Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses kegiatan pembiasaan salat zuhur berjamaah dalam
membentuk karakter disiplin siswa kelas IV SD Muhammadiyah Pangkalpinang. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Miles dan Huberman. Aktivitas dalam analisis data, yaitu
data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Teknik pengujian validitas data yang
digunakan dalam penelitian dengan teknik triangulasi yaitu triangulasi teknik, triangulasi waktu, dan
triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini yaitu implementasi pembiasaan salat zuhur berjamaah di SD
Muhammadiyah Pangkalpinang. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap hari. Ketika proses pelaksanaan
salat zuhur berjamaah mengarahkan siswa kepada proses pembentukan karakter disiplin mereka terlihat dari
siswa melaksanakan salat zuhur tepat waktu, siswa melaksanakan salat zuhur tanpa disuruh, siswa salat zuhur
berjamaah terlebih dahulu daripada jajan dikantin, siswa selalu mengantri ketika berwudhu. Pembentukan nilai
karakter disiplin terlihat dari kegiatan pembiasaan salat zuhur berjamaah yang dilaksanakan setiap hari di
sekolah, siswa menjadi terbiasa melakukan rutinitas tersebut di mana saja. Baik di sekolah maupun di rumah.
Sehingga dapat membentuk karakter disiplin siswa.
Abstract
The study aimed to implement Zuhur prayers habituation in the congregation for building the discipline
character of fourth-grade students of SD Muhammadiyah Pangkalpinang. Type this research was a qualitative
study through a qualitative description approach. The data collection technique in this study used Miles and
Huberman methods. The technique of data analysis consisting several steps such as data reduction, data
display, and conclusion drawing/verification. The data validity testing techniques used three triangulation
techniques which include technique triangulation, time triangulation, and source triangulation. The results
showed the process of implementing Zuhur prayer habituation in the congregation for students of SD
Muhammadiyah Pangkalpinang. This activity was carried out regularly every day. Practically, the
implementation of Zuhur prayers in congregations leads students to the process of building their disciplinary
character. It can be seen from several things such as students carrying out Zuhur prayers on time, students
carrying out Zuhur prayer without being told, students praying Zuhur congregations first rather than buying
the snacks in the canteen, and students always queueing when performing ablutions. The result also showed
that the activities of Zuhur prayer together give students value which they always carried out these activities
every day at school and they get used to doing this habit everywhere, both at school and at home. So that it
can shape the students’ discipline character.
Nilai Karakter
Pembentukan Berdasarkan hasil observasi yang telah
2. nilai Karakter 10, 11, 12 3
Disiplin
Disiplin dilakukan peneliti terkait implementasi pembiasaan
(Sumber: Pajrul Iman (2020:17) dimodifikasi)
salat zuhur berjamaah dalam membentuk karakter
Tabel 2. Kisi-Kisi Wawancara Siswa disiplin siswa kelas IV SD Muhammadiyah
Nomor Jumlah
No Variabel Aspek
Pertanyaan Pertanyaan Pangkalpinang aktivitas siswa terkait implementasi
Proses
pelaksanaan pembiasaaan salat zuhur berjamaah dalam
1, 2 2
Implementasi salat zuhur
Pembiasaan berjamaah membentuk karakter disiplin terlihat dari siswa
Salat Zuhur Dampak
Berjamaah Pelaksanaan
3,4 2 selalu datang tepat waktu, siswa menaati seluruh
1.
dalam Faktor
Membentuk Pendukung peraturan sekolah seperti tertib melaksanakan salat
Karakter dan
5, 6 2 berjamaah, pada saat bel istirahat siang berbunyi
Disiplin penghambat
salat zuhur
berjamaah dan sudah mendapat arahan dari guru untuk
Pembentukan
Nilai Karakter 7,8,9,10,11,
2. nilai Karakter 10 bersiap-siap untuk melaksanakan salat zuhur
Disiplin 12,13,14,16,17
Disiplin
berjamaah siswa bergegas menuju mushala dan
Tabel 2. Kisi-Kisi Pedoman Observasi segera mengantri untuk berwudhu. Siswa
No Variabel Aspek Pengamatan Deskripsi
1. Proses Pelaksanaan melaksaanakan salat zuhur tepat waktu.
Salat Zuhur
Implementasi
Pembiasaan Salat
Berjamaah Siswa lebih mendahulukan salat
2. Dampak
Zuhur Berjamaah
1.
