Anda di halaman 1dari 11

RAHASIA

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT


DIREKTORAT PERALATAN

PROSEDUR TETAP
NOMOR : PROTAP / 02 / I / 2018

Tentang

PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Markas Direktorat Peralatan Angkatan Darat adalah salah satu Balakpus yang
mengelola komoditi sangat penting di jajaran TNI AD, khususnya yang menyangkut
masalah kendaraan, senjata, munisi dan Tekmek disamping itu bangunan / gedung.
Maditpalad bertingkat tiga dengan kondisi cukup tua dan instalasi listrik yang sudah
lama, sehingga perlu adanya Protap satuan yang baku, agar dapat dijadikan
pedoman dalam menanggulangi suatu bahaya kebakaran.

b. Bahaya kebakaran tersebut dapat terjadi setiap saat, baik didalam jam kerja
maupun di luar jam kerja, sehingga perlu adanya pembuatan dan pelaksanaan Protap
Satuan dengan cara mengadakan latihan pemadaman sekarang.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Agar setiap anggota Militer / PNS menjadi terlatih dan mempunyai
pedoman dalam pelaksanaan menanggulangi / mengatasi bahaya kebakaran.

b. Tujuan

1) Mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran yang dapat


menimbulkan kerugian materiil dan jiwa manusia; dan

2) Minimal mengulangi kerugian-kerugian akibat dari kebakaran yang


terjadi.

3. Ruang lingkup.

a. Pendahuluan;
b. Keadaan lingkungan;
c. Pengorganisasian;
d. Pelaksanaan;
e. Administrasi;
f. Komando dan perhubungan; dan
g. Penutup.
RAHASIA
RAHASIA
2

4. Dasar.

a. Surat Keputusan Pangab Nomor Skep / 555 / IX / 1990 tangal 20 September


1990 tentang peraturan Urusan Dinas ABRI;

b. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 656 / XI / 1991 tanggal 1 Nopember


1991 tentang berlakunya buku pengamanan TNI AD;

c. Surat Telegram Kasad Nomor STR / 372 / 2004 tanggal 18 Juni 2004 tentang
perintah agar waspada terhadap ancaman bahaya kebakaran; dan

d. Surat Telegram Kasad Nomor STR/17/2011 tanggal 24 Januari 2011 tentang


perintah untuk senantiasa mewaspadai terjadinya bahaya kebakaran.

BAB II
KEADAAN LINGKUNGAN

5. Keadaan.

a. Letak dan posisi bangunan Maditpalad terletak di daerah yang cukup strategis.
dikelilingi oleh perkampungan warga yang cukup padat dan jaraknya rapat dengan
dan di depan Markas adalah Jalan Matraman Raya yang cukup rawan terhadap
masalah-masalah kriminal maupun unjuk rasa, dan sangat rawan dari bahaya
kebakaran.

b. Kondisi perkantoran Maditpalad bertingkat tiga ( 3 ) merupakan kendala /


kesulitan dalam mengatasi / menanggulangi apabila terjadi kebakaran.

c. Alat pemadam kebakaran yang tersedia :

1) Air;
2) Pasir;
3) Ember;
4) Galah kait;
5) APK serbuk dan CO2; dan
6) Hidran air.

6. Tempat-tempat yang mungkin menimbulkan bahaya kebakaran antara lain :

a. Box listrik;
b. Instalasi listrik;
c. Tempat penimbunan BBM;
d. Tempat penyimpanan arsip / dokumen;
e. Tempat-tempat yang digunakan untuk memasak ( dapur umum, kantin dll );
f. Peralatan elektronik; dan
g. Dll.

RAHASIA
RAHASIA
3

7. Bahan-bahan yang dapat menimbulkan api.

Oleh karena tidak setiap api dapat dipadamkan dengan alat pemadam kebakaran
yang sama, maka perlu diketahui jenis api dari kebakaran tersebut dengan maksud untuk
memilih alat pemadam kebakaran yang tepat, sehingga memudahkan dalam pemadaman
api. Adapun jenis api tersebut adalah sebagai berikut :

a. Api kelas ”A”. Adalah api yang berasal dari bahan-bahan yang mudah
terbakar, seperti :

1) Kayu;
2) Kertas; dan
3) Bahan-bahan tekstil, dll.

b. Api kelas ”B”. Adalah api yang berasal dari bahan-bahan minyak, seperti :

1) Bensin;
2) Minyak tanah; dan
3) Solar, dll.

c. Api kelas ”C”. Adalah api yang berasal dari generator atau listrik yang timbul
karena hubungan pendek / konsleting, seperti :

1) Generator listrik; dan


2) Instalasi listrik, dll.

d. Api kelas ”D”. Adalah api yang berasal dari bahan-bahan logam, seperti :

1) Titanium;
2) Sodium; dan
3) Aluminium, dll.

