Pendahuluan
1
Bahri Djamarah, Saiful. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.
2
Hilda Ainissyifa. (2014). Pendidikan Karakter Dalam Prespektif Pendidikan Islam. Garut: Jurnal
Pendidikan Universitas.Vol. 08 No 01.
1
melatih dan menasehati dalam membentuk karakter religius, mandiri, serta
komunikatif terhadap anak usia dini di Taman Pendidikan Al-Qur’an Namploh
Blanggarang. Berdasarkan penelitian di atas dapat diketahui bahwa peran
pendidik sangat penting dalam membina pendidikan karakter terhadap anak usia
dini seperti pengenalan, pembiasaan dan penanaman nilai-nilai karakter terhadap
anak usia dini. Peneliti menemukan masalah dalam upaya membina karakter
religius dan kedisiplinan di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) masih banyak
anak usia sekolah yang belum memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan
patuh terhadap ajaran agama. Hal ini terbukti dengan banyaknya anak usia
sekolah yang suka melalaikan shalat, bermain game saat belajar, berkata tidak
sopan dan tidak bisa melantunkan azan.3
2
B. Metode Penelitian
Lokasi penelitian yaitu di TPA Najmul Fata. dan yang menjadi objek
dari penelitian ini yakni santri. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
pada periode 20 Maret – 30 Maret 2022
5
Supriatna, A., Kertayasa, H., Syach, A., & Gianistika, C. (2021). Strategi Pendekatan Pembelajaran dalam Persfektif
Alqur’an. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(1), 424-436.
3
instrument yang digunakan ada 2, yaitu:
a) Wawancara
Wawancara berfungsi sebagai pedoman bagi peneliti untuk
melakukan wawancara kepada responden, sehingga proses
wawancara tetap pada fokus masalah yang hendak ditemukan
peneliti.6
b) Observasi
6
Dini Palupi Putri. (2018). Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar di Era Digital. AR_RIAYAH.
4
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di TPA Najmul Fata menunjukkan bahwa
menjadikan karakter anak yang baik merupakan salah satu tujuan yang ditetapkan
oleh TPA Oleh karena itu, kami sangat mementingkan perkembangan karakter
anak, dan melaksanakan pembinaan akhlak anak dengan memberikan bimbingan
agama yang diperkuat dan juga mengajarkan lantunan azan pada anak sejak dini.
Pengasuh TPA mengatakan bahwa pembinaan karakter dilakukan sekaligus
dengan pembinaan agama. Hal ini karena pembinaan keagamaan bertujuan
mengarahkan anak, sehingga anak mempunyai pandangan hidup, sikap dan dapat
bertingkah laku secara Islami, sehingga perbuatannya berasaskan amal saleh,
Dalam rangka pembinaan karakter yang dilakukan di TPA terdapat.7
a. Materi Pelajaran
b. Materi tambahan
5
anak secara perseorangan.8
a. Faktor Pendukung
Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan pengamatan dan
wawancara dengan para informan berkaitan dengan peran TPA dalam
pembinaan karakter anak adalah berlatar belakang pada ajaran agama
Islam9. Ada tiga faktor pendukung pembinaan akhlak anak di Taman
Pendidikan Alquran yakni:
8
Sie. H. Tombak Alam, Ilmu Tajwid Popular 17 Kali Pandai, (Jakarta: bumi aksara, 1995), h. 15
9
Cece Wijaya. dkk, Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pembaharuan dan Pengajaran (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1992), h. 107-108.
6
b. Faktor Penghambat
∙ Masih ada beberapa anak yang kurang fokus dalam kegiatan pembelajaran
∙ Fasilitas TPA
7
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pembinaan
karakter religius dan kedisiplinan Kepada anak-anak di usia 6-12 tahun itu sangat
Penting. Pembiasaan karakter religius yang dilakukan seperti membiasakan murid
untuk membaca doa sebelum belajar yang dibimbing oleh ustaz dan ustazah,
membiasakan 3S (Salam, Senyum, Sapa) dan membiasakan giat keteladanan
karakter disiplin seperti datang tepat waktu ke TPA dan disiplin dalam beribadah
itu sangat ampuh dalam menjawab kehidupan si anak dimasa depan. Pastinya
akan tertanam nilai-nilai agama didalam diri si anak. Selain Ustad dan ustazah,
orang tua juga sangat berpengaruh terhadap generasi anak-anak dimasa yang akan
datang. Dan akan menjadikan anak usia dini menjadi generasi yang patuh
terhadap ajaran agama, berakhlak mulia dan disiplin dalam belajar.
2. Saran
Perlu adanya metode penelitian yang lebih lanjut akan usaha peningkatan
diskusi kepada guru sebagai salah satu cara memaksimalkan potensi generasi
dalam membentengi dirinya dari radikalisme agama yang sedang berkembang.
8
E. DAFTAR PUSTAKA
9
F. Lampiran-Lampiran
10
11