Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/335004596

ANALISIS PROSES BISNIS MENGGUNAKAN VALUE NETWORK (Studi Kasus


Sistem Informasi Akademik)

Conference Paper · January 2006

CITATIONS READS

0 5,713

2 authors, including:

Falahah Suprapto
Telkom University
37 PUBLICATIONS   138 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

icic aptikom View project

Model of Self-healing software for Business Process View project

All content following this page was uploaded by Falahah Suprapto on 10 September 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya – SNIKA 2006 09/11/2006

ANALISIS PROSES BISNIS MENGGUNAKAN VALUE


NETWORK (Studi Kasus Sistem Informasi Akademik)

Khoirida Aelani, Dra.


STMIK AMIK Bandung, Jl. Jakarta no. 28 Bandung
Email : khoirida@stmik-abg.ac.id
Falahah
Laboratorium Sistem Informasi, Program Studi Informatika, STEI-ITB
Email : andromeda1268@yahoo.com

Abstrak
Value chain sebagai sebuah tools untuk memodelkan proses bisnis telah lama digunakan oleh banyak
pihak sejak pertama diperkenalkan. Dengan Value chain, aktivitas pada sebuah organisasi dapat dibagi
menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan peranan dan fungsi aktivitas tersebut. Dalam perjalanannya,
ternyata model value chain tidak dapat dengan mudah diterapkan di semua jenis organisasi kecuali organisasi
dengan bisnis manufaktur (pabrikan), sedangkan bisnis-bisnis lainnya seperti bisnis jasa dan pendidikan tidak
dapat dengan mudah mengadopsi value chain ini untuk memodelkan aktivitasnya. Oleh karena itu
dikembangkanlah modifikasi dari value chain yaitu value network dan value shop. Perbedaan value chain
biasa dengan value network dan value shop yaitu melibatkan konsumen sebagai pemberi masukan dan
penerima keluaran dari sebuah rangkaian aktivitas, sedangkan pada value chain yang biasa konsumen
ditempatkan pada penerima keluaran saja. Pada value network, konsumen berinteraksi kuat dengan proses,
menentukan jalannya proses dan juga menerima hasil dari proses tersebut. Model value shop dan value
network ini lebih mudah diterapkan untuk organisasi dengan bisnis seperti layanan jasa, perbankan, dan
pendidikan.
Pada paper ini akan dicoba diterapkan konsep value network untuk mengidentifikasi dan klasifikasi
aktivitas pada layanan jasa pendidikan, yang kemudian digunakan untuk menentukan kandidat sistem
informasi yang strategis yang harus dikembangkan untuk mendukung proses-proses tersebut. Konsep ini
diterapkan untuk studi kasus sistem informasi akademik di sebuah perguruan tinggi X.

Kata Kunci: Value Chain, Value Network, Sistem Informasi Akademik

1. Pendahuluan semua partisipan dalam rantai vertical dikurangi


dengan nilai yang dapat dibuat tanpa pihak pelaku
Salah satu tujuan utama bisnis adalah bisnis tersebut. Nilai tambah adalah sebuah
bagaimana memberikan nilai tambah atas semua indicator yang dapat menuntun pada ide strategis :
proses yang terjadi di dalam suatu organisasi jika perusahaan ini menghilang, pihak mana saja
sehingga nilai tersebut dapat berguna bagi (pemasok, konsumen, partner bisnis) yang akan
konsumennya. Besarnya nilai tambah ini tidak kehilangan? [1]
selalu berkonotasi pada keuntungan finansial, Pertambahan nilai pada suatu organisasi
tetapi mencakup keuntungan implicit dan eksplisit dapat berupa bertambahnya konsumen baru,
seperti meningkatnya kepercayaan konsumen, produk baru atau layanan baru, market baru,
naiknya reputasi perusahaan, dan pada akhirnya lokasi baru, atau terobosan teknologi baru. Proses
akan mengakibatkan naiknya tingkat kompetisi pertambahan nilai ini dapat berlangsung dengan
perusahaan terhadap para pesaing bisnisnya. lebih baik jika didukung oleh SI/TI yang selaras
Berangkat dari pemikiran tersebut, maka proses dengan target pertambahan nilai tersebut.
bisnis lazim dimodelkan sebagai rangkaian Perencanaan SI/TI yang strategis dapat
penciptaan (created) dan pertambahan (added) mendukung pencapaian pertambahan nilai
nilai pada setiap aktivitasnya. tersebut [2].
Total penciptaan nilai yang berhasil dibuat Salah satu pendekatan untuk menganalisis
oleh sebuah organisasi adalah perbedaan antara proses penciptaan dan pertambahan nilai ini
keinginan konsumen untuk membayar dan adalah analisis rantai nilai (value chain). Analisis
peluang biaya pemasok (jumlah minimal yang value chain adalah sebuah pendekatan tradisional
dapat diterima). Nilai yang diterima oleh salah dan berorientasi produk yang digunakan untuk
satu pihak pelaku bisnis sama dengan menggambarkan bagaimana menghasilkan nilai
pertambahan nilai yaitu nilai yang diciptakan oleh tambah bagi konsumen. Analisis value chain

