Anda di halaman 1dari 8

KOMANDO RESOR MILITER 101/ANTASARI

KOMANDO DISTRIK MILITER 1004/KOTABARU

PROSEDUR TETAP
PENGAMANAN PLTU KOTABARU
KOMANDO RESOR MILITER 101/ANTASARI
KOMANDO DISTRIK MILITER 1004/KOTABARU

PROSEDUR TETAP

tentang

PENGAMANAN PLTU KOBABARU

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Pengamanan meliputi semua usaha, kegiatan dan tindakan yang


dilakukan untuk mencegah hal-hal keamanan Obyek Pengamanan atau obyek
pengamanan, serta mencegah usaha-usaha dari pihak lain yang berusaha untuk
menghancurkan obyek pengamanan.

b. Protap Pengamanan Obyek Vital merupakan tolak ukur dari Satuan


dimana Satuan tersebut berada yang meliputi pengamanan keseluruhan yang
ada dalam obyek tersebut.

c. Maka perlu adanya penyusunan Prosedur tetap yang bersifat mengatur


tata cara pengamanan obyek pengaman.

2. Maksud dan tujuan.

a. Maksud. Protap ini dimaksudkan untuk menjelaskan agar semua


petugas yang terkait dalam melaksanakan tugasnya berjalan lancar serta
bertanggung jawab atas pelaksanaannya, serta meningkatkan keamanan,
ketertiban obyek pengaman.

b. Tujuan. Untuk dapat digunakan sebagai pedoman dalam


melaksanakan pengamanan obyek agar tercipta situasi dan kondisi yang aman
di dalam obyek tersebut.

3. Dasar.

a. Surat Telegram Rahasia Pangdam No STR/88/2021 tanggal 18 Maret


2021 tentang membuat, melatihkan dan mengimplementasikan standar minimal
protap.
2

b. Surat Telegram Rahasia Danrem No STR/07/2021 tanggal 22 Maret 2021


tentang membuat, melatihkan dan mengimplementasikan standar minimal protap
yang harus dimiliki satuan jajaran Korem 101/Antasari dalam rangka
mencegah/mengurangi kerugian baik personel dan materil.

c. Program Kerja Kodim 1004/Kotabaru Selaku Pelaksana Bin Korem


101/Ant TA 2022 tentang keharusan Satuan untuk memudahkan pelaksanaan
pengamanan.

4. Ruang lingkup dan Sistematika.

a. Pendahuluan.

b. Pokok-pokok pengamanan.

c. Kemungkinan ancaman.

d. Pengorganisasian.

e. Komando dan Pengendalian.

f. Penutup.

BAB II
POKOK-POKOK PENGAMANAN

5. Pengamanan Obyek meliputi :

a. Pengamanan Personel.

1) Melaksanakan Patroli secara intensif, khususnya pada malam hari,


oleh anggota yang sedang melaksanakan jaga kesatrian maupun jaga
obyek tertentu.

2) Mendata setiap tamu yang masuk ke obyek jaga dan mengadakan


pengawasan secara teliti terhadap tamu.

b. Pengamanan Materiil.

1) Pengamanan lingkungan obyek tersebut terutama mesin dan obyek


vital lainnya.

2) Mendata kendaraan yang keluar masuk obyek.


3

BAB III
KEMUNGKINAN ANCAMAN

6. Bentuk ancaman yang mungkin timbul.

a. Teror. Untuk menangkal terjadinya teror terdiri dari dua macam antara lain
teror fisik non fisik untuk mengatasi terjadinya teror non fisik, dengan hasutan
seluruh anggota diberi pengertian, penjelasan serta wawasan yang jelas
sehingga tidak mudah terhasut dengan omongan dari pihak lain.
b Sabotase. Untuk menangkal terjadinya Sabotase dengan cara
menekankan kepada seluruh anggota baik yang dinas harus selalu waspada
dengan situasi yang ada serta bagi anggota yang tidak melaksanakan tugas
serta mengamankan secara ketat pada obyek vital.

c. Infiltrasi. Untuk menangkal terjadinya Infiltrasi dengan cara meningkatkan


kewaspadaan bagi yang sedang melaksanakan dinas maupun dinas dalam
serta memperketat penjagaan.

d. Kebakaran. Untuk menangkal terjadinya kebakaran dengan cara tindakan


preventif yang berpotensi terjadinya bahaya kebakaran menyediakan alat
pemadam kebakaran serta menyiapkan bak pasir serta pengait, karung serta
ember disiapkan pada tempat-tempat dimana yang perlu untuk mengantisipasi
terjadinya kebakaran.

e. Bencana alam. Untuk menangkal terjadinya bencana alam terjadinya


banjir kemungkinan kecil terjadi namun yang sering terjadi di Obyek
Pengamanan, diwajibkan bagi seluruh anggota jaga Obyek Pengamanan peduli
dengan adanya selokan yang ada di senantiasa membersihkan untuk mencegah
terjadi bencana banjir.

f. Huru hara/Demontrasi. Untuk menangkal terjadinya Huru


hara/Demontrasi, perlu menempatkan personel Intel untuk mencari informasi
tentang kemungkinan terjadinya demontrasi dan selalu melaksanakan koordinasi
dengan Aparat teritorial setempat untuk mengetahui perkembangan situasi
disekitar Obyek Pengamanan.

g. Aksi unjuk rasa. Untuk menangkal terjadinya aksi unjuk rasa perlu
adanya penggalangan dengan masyarakat setempat dengan melaksanakan
binter terbatas di wilayah Obyek Pengamanan dengan radius 5 km.

7. Ancaman dari dalam.

a. Bahaya bencana alam.

1) Apabila terjadi angin puting beliung mencari tempat perlindungan


yang aman.

2) Kemungkinan bahaya banjir sangat kecil.


4

3) Terhadap penyakit menular, Petugas segera memberi


pencegahan/pengobatan terhadap seluruh anggota khususnya bagi
anggota yang sudah terjangkit adalah pemisahan dan segera dibawa ke
DKT/RST.

b. Bahaya kebakaran. Pengecekan dan penanggulangan bahaya kebakaran


telah diatur tersendiri sesuai dengan protap kebakaran yang telah diatur
tersendiri sesuai dengan protap kebakaran yang telah ada.

8. Ancaman dari luar.

a. Teror/Sabotase yang dilakukan oleh pihak luar/musuh terhadap anggota


serta materiil yang berada di obyek vital.

b. Aksi unjuk rasa, Demonstrasi/Huru-hara.

c. Penyebaran Pamflet gelap, PUS dan propaganda.

BAB IV
PENGORGANISASIAN.

9. Organisasi. Obyek Pengamanan dengan susunan sebagai berikut :

a. Pimpinan : Dandim 1004/Kotabaru.

b. Penasehat : Kadim 1004/Kotabaru

c. Pengawas : Pasi Ops Kodim 1004/Kotabaru

b. Pelaksana : 4 personel Kodim 1004/Kotabaru

10. Tugas dan Tanggung jawab.

a. Bertanggung jawab ketertiban, keamanan Obyek Pengamanan.

b. Menjaga/mengawasi keamanan, ketertiban serta kebersihan didalam


Obyek Pengamanan.

c. Mencatat segala kejadian-kejadian penting didalam absen jaga dan


melaporkan pada jam 08.00 WITA dan 20.00 WITA

d. Mengawasi keluar masuk anggota, kendaraan dan semua tamu.

e. Berusaha tahu perkembangan situasi yang ada serta segera melaporkan


kepada Komandan.

f. Mengambil tindakan yang tepat dan cepat jika mendadak terjadi hal-hal
yang berbahaya dan segera melaporkan kepada koordinator Jaga.
5

h. Memberikan tanda bahaya jika terjadi sesuai yang mengancam


keamanan.

11. Pelaksanaan.

a. Pengamanan Obyek dimana masing-masing petugas harus menjalankan


tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab.

b. Koordinator jaga selalu melaksanakan pengawasan dan pengendalian


serta ketertiban Obyek Pengamanan.

c. Petugas jaga selalu melaksanakan patroli pada jam-jam yang dianggap


rawan.

d. Petugas jaga melaksanakan tugasnya dengan penuh rasa tanggung


jawab serta menjaga Obyek pengamanan apabila ada yang mencurigakan
segera anggota jaga melaporkan kepada Koordinatoe jaga, selanjutnya
melaporkan kepada Komandan.

e. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban obyek pengamanan unsur yang


terkait maupun yang tidak terkait wajib mengamankan obyek pengamanan.

BAB V
KOMANDO DAN PENGENDALIAN

12. Komando.

a. Komando pengendalian ada di tangan Dandim 1004/Kotabaru.

b. Pengerahan pasukan dilaksanakan secara hirarkhi.

13. Pengendalian.

a. Kendali pasukan berada di tangan Komandan lapangan.

b. Masing-masing petugas jaga ditunjuk penanggung jawab.


6

BAB VI
PENUTUP

14. Demikian protap pengamanan obyek vital/PLTU Kotabaru ini dibuat untuk dapat
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Pengamanan. Hal-hal yang belum
tercantum dalam protap ini, akan diatur dalam ketentuan-ketentuan tersendiri.

Dikeluarkan di Kotabaru
pada tanggal, 10 januari 2023

Komandan Kodim 1004/Kotabaru,

Boni Berdian, S.E.


Letnan Kolonel Inf NRP 11030028690981

Anda mungkin juga menyukai