Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Analisis Drama ,, Der Besuch der alten Dame “

karya Friedrich Dürrenmatt

Oleh

Hardiyati Budi A (19020504002)

Mutmainna Nur W (19020504008)

Kholis Kurnia Wati (19020504009)

Shelly Rahmatika W (19020504015)

Kevin Yosua Pioh (19020504018)

Azizah Fitria Nada Z (19020504032)

Yuliana Archangela G. Jen (19020504040)


Einlatung

Der Besuch der alten Dame karya Friedrich Dürrenmatt diterbitkan pada tahun 1956 dan
dipentaskan pertama kali pada 29 Januari 1956 di Schauspielhaus Zürich, Zürich. Drama ini
bergenre tragedi komedi dan terdiri dari tiga babak. Drama ini menceritakan sebuah kisah
tentang wanita tua kaya raya, bernama Claire Zachanassian yang mengunjungi Güllen,
sebuah kota kecil dimana Claire menghabiskan masa kecil dan mudanya. Namun, kini kota
itu menjadi bangkrut dan miskin. Karena terlalu miskin, kota tersebut tidak lagi dijadikan
sebagai tempat pemberhentian kereta.

Namun suatu ketika sebuah kereta api berhenti di Güllen dan menurunkan seorang
penumpang wanita. Di depan stasiun, terdapat tempat duduk dengan empat pria di atasnya.
Mereka memberi hormat kepada wanita tersebut. Mengetahui kedatangan Claire, rakyat
Güllen mempersiapkan pesta meriah untuk menyambutnya, supaya dapat memikat hati Claire
untuk memberikan bantuan finansial kepada rakyat Güllen.

Hauptteil

Inhaltsangabe

Kisah dimulai ketika kota Güllen kedatangan seorang wanita kaya raya bernama Claire
Zachanassian. Güllen merupakan salah satu kota yang miskin di daerah Eropa, sehingga
rakyat Güllen sangat mengharapkan adanya bantuan untuk membantu mengatasi kemiskinan
yang mereka alami. Claire yang telah menghabiskan masa mudanya di Güllen, kembali ke
kota tersebut dengan maksud awal membantu kota miskin tersebut. Sehingga Walikota
berkumpul dengan Pendeta, Dokter, Guru dan juga Ill untuk mempersiapkan acara
penyambutan Claire Zachanassian. Mereka juga mencari tahu dan mengungkit kembali
tentang masa lalu Claire, supaya ia merasa terkesan karena mereka mengetahui banyak hal
tentangnya dan berkenan memberikan bantuan untuk kota tersebut.

Claire kecil pernah melewati masa - masa yang sulit saat ia masih tinggal di Güllen. Ia pernah
mencuri ubi untuk diberikan kepada seorang janda. Claire juga bukan merupakan seorang
anak yang memiliki kepintaran diatas rata-rata yang patut untuk dijadikan contoh masyarakat,
ia hanyalah seorang siswa yang tertarik dengan tumbuhan dan ilmu mengenai binatang.
Namun gadis kecil yang tidak memiliki keistimewaan tersebut, kini telah berubah menjadi
wanita yang cantik meskipun sudah memasuki usia lanjut. Ia kembali ke kota Güllen setelah
45 tahun kepergiannya. Claire datang ke kota Güllen ditemani oleh suami ke-17 nya dan juga
pelayannya yang bernama Toby Roby (pengunyah permen karet) Boby (Kepala pelayan
mantan hakim Güllen) Moby dan Koby Loby (dua orang buta). Ia menaiki kereta yang
memiliki tujuan pemberhentian berbeda sebelum ia memutuskan untuk berhenti di kota
Güllen. Namun sebelum tiba di pemberhentian terakhir kereta tersebut, Claire menarik rem
darurat untuk memberhentikan laju kereta di kota Güllen, sehingga menimbulkan sedikit
perdebatan antara Claire dan masinis. Karena tidak ingin memperpanjang masalah, Claire
memberikan uangnya kepada masinis secara cuma-cuman di depan para penumpang.