8. Hal-hal yang diamankan.

a. Personel.

b. Materiil :

1) Senjata;
2) Munisi;
3) Kendaraan;
4) Alat-alat kantor ( komputer ); dan
5) Berkas-berkas / administrasi personel dan materiil.

c. Dokumen / file.

RAHASIA
RAHASIA
4

BAB III
PENGORGANISASIAN

9. Struktur Organisasi.

a. Pada pelaksanaan pemadam kebakaran, seluruh personel Maditpalad ( Militer /


PNS ) dibagi dalam kelompok :

1) Kelompok Komando;
2) Kelompok Pemadam disebut kelompok I;
3) Kelompok Pengamanan disebut kelompok II;
4) Kelompok Penyingkir disebut kelompok III; dan
5) Kelompok Cadangan disebut kelompok IV.

b. Personel masing-masing bagian dalam kelompok adalah sebagai berikut :

1) Kelompok Komando terdiri dari :

a) Dirpalad / Wadirpalad beserta stafnya;


b) Para Pejabat teras Ditpalad;
c) Dua orang personel Perhubungan;
d) Dua orang personel Kesehatan;
e) Dua orang personel Angkutan; dan
f) Dua orang personel dari masing-masing kelompok ( Pemadam,
pengaman, penyingkir, cadangan ) berjumlah 8 orang.

2) Kelompok Pemadam terdiri dari 3 peleton :

a) Staf Irditpalad;
b) Staf Setditpalad;
c) Staf Subditbincab Ditpalad;
d) Staf Subdit Ada Ditpalad;
e) Staf Infolahta; dan
f) Staf Subdit Renprogar Ditpalad.

3) Kelompok Pengaman terdiri dari 3 peleton :

a) Staf Bagpam Setditpalad;


b) Staf Bagpers Setditpalad;
c) Staf Bag Urdal Setditpalad;
d) Provoost;
e) Staf Koperasi;
f) Petugas Piket dan jaga kesatrian; dan
g) Staf Pekas.

4) Kelompok penyingkir terdiri dari 3 pleton, personelnya diambil dari


masing-masing ruangan / bagian sebanyak 5 orang.

RAHASIA
RAHASIA
5

5) Kelompok Cadangan terdiri dari 3 pleton dengan susunan personel :

a) Staf Subditbinjat & Optik Ditpalad;


b) Staf Subditbinran Ditpalad;
c) Staf Subditbinmu Ditpalad;
d) Staf Subditbin Tekmek Ditpalad; dan
Seluruhnya disusun menjadi 3 pleton.

c. Komando pengendalian dan susunan masing-masing kelompok adalah


sebagai berikut :

1) Komando pengendalian.

a) Tanda-tanda apabila terjadi kebakaran :

(1) Pukulan lonceng sebanyak 4 x dengan interval waktu 3


detik secara terus menerus selama 2 menit.
Contoh : 0000 ....... 0000 ....... 0000 ..... dst

(2) Bunyi sirine selama 10 detik dengan interval waktu 3 detik


secara terus menerus selama 2 menit.
Contoh : ... . . . dst

b) Untuk tanda aman ( selesai mengatasi kebakaran ) dengan :

(1) Pukulan lonceng satu-satu dengan interval waktu 3 detik


secara terus menerus selama 2 menit.
Contoh : 0 ... 0 ... 0 ... dst

(2) Bunyi sirine panjang selama ½ menit secara terus


menerus.
Contoh : dst

2) Penanggung jawab kelompok.

a) Kelompok Komando dipimpin oleh Dirpalad / wadirpalad disebut


Dan Pok Komando;

b) Kelompok Pemadam dipimpin oleh seorang Pamen ( Letkol /


Mayor ) disebut Dan Pok I;

c) Kelompok Pengaman dipimpin oleh seorang berpangkat Pamen


( Letkol / Mayor ) disebut Dan Pok II;

d) Kelompok Penyingkir dipimpin oleh seorang berpangkat Pamen


( Letkol / Mayor ) selanjutnya disebut Dan Pok III;

e) Kelompok Cadangan dipimpin oleh seorang berpangkat Pamen


( Letkol / Mayor ) selanjutnya disebut Dan Pok IV;

RAHASIA
RAHASIA
6

f) Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ( tiga ) pleton dipimpin oleh


seorang Pama ( Letda s.d Kapten ) selanjutnya disebut Danton I, Danton
II dan Danton III; dan

g) Masing-masing pleton dibagi menjadi 3 ( tiga ) regu dipimpin oleh


seorang Bintara ( Sertu s.d Pelda ) selanjutnya disebut Danru I, Danru II
dan Danru III.

3) Susunan / penempatan masing-masing kelompok dapat diatur sebagai


berikut :

a) Kelompok Komando berada ditengah-tengah ( lapangan


Maditpalad ) sebagai pengendali kegiatan pemadam kebakaran; dan

b) Kelompok pemadam, pengaman, penyingkir dan cadangan


disusun melingkar searah jarum jam atau dari kanan ke kiri yaitu :
Kelompok I ( Pemadam ), Kelompok II ( Pengaman ), Kelompok III
( Penyingkir ) dan Kelompok IV ( Cadangan ).

4) Tugas dan tanggung jawab.

a) Dan Pok Komando mempunyai tugas memonitor, memantau,


mengendalikan seluruh kegiatan pemadaman kebakaran serta
mengambil keputusan-keputusan penyelamatan apabila dianggap perlu
dan diperkirakan kelompok pemadam tidak mampu mengembalikan
kebakaran

b) Kelompok Pemadam.
(1) Dalam pelaksanaan tugasnya, kelompok memadamkan
api dengan peralatan-peralatan yang sudah disiapkan;
(2) Dan Pok Pemadam, bertangung jawab terhadap
pelaksanaan pemadam secara keseluruhan;
(3) Dan Pok Pemadam, mengendalikan dan membagi tugas
kepada masing-masing pleton kebakaran pemadam agar
pelaksanaan pemadaman berjalan dengan tertib; dan
(4) Dan Ton pemadam membagi tugas kepada regu pemadam
agar kegiatan pemadaman dapat berjalan dengan baik / tertib
dan tidak simpang siur.

c) Kelompok Pengaman.

(1) Kelompok pengaman mempunyai tugas mengamankan


seluruh kegiatan pelaksanaan pemadaman, penyingkiran,
pengamanan instalasi dan lalu lintasnya, agar seluruh kegiatan
dapat berjalan dengan aman dan tertib, sehingga terhindar dari
hal-hal yang tidak diinginkan, baik yang datang dari dalam
maupun dari luar instansi;

RAHASIA
RAHASIA
7

(2) Dan Pok Pengaman membagi kelompoknya menjadi 3


( tiga ) pleton yang dipimpin oleh masing-masing Danton yaitu :

(a) Pleton I dan II bertugas mengamankan pagar /


tembok depan bangunan untuk menjaga orang-orang yang
tidak bertangung jawab masuk ke lokasi kebakaran yang
memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadinya;

(b) Pleton III dibagi menjadi 3 ( tiga ) regu dipimpin oleh


masing-masing Danru untuk mengamankan pelaksanaan
pemadam kebakaran, pelaksanaan penyingkiran dan
lokasi barang-barang dokumen, arsip-arsip yang sudah
ditempatkan ditempat yang aman; dan

(c) Khusus regu Provoost mengatur lalu lintas personel


yang keluar / masuk komplek.

d) Kelompok Penyingkir.

(1) Kelompok penyingkir mempunyai tugas


menyingkirkan / menyelamatkan barang-barang,
dokumen-dokumen, arsip-arsip penting yang belum
sempat terbakar dan masih bisa diselamatkan ketempat
yang dianggap aman dan terkumpul pada satu tempat;

(2) Personel kelompok diambil dari tiap-tiap ruangan /


bagian agar mengetahui prioritas barang-barang,
dokumen-dokumen, arsip-arsip yang diselamatkan;

(3) Danpok penyingkir, mengendalikan dan membagi


tugas kepada tiap-tiap pleton penyingkir dan bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan penyingkiran;

(4) Tiap-tiap komandan pleton membagi tugas dan


memberi perintah kepada tiap-tiap Danru penyingkiran;
dan

(5) Tiap-tiap Danru penyingkir, memimpin langsung


dilapangan terhadap pelaksanaan penyingkiran.

e) Kelompok Cadangan.

(1) Kelompok cadangan bertugas sebagai cadangan


apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh kelompok lain yang
membutuhkan bantuan personel;

(2) Danpok cadangan bertugas memantau situasi dan


keadaan / jalannya operasi pemadam secara keseluruhan,
sehingga dapat diketahui bagian / kelompok mana yang
lengah / membutuhkan bantuan serta menyiapkan
kelompoknya menjadi 3 ( tiga ) pleton;

RAHASIA
RAHASIA
8

(3) Masing-masing Danton, siap menerima perintah dari


Danpok cadangan dan siap memimpin tiap-tiap regunya;
dan

(4) Masing-masing Danru cadangan, siap menerima


perintah dari Danton cadangan dan siap memimpin tiap-
tiap personel dalam regunya.

c) Secara keseluruhan kegiatan pemadam kebakaran


dipimpin oleh Sesditpalad dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan kegiatan serta melaporkan hasilnya kepada Dirpalad
/ Wadirpalad.

BAB IV
PELAKSANAAN

10. Langkah-langkah penanggulangan bahaya kebakaran :

a. Pada saat jam dinas.

1) Personel Maditpalad yang mengetahui pertama kali terjadinya


kebakaran di Maditpalad segera mengambil langkah-langkah preventif agar
tidak meluas :
a) Berupaya memadamkan api dengan menggunakan APK yang
ada; dan
b) Berteriak meminta tolong dan memberitahukan kepada personel
lainnya bahwa telah terjadi kebakaran.

2) Bintara piket segera membunyikan lonceng tanda bahaya kebakaran


( 4 x kali ) dengan interval waktu 3 detik secara terus menerus selama 2 menit
0000 . . . 0000 . . . 000 . . . 0000 . . . dst.

3) Petugas listrik segera membunyikan sirine tanda bahaya kebakaran


selama 10 detik dengan interval waktu 3 detik secara terus menerus selama 2
menit ( .. .. ) dst dan selanjutnya memutus
aliran listrik dari gardu induk.

4) Perwira piket segera menghubungi dan meminta bantuan satuan


pemadam kebakaran DKI telpon : 8582150, 85904904

5) Personel yang lain segera menanggulangi bahaya kebakaran sesuai


tugas kelompoknya masing-masing :
a) Kelompok komando mengatur dan memberi komando dalam
penanggulangan kebakaran;
b) Kelompok pemadam segera melaksanakan pemadaman api
dengan alat pemadam kebakaran yang tersedia;

RAHASIA
RAHASIA
9

c) Kelompok penyingkir melaksanakan evakuasi korban,


penyingkiran materiil, dokumen ketempat yang telah ditentukan;

d) Kelompok pengamanan melaksanakan pengamanan ditempat-


tempat :

(1) Lalu lintas pemadaman;


(2) Tempat penyingkiran;
(3) Sekitar lokasi kebakaran;
(4) Jalan pendekat ( keluar masuk ); dan
(5) Tempat rawan.

e) Kelompok cadangan membantu kelompok lain yang perlu tenaga


sesuai petunjuk / perintah pimpinan.

6) Setelah api dapat dipadamkan, maka dilaksanakan konsolidasi sbb :

a) Bintara piket membunyikan lonceng tanda aman ( lonceng satu-


satu dengan interval waktu 3 detik terus menerus selama 2 menit , 0 ...
0...0... dst );

b) Petugas listrik membunyikan sirine tanda aman, bunyi sirine


panjang selama ½ menit secara terus menerus;
( dst selama ½ menit )

c) Kelompok komando memimpin pelaksanaan konsolidasi ditempat


yang telah ditentukan dan memerintahkan kepada seluruh Komandan
kelompok untuk menginventarisir kelompok masing-masing;

d) Kelompok penyingkiran menginventarisir personel, materiil,


dokumen yang berhasil diamankan / singkirkan;

e) Kelompok pemadam menginventarisir dalam kelompoknya;

f) Kelompok pengaman menginventarisir kelompoknya, sebagian


anggota tetap mengamankan tempat-tempat yang dianggap rawan; dan

g) Kabag Urdal Setditpalad menghimpun laporan masing-masing


Komandan kelompok untuk dilaporkan kepada Pimpinan.

b. Pada saat diluar jam dinas / hari libur.

1) Personel yang mengetahui terjadinya kebakaran di Maditpalad, maka


segera mengambil langkah-langkah sbb :

a) Berupaya memadamkan api dengan menggunakan APK yang


ada; dan

b) Berteriak meminta tolong dan memberitahukan kepada personel


lainnya bahwa telah terjadi kebakaran.

RAHASIA
RAHASIA
10

2) Bintara piket segera memberitahukan kepada personel yang tinggal di


barak untuk menanggulangi bahaya kebakaran;

3) Perwira piket segera menghubungi dan meminta bantuan satuan


pemadam kebakaran terdekat telpon : 8582150, 85904904 dan menghubungi
personel yang tinggal di asrama terdekat ( Pulogadung, Cakung );

4) Perwira pengawas memimpin menanggulangi bahaya kebakaran;

5) Anggota jaga mengamankan jalan pendekat agar orang yang tidak


berkepentingan tidak memasuki Maditpalad;

6) Perwira pengawas melaporkan kejadian kepada Pimpinan dan


melaksanakan petunjuk maupun arahan Pimpinan serta mengendalikan
penanggulangan bahaya kebakaran; dan

7) Setelah api dapat dipadamkan, maka Perwira pengawas dibantu Perwira


piket menginventarisir personel, materiil dan dokumen serta melaporkan
kepada Pimpinan atas pelaksanaan penanggulangan bahaya kebakaran.

BAB V
ADMINISTRASI

11. Sarana perlengkapan.

a. Ember;
b. Bak pasir;
c. Tiang kait;
d. Tabung gas CO2;
e. Pentungan;
f. Rambu-rambu lalu lintas;
g. APK serbuk; dan
h. Hidran air.

12. Angkutan. Penyiapan kendaraan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk


mengangkut arsip/ dokumen-dokumen atau barang-barang berharga ketempat yang lebih
aman.

13. Kesehatan. Menggunakan team kesehatan Ditpalad, dengan tugas :

a. Mengadakan pertolongan pertama ( pengobatan ringan ) terhadap korban


akibat kebakaran atau korban saat pelaksanaan penanggulangan kebakaran.

b. Menyiapkan tandu-tandu untuk menyelamatkan personel yang terkurung /


terjebak di dalam api dan menyiapkan obat-obatan P3K.

RAHASIA
RAHASIA
11

BAB VI
KOMANDO DAN PERHUBUNGAN

14. Komando.
Pos Komando untuk instruksi kepada anggota berada di tengah-tengah lapangan
Maditpalad.

15. Perhubungan.

a. Sarana komunikasi

1) Telepon : 2 unit ( 8583554 dan 8580008 )

2) Handy Talky / HT : 4 unit

b. Sandi. Menyesuaikan sandi Komando Teritorial setempat / Kodim Jakarta


Timur.

16. Nomor telepon penting yang harus dihubungi :

a. Pemadam kebakaran : 8582150, 85904904, 8193113


b. Kodim Jakarta Timur : 4804720
c. Polres Jakarta Timur : 8190814
d. Puskesmas Jatinegara : 8195146
e. RS. Ridwan Maureksa : 3150535

BAB VII
PENUTUP

17. Penutup. Hal-hal yang belum di atur dalam Protap ini, akan diatur kemudian, yang
mengacu pada pelaksanaan latihan serta pengembangan dilapangan. Demikian Prosedur
Tepat ini dibuat agar dapat dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Januari 2018

A.n. Direktur Peralatan Angkatan Darat


Sekretaris,

Sri Sunanto, S.I.P., M.M.


Kolonel Cpl NRP 31312

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai