Anda di halaman 1dari 2

Low Back Pain (LBP) atau yang biasa disebut nyeri punggung bawah merupakan penyakit yang sangat

umum terjadi. Di Indonesia sendiri LBP merupakan penyakit dengan diagnosis medis sekitar 11,9%,
sebagai gejala penyerta dengan diagnosa medis lainnya sekitar 24,7%. (Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, 2013)

Gejala pada tiap penderita LBP berbeda tergantung dengan penyebab LBP. Menurut Fitzpatrick dan
Paula (2011), penyebab LBP bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

1. LBP dengan penyebab non spesifik


2. LBP karena gangguan pada saraf di tulang belakang
3. LBP pada kasus spesifik
Dari tiga macam kategori penyebab LBP tersebut, gejala yang sering muncul akibat LBP adalah sebagai
berikut:

1. Nyeri punggung yang terasa seperti ditusuk.


2. Nyeri punggung dapat dirasakan hanya di punggung saja atau meluas ke bagian tubuh lain,
misalnya menjalar hingga ke kaki.
3. Nyeri dirasakan pada posisi tertentu, seperti saat duduk atau berjalan, namun membaik saat
berdiri atau berbaring.
4. Nyeri punggung mulai terasa atau semakin berat setelah mengangkat benda berat.
5. Nyeri punggung dengan ditandai kedutan otot (spasme).
Jika penderita LBP merasakan seperti di atas, maka dapat mengakibatkan turunnya stabilitas otot dan
pergerakan pinggang sehingga mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari seperti bangun dari
duduk, membungkuk, saat duduk, berdiri maupun saat berjalan.

Jika hal tersebut terus terjadi, maka akan menimbulkan dampak yang lebih serius. Penderita akan
membatasi gerak karena nyeri yang timbul, yang bisa mengakibatkan masalah yang lebih serius seperti
kekakuan, kelemahan otot, dan juga postur tubuh yang tidak baik.

Jadi meskipun LBP adalah penyakit yang sangat umum, disarankan untuk segera melakukan
pemeriksaan lebih lanjut hingga diketahui penyebab, diagnosa pasti dan tindakan yang harus dilakukan.
Salah satu terapi yang dilakukan untuk kasus LBP adalah dengan melakukan fisioterapi atau terapi fisik.

Fisioterapi merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak fungsi tubuh sepanjang rentang
kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (physics,
electrotherapeutic, mekanik, pelatihan fungsi, dan komunikasi). Pada kasus LBP yang mengakibatkan
penderita mengalami hambatan/gangguan fungsi dan gerak anggota tubuh maka dibutuhkan peran
fisioterapis untuk menjadikan setiap individu bergerak aktif dan produktif sehingga mendapatkan kualitas
hidup yang setinggi-tingginya.

Jika ada keluhan atau gejala seperti yang sudah dijelaskan, jangan ragu untuk periksa ke dokter
sehingga bisa segera diketahui penyebab dan diagnosanya, serta bias disarankan beberapa terapi salah
satunya adalah fisioterapi.

Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya merupakan rumah sakit milik Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Di
Rumah Sakit Jiwa Menur tidak hanya melayani pasien jiwa tetapi juga pasien non jiwa. Salah satu
pelayanan di Rumah Sakit Jiwa Menur adalah layanan fisioterapi, yang terdiri dari:

1. Terapi latihan/exercise yaitu terapi dengan menggunakan beberapa teknik latihan yang
ditujukan kepada pasien untuk meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional.
2. Terapi dengan menggunakan alat/modalitas, fisioterapi Rumah Sakit Jiwa Menur memiliki
alat fisioterapi yang lengkap, diantaranya:
 Ultrasound Diathermy (USD)
 Shortwave Diathermy (SWD)
 Infrared (IR)
 Laser terapi
 Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)
Pada kasus LBP program terapi yang biasa dilakukan meliputi beberapa teknik terapi latihan tergantung
masalah dan sebab dari tiap LBP. contoh penanganan fisioterapi untuk kasus LBP karena muscle
spasme tindakan fisioterapi yang dilakukan adalah:

1. Terapi dengan teknik latihan/exercise untuk mengurangi kekakuan otot dan juga
memperbaiki postur tubuh
2. Terapi modalitas menggunakan TENS untuk mengurangi nyeri
3. Terapi madalitas USD atau SWD untuk mengurangi spasme dan relaksasi otot.
Terapi yang diberikan bisa saja tidak sama tergabtung kondidi dan penyebab LBP. Jadi segera lakukan
pemeriksaan jika mengalami gejala seperti LBP, jangan biarkan LBP menghambat gerak dan
produktifitas anda.

Anda mungkin juga menyukai