Kedatangan Claire di Güllen, disambut dengan meriah oleh rakyat Güllen. Mereka membuat
tulisan “Selamat Datang Claire Zachanassian” di depan stasiun. Ia bertemu dengan Walikota,
Guru, Dokter, dan juga laki-laki masa lalunya, yaitu Alfred Ill. Mereka beramah tamah pada
Claire, menampilkan lagu yang diciptakan oleh Guru kepada Claire, meskipun suara paduan
suara tersebut harus berlomba-lomba dengan suara kereta api. Mereka ingin menampilkan
yang terbaik dan istimewa untuk Claire, agar mendapatkan simpati dan bantuan darinya
dalam mengatasi kemiskinan di Güllen.

Selagi Claire, Walikota dan petinggi Güllen lainnya mengobrol, Claire berkata kepada polisi
bahwa hukuman mati akan segera diberlakukan kembali di Güllen. Claire meminta kepada
dokter untuk membuat surat kematian dan bertanya kepada Pendeta, apakah ia dapat
menghibur orang yang sekarat. Semua pernyataan, permintaan dan pertanyaan yang diajukan
Claire membuat orang-orang tersebut kebingungan. Serta menimbulkan pertanyaan ketika
Claire juga mengikut sertakan sebuah peti mati. Namun pertanyaan tersebut hanya ditanggapi
dengan santai “nanti aku akan membutuhkannya“ jawabnya. Membuat mereka berpikir,
bahwa Claire ingin tinggal lebih lama di kota Güllen.

Setelah acara penyambutan selesai, Claire dan Ill pergi berjalan-jalan ke Peterschen Scheune,
kemudian ke Konradsweilerwald. Tempat-tempat tersebut adalah tempat yang memiliki
kenangan disaat mereka masih menjadi sepasang kekasih. Di tempat tersebut, mereka
kembali mengingat apa saja yang pernah mereka lakukan, dan saling menceritakan kehidupan
mereka setelah mereka berpisah. Claire menceritakan bahwa hidupnya bahagia. Sedangkan Ill
mengatakan bahwa hidupnya begitu susah ketika Claire pergi meninggalkannya. Dia
menikahi istrinya untuk membuat hidup Claire bahagia, namun sayangnya Ill tidak
mendapatkan kebahagian itu dan tetap harus berjuang dengan kemiskinan keluarganya.
Mereka saling membicarakan segala hal tentang kehidupan mereka, hingga Ill dengan sengaja
memukul paha Claire, yang berakhir dengan pekikan keras dari Ill karena merasa ia sudah
memukul benda yang keras. Ternyata itu adalah kaki palsu milik Claire. Tak berhenti disitu,
Ill mencoba untuk menggoda Claire untuk kembali padanya. Ia mengungkapkan ucapan cinta
dan mencium tangan dingin Claire yang berakhir sama, yaitu menyentuh bagian tubuh Claire
yang palsu.

Setelah mereka selesai berbicara, mereka akhirnya kembali kepada Walikota. Walikota dan
rakyat Güllen telah menyiapkan berbagai macam pertunjukan seperti paduan suara, akrobatik,
penampilan pria berkamisol dan juga celana pendek yang akhirnya mengundang pujian
sarkas dari Claire. Ill memperkenalkan istrinya yaitu Mathilda yang salamnya tidak disambut
dengan senang oleh Claire. Kemudian Walikota memulai jamuan makan malam dengan
pembacaan pidato dari informasi yang didapatkannya tadi. Berharap Claire akan bersimpati
dengannya, Walikota sedikit melebih-lebihkan informasi yang telah ia dapatkan. Namun
Claire merendah dan mengatakan yang sebenarnya, bahwa ia tidak sehebat itu. Ia menghargai
semua orang yang sudah berupaya untuk menyambutnya, maka ia akan menyumbang 1 miliar
pada kota Güllen namun dengan satu syarat.

Claire memberikan syarat bahwa ia ingin mendapatkan sebuah keadilan. Membuat mereka
kebingungan, Claire akhirnya memanggil seorang mantan kepala hakim Güllen untuk
menjelaskan duduk permasalahannya. Claire yang dahulu merupakan kekasih dari Ill harus
merasakan kepahitan ketika ia harus dibuang dari kota Güllen karena kesaksian palsu yang
disiapkan oleh Ill dan kaki tangannya berupa saksi bahwa mereka telah meniduri Claire. Ill
membuat tuduhan tersebut karena ia tidak ingin bertanggung jawab atas kehamilan Claire. Ill
yang mendengar pernyataan dari hakim tersebut mengelak dan mengatakan bahwa itu adalah
cerita lama dan wajar jika dilakukan oleh anak muda. Ingin memperkuat kesalahan yang telah
dilakukan oleh Ill, Claire pun memanggil dua orang yaitu Koby dan Loby yang merupakan
kaki tangan Ill. Koby yang memiliki nama asli Jakob Hühnlein, ditemukan oleh anak buah
Claire di Kanada. Dan Loby yang memiliki nama asli Ludwig Sparr, ditemukan di Australia.
Keduanya dikebiri dan dibutakan akibat kesaksian palsu yang telah mereka berikan kepada
hakim pada saat itu.

Setelah menjelaskan dan mengungkap semuanya, Claire kembali memberikan tawaran


kepada rakyat Güllen, bahwa ia akan memberikan 1 miliar jika rakyat Güllen dapat
membunuh Ill. Namun syarat tersebut ditolak dengan tegas oleh Walikota Güllen, bahwa
mereka tinggal hidup dalam kemiskinan daripada harus membunuh salah satu dari penduduk
Güllen atas nama kemanusiaan.

Figureanalyse

Dalam drama ini terdapat beberapa tokoh yang diceritakan dalam babak 1. Seperti Claire dan
Ill yang merupakan tokoh utama dan memiliki keterkaitan yang sangat kuat dalam
pembentukan cerita dalam babak 1 drama ini. Ada juga beberapa figuran yang memiliki
fungsi berbeda-beda, seperti walikota, hakim, Boby, Moby (suami ke-17 Claire), polisi, guru,
pendeta, dan dokter.

Penggambaran tokoh utama Claire Zachanassian adalah seorang wanita tua kaya raya yang
ingin membantu kehidupan kemiskinan di kota Güllen, tanah kelahirannya. Namun harus
diusir karena perbuatan Ill di masa lalu. Tokoh Claire yang sejak kecil digambarkan dengan
sosok yang mencintai keadilan, kini menuntut keadilan akan hak dirinya dan berusaha agar
keinginan tersebut tercapai. Contoh dari perlakuan Claire adalah dimana ia tetap berusaha
beramah tamah dengan penduduk Güllen termasuk Ill meskipun telah memberikan luka yang
dalam padanya. Ia juga akan memberikan donasi sebanyak 1 miliar kepada rakyat Güllen.
Namun Claire tetap berusaha mempersiapkan tujuannya dengan bertanya kepada polisi,
dokter dan pendeta untuk menyiapkan hukuman untuk Ill.

Tokoh Alferd Ill digambarkan sebagai salah satu tokoh penting dalam kota Güllen yang
dijelaskan bahwa ia merupakan kandidat walikota selanjutnya. Sehingga walikota sangat
percaya kepada Ill untuk membuat Claire membantu kota Güllen yang mengalami krisis
ekonomi yang tidak berkesudahan. Namun pada kenyatannya Ill melupakan sesuatu, jika ia
pernah membuat Claire terluka di masa lalu hingga membuat mantan kekasihnya itu memiliki
dendam padanya. Karakter handal dalam menaklukkan wanita dengan rayuannya dapat kita
lihatnya pada bagian Ill mengatakan bahwa ia masih mencintai Claire.

"Du warst jung und schön. Dir gehörte die Zukunft. Ich wollte dein Glück. Da mußte
ich auf das meine verzichten."

"Dies, nur dies. Ich liebe dich doch!"

"Ich lebe in einer Hölle, seit du von mir gegangen bist."


Tokoh walikota disini, sebagai tokoh pendukung yang cukup penting dalam cerita ini. Dalam
setiap kemunculannya ia selalu diikuti oleh tokoh guru, dokter dan juga pendeta yang juga
merupakan tokoh penting di kota Güllen. Karakter tokoh ini mewakili harapan rakyat Güllen
akan bantuan dari Claire. Karakter walikota juga digambarkan sebagai seorang yang
pembual. Dimana ia mengungkit hal-hal yang tidak penting yang pernah dilakukan oleh
Claire di masa lalu serta melebih-lebihkannya, sehingga terlihat seolah-olah Claire adalah
pahlawan kota Güllen yang patut untuk dijadikan contoh bagi rakyat Güllen.

Tokoh guru, dokter, pendeta dan suami ke-17 Claire. Merupakan tokoh pendamping atau
tokoh pemanis dalam cerita tersebut. Tokoh guru, dokter dan pendeta adalah tokoh yang
membantu walikota dalam mencari informasi mengenai Claire di masa lalu. Sedangkan suami
Claire yang ke-17, juga memiliki fungsi sebagai tokoh pendamping dan dijadikan sebagai
pertanda bahwa Claire memang sudah bahagia.

Tokoh Toby dan Roby adalah dua orang yang menjadi pelayan setia Claire. Mereka akan
menuruti semua keinginan Claire. Koby dan Loby adalah dua orang buta yang dulunya
adalah kaki tangan Ill yang diperintahkan untuk membuat kesaksian palsu saat Claire di
pengadilan.

Pada akhir bab 1 diungkapkan bahwa Boby, pelayan Claire, merupakan hakim dalam
persidangan Claire dimasa lalu. Dimana tokoh ini menjadi kunci utama dalam pembongkaran
maksud dari syarat Claire dalam meminta kembali keadilan dan mengungkap kejadian yang
dialami dan dilakukan oleh Claire dan Ill di masa lalu, yang juga melibatkan Koby dan Loby
sebagai saksi palsu pada saat pengadilan. Yang membuat Claire akhirnya memberikan satu
syarat untuk mendapatkan 1 miliar untuk kota Güllen yang kemudian ditolak oleh walikota
karena alasan kemanusiaan.

Sprechen der Figuren

Percakapan yang dilakukan oleh tokoh dalam drama ini adalah dialog langsung, dimana
dialog itu langsung diucapkan oleh tokoh lainnya. Tanpa ada penahanan dalam batin, ataupun
pengucapan dalam hati. Sehingga dalam drama ini tidak ditemukan sebuah monolog, yaitu
pembicaraan ada batin pribadi masing-masing.

Untuk mendukung imajinasi atau penggambaran ekspresi dalam dialog, drama tersebut diberi
kata-kata penjelas. Seperti halnya ketika Ill mengetahui bahwa rahasianya di masa lalu
terbongkar, wajahnya berubah menjadi pucat pasi. Atau saat ia senang dengan keputusan
Claire untuk membantu kota Güllen dengan memberikan 1 miliar, ia pun mencium Claire.
Dan juga ekspresi-ekspresi tokoh yang lainnya.

Analyse der Handlung

Drama Der Besuch der alten Dame mengandung alur maju. Dimana setiap tokoh akan
melakukan perjalanan atau kegiatan pada saat ini. Mereka melakukan kegiatan secara runtut,
tanpa ada adegan yang menunjukkan masa lalu. Meskipun beberapa tokoh mengungkit
kejadian-kejadian di masa lalu, seperti halnya menggambarkan secara singkat tentang apa
saja yang mereka lakukan saat mereka menjadi sepasang kekasih ataupun saat masalah masa
lalu kembali diungkap, namun tempat yang diceritakan di dalam drama ini adalah tempat
yang sama hingga saat ini.

Dalam drama ini, terdapat beberapa latar suasana yang digambarkan. Seperti perasaan suka
cita akan kedatangan Claire yang ingin membantu kota kelahirannya dalam kemiskinan,
yang disambut dengan kegembiraan oleh Masyarakat Güllen. Kemudian terdapat suasana
yang menyenangkan sekaligus menyedihkan, dimana Claire dan Ill bertemu kembali dan
membicarakan masa lalu mereka, ketika mereka masih menjadi sepasang kekasih yang
bahagia yang kemudian harus berduka cita karena sebuah perpisahan yang menyakitkan.
Namun suasana mencekam muncul pada bagian terakhir bab 1, yaitu ketika Claire
memberikan bantuan sebanyak 1 miliar kepada rakyat Güllen dengan syarat, mereka harus
membunuh Ill untuk memberikan keadilan pada Claire, namun syarat tesebut kemudian
ditolak dengan tegas oleh walikota dan rakyat Güllen karena alasan kemanusiaan.

Latar tempat yang digunakan dalam drama Der Besuch der alten Dame adalah stasiun kereta
api Peterschen Scheune dan Konradsweilerwald. Dimana adegan ini dijelaskan ketika
walikota, Ill dan juga orang-orang penting Güllen tengah mempersiapkan sambutan
kedatangan Claire di depan stasiun Güllen. Dan di lain tempat, Claire berada di atas kereta
Ekspress, kereta yang membawanya menuju kota Güllen. Setelah acara penyambutan selesai,
Claire dan Ill pergi berjalan-jalan ke Peterschen Scheune, kemudian ke Konradsweilerwald.
Tempat-tempat tersebut adalah tempat yang memiliki kenangan untuk mereka. Tempat
dimana mereka mengingat kembali masa indah mereka saat menjadi sepasang kekasih.

Latar waktu dalam drama ini tidak ditemukan pada penggambaran kisahnya. Baik pagi, siang,
sore ataupun malam hari.
Der Schluss der Analyse einer Dramenszene

Secara ringkas, drama ini menceritakan para petinggi Güllen sedang berbincang mengenai
kedatangan Claire Zachanassian ke kota Güllen yang miskin. Namun dibalik kedatangan
Claire ke Güllen, ia ingin balas dendam kepada Ill karena telah menghamilinya dan tidak
bertanggung jawab. Bahkan ia membawa dua saksi palsu, yaitu Koby dan Loby untuk
bersumpah palsu dalam persidangan. Hal tersebut membuat keputusan pengadilan menjadi
tidak adil dan membuat Claire diusir dari Güllen. Ia kemudian menjadi pelacur dan menikah
dengan seorang juragan Minyak bernama Zachanassian.

Meski di masa lalu Ill dan Claire menjadi sepasang kekasih, namun kini Claire berniat untuk
menegakkan keadilan dengan membalas perbuatan yang pernah Ill lakukan terhadapnya.
Untuk mencapai tujuannya, Claire telah menyiapkan peti mati dan meminta Polisi untuk
memberlakukan kembali hukuman mati di Güllen. Claire akan memberikan bantuan kepada
warga Güllen dengan syarat yakni ia meminta keadilan dari Ill, namun pada scene ini warga
Güllen dan Ill menolak syarat tersebut, karena alasan kemanusiaan.

Dalam drama ini begitu kental menggambarkan sosok wanita kuat namun memiliki sisi lemah
lembut yang tidak terlihat. Claire yang melakukan balas dendam kepada Ill yang telah
membuatnya menderita di masa lalu, tetapi tidak serta merta menghancurkan Ill dan
menghindarinya. Perbuatan balas dendam yang dilakukan Claire juga merepresentasikan
bagaimana sosok wanita yang kebanyakan selalu mendapat stereotip lemah, namun dibalik
kelemahannya, wanita dapat mengingat kejadian buruk yang pernah ia alami. Seperti dalam
penggambaran sosok Claire yang berjuang mendapatkan keadilan akan masa lalunya.

Anda mungkin juga menyukai