dalam Membentuk
Pelaksanaan Salat dibandingkan jajan di kantin. Siswa masuk dengan
Zuhur Berjamaah
Karakter Disiplin
Siswa
3. Faktor Pendukung tertib dan segera duduk. Siswa berani maju ke
dan Penghambat Salat
Zuhur Berjamaah depan jika ada yang ditunjuk untuk
Nilai Karakter 1. Pembentukan Nilai
2
Disiplin Karakter Disiplin mengumandangkan azan. Siswa bersalaman dengan
(Sumber: Pajrul Iman, 2020:16)
guru ketika salat sudah selesai dan keluar secara
Teknik analisis data yang digunakan dalam tertib berdasarkan shaf masing-masing jadi tidak
penelitian ini adalah dengan metode Miles and ada kerumunan pada saat keluar dari mushala.
Huberman. Dalam model analisa ini Miles and 2. Hasil Wawancara
Huberman (dalam Sugiyono 2015: 91), Untuk mengetahui implementasi pembiasaan
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data salat zuhur berjamaah dalam membentuk karakter
disiplin siswa tidak hanya melalui proses observasi kearah yang lebih baik seperti siswa sudah paham,
saja, melainkan diikuti dengan wawancara kepada sudah masuk waktu salat mereka sudah bersiap-
stakeholder SD Muhammadiyah Pangkalpinang siap, langsung mengantri wudhu dan menuju
yaitu kepala sekolah, guru Al-Islam, wali kelas dan mushala, sudah mulai disiplin. Tentu dengan
beberapa siswa. Hasil yang diperoleh dari adanya kegiatan salat Zuhur berjamaah dapat
wawancara adalah sebagai berikut. membentuk nilai karakter disiplin bagi siswa.
a. Kepala Sekolah Strategi dalam pembentukan nilai karakter
Proses pembentukan nilai karakter disiplin disiplin pada siswa, selain salat zuhur berjamaah,
siswa dalam penerapan salat zuhur berjamaah siswa sekolah juga mengadakan salat dhuha berjamaah,
di SD Muhaammadiyah Pangkalpinang seperti kemudian adanya kegiatan ekstrakulikuler, itu
yang diungkapkan kepala sekolah sangat baik dapat mendukung siswa dalam membentuk nilai
sekali, perubahan nilai karakter siswa menuju karakter disiplin mereka.
kearah yang lebih baik setelah diterapkan salat c. Guru Kelas
zuhur seperti wudhu, adab ketika makan, lebih Manfaat yang di dapatkan ketika
sopan saat bretemu dengan orangtua, salam ketika menerapkan kegiatan salat zuhur berjamaah
salat sudah selesai, berdoa memohon kepada Allah pertama, untuk membangun kesadaran siswa
Swt. Dengan adanya kegiatan salat zuhur bahwa memang kewajiban sebagai umat muslim
berjamaah dapat membentuk nilai karakter disiplin untuk melaksanakan salat, nilai-nilai harus
bagi siswa karena sudah dibagikan kloter. Sehingga diterapkan dan diingatkan serta melatih
secara disiplin siswa dapat menunggu giliran kapan kedisiplinan siswa kapan harus makan, salat, dan
dia akan melaksanakan salat dan secara tertib pada belajar. Kedua membuat pondasi siswa melalui
saat salat sedang berlangsung. nilai-nilai keislaman dan kedisiplinan.
Strategi guru dalam pembentukan nilai Adanya perubahan nilai karakter siswa
karakter disiplin pada siswa itu sesuai dengan guru menuju kearah yang lebih baik setelah diterapkan
masing-masing karna setiap guru berbeda-beda salat zuhur berjamaah, yang paling terlihat dari
pada cara mengajar dan membuat strategi agar kedisiplinan, siswa sudah tahu melihat dari
siswa tetap tertib dan selalu mengikuti instruksi kebiasaan guru. Misal pada jam segini kegiatannya
yang diberikan oleh guru. ini. Mulai terlihat kedisiplinannya walaupun belum
b. Guru Al-Islam sempurna 100. Dengan ini kegiatan salat zuhur
manfaat yang di dapatkan ketika menerapkan berjamaah dapat membentuk nilai karakter disiplin
kegiatan salat zuhur berjamaah siswa paham dan bagi siswa. Untuk strategi guru dalam pembentukan
mengerti pentingnya salat berjamaah, dengan nilai karakter disiplin pada siswa dilihat dari siswa
harapan bisa dibawa kerumah di terapkan di datang ke sekolah, bisa atau tidak mengikuti tata
kehidupaan sehari-harinya. Proses pembentukan tertib kelas, serta bagaimana siswa bersikap ketika
nilai karakter disiplin siswa dalam penerapan salat belajar, makan bersama, kerja kelompok sehingga
zuhur berjamaah siswa di SD Muhaammadiyah dari situ kita melihat siswa menjadi lebih disiplin
Pangkalpinang seperti yang diungkapkan guru Al- dan teratur.
Islam ini tentunya dapat merubah siswa menjadi d. Wawancara Siswa
Dari hasil wawancara di atas dapat siswa agar tidak tertinggal saat salat dimulai.
disimpulkan bahwa mereka sangat senang dan Sebelum melaksanakan salat dibiasakan untuk
antusias sekali dengan adanya salat zuhur melakukan hafalan surah serta membaca doa.
berjamaah, selain itu dapat melatih kedisiplinan Siswa berani jika ditunjuk untuk
mereka mulai dari salat zuhur tepat waktu, selalu mengumandangkan azan. Pada saat salat sedang
mengantri ketika bewudhu, berani berlangsung siswa sudah tertib dan tidak berisik
mengumandangkan azan jika ditunjuk oleh guru karena adanya pantauan dari guru di belakang dan
bahkan diterapkan di kegiatan sehari-hari seperti ada guru pun yang sedang salat. Untuk kloter kedua
melaksanan salat di masjid bersama teman- kelas 5 dan 6 mereka sudah bersiap-siap berwudhu
temannya di rumah, tidur tidak larut malam, datang dan menunggu di luar musala untuk bergantian
ke sekolah tidak terlambat, selalu disiplin melaksanakan salat. Pada saat selesai salat sebagian
membantu orang tua, tidak berkelahi dengan teman siswa bersalaman dengan teman di sebelah dan
dan sebagainya. yang terdekatnya. Kemudian dilanjutkan berzikir
yang dipimpin oleh imam.
PEMBAHASAN Pembiasaan merupakan suatu cara yang
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 sangat efektif yang diterapkan dalam membina
September – 22 September di SD Muhammadiyah akhlak, karena pembiasaan diyakini sebagai salah
Pangkalpinang. Dalam penelitian ini yang menjadi satu metode yang cukup berpengaruh terhadap
subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru kelas pembentukan kepribadian akhlak anak dan
IV, dan guru PAI. Teknik pengambilan data yang pembentukan sikap beragama. Pembiasaan
digunakan oleh peneliti adalah observasi, diartikan melakukan sesuatu atau keterampilan
wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan tertentu secara terus menerus dan konsisten untuk
sejumlah data yang telah peneliti kumpulkan, waktu yang cukup lama, sehingga keterampilan itu
selanjutnya dilakukan sebuah triangulasi. benar-benar dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan
Triangulasi dilakukan oleh peneliti untuk menguji yang sulit ditinggalkan (Sri Wahyuni, 2011:5).
keabsahan dari hasil penelitian atau data yang telah 2. Faktor Pendukung dan Penghambat Proses
peneliti kumpulkan. Adapun hasil potret dari Pelaksanaan Salat Zuhur Berjamaah
DAFTAR RUJUKAN
Anonim. (2003). Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.