-1-
Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya – SNIKA 2006 09/11/2006

sangat bermanfaat digunakan untuk memahami dapat diperoleh dan dimanfaatkan dalam
dampak aktivitas perusahan atas biaya dan nilai. organisasi.
• Informasi yang dapat dipertukarkan dengna
konsumen dan pemasoknya dalam mata rantai
2. Value Chain untuk meningkatkan kinerja bisnis atau menuju
Model bisnis value chain mula-mula ke arah peningkatan kinerja kedua belah pihak
diperkenalkan oleh Michael Porter. Model ini dengan saling berbagi manfaat.
digunakan untuk mengidentifikasi deretan aktivitas • Bagaimana informasi mengalir secara efektif
utama yang berlangsung pada satu bisnis yang melalui proses-proses utama dan digunakan
ditujukan untuk menghasilkan nilai bagi dalam setiap aktivitas untuk optimasi kinerja,
konsumennya. Sejak pertama diperkenalkan tahun menghubungkan aktivitas-aktivitas bersama-
1985, model ini banyak mendominasi cara berfikir sama dan menghindari biaya yang tidak
eksekutif bisnis dan sistem informasi. diperlukan dan kehilangan peluang, dan agar
Pada model Value Chain, aktivitas dibagi aktivitas pendukung dapat berkontribusi
menajdi dua yaitu aktivitas utama dan aktivitas terhadap proses penambahan nilai.
pendukung. Aktivitas utama meliputi rangkaian
proses siklus hidup produk yang dimulai dari 3. Value Network
inbound logistic, operasi (proses manufaktur),
outbound logistic, penjualan dan pemasaran, dan Model value chain yang diperkenalkan oleh
layanan purna jual. Aktivitas pendukung meliputi Porter tidak dapat menggambarkan adanya aspek
infrastruktur perusahaan (misalnya : keuangan, kostumisasi dan derajat nilai yang ‘tak terhitung’,
perencanaan), manajemen SDM, pengembangan misalnya pada layanan profesional seperti rumah
teknologi dan pengadaan (procurement). Setiap sakit, organisasi layanan masyarakat.
aktivitas pada proses tersebut akan menghasilkan Berbagai model dan ide baru dikembangkan
nilai bagi konsumen. Sebuah perusahaan dari model Value chain. Salah satunya adalah
dikatakan untung jika total biaya yang digunakan Value network dan Value shop yang menekankan
untuk menghasilkan biaya atau layanan kurang pentinya nilai untuk membangun reputasi.
dari biaya yang dapat dibayarkan oleh konsumen. Model ini diperkenalkan oleh Fjelstad dan
Porter menekankan bahwa Value chain harusnya Stabell dengan dasar pemikiran bahwa value-
dikelola sebagai sebuah sistem yang terpadu. chain adalah model yang sesuai untuk industri
Tujuan dari analisis value chain internal adalah yang menghasilkan produk, sedangkan value-shop
bagaimana memisah-misahkan apa yang adalah model yang digunakan untuk memecahkan
dikerjakan oleh organisasi berdasarkan masalah dan value network adalah model yang
bagaimana kegiatan tersebut dilakukan. digunakan untuk menggambarkan proses
Manfaat Value chain terutama dalam pertukaran nilai antara konsumen. Setiap model
membantu mengidentifikasi aktivitas mana pada tersebut menggunakan sederetan aktivitas yang
organisasi yang menghasilkan keunggulan berbeda untuk menghasilkan dan mengirimkan
kompetitif dan menghasilkan nilai tambah. bentuk nilai yang berbeda bagi konsumen.
Value shop menciptakan nilai dengan
memobilisasi sumber daya untuk menghasilkan
satu solusi individu bagi masalah konsumen atau
peluang pasar tertentu[3]. Value shop (seperti
pada workshop, bukan pada toko ritel)
menciptakan nilai dengan memobilisasi sumber
daya (orang, pengetahuan dan keahlian) dan
memanfaatkan sumber daya tersebut untuk
menyelesaikan masalah tertentu. Shops
diorganisasi untuk menghasilkan dan menjalankan
keputusan, mengidentifikasi dan menilai masalah
atau peluang, membangun solusi alternative atau
Gambar 1. Model Umum Value Chain [ ] pendekatan, memilih salah satu dari solusi
tersebut, menjalankan dan mengevaluasi hasilnya.
Dari segi informasi, Value chain dapat Model ini dapat diterapkan pada sebagian besar
digunakan untuk mengindentifikasi: organisasi ‘body shop’ seperti kontraktor
• Informasi apa yang mengalir pada industri / bangunan, konsultan dan organisasi legal. Model
bisnis tersebut dan bagaimana kritisnya ini juga dapat diterapkan pada organisasi yang
informasi tersebut bagi fungsi organisasi dan dirancang untuk mengindentifikasi atau
keberhasilan organisasi dalam bisnis tersebut, mengekplotasi peluang pasar tertentu misalnya
dengan mengetahui dimana dan kapan membuat obat baru, pengeboran lahan potensial
informasi tersebut harus tersedia, siapa yang atau merancang pesawat baru.
memiliki dan bagaimana informasi tersebut

-2-
Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya – SNIKA 2006 09/11/2006

Value network dibangun berdasarkan pada • Service Provisioning : Terdiri atas aktivitas
teknologi mediasi yang menghubungkan antara yang berhubungan dengan menetapkan,
klien atau konsumen yang saling bergantung. memelihara dan mengakhiri hubungan antara
Teknologi mediasi memberikan fasilitas untuk konsumen dan memberikan biaya atas nilai
mempertukarkan hubungan antara konsumen yang diterima. Hubungan ini dapat bersifat
yang terdistribusi antara ruang dan waktu. sinkron (berurutan) atau ansinkron. Tagihan
Organisasi sendiri berperan sebagai sebuah merupakan ukuran penggunaan kapasitas
layanan jaringan [4]. jaringan oleh konsumen dari segi waktu dan
Contoh perusahaan yang mengandalkan pada volumenya.
teknologi mediasi ini misalnya perusahaan telpon, • Network Infrastructure Operation: terdiri
bank ritel, asuransi, dan pos. Istilah value 'network' atas aktivitas yang berhubungan dengan
menggarisbawahi bahwa aspek penting pada pemeiharaan dan pelaksanakan infrastruktur
penciptaan nilai ditetapkan, atau merupakan fisik dan informasi. Aktivitas ini mendukung
jaringan dari berbagai konsumen yang saling jaringan berjalan lancar dan dapat melayani
terkait. kebutuhan konsumennya.
Logika penciptaan nilai pada value network Aktivitas pendukung pada value netswork adalah :
dapat dianalogikan pada pengelolaan klub • Procurement: berhubungan erat daengan
perkumpulan sosial. Pada klub seperti ini, manajer infrastruktur jaringan dan pembangunan
klub berusaha menciptakan nilai tambah bagi layanan, dan biasanya dikhususkan pada
setiap anggotanya dengan cara mengelola aktivitas ini.
hubungan dan memberikan fasilitas pertukaran • Human Resource Management
informasi dan bisnis antar konsumennya baik • Firm Infrastructure: meliputi manajemen umum
secara langsung maupun tidak langsung. Manajer seperti finansial, MIS yang berperan sebagai
klub disini berasosiasi dengan organisasi atau pendukung operasi perusahaan.
perusahaan yang berperan sebagai mediator. • Technology Development: menyediakan
Organisasi yang berperan sebagai mediator dukungan teknoogi agar layanan dan operasi
menerapkan beberapa aturan bagi anggotanya nya dapat diselenggarakan dengan lebih
untuk saling berinteraksi. Organisasi ini efisien.
menetapkan, memonitor dan menghentikan secara
langsung dan tidak langsung hubungan antar
anggota. Hubungan pemasok-konsumen dapat
terjadi antar anggota, tetapi bagi organisasi
mereka dianggap sebagai konsumen.
Sekumpulan kontrak konsumen menjamin
konsumen dan organisasi untuk menjalankan
jaringan dengan prinsip kepercayaan antar kedua
belah pihak. Kontrak dibutuhkan agar layanan
dapat dilakukan secara efisien sesuai kebutuhan
dalam dimensi ruang dan waktu. Kontrak
mendefinisikan harga dan kesepakatan lain antara
penyedia layanan dan konsumennya.
Nilai layanan berhubungan langsung dengan
perkembangan jaringan layanan secara eksternal.
Menambah satu atau lebih konsumen pada
jaringan akan berpengaruh langsung pada nilai Gambar 2. Model Umum Value Network
layanan bagi konsumen lainnya.
Nliai dapat diidentifikasi dari layanan,
kapasitas layanan dan peluang layanan. Biaya
4. Studi Kasus Sistem Informasi
dapat ditentukan berdasarkan pemanfaatan
layanan jaringan secara actual dalam konteks
Pendidikan
Institusi pendidikan merupakan sebuah
aktivitas yang dijalankan dan kapasitas yang
organisasi yang spesifik jika dipandang dari proses
dimanfaatkan.
bisnis. Institusi pendidikan dapat dipandang
Aktivitas utama pada Value Network adalah :
sebagai organisasi profit yang mendatangkan
• Network Promotion and Contract
keuntungan ataupun non profit yang berbagi
Management: Terdiri atas aktivitas yang
manfaat diantara semua pihak yang terlibat.
berhubungan dengan mengundang konsumen
Dosen, mahasiswa dan masyarakat berperan
potensial untuk bergabugn dengan jaringan,
bersama-sama mengelola institusi pendidikan agar
memilih konsumen yang dapat diajak
kehadiannya dapat mendatangkan manfaat bagi
bergabung, inisialisasi, manajemen dan
semua pihak. Dengan kata lain, institusi
terminasi kontrak yang mendeskripsikan
pendidikan tidak dipandang sebagai sebuah pabrik
layanan dan biayanya.
‘sarjana’ yang menciptakan sebuah output yang
-3-
Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya – SNIKA 2006 09/11/2006

generic dan mengelola prosesnya sebagaimana Dari aktivitas utama tersebut kemudian
layaknya sebuah industri manufaktur. diidentifikasi aktivitas-aktivitas pendukung sebagai
Berdasarkan karakteristik tersebut, maka berikut:
untuk memodelkan proses bisnis dan penciptaan • Firm Infrastructure : Perencanaan strategis
rantai nilai pada institusi pendidikan akan lebih institusi,Proyeksi pengembangan, Dukungan
tepat jika menggunakan model Value Network. finansial, Manajemen, Status dan akreditasi
Beberapa pembatasan yang dilakukan dalam • Human Resource Management :
menerapkan model Value Network pada institusi pengelolaan sdm staff administrasi akademik,
pendidikan ini adalah : tenaga pengajar, dan pendukung kegiatan
• Sudut pandang pemodelan menempatkan KBM (teknisi)
mahasiswa sebagai konsumen utama • Procurement : pengadaan barang dan jasa
• Aktivitas yang dimodelkan berfokus pada untuk mendukung operasional KBM
pengelolaan layanana kepada mahasiswa • Technology Development :
• Value Network sebagai alat bantu pemodelan • Pendukung aktivitas network promotion and
proses untuk keperluan identifikasi kebutuhan contract management : situs promosi,
sistem informasi pendidikan. informasi PMB online, perwalian online,
Pendekatan pemodelan yang digunakan situs interaksi mahasiswa – universitas.
adalah memodelkan aktivitas-aktivitas layanan • Pendukung aktivitas service provisioning:
tersebut mengikuti siklus hidup sebagai berikut : Materi kuliah online, situs interaksi
• Inisialisasi: menerima pendaftaran mahasiswa mahasiswa-universitas, situs info aktivitas
baru. Proses ini melibatkan calon mahasiswa KBM
yang akan mendaftar sebagai mahasiswa • Pendukung aktivitas Infrastructure
berdasarkan minatnya dengan cara mengikuti Operation: sistem informasi akademik,
ujian saringan masuk/seleksi, dimana calon penjadwalan, Info lowongan, beasiswa, dan
mahasiswa yang lulus ujian akan ditempatkan kerjasama lain
berdasarkan pilihannya sesuai dengan quota Penggambaran aktivitas-aktivitas tersebut
yang disediakan oleh tiap fakultas. dalam sebuah diagram Value Network dapat
• Eksekusi: melaksanakan proses kegiatan dilihat pada gambar 4.
belajar mengajar sesuai dengan jenjang Dari hasil analisa terhadap proses bisnis
studinya. Proses ini meliputi interaksi menggunakan value network tersebut kemudian
mahasiswa dan dosen dalam berhasil diidentifikasi beberapa kandidat sistem
mengembangkan ilmu pengetahuan, meneliti informasi yang diperlukan untuk mendukung
dan melaksanakan kegiatan pengabdian aktivitas tersebut. Kandidat sistem ini
kepada masyarakat berdasarkan pada apa dideskripsikan pada segmen aktivitas pendukung
yang telah disusun dalam aturan dan prosedur pengembangan technologi (technology
yang berlaku. development), yang diuraikan berdasarkan
• Penyelesaian: meluluskan mahasiswa setelah dukungan terhadap masing-masing aktivtas
yudisium dengan menerbitkan ijazah yang utama.
menunjukkan sebagai hasil akhir proses Sistem-sistem ini ada yang bersifat
belajar mengajar. memberikan dukungan spesifik pada aktivitas
Semua kegiatan di atas didukung oleh tertentu tetapi ada pula yang bersifat umum atau
serangkaian aktivitas lain seperti teknologi memberikan dukungan pada beberapa aktivitas.
infrastruktur (laboratorium, peralatan), sumber Contoh yang spesifik misalnya sistem informasi
daya manusia, administrasi dan keuangan PMB online sedangkan contoh sistem yang
Dari analisis terhadap aktivitas-aktivitas digunakan untuk mendukung beberapa aktivitas
layanan akademik tersebut maka dapat misalnya situs interaksi mahasiswa-universitas.
diidentifikasi aktivitas utama sebagai berikut: Adanya dukungan dari sistem-sistem ini dapat
• Network Promotion and Contract membantu terciptanya nilai tambah dari setiap
Management: meliputi aktivitas promosi, aktivitas dan nilai ini harus dapat dirasakan
penerimaan mahasiswa baru (PMB), registrasi manfaatnya oleh semua pihak yang terlibat dalam
ulang, perwalian dan persyaratan kelulusan. aktivitas tersebut.
• Service Provisioning : meliputi aktivitas Pemodelan dengan value network ini
perkuliahan, praktikum dan pelaksanaan ujian memudahkan para pengambil keputusan untuk
(baik ujian perkuliahan maupun ujian yang menetapkan pada aktivitas mana keunggulan
berhubungan dengan kelulusan). kompetitif dapat dibangun. Untuk kasus di atas
• Infrastructure Operation : meliputi aktivitas maka inovasi dan peningkatan kualitas dapat
pengelolaan administrasi akademik, difokuskan atau diuraikan pada masing-masing
administrasi kegiatan belajar mengajar (KBM), area utama yaitu area promosi dan kontrak, area
pelaksanaan ujian, dan kerjasama dengan proses pelayanan ataupun area infrastruktur
institusi lain. operasi. Untuk kasus institusi pendidikan
misalnya, akan membantu manajemen untuk

-4-
Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya – SNIKA 2006 09/11/2006

memutuskan bagaimana meningkatkan kualitas Dengan menetapkan strategi yang sesuai dengan
dan kuantitas mahasiswa barunya, meningkatkan kondisi organisasi, maka usaha untuk memuaskan
kualitas dukungan administrasi, ataupun kualitas konsumen (dalam hal ini mahasiswa) dapat
pelaksanaan PBM baik dari segi materi pengajar, dilakukan dengan lebih terarah.
bahan ajar, dan proses evaluasi pembelajaran.

Firm Infrastructure : Perencanaan strategis institusi,Proyeksi pengembangan, Dukungan finansial,


Support Activities Manajemen, Status dan akreditasi

Human Resource Management : pengelolaan sdm staff administrasi akademik, tenaga pengajar,
dan pendukung kegiatan KBM (teknisi)

Procurement : pengadaan barang dan jasa untuk mendukung operasional KBM

Technology Development
•situs promosi •sistem informasi akademik
•materi kuliah online
•informasi pmb online •sistem penjadwalan
•situs interaksi mhs-univ
•perwalian online •info lowongan dan beasiswa
•situs info aktivitas kbm
•situs interaksi mhs-univ serta kerjasama lain
Primary Activities

Network Promotion and Contract Management


™Promosi
Service Provisioning
™PMB
™Perkuliahan
™Registrasi
Infrastructure Operation
™Praktikum
™Perwalian
™Pengelolaan administrasi akademik
™Ujian / evaluasi akhir
™Kelulusan
™KBM
™Pelaksanaan Ujian
™Kerjasama dengan institusi lain

Gambar 4. Model Value Network Sistem Informasi Pendidikan

5. Kesimpulan informasi akademik dapat membantu


Dari hasil eksplorasi value network dan mengidentifikasi kandidat sistem
penerapannya untuk menganalisa proses bisnis informasi strategis yang dibutuhkan
sistem informasi pendidikan maka dapat ditarik untuk mendukung proses layanan. Model
kesimpulan sebagai berikut: ini juga dapat digunakan untuk
1. Konsep value chain bersifat generic dan mengidentifikasi proses kritis serta
diturunkan dari sudut pandang industri sasaran strategis peningkatan kualitas
manufaktur. Untuk penggambaran organisasi dari segi layanan terhadap
proses penciptaan nilai pada industri konsumen.
yang tidak menghasilkan barang maka
sebaiknya menggunakan pendekatan 6. Daftar Pustaka
value shop ata value network.
[1] Turban, MacLean, Wetherbe, “Information
2. Value network mengadopsi prinsip dasar
Technology for Management”, 3rd Ed, John
value chain tetapi dilakukan modifikasi
Willey and Son, 2002.
dengan memandang proses bisnis tidak
[2] Harris, Jeanne G, and Burgman, Roland
selalu menghasilkan barang. Secara
J, “Chain, Shop and Network : The Logic
spesifik value network dirancang untuk
of Organizational Value”, accenture
diterapkan pada organisasi yang dalam
Research Report, May 2005
bisnisnya mengelola relasi antar
[3] Stabell, Charles B., and Fjeldstad,
konsumen dan mendapatkan manfaat
"Configuring Value for Competitive
dari relasi tersebut.
Advantage : On Chains, Shops and
3. Penerapan model value network pada
Networks", Strategic Management Journal,
kasus analisis proses bisnis pada institusi
vol 19,1998.
pendidikan, khususnya pada sistem

-5-
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai