Anda di halaman 1dari 3

Klinik Rolas Medika Kalikempit

Dsn. Kalikempit 3/1, Ds. Tulungrejo


Gelnmore - Banyuwangi
Jawa Timur 68466
T/F : 085330891059

PROPOSAL
WISATA EDUKASI KLINIK
TENTANG KESEHATAN GIGI ANAK USIA DINI

FASILITAS KESEHATAN TINGKAT I


KLINIK ROLAS MEDIKA KALIKEMPIT
Klinik Rolas Medika Kalikempit
Dsn. Kalikempit 3/1, Ds. Tulungrejo
Gelnmore - Banyuwangi
Jawa Timur 68466
T/F : 085330891059

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Klinik merupakan institusi penting yang mempunyai kontribusi besar
terhadap kesehatan masyarakat. Kesehatan masyarakat adalah suatu
indikator kemajuan negara dan menjadi variabel alam mengukur tingkat
kesejahteraan rakyat, disamping variabel lain yakni tingkat ekonomi, status
sosial dan lain sebagainya.
Klinik yang dulunya merupakan suatu badan sosial, saat ini telah
berubah menjadi suatu organisasi yang bersifat sosio ekonomi yakni selain
mempunyai kepedulian terhadap kehidupan masyarakat (aspek sosial),
Klinik juga dapat berperan terhadap aspek finansial (aspek ekonomi).
Menggosok gigi menjadi kebiasaan yang banyak dilakukan oleh
masyarakat Indonesia setiap hari. Umumnya kebiasaan menggosok gigi
dilakukan oleh masyarakat setiap hari pada waktu mandi pagi dan atau
sore. Kebiasaan menggosok gigi di waktu tersebut dilakukan oleh hampir
seluruh masyarakat Indonesia dengan presentase sebanyak 90,7%. Hal
tersebut menjadi fenomena tersendiri bagi Indonesia, karena menggosok
gigi yang benar seharusnya dilakukan setiap hari pada waktu pagi hari
sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. Menggosok gigi di waktu
tersebut akan mendapatkan hasil yang optimal. Apabila kegiatan
menggosok gigi dilakukan pada waktu yang salah maka akan muncul
penyakit baru pada gigi, salah satunya adalah karies gigi. Kegiatan
menggosok gigi pada waktu yang salah juga menjadi salah satu faktor
umum yang menyebabkan angka karies gigi meningkat .(Kemenkes.
No.151,2016).
Karies gigi itu sendiri merupakan penyakit yang merusak struktur gigi
sehingga mengakibatkan gigi berlubang (Wisnu, 2017). Karies gigi bila
dibiarkan tanpa diberikan perawatan dalam kurun waktu tertentu akan
menjadi parah. Keparah yang akan terjadi berupa keadaan kurang gizi,
karena adanya gangguan fungsi kunyah sehingga dapat menyebabkan
terganggunya penyerapan dan pencernaan makanan, pada akhirnya dapat
mengganggu kondisi gizi anak (Kusumawati, 2010). Selain itu apabila
karies gigi sudah menjadi parah maka akan menimbulkan keluhan yang
dapat berdampak pada produktifitas kegiatan sehari-hari. Tidak dapat pergi
ke sekolah, konsentrasi belajar di kelas menurun, serta sulit untuk tidur
karena menahan rasa sakit pada gigi. Adapun dampak lain karies gigi yang
paling dirasakan antara lain makanan menyangkut, menghindari makanan
Klinik Rolas Medika Kalikempit
Dsn. Kalikempit 3/1, Ds. Tulungrejo
Gelnmore - Banyuwangi
Jawa Timur 68466
T/F : 085330891059

tertentu, nafas bau, rasa ngilu pada gigi, sulit dan tidak nyaman ketika
menguyah makanan, serta rasa sakit gigi yang terus-menerus sepanjang
hari atau bias muncul dan hilang secara berulangulang tanpa menentu
(Ratna, 2011). Anak lebih banyak mengkonsumsi makanan dan minuman
yang menyebabkan karies gigi dibandingkan dengan orang dewasa, karena
anak-anak lebih menyukai makanan dan minuman manis, tetapi apabila
terlalu banyak mengkonsumsi manis dan jarang membersihkannya maka
akan menyebabkan muncul karies pada gigigigi anak tersebut (Sumini,
2014). Anak-anak umumnya masih mempunyai kebiasaan diri yang kurang
menunjang terhadap kesehatan gigi. Kebiasaan diri tersebut antara lain
malas untuk menyikat gigi, menyukai makanan manis dan sering kali lupa
diri untuk 3 berhenti mengkonsumsi makanan tersebut, tidur setelah
makan tanpa melakukan gosok gigi, serta waktu menyikat gigi yang tidak
tepat (Fitria, 2016).
Perilaku orang tua menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
derajat kebersihan gigi dan mulut pada anak. Orang tua sangat diperlukan
dalam membimbing, mengingatkan, memberikan pengertian dan
menyediakan fasilitas kepada anak agar dapat memelihara kesehatan gigi
dan mulutnya. Dalam proses pembentukan perilaku membutuhkan waktu
dan juga kemampuan dari orang tua untuk bisa mengajarkan kepada anak.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014 pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Klinik
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang Memiliki perilaku
sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan
khususnya Kesehatan gigi dan mulut pada anak usia dini di
sekitar Klinik Rolas Medika Kalikempit
b. Melakukan skrining kesehatan gigi pada anak usia dini

Anda mungkin juga menyukai