Anda di halaman 1dari 8

IMPLEMENTASI PEMBIASAAN SALAT ZUHUR BERJAMAAH

DALAM MEMBENTUK KARAKTER DISIPLIN SISWA KELAS IV


SD MUHAMMADIYAH PANGKALPINANG

Fenny Tri Aprilia1, Feri Ardiansah2, Adi Saputra3


Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung
1
venny1817@gmail.com,

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses kegiatan pembiasaan salat zuhur berjamaah dalam
membentuk karakter disiplin siswa kelas IV SD Muhammadiyah Pangkalpinang. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Miles dan Huberman. Aktivitas dalam analisis data, yaitu
data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Teknik pengujian validitas data yang
digunakan dalam penelitian dengan teknik triangulasi yaitu triangulasi teknik, triangulasi waktu, dan
triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini yaitu implementasi pembiasaan salat zuhur berjamaah di SD
Muhammadiyah Pangkalpinang. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap hari. Ketika proses pelaksanaan
salat zuhur berjamaah mengarahkan siswa kepada proses pembentukan karakter disiplin mereka terlihat dari
siswa melaksanakan salat zuhur tepat waktu, siswa melaksanakan salat zuhur tanpa disuruh, siswa salat zuhur
berjamaah terlebih dahulu daripada jajan dikantin, siswa selalu mengantri ketika berwudhu. Pembentukan nilai
karakter disiplin terlihat dari kegiatan pembiasaan salat zuhur berjamaah yang dilaksanakan setiap hari di
sekolah, siswa menjadi terbiasa melakukan rutinitas tersebut di mana saja. Baik di sekolah maupun di rumah.
Sehingga dapat membentuk karakter disiplin siswa.

Kata Kunci : Implementasi, Pembiasaan Salat Zuhur Berjamaah, Karakter Disiplin.

Abstract
The study aimed to implement Zuhur prayers habituation in the congregation for building the discipline
character of fourth-grade students of SD Muhammadiyah Pangkalpinang. Type this research was a qualitative
study through a qualitative description approach. The data collection technique in this study used Miles and
Huberman methods. The technique of data analysis consisting several steps such as data reduction, data
display, and conclusion drawing/verification. The data validity testing techniques used three triangulation
techniques which include technique triangulation, time triangulation, and source triangulation. The results
showed the process of implementing Zuhur prayer habituation in the congregation for students of SD
Muhammadiyah Pangkalpinang. This activity was carried out regularly every day. Practically, the
implementation of Zuhur prayers in congregations leads students to the process of building their disciplinary
character. It can be seen from several things such as students carrying out Zuhur prayers on time, students
carrying out Zuhur prayer without being told, students praying Zuhur congregations first rather than buying
the snacks in the canteen, and students always queueing when performing ablutions. The result also showed
that the activities of Zuhur prayer together give students value which they always carried out these activities
every day at school and they get used to doing this habit everywhere, both at school and at home. So that it
can shape the students’ discipline character.

Keywords: Implementation, Habituation of Zuhur Prayer Congregation, Discipline Character.


