Anda di halaman 1dari 3

Kecelakaan Maut di Bekasi

1. Kronologi :
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menjelaskan kronologi kecelakaan
truk yang menabrak menara BTS di Jalan Sultan Agung Kota Bekasi dan menewaskan 10
orang, Rabu (31/8/2022).
Menurut dia, kecelakaan berawal dari truk bermuatan besi yang melintas dari arah Kranji
ke Cakung Jakarta Timur. Saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP), kendaraan
pengangkut logistik itu oleng ke arah kiri jalan.
Di kiri jalan, truk menghantam kendaraan roda dua, gerobak pedagang, dan halte bus
depan sekolah. Selain itu, truk juga menabrak tiang provider (menara BTS) hingga roboh
dan mengakibatkan tiang menimpa kendaraan pikup sampai ringsek.
"Untuk rem blong kemungkinan tidak karena ada pengereman, jadi menurut perkiraan
kami ini karena kecepatannya," kata dia.

Sebanyak 10 orang tewas dalam kecelakaan itu, tujuh orang di antaranya berstatus pelajar
Sekolah Dasar (SD).
"Mayoritas korban kecelakaan maut truk oleng di Jalan Sultan Agung Bekasi merupakan
anak Sekolah Dasar, tujuh di antaranya meninggal dunia," kata Latif.
Mayoritas korban merupakan siswa SD Negeri Kota Baru II yang berada tepat di lokasi
kecelakaan. Pelajar tersebut sedang melakukan aktivitas sekolah.
"Ada yang sedang jam istirahat dan pulang. Anak sekolah ada 20 orang lebih yang
menjadi korban dan meninggal tadi anak sekolahnya ada tujuh orang," tukasnya.
 Saat kecelakaan terjadi, pelajar dan korban lain sedang berkumpul di depan sekolah dan
sekitar halte yang ditabrak truk oleng.

2. Motif
Motif motif pada kasus ini tidak ada karena kecelakaan ini tidak disengaja. Motif adalah
hal yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan atau alasan seseorang
untuk melakukan suatu perbuatan. Motif dalam kejahatan ialah Kesengajaan dan
Perencanaan yang Mengakibatkan Hilangnya Nyawa Orang Lain, motif hal yang
mendorong seorang melakukan perbuatan atau alasan termasuk melakukan kejahatan.
Berikut adalah alasan terjadinya kejadian tersebut:
Kecelakaan ini diduga akibat kelalaian sopir. Truk muatan besi ini diperkirakan telah
melakukan perjalanan yang cukup jauh, terlihat dari pelat kendaraan truk trailer yang
memiliki nomor polisi N 8051 EA. Nomor dengan awalan N merupakan identitas
kendaraan dari Malang, Jawa Timur. Kemungkinan jarak jauh dari Malang ke sini. Atas
dasar asumsi itu, truk kemungkinan baru saja menempuh perjalanan jauh sehingga sopir
diduga mengantuk.

3. Tersangka, Korban, Saksi, dan Bukti

 Tersangka : Truk Trailer


 Korban : di Jalan Sultan Agung itu ada 33. Dari 33 orang itu yang meninggal
dunia ada 10 dan 23 yang luka-luka," kata Hengky di Bekasi, Rabu
(31/8/2022).
 Saksi : Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman
Humas Rumah Sakit Ananda, Sari, ketika dihubungi, Rabu
(31/8/2022).
 Bukti – Bukti:
1. Terjadi pagi menjelang siang
2. Melibatkan truk dan kendaraan besar
3. Truk melaju dengan kecepatan tinggi
4. Ada korban jiwa
5. Terjadi di depan SDN kota baru II dan III
6. Korban kebanyakan Siswa SD

4. Pasal Yang Dikenakan Terhadap Tersangka


Kasus kecelakaan maut truk trailer di Kota Bekasi memasuki babak baru. Sopir
truk akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
"Iya sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota,
AKBP Agung Pitoyo saat dihubungi Indozone, Kamis (1/9/2022).
Tersangka sendiri dikenakan Pasal 310 ayat 4 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan (UULLAJ). Hukuman dalam pasal itu pun cukup tinggi.
"Ancamannya enam tahun penjara," beber Agung.
Lebih jauh Agung menyebut pihaknya juga melakukan penahanan terhadap sopir
tersebut. Tersangka ditahan di Rutan Mapolres Metro Bekasi Kota.
"Yang bersangkutan ditahan," kata Agung.
Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Sultan Agung, Kranji, Kota Bekasi pada
Rabu, 31 Agustus 2022 siang lalu sekitar pukul 10.00 WIB. Sebuah truk trailer menabrak
halte di dekat sekolah dasar (SD) hingga tiang listrik.
Kecelakaan yang viral di media sosial ini juga melibatkan kendaraan lain bahkan, ada
mobik truk yang tertimpa tiang tersebut. Tercatat ada sebanyak 10 orang tewas dan 23
orang lainya mengalami luka-luka.

5. Pengacara
-

6. Hukuman yang dijatuhkan


Sopir berinisial AS (30) itu kini terancam 6 tahun penjara.
"Pasal 310 ayat 4 UU Lalu Lintas. (Ancaman hukuman, red) 6 tahun (penjara, red)," kata
Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota AKBP Agung Pitoyo kepada wartawan, Kamis
(1/9/2022).

Anda mungkin juga menyukai