Lampiran II
Keputusan Direktur Zeni AD
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep / / /2019
DIREKTORAT ZENI Tanggal 2019
PENGAMANAN NUBIKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Ancaman dan bahaya Nubika yang berasal dari senjata Nuklir, Biologi dan
Kimia sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan manusia karena merupakan
senjata pemusnah massal. Ancaman dan bahaya Nubika dapat terjadi selain
berasal dari penggunaan senjata Nubika oleh musuh juga dapat terjadi karena
kecelakaan industri/instalasi yang beraspek Nubika, transportasi, bencana alam
dan teroris yang menggunakan bahan Nubika.
RAHASIA
2
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup pelajaran ini meliputi Ketentuan
Umum, Kegiatan yang Dilaksanakan, Hal-hal yang Perlu Diperhatikan serta Komando dan
Pengendalian yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Ketentuan Umum.
c. Kegiatan yang Dilaksanakan.
d. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan.
e. Komando dan Pengendalian.
f. Evaluasi Akhir Pelajaran.
g. Penutup.
BAB II
KETENTUAN UMUM
8. Peranan.
a. Memperkecil jatuhnya korban.
b. Mengurangi efek dan bahaya yang ditimbulkan.
c. Mencegah kerugian personel, materiil serta lingkungan dari ancaman dan
bahaya Nubika.
11. Syarat Personel. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam rangka kegiatan
Pengamanan Nubika :
4
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
15. Umum. Tujuan utama dari kegiatan Pengamanan Nubika ini adalah untuk
mencegah dan mengurangi bahaya langsung akibat penggunaan senjata Nubika atau
bahaya Nubika lainnya. Agar dapat mencapai hasil yang optimal dalam kegiatan
Pengamanan ini, maka perlu dipahami langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan
dalam Pengamanan Nubika oleh setiap prajurit.
Gambar 2. Set pelindung Nubika perorangan (untuk MOPP level 0 s.d 4).
MOPP LEVEL 4
2) Satuan.
a) Dansat menyampaikan perhatian/petunjuk atau pengarahan
tentang hal-hal yang penting untuk Pengamanan Nubika kepada
anggotanya dan memerintahkan unsur pengamat satuannya untuk
melaksanakan pengamatan.
b) Siapkan Protap dan peralatan peringatan bahaya Nubika.
c) Siapkan pen dosimeter/detektor dan kontainer bahan
radioaktif.
d) Siapkan alat peralatan dekontaminasi.
e) Siapkan lobang perlindungan.
13
b. Selama Serangan.
1) Perorangan.
a) Di daerah/medan terbuka tak terlindung, tindakan cepat dan
tepat sangat diperlukan dalam menghadapi ledakan nuklir dengan
melaksanakan tindakan sebagai berikut :
(1) Tiarap
(a) Tiarap secepat mungkin dengan posisi muka dan
badan merapat ke permukaan tanah, arahnya
berlawanan dengan arah ledakan.
(b) Tutuplah mata dan jangan dibuka sebelum
kilatan cahaya sudah lewat.
(c) Lindungilah tangan, leher dan muka atau bagian-
bagian tubuh yang masih terbuka.
(d) Perhatikan dan diingat, saat terjadinya ledakan,
kilatan cahaya dan saat terdengarnya dentuman.
(e) Menghitung dalam hati dengan hitungan satu
ribu, dua ribu, tiga ribu dan seterusnya, yang dimulai
dari saat timbulnya kilatan cahaya dan berhenti pada
saat didengar dentuman.
Contoh :
RAHASIA
Dari : Pengamatan Nubika
Untuk : POK PAP
Daerah : ………………….
Waktu : 10 20 45 Okt 1986
(Tgl, jam, bulan, tahun) Bra ini dikirim.
LAPORAN NUBIKA –1 / NU
B : 168 398
C : 2270
D : 10 20 30 Okt 1986
H : Permukaan
J : 19 Detik
L : 200
M : 420 TBB
RAHASIA
2) Satuan.
a) Dansat segera menentukan cara-cara melaksanakan tugas
satuannya sesuai dengan keadaan bahaya dan medan, agar dapat
mengurangi kemungkinan jatuhnya korban dan tugas pokok dapat
diselesaikan dengan baik.
b) Gunakan alat perlindungan Nubika.
c) Gunakan pen dosimeter dan detektor nuklir, untuk mendeteksi
tingkat intensitas radiasi.
d) Periksa kekuatan satuan dan melaporkan kepada Komando
Atas.
e) Bila mungkin lakukan dekontaminasi.
2) Terhadap luka bakar tingkat kesatu (kulit terasa nyeri dan kelihatan
merah).
a) Berilah es, kemudian diolesi dengan mentega atau salep.
b) Bila tidak ada es, berilah minyak kelapa dicampur dengan air,
perbandingan 1 : 1 dan tambahkan sedikit air kapur kemudian
oleskan pada luka bakar.
28 cm
ATOM
20 cm 20 cm
2) Satuan.
a) Siapkan Protap dan peralatan yang digunakan untuk
menyampaikan tanda pemberitaan bahaya biologi.
b) Lakukan imunisasi/vaksinasi terhadap anggota satuan.
c) Perhatikan hygiene lapangan.
d) Selenggarakan latihan jasmani.
e) Drill pemakaian set Nubika perorangan secara teratur.
f) Amankan semua perbekalan dari kemungkinan terkontaminasi.
b. Selama Serangan.
1) Perorangan.
a) Waspada terhadap hal-hal yang mencurigakan sebagai
berikut. :
21
Contoh :
RAHASIA
Dari : ………………
Untuk : ………………
Daerah : ………………
Waktu : ………………
LAPORAN NUBIKA –1/BIKA
B : 168 398
D : 20 0930
E : 09 40
F : 128 742
G : Bomlet/Air Spray
H : Jenis Agensia Anthrax
I : 10 Tembakan
2) Satuan.
RAHASIA
20 cm BIO 20 cm
2) Satuan.
a) Siapkan alat peralatan deteksi dan pemberitaan dini.
b) Periksa kesiapan set Nubika perorangan pada semua anggota.
d) Amankan peralatan dan perbekalan logistik satuan (ditutup
dengan plastik), sehingga tidak terkontaminasi.
d) Latih anggota agar memiliki ketahanan fisik yang prima.
e) Siapkan lobang perlindungan.
f) Waspada terhadap segala kemungkinan dan siap menghadapi
bahaya kimia.
b. Selama Serangan.
1) Perorangan.
a) Waspada terhadap hal-hal yang mencurigakan.
b) Berikan peringatan dini.
26
2) Satuan.
a) Dansat memerintahkan pemberitaan dini dan cara pelaksanaan
tugas.
b) Pemeriksaan terhadap kesiapan anggota dalam pemakaian
set Nubika perorangan.
c) Lakukan deteksi dan identifikasi terhadap racun kimia.
d) Anggota diharuskan masuk ke dalam lobang perlindungan.
e) Amankan perbekalan logistik dan peralatan dengan ditutup
memakai plastik.
f) Lakukan dekontaminasi primer.
g) Laporkan keadaan bahaya yang terjadi dengan menggunakan
laporan Nubika I/Bika kepada Komando Atas.
c. Sesudah Serangan.
1) Perorangan.
a) Jangan melepas topeng pelindung sebelum ada perintah.
b) Lakukan dekontaminasi dengan set dekontaminasi
perorangan.
d) Patuhi larangan-larangan yang berlaku di daerah kontaminasi.
e) Perhatikan arah dan kecepatan angin.
27
2) Satuan.
a) Laksanakan deteksi dan identifikasi racun kimia yang
mengkontaminasi daerah.
b) Laksanakan dekontaminasi.
c) Periksa jumlah anggota yang terkontaminasi atau menjadi
korban.
e) Lakukan penyaringan/isolasi korban.
f) Laporkan keadaan daerah yang diduduki dan kekuatan yang
masih ada.
a) Phosphor putih.
(1) Jika percikan phosphor yang terbakar mengenai
pakaian segera melepaskan pakaian sebelum phosphor
mengenai kulit.
(2) Jika kulit terkena phosphor, matikan nyala api tersebut
dengan air, kain basah atau lumpur basah untuk mencegah
terkena udara sampai percikan phosphor dapat dihilangkan.
(3) Cobalah menghilangkan percikan phosphor dengan
pisau, bayonet, tongkat atau lidi serta hilangkan phosphor
dengan menggunakan kain basah.
29
b) Pada mata.
(1) Cari tempat terlindung, tarik napas dalam-dalam.
(2) Lepaskan topeng pelindung.
(3) Sekalah mata dengan kapas dan tuangkan pelan-pelan
air dari veldples pada bagian mata yang terkena sehingga
airnya tidak mengkontaminasi bagian muka lainnya.
(4) Bersihkan dan periksa topeng pelindung.
(5) Dekontaminasi muka, telinga dan leher.
(6) Pakai kembali topeng pelindung. Selama melakukan
pertolongan tersebut mulut harus tetap tertutup untuk
mencegah masuknya cairan melalui mulut.
2 inches
28 cm
GAS
20 cm 20 cm
2) Racun lepuh.
a) Bila terkena mata, dicuci dengan air bersih.
b) Bila terkena kulit , diolesi dengan M -13 atau salep pelindung.
c) Bila terkena pakaian , dicuci dengan air dan sabun.
3) Racun cekik. Tidak digunakan alat atau bahan khusus cukup dengan
dibiarkan dan akan menguap.
20. Menghadapi Bahaya Nubika Lain. Selain oleh serangan senjata Nubika, bahaya
Nubika dapat berasal dari kedaruratan Nubika meliputi kecelakaan instalasi/industri yang
menggunakan bahan Nubika, transportasi, teroris dan bencana alam. Untuk menanggulangi
akibat yang ditimbulkan oleh kedaruratan Nubika dilaksanakan bersama-sama dengan
instansi teknis terkait yang tergabung dalam tim tanggap darurat nasional. Untuk itu
masyarakat perlu juga memiliki kemampuan Pengamanan Nubika, hal ini dapat dicapai
dengan diadakannya penyuluhan atau pemasyarakatan serta latihan dalam kegiatan
penanggulangan kedaruratan Nubika.
b. Bahaya Agensia Biologi. Bahaya dari agensia biologi adalah bahaya yang
ditimbulkan oleh mikroorganisme patogen. Mikroorganisme ini akan merusak
lingkungan dan membunuh mahluk hidup. Akibat dari mikroorganisme tersebut
dapat menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Cara-
cara pengamanan dari bahaya mikroorganisme patogen dibagi menjadi tiga tahap
yaitu:
BAB IV
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
21. Umum.
a. Agar dapat dicapai hasil guna dari pelaksanaan kegiatan Pengamanan
Nubika yang maksimal perlu diperhatikan wewenang dan tanggung jawab serta
pengendaliannya.
b. Kegiatan Pengamanan Nubika dilaksanakan secara sistimatis dan
berkesinambungan dimulai dari kegiatan sebelum, selama dan sesudah terjadinya
kedaruratan Nubika.
2) Materiil.
a) Pencatatan terhadap materiil /Alkap yang digunakan.
b) Penekanan tentang pelaksanaan Pengamanan terhadap
materiil khususnya barang inventaris satuan.
c) Alat perlengkapan kesehatan dan ambulans.
b. Selama Kegiatan.
1) Personel.
a) Pelaku tidak diperkenankan meninggalkan tempat kegiatan
operasi tanpa seijin Pimpinan/Komandan.
40
2) Materiil.
a) Menggunakan alat peralatan Nubika sesuai fungsi.
b) Adakan pengecekan pada setiap kegiatan.
c) Laporkan pada kesempatan pertama sesuai prosedur bila ada
kerusakan/kehilangan.
d) Hindari resiko sekecil mungkin selama berlangsungnya
kegiatan.
c. Setelah Kegiatan.
1) Personel.
a) Pengecekan jumlah dan kondisi personel.
b) Melaporkan apabila ada personel yang sakit.
c) Melaporkan hasil kegiatan.
2) Materiil.
a) Pengecekan Alpal yang digunakan.
b) Pengembalian sarana dan prasarana yang telah dipakai.
BAB V
KOMANDO DAN PENGENDALIAN
24. Umum. Agar pelaksanaan kegiatan Pengamanan Nubika dapat berjalan dengan
baik, diperlukan komando dan pengendalian dalam rangka pembinaan kemampuan dan
kesiapan operasional satuan dengan seluruh prajuritnya. komando dan pengendalian
diperlukan untuk :
a. Menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan perencanaan serta
mengacu pada buku petunjuk yang berlaku.
b. Menjamin keseragaman dalam pelaksanaan kegiatan Pengamanan Nubika
pada setiap tingkat dan eselon.
c. Menjamin konsistensi dan kesinambungan pelaksanaan kegiatan
Pengamanan Nubika.
26. Pengendalian.
a. Untuk dapat menjamin tingkat keberhasilan pelaksanaan Pengamanan
Nubika, setiap prajurit dikendalikan dan diawasi dengan baik oleh setiap
Komandan Satuan. Pengendalian tersebut dapat dilakukan dalam bentuk
pengarahan maupun pengawasan.
b. Pada tingkat satuan yang relatif kecil, proses pengawasan dan
pengendalian dapat dilakukan oleh masing-masing Komandan satuan itu sendiri,
namun dalam skala yang lebih besar, peran staf sebagai unsur pembantu
Pimpinan dapat membantu dalam pengawasan dan pengendalian tersebut.
RAHASIA
42
BAB VI
EVALUASI AKHIR PELAJARAN
(Bukan Naskah Ujian)
BAB VII
PENUTUP
28. Penutup. Demikian Naskah Sekolah ini disusun sebagai bahan ajaran untuk
pedoman bagi Gadik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar tentang
Pengamanan Nubika pada pendidikan Diklapa I.
RAHASIA