PENDAHULUAN orang lain, lunturnya sikap saling hormat dan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana menghargai sesama manusia. Pemasalahan tersebut
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses tidak hadir dengan sendirinya melainkan adanya
pembelajaran untuk peserta didik secara aktif faktor internal maupun eksternal dari dalam diri
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki siswa. Seperti di lingkungan, lingkungan
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, masyarakat yang kurang terpelajar menjadi salah
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta satu pengaruh terjadinya beberapa kasus diatas.
keterampilan yang diperlukan dirinya dan Untuk membangun manusia agar memiliki
masyarakat. Pendidikan diharapkan mampu karakter yang baik dan mulia dibutuhkan sistem
merubah tingkah laku seseorang menjadi lebih baik pendidikan yang memiliki materi komprehensif
dan mengembangkan potensi dalam dirinya serta (kaffah) serta dipotong oleh pengelolaan yang
aspek penting lainnya agar dapat berguna bagi benar. Ada terdapat 18 karakter yang
dirinya, masyarakat, bangsa serta negara (UU No dikembangkan dalam pendidikan karakter yang
20 Tahun 2003). terdiri dari religius, toleransi, jujur, disiplin, kerja
Salah satu kebutuhan yang sangat penting keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
bagi manusia adalah pendidikan. Tanpa adanya semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
pendidikan, manusia tidak bisa mengembangkan prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai,
potensi yang ada di dalam dirinya. Oleh karena itu, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,
dengan adanya keberadaan pendidikan akan dan tanggung jawab (Kemendiknas, 2011:8).
menjadi jembatan bagi manusia untuk Salah satu karakter dalam 18 karakter
mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. menurut Kemendiknas adalah disiplin. Disiplin
Pendidikan tidak hanya sekedar memberikan ilmu merupakan tindakan yang menunjukkan prilaku
saja, tetapi karakter menjadi hal terpenting untuk tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
membentuk akhlak yang baik kepada diri siswa, hal peraturan. Karakter disiplin ini sangat dibutuhkan
tersebut menjadi tantangan serta peran dan oleh siswa dalam mengahadapi perubahan zaman
tanggung jawab bagi seorang pendidik, yang mana dan degradasi moral, dalam hal ini siswa
dalam perkembangan karakter peserta didik diharapkan mampu memiliki dan berprilaku dengan
dilakukan secara sadar dan tersusun. Untuk itu ukuran baik dan buruk yang didasarkan kepada
siswa Sekolah Dasar memiliki sikap dan perilaku ketentuan dan ketetapan agama.
yang sesuai dengan nilai-nilai yang tercantum Dengan demikian, perlu adanya bila dalam
didalam Pancasila dan UUD 1945 (Tirtoni, 2016: proses pembelajaran maupun dalam kegiatan
37). pembiasaan di sekolah di tanamkan karakter yang
Dalam dunia pendidikan yang seharusnya baik, terutama karakter disiplin. Karakter disiplin
menjadi bidang pembangun bangsa tetapi masih melalui pelaksanaan salat zuhur berjamaah tidak
banyak terjadi kasus-kasus yang tidak diinginkan hanya dinilai dari pada saat pelaksanaan shalat
seperti masih tingginya kasus tindak kekerasan, zuhur berlangsung tetapi dimulai dari ketika siswa
meningkatnya ketidak jujuran siswa, seperti suka mengantri ketika berwudhu, berbaris sebelum
menyontek, bolos sekolah, suka mengambil barang melaksanakan salat zuhur berjamaah hingga ketika
selesai salat zuhur berjamaah yaitu berzikir, Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah
berjabat tangan dengan teman lainnya. Dengan hal Pangkalpinang”.
tersebut mengandung beberapa nilai-nilai karakter
disiplin, antara lain dapat disiplin melaksanakan METODE
shalat di awal waktu dan segala prilaku yang Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
mencerminkan nilai-nilai disiplin seperti jujur, kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif.
santun dan percaya diri. Menurut Lexy J Moleong (2015:6) bahwa
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian
yang sudah peneliti lakukan pada tanggal 30 Mei yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang
2022 di SD Muhammadiyah Pangkalpinang bahwa apa yang di alami oleh subjek penelitian misalnya
sekolah ini sudah menerapkan salat zuhur perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dengan cara
berjamaah. Kegiatan salat zuhur tentunya dilakukan mendeskripsikannya kedalam bentuk kata-kata dan
untuk menumbuhkan nilai-nilai karakter siswa yang bahasa.
di ikuti seluruh siswa dan dilaksanakan di musala Populasi dalam penelitian ini adalah kepala
SD Muhammadiyah Pangkalpinang. Ibu Herlina sekolah, walikelas IVA, guru PAI dan siswa kelas
Rosita, S.Pd.I selaku wali kelas 4 mengatakan IVA SD Muhammadiyah Pangkalpinang. Objek
bahwa sudah lama diterapkan kegiatan salat zuhur penelitian berfokus pada karakter disiplin siswa
berjamaah ini dan sudah menjadi kebiasaan bagi kelas IVA SD Muhammadiyah Pangkalpinang.
mereka. Kegiatan shalat zuhur berjamaah ini Teknik Pengambilan sampel sumber data dilakukan
merupakan kegiatan pembiasaan dari sekolah. secara purposives sampling. Menurut Sugiyono
Kegiatan salat zuhur berjamaah ini penting (2015:53) bahwa purposive sampling adalah teknik
sekali untuk diterapkan agar membentuk dan pengambilan sampel sumber data dengan
mengembangkan nilai-nilai karakter siswa terutama pertimbangan tertentu.
karakter disiplin. Ada beberapa permasalahan yang Menurut Sugiyono (2016: 224) teknik
terjadi di SD Muhammadiyah Pangkalpinang pengumpulan data merupakan langkah yang paling
terkait salat zuhur berjamaah ini seperti belum utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
tumbuh kesadarannya untuk melaksanakan salat penelitian adalah mendapatkan data. Teknik
zuhur berjamaah, ada beberapa siswa yang belum pengumpulan data yang digunakan dalam
bisa melaksanakan salat zuhur berjamaah secara penelitian ini adalah wawancara dengan
tepat waktu dikarenakan siswa masih ada yang menggunakan wawancara jenis semiterstruktur
bermain dan mengantri ketika berwudhu. (semistructure interview). Kedua Observasi atau
Kemudian beberapa siswa masih ada yang ribut dan pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengganggu temannya saat berlangsungnya salat mengumpulkan data dengan jalan mengadakan
zuhur berjamaah. pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
Berdasarkan uraian diatas peneliti berlangsung. Ketiga Dokumentasi menurut
bermaksud untuk melakukan penelitian dengan Sugiyono (2016:220) mengartikan bahwa
judul “Implementasi Pembiasaan Salat Zuhur dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan
Berjamaah dalam Membentuk Karakter Disiplin data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar kualitatif dilakukan secara intertaktif dan
maupun elektronik. berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
Maka kisi-kisi wawancara dan kisi sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam
observasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. analisis data, yaitu data reduction, data display, dan
Tabel 2. Kisi-Kisi Wawancara Kepala Sekolah & Guru conclusion drawing/verification.
Nomor Jumlah
Variabel Aspek
No Pertanyaan Pertanyaan
Proses HASIL
pelaksanaan
1, 2, 3, 4, 5 5
Implementasi shalat zuhur Hasil penelitian yang dilakukan di SD
Pembiasaan berjamaah
Shalat Zuhur Dampak
6, 9 2 Muhammadiyah Pangkalpinang pada siswa kelas
Berjamaah Pelaksanaan
1.
dalam Faktor IV yang dilaksanakan pada tanggal 9 September –
membentuk Pendukung
karakter dan
7, 8 2 22 September diperoleh data sebagai berikut.
disiplin siswa penghambat
shalat zuhur 1. Hasil Observasi
berjamaah

Nilai Karakter
Pembentukan Berdasarkan hasil observasi yang telah
2. nilai Karakter 10, 11, 12 3
Disiplin
Disiplin dilakukan peneliti terkait implementasi pembiasaan
(Sumber: Pajrul Iman (2020:17) dimodifikasi)
salat zuhur berjamaah dalam membentuk karakter
Tabel 2. Kisi-Kisi Wawancara Siswa disiplin siswa kelas IV SD Muhammadiyah
Nomor Jumlah
No Variabel Aspek
Pertanyaan Pertanyaan Pangkalpinang aktivitas siswa terkait implementasi
Proses
pelaksanaan pembiasaaan salat zuhur berjamaah dalam
1, 2 2
Implementasi salat zuhur
Pembiasaan berjamaah membentuk karakter disiplin terlihat dari siswa
Salat Zuhur Dampak
Berjamaah Pelaksanaan
3,4 2 selalu datang tepat waktu, siswa menaati seluruh
1.
dalam Faktor
Membentuk Pendukung peraturan sekolah seperti tertib melaksanakan salat
Karakter dan
5, 6 2 berjamaah, pada saat bel istirahat siang berbunyi
Disiplin penghambat
salat zuhur
berjamaah dan sudah mendapat arahan dari guru untuk
Pembentukan
Nilai Karakter 7,8,9,10,11,
2. nilai Karakter 10 bersiap-siap untuk melaksanakan salat zuhur
Disiplin 12,13,14,16,17
Disiplin
berjamaah siswa bergegas menuju mushala dan
Tabel 2. Kisi-Kisi Pedoman Observasi segera mengantri untuk berwudhu. Siswa
No Variabel Aspek Pengamatan Deskripsi
1. Proses Pelaksanaan melaksaanakan salat zuhur tepat waktu.
Salat Zuhur
Implementasi
Pembiasaan Salat
Berjamaah Siswa lebih mendahulukan salat
2. Dampak
Zuhur Berjamaah
1.
dalam Membentuk
Pelaksanaan Salat dibandingkan jajan di kantin. Siswa masuk dengan
Zuhur Berjamaah
Karakter Disiplin
Siswa
3. Faktor Pendukung tertib dan segera duduk. Siswa berani maju ke
dan Penghambat Salat
Zuhur Berjamaah depan jika ada yang ditunjuk untuk
Nilai Karakter 1. Pembentukan Nilai
2
Disiplin Karakter Disiplin mengumandangkan azan. Siswa bersalaman dengan
(Sumber: Pajrul Iman, 2020:16)
guru ketika salat sudah selesai dan keluar secara
Teknik analisis data yang digunakan dalam tertib berdasarkan shaf masing-masing jadi tidak
penelitian ini adalah dengan metode Miles and ada kerumunan pada saat keluar dari mushala.
Huberman. Dalam model analisa ini Miles and 2. Hasil Wawancara
Huberman (dalam Sugiyono 2015: 91), Untuk mengetahui implementasi pembiasaan
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data salat zuhur berjamaah dalam membentuk karakter
disiplin siswa tidak hanya melalui proses observasi kearah yang lebih baik seperti siswa sudah paham,
saja, melainkan diikuti dengan wawancara kepada sudah masuk waktu salat mereka sudah bersiap-
stakeholder SD Muhammadiyah Pangkalpinang siap, langsung mengantri wudhu dan menuju
yaitu kepala sekolah, guru Al-Islam, wali kelas dan mushala, sudah mulai disiplin. Tentu dengan
beberapa siswa. Hasil yang diperoleh dari adanya kegiatan salat Zuhur berjamaah dapat
wawancara adalah sebagai berikut. membentuk nilai karakter disiplin bagi siswa.
a. Kepala Sekolah Strategi dalam pembentukan nilai karakter
Proses pembentukan nilai karakter disiplin disiplin pada siswa, selain salat zuhur berjamaah,
siswa dalam penerapan salat zuhur berjamaah siswa sekolah juga mengadakan salat dhuha berjamaah,
di SD Muhaammadiyah Pangkalpinang seperti kemudian adanya kegiatan ekstrakulikuler, itu
yang diungkapkan kepala sekolah sangat baik dapat mendukung siswa dalam membentuk nilai
sekali, perubahan nilai karakter siswa menuju karakter disiplin mereka.
kearah yang lebih baik setelah diterapkan salat c. Guru Kelas
zuhur seperti wudhu, adab ketika makan, lebih Manfaat yang di dapatkan ketika
sopan saat bretemu dengan orangtua, salam ketika menerapkan kegiatan salat zuhur berjamaah
salat sudah selesai, berdoa memohon kepada Allah pertama, untuk membangun kesadaran siswa
Swt. Dengan adanya kegiatan salat zuhur bahwa memang kewajiban sebagai umat muslim
berjamaah dapat membentuk nilai karakter disiplin untuk melaksanakan salat, nilai-nilai harus
bagi siswa karena sudah dibagikan kloter. Sehingga diterapkan dan diingatkan serta melatih
secara disiplin siswa dapat menunggu giliran kapan kedisiplinan siswa kapan harus makan, salat, dan
dia akan melaksanakan salat dan secara tertib pada belajar. Kedua membuat pondasi siswa melalui
saat salat sedang berlangsung. nilai-nilai keislaman dan kedisiplinan.
Strategi guru dalam pembentukan nilai Adanya perubahan nilai karakter siswa
karakter disiplin pada siswa itu sesuai dengan guru menuju kearah yang lebih baik setelah diterapkan
masing-masing karna setiap guru berbeda-beda salat zuhur berjamaah, yang paling terlihat dari
pada cara mengajar dan membuat strategi agar kedisiplinan, siswa sudah tahu melihat dari
siswa tetap tertib dan selalu mengikuti instruksi kebiasaan guru. Misal pada jam segini kegiatannya
yang diberikan oleh guru. ini. Mulai terlihat kedisiplinannya walaupun belum
b. Guru Al-Islam sempurna 100. Dengan ini kegiatan salat zuhur
manfaat yang di dapatkan ketika menerapkan berjamaah dapat membentuk nilai karakter disiplin
kegiatan salat zuhur berjamaah siswa paham dan bagi siswa. Untuk strategi guru dalam pembentukan
mengerti pentingnya salat berjamaah, dengan nilai karakter disiplin pada siswa dilihat dari siswa
harapan bisa dibawa kerumah di terapkan di datang ke sekolah, bisa atau tidak mengikuti tata
kehidupaan sehari-harinya. Proses pembentukan tertib kelas, serta bagaimana siswa bersikap ketika
nilai karakter disiplin siswa dalam penerapan salat belajar, makan bersama, kerja kelompok sehingga
zuhur berjamaah siswa di SD Muhaammadiyah dari situ kita melihat siswa menjadi lebih disiplin
Pangkalpinang seperti yang diungkapkan guru Al- dan teratur.
Islam ini tentunya dapat merubah siswa menjadi d. Wawancara Siswa
Dari hasil wawancara di atas dapat siswa agar tidak tertinggal saat salat dimulai.
disimpulkan bahwa mereka sangat senang dan Sebelum melaksanakan salat dibiasakan untuk
antusias sekali dengan adanya salat zuhur melakukan hafalan surah serta membaca doa.
berjamaah, selain itu dapat melatih kedisiplinan Siswa berani jika ditunjuk untuk
mereka mulai dari salat zuhur tepat waktu, selalu mengumandangkan azan. Pada saat salat sedang
mengantri ketika bewudhu, berani berlangsung siswa sudah tertib dan tidak berisik
mengumandangkan azan jika ditunjuk oleh guru karena adanya pantauan dari guru di belakang dan
bahkan diterapkan di kegiatan sehari-hari seperti ada guru pun yang sedang salat. Untuk kloter kedua
melaksanan salat di masjid bersama teman- kelas 5 dan 6 mereka sudah bersiap-siap berwudhu
temannya di rumah, tidur tidak larut malam, datang dan menunggu di luar musala untuk bergantian
ke sekolah tidak terlambat, selalu disiplin melaksanakan salat. Pada saat selesai salat sebagian
membantu orang tua, tidak berkelahi dengan teman siswa bersalaman dengan teman di sebelah dan
dan sebagainya. yang terdekatnya. Kemudian dilanjutkan berzikir
yang dipimpin oleh imam.
PEMBAHASAN Pembiasaan merupakan suatu cara yang
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 sangat efektif yang diterapkan dalam membina
September – 22 September di SD Muhammadiyah akhlak, karena pembiasaan diyakini sebagai salah
Pangkalpinang. Dalam penelitian ini yang menjadi satu metode yang cukup berpengaruh terhadap
subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru kelas pembentukan kepribadian akhlak anak dan
IV, dan guru PAI. Teknik pengambilan data yang pembentukan sikap beragama. Pembiasaan
digunakan oleh peneliti adalah observasi, diartikan melakukan sesuatu atau keterampilan
wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan tertentu secara terus menerus dan konsisten untuk
sejumlah data yang telah peneliti kumpulkan, waktu yang cukup lama, sehingga keterampilan itu
selanjutnya dilakukan sebuah triangulasi. benar-benar dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan
Triangulasi dilakukan oleh peneliti untuk menguji yang sulit ditinggalkan (Sri Wahyuni, 2011:5).
keabsahan dari hasil penelitian atau data yang telah 2. Faktor Pendukung dan Penghambat Proses
peneliti kumpulkan. Adapun hasil potret dari Pelaksanaan Salat Zuhur Berjamaah

pelaksanaan kegiatan salat zuhur berjamaah Faktor pendukung yang mempengaruhi


berdasarkan instrumen sebagai berikut. kegiatan pembiasaan salat zuhur berjamaah
1. Implementasi Pembiasaan Salat Zuhur diantaranya: sudah disediakannya musala, hanya
Berjamaah dalam Membentuk Karakter Disiplin saja bukan musala tetap/musala sesungguhnya
Siswa
melainkan ruangan laboratorium yang tidak
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, terpakai tetapi masih bisa digunakan dan cukup
siswa sangat berantusias untuk mengikuti kegiatan luas. Tempat wudhu/kran air sudah disediakan, lalu
rutin ini. Setelah jam istirahat siang jam 11.30 siswa adanya dorangan dan motivasi dari guru yang
mendapat arahan dari guru untuk kloter pertama senantiasa mendukung mereka dan memberikan
agar segera bersiap-siap untuk melakukan salat arahan untuk melaksanakan salat zuhur.
zuhur. Siswa langsung bergegas menuju mushala
dan mengantri wudhu, karena banyaknya jumlah
Sedangkan faktor penghambat yang Pembentukan nilai karakter disiplin terlihat
mempengaruhi kegiatan pembiasaan salat zuhur dari kegiatan pembiasaan salat bahwa mereka salat
berjamaah diantaranya: membuat kegiatan salat tepat waktu kemudian sudah bisa melaksanakan
zuhur berjamaah menjadi 2 kloter karena ruangan salat tanpa disuruh. Siswa mendahulukan salat
musala tidak cukup luas untuk menampung seluruh dibandingan jajan dikantin karena takut tertinggal
siswa untuk melaksanakan salat zuhur berjamaah. salatnya setelah itu bebas mau makan maupun
Untuk kloter pertama dilaksanakan oleh kelas 3 dan bermain. Siswa pun selalu mengantri ketika
4 sedangkan kloter kedua untuk kelas 5 dan 6. Jika berwudhu. Siswa memakai sandal/sepatu
ada kendala pada air di sekolah, untuk menggunakan kaki kanan terlebih dahulu. Siswa
meminimalisasi kendala tersebut sekolah sudah mulai berani jika mereka ditunjuk untuk
menganjurkan masing-masing siswa untuk mengumandangkan azan. Siswa selalu bersalaman
membawa minimal 1 liter botol air untuk mereka dengan teman dan guru pada saat salat telah selesai.
wudhu. Siswa selalu melaksanakan salat zuhur berjamaah
3. Dampak Pelaksanaan Salat Zuhur Berjamaah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh guru atau
manfaat di terapkannya pembiasaan salat oranagtua mulai dari tatacara, gerakan serta hafalan
zuhur berjamaah yang dilaksanakan setiap hari doa surat-surat pendek. Setelah dilakukan
disekolah yaitu mengajarkan pentingnya pembiasaan salat zuhur berjamaah ini dapat
melaksanakan salat berjamaah, kemudian melatih membentuk karakter disiplin siswa serta
kedisiplinan siswa agar salat tepat waktu sehingga menerapkannya di kehidupan sehari-hari seperti
akan menjadi kebiasaan sehari-hari. Dengan ini selalu melaksanakan salat tepat waktu, pada saat
akan menumbuhkan sifat yang selalu mengingat azan magrib sebagian siswa melaksanakan salat di
Allah. Selain itu dampak pembiasaan salat zuhur masjid bersama teman-temannya, tidur tidak larut
berjamaah ini juga terlihat dari siswa yang terlihat malam, selalu disiplin membantu orang tua, tidak
lebih sopan lagi kepada guru. Hal ini terbukti ketika berkelahi dengan teman, tidak rakus pada saat
peneliti melakukan observasi terhadap kondisi makan.
siswa, dari hasil observasi tersebut siswa berusaha
SIMPULAN
menunjukkan sikap sopan dan patuh terhadap orang
Berdasarkan hasil penelitian dan
yang lebih tua. Mereka terlihat lebih mengetuk
pembahasannya, maka dapat disimpulkan bahawa
pintu terlebih dahulu serta mengucapkan
penelitian kualitatif dengan teknik observasi,
Assalamualaikum sebelum masuk keruangan,
wawancara dan dokumentasi yang dilaksanakan di
menjaga perilakunya agar tidak merugikan orang
SD Muhammadiyah Pangkalpinang tentang
lain, mendengarkan penjelasan guru secara serius,
Implementasi Pembiasaan Salat Zuhur Berjamaah
dan lain sabagainya serta memiliki rasa kasih
dalam Membentuk Karakter Disiplin Siswa Kelas
sayang terhadap sesama mahluk ciptaan Allah
IV SD Muhammadiyah Pangkalpinang, dapat
dengan berperilaku membuang sampah pada
diambil kesimpulan, yaitu diantaranya.
tempatnya, dan tidak menjahili teman.
1. Pembiasaan salat zuhur berjamaah dalam
4. Pembentukan Karakter Disiplin
membentuk karakter disiplin siswa di SD
Muhammadiyah Pangkalpinang sudah berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Pembiasaan
Sri Wahyuni, (2011) Efektifitas edukasi metode
salat zuhur berjamaah di SD Muhammadiyah
wish and drive terhadap perilaku kendal
rutin dilaksanakan dan sudah menjadi kebiasaan jawa tengah (Tesis) Stefanie, DJ Katherine
MZ, (2998)
2. Upaya guru dalam memotivasi siswa agar
tumbuh kesadarannya untuk melaksanakan salat Tirtoni Feri. 2016. Pembelajaran PKn di
yaitu selalu mengingatkan siswa agar tumbunya Sekolah Dasar.Yogyakarta: CV. Buku
Baik.
kesadaran siswa bahwa memang sudah
kewajibannya umat muslim untuk
melaksanakan salat, menerapkan nilai-nilai
yang baik sehingga dapat melatih kedisiplinan
siswa.
3. Terdapat kendala-kendala dalam pembiasaan
salat zuhur berjamaah seperti kapasitas musala
yang tidak cukup luas untuk menampung kurang
lebih 500 siswa, belum mempunyai musala
seungguhnya, melainkan ruangan laboratorium
yang sudah tidak terpakai.

DAFTAR RUJUKAN
Anonim. (2003). Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kementerian Pendidikan Nasional. 2011 Badan


Penelitian Dan Pengembangan
PusatKurikulum. Pengembangan
Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa.
Jakarta: Kemendiknas.

Lexy J. Moelong. 2015. Metodologi Penelitian


Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Pajrul Iman. 2020. Analisis Implementasi Al


Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa
Arab (Ismuba) Terhadap Proses
Pembentukan Nilai Nilai Karakter
Siswa Kelas IV SD STKIP
Muhammadiyah Bangka Belitung.
Skripsi Fakultas Keguruan dandan Ilmu
Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Bangka Belitung

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai