Anda di halaman 1dari 8

JABATAN : CHIEF SECURITY & SAFETY

Lingkup dan Tanggung Jawab :

1. Chief Security & Safety bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Security & Safety
dalam menyelenggarakan Operasional Keamanan dan Keselamatan pada area operasi
yang menjadi tanggung jawab.
2. Membuat dan menentukan jadwal tugas dan Mengkoordinir Komandan regu, Security Guard
untuk melaksanakan kegiatan Keamanan dan Keselamatan pada area yang menjadi
tanggung jawab.
3. Mengawasi seluruh anggota Security dan Safety agar selalu melaksanakan tugas sesuai
jadwal tugasnya masing-masing.

Uraian Tugas :

a. Mengontrol dan memastikan bahwa pada akhir shift, komandan regu menyerahkan tugas
kepada Komandan Regu penggantinya dan menyerahkan buku catatan tugas shift untuk
diketahui dan di tanda tangani bersama oleh Komandan Regu yang menyerahkan tugas dan
yang menerima tugas.
b. Menguasai penuh semua system pemantauan keamanan dan bahaya kebakaran yang
terpasang.
c. Segera melayani dan menjawab pesan telepon yang diterima dan mengatur tindakan yang
perlu segera diambil bila menerima tanda keadaan darurat.
d. Menguasai penuh Prosedur Keadaan Darurat yang ditetapkan dan bertindak atas nama
Komandan atau Koordinator Tim Penanganan Keadaan Darurat sampai petugas dimaksud
tiba.
e. Mengembangkan, melatih, dan membina kesiagaan para anggota satpam dalam keadaan
sebagaimana digariskan oleh atasannya.
f. Mengawasi dan mengevaluasi tugas-tugas anggota satpam yang berada dibawah
komandonya dan mengambil tindakan yang efektif bila terjadi peristiwa yang mengganggu
keamanan.
g. Mencatat dan mengikuti semua petunjuk dan perintah yang diberikan oleh atasan dan
meneruskan kepada komando regu.
h. Melayani para tamu dan umum dengan ramah dan sesuai dengan prosedur, untuk menjamin
keamanan maksimim sepanjang waktu.
i. Tetap berpenampilan baik selama melaksanakan tugas shift.
j. Mencatan dan membina prosedur penyerahan kunci dan peralatan keamanan ada
pergantian shift.
k. Mengganti peralatan keamanan yang rusak atau hilang karena kelalaian selama
melaksanakan tugas dalam shift.
l. Mengembangkan dan membina kerjasama tim yang efisien dengan anggota satpam di
bawah kondisi.
 

JABATAN : KOMANDAN REGU

Lingkup dan Tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab langsung kepada Chief Security & Safety untuk melaksakan operasi-
operasi dan pengawasan keamanan dan keselamatan yang sesuai area penugasannya.
2. Memimpin anggota tim pengamanan untuk melaksanakan tugas sesuai schedule kerja yang
ditetapkan Chief Security & Safety.
3. Mengontrol dan memastikan bahwa setiap anggota selalu berada pada area tugasnya
masing-masing.

Uraian Tugas :

a. Menjamin bahwa pada akhir shift, menyerahkan tugas beserta buku catatan tugas kepada
komandan regu penggantinya.
b. Bila komandan regu yang menggantikan belum melapor kedatangannya pada waktu
penggantian, komandan regu harus tetap berbeda pada tugasnya sampai datangnya
petugas pengganti shift berikutnya.
c. Segera melayani dan menjawab pesan telepon penyewa yang diterima dan mengatur
tindakan yang perlu segera diambil bila menerima tanda keadaan darurat.
d. Segera melakukan inisiatif untuk menguasai Gedung dan keadaan darurat apabila tidak ada
anggota satpam dan Chief Security & Safety di Ruang Pengendali Pusat.
e. Melaksanakan Prosedur Keadaan Darurat yang ditetapkan dan bertindak atas nama
Komandan atau Koordinator Tim Penanganan Keadaan Darurat sampai petugas dimaksud
tiba di ruang Pengendalian Pusat.
f. Mengembangkan, melatih dan membina kesiagaan para anggota satpam dalam keadaan
sebagaimana digariskan oleh Chief Security & Safety.
g. Mengawasi dan mengevaluasi tugas-tugas anggota satpam yang berbeda dibawah
komandannya dan mengambil tindakan yang efektif bila terjadi peristiwa yang mengganggu
keamanan.

JABATAN : SECURITY GUARD

Lingkup dan Tanggung Jawab

Uraian Tugas :

a. Tetap berpenampilan baik selama melaksanakan tugas shift.


b. Mengikuti dan mematuhi semua perintah dan / atau petunjuk yang diberikan oleh Chief
security / supervisor / Komandan Regu.
c. Membina kerja sama tim yang efisien dengan sesama anggota satpam.
d. Segera berinisiatif melakukan upaya tindakan dan segera melaporkan semua peristiwa
gangguan keamanan kepada Komandan Regu dan Chief Security / Supervisor.
e. Mengadakan patrol untuk semua daerah di dalam dan di sekitar Gedung sesuai petunjuk
dari kepala shift / Danru.
f. Segera melaporkan bila ada peralatan keamanan yang rusak atau hilang karena kelalaian
selama melaksanakan tugas dalam shift.
g. Selalu mengenakan pakaian seragam dengan rapih pada saat melaksanakan tugas.
h.  

PROGRAM KUALITAS SECURITY & SAFETY

PROGRAM HARIAN

1. Serah terima informal


2. Pemeriksaan kelengkapan inventaris dan operasional serta kebersihan pos penjagaan
3. Apel kesiapan anggota

 Pemeriksaan kelengkapan uniform


 Pemeriksaan kebersihan
 Pemeriksaan kerapihan

4. Pengarahan kepada anggota

5. Penempatan penjagaan

6. Patroli 2 (dua) jam, serta rotasi penjagaan

 Kesiagaan anggota jaga


 Keamanan / ketertiban
 S.O.P.

7. Menyerahkan penjagaan

8. Apel evaluasi penugasan

9. Mengisi buku journal

10. Pemeriksaan buku journal oleh Chief Security atau wakilnya

PROGRAM MINGGUAN

1. Evaluasi pelaksanaan tugas


2. Pengarahan Chief Security atau wakilnya kepada komandan regu
3. Membuat laporan mingguan

PROGRAM 2(DUA) MINGGU

1. Latihan fisik lapangan / PBB & bela diri


2. Koordinasi dengan kantor pusat

PROGRAM BULANAN

1. Evaluasi pelaksanaan tugas


2. Koordinasi dengan unti terikat di bawah
3. Membuat laporan bulanan

PROGRAM TRIWULAN

1. Penilaian pelaksanaan tugas dan pengarahan dari kantor pusat


2. Kunjungan management kantor pusat kepada pengguna jasa
3. Evaluasi

PROGRAM KERJA SEMESTER

1. Pelatihan balakar & evakuasi


2. Pelatihan dan pengarahan dari kantor pusat

JASA SECURITY (SATPAM)

Keamanan dan ketertiban merupakan syarat utama dalam rangka mendukung terwujudnya
masyarakat madani serta merupakan basisi bagi kondisi berlangsungnya berbagai proses dalam
masyarakat.  dan tanpa kondisi tersebut sulit dibayangkan masyarakat dan pengusaha dapat
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang produktif dengan baik. Keamanan dan ketertiban dalam
masyarakat dengan produktivitas masyarakat itu sendiri. Bahwa keamanan sebagai basis bukan
suatu keadaan yang bias direkayasa begitu saja.

Dengan semakin derasnya arus globalisasi yang membawa dampak meningkatnya kualitas
ancaman pembangunan pada khususnya, telah mengisyaratkan kondisi keamanan dan ketertiban
yang mantap secara terus – menerus, merupakan suatu kebutuhan mutlak guna menjamin
terciptanya iklim kondusif bagi terselenggaranya proses pembangunan yang sehat, dinamis, penuh
gairah dalam suasana aman, tentram, dan tertib sehingga untuk dapat menghasilkan efisiensi dan
efektifitas produksi yang optimal harus diciptakan. Pembinaan terhadap keamanan dan ketertiban
masyarakat pada dasarnya merupakan tugas dan tanggung jawab dari segenap lapisan
masyarakat, aparat keamanan dan seluruh instansi terkait yang kesemuanya itu didasari oleh rasa
gangguan dan hambatan yang dihadapi maka perlu adanya langkah – langkah serta upaya untuk
memberikan jaminan kepada masyarakat.

Pengamanan adalah segala usaha, kegiatan dan tindakan yang dilaksanakan secara
terencana,terarah dan terus menerus, baik secara terbuka maupun tertutup, dengan lebih
mengutamakan tindakan preventif daripada represif, untuk melindungi asset/ kegiatan perusahaan
dari segala ancaman, gangguan dan hambatan serta pengaruh lingkungan yang dapat merugikan
perusahaan, maka dibutuhkan profil dan manajemen security yang mampu bertindak profesional,
memiliki kondisi prima, kemampuan, ketrampilan teknis yang mantap serta disiplin dan
kewaspadaan tinggi, dimana keberadaan serta manfaatnya dapat dirasakan

PEMBERDAYAAN SATPAM DALAM KONTEKS PENGAMANAN DAN PENGENDALIAN


SITUASI DILINGKUNGAN

(Perkantoran, Mall, Apartement, Rumah Sakit, Perumahan, Industrai DLL)

Satuan Pengamanan (Satpam) yang sekarang popular disebt securitymempunyai peranan


cukupbesar sebgai unsur pengamanan dilingkungan Perusahaan. Keberadaannya semakin mantap
dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepoliasian Negara Republik
Indonesia, Sesuai dengan pasal 3 Undang-undang tersebut bahwa “Pengemban Fungsi Kepoliasian
adalah Polri yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepolisian khusus, Penyidik pegawai
Negeri Sipil dan bentuk-bentuk pengamanan Swakarsa.” Dengan demikian Satpam sebagai salah
satu bentuk Pam Swakarsa kberadaannya telah memiliki tempat yang jelas dalam rangka ikut serta
menciptakan situasi Kantibnas terutama di lingkungan kerjanya. Satpam dapat diberdayakan
seoptimal mungkin melaksanakan pengamanan di kawasan industry sesuai dengan tugas pokok,
fungsi dan peranannya dalam rangka menciptakan kondisi aman dan tertib.

Pengertian pengamanan di kawasan Industri/Proyek atau objek vital (industry, Pabrik, Perusahaan,
Mall, Perkantoran, Apartemen, Hotel Rumah Sakit, DLL), tidak terbatas pada aspek pengamanan
Fisik ( Gedung meliputi segala upaya yang dilakukan secara terpadu antara Polri, Instasi pemerintah
dan swasta . Namun demikian profesionalisme bagi satuan pengamanan hanya mungkin dicapai jika
dalam pelaksanaan tugasnya memiliki kapasitas kemampuan tenaga pengamanan yang berkualitas
(well trained); motivasi disertai moral yang tinggi (well motivated); penerapan dan penggunaan
peralatan keamanan yang memadai (well equipped); kelembagaan dan peorganisasian tugas yang
mendukung (well organized); serta kesejahteraan kinerja dan produktivitas usaha tempatnya
bekerja.

Kurangnya penghargaan terhadap keberadaan Satpam khususnya bila dilihat dari segi
kesejahteraan yang menyangkut penggajian, pemberian asuransi diri maupun pembinaan jenjang
karirnya tidak jelas, pada akhirnya juga mengurangi sikap profesionalisme satpam itu sendiri. Oleh
karena itu di era persaingan global ini sudah saatnya dipenuhi tuntutan adanya penambahan
wawasan bagi security manager dan pimpinan perusahaan (user) tentang Satpam (security) yang
mengarah kepada professional security guard.
 

PEMBERDAYAAN SATPAM DALAM KONTEKS PENGAMANAN DAN PENGENDALIAN


SITUASI DILINGKUNGAN KAWASAN INDUSTRI

Satuan pengamanan (satpam) yang sekarang populer disebut security mempunyai peranan cukup
besar sebagai unsur pengamanan di lingkungan perusahaan. Keberadaannya semakin mantap
dengan ditetapkannya Undang – undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Replubik
Indonesia. Sesuai dengan pasal 3 Undang – undang tersebut disebutkan bahwa “pengemban fungsi
Kepolisian adalah POLRI yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kepolisian Khusus,
Penyidik Pegawai Negri Sipil dan Bentuk – bentuk pengamanan Swakarsa”. Dengan demikian
Satpam sebagai salah satu bentuk Pam Swakarsa keberadaannya telah memiliki tempat jelas dalam
rangka ikut serta menciptakan situasi Kamtibnas terutama dilingkungan kerjanya. Dengan demikian
maka Satpam dapat diberdayakan seoptimal mungkin melaksanakan pengamanan di kawasan
industri sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan peranannya dalam rangka menciptakan kondisi
aman dan tertib di lingkungan kawasan industri.

Pengertian pengamanan di kawasan industri / proyek atau objek vital (industry, pabrik, perusahaan
dan sebagainya), tidak terbatas pada aspek pengamanan fisik (gedung dan fasilitas lainnya),
pengamanan personil, informasi security, namun lebih luas dari itu meliputi segala upaya yang
dilakukan secara terpadu antara Polri, Instansi Pemerintah / Swasta, Pimpinan Perusahaan dan
pelibatan masyarakat bersama secara fungsional dalam menghadapi segala bentuk ancaman
terhadap berfungsinya suatu industri.

Sebagai langkah awal dalam penyelenggaraan sistem pengamanan dan pengendalian situasi di
kawasan industri, maka perlu terlebih dahulu menentukan hakekat ancaman yang berkembang dan
mengendap dilingkungan kawasan tersebut yang meliputi :

 Faktor – faktor korelatif kriminogen

A. Di luar lingkungan kawasan industry antara lain; situasi politik, perkembangan kondisi sosial
budaya, perencanaan pembangunan industri dan penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang tidak tepat guna.
B. Di dalam lingkungan kawasan industry antara lain; persepsi dari pimpinan dan personil
perusahaan yang belum mendukung adanya lembaga pengamanan di lingkungan
perusahaan , penerapan sistem pengamanan industri yang belum memenuhi persyaratan,
kurangnya kesejahteraan karyawan serta sense of security dan sense of belonging yang
tidak dimiliki para personil perusahaan.

 Bentuk ancaman fisik, antara lain; mulai dari ancaman dan gangguan yang paling sederhana
sampai pada pengerusakan / pengahancuran terhadap sarana / prasarana, terjadinya
gejolak – gejolak sosial dan bencana alam / wabah penyakit.
 Bentuk ancaman teknik, berupa ancaman terhadap instalasi sarana dan prasarana di
lingkungan industri, termasuk seluruh sistem dan prosedur yang ada, mulai dari gangguan
teknik yang paling sederhana sampai kepada sabotase dan penghancuran / pengerusakan

Sedangkan upaya tindak lanjut dalam menyusun pola pengamanan di kawasan industri,
maka langkah – langkah yang diambil meliputi sasaran dan metode pelaksanaan sebagai
berikut :

1. Pada aspek faktor korelatif kriminogen.

a. Sasaran Pengamanan :

1. Diluar kawasan industri