang Sakti I Kampung 2.

Bab kelima, penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dan sarana-sarana dengan harapan semoga
dapat terlaksana.

16
Sutresno hadi, metodologi riset 2,(Yogyakarta,andi offset,1987). Hlm.42.

Anda mungkin juga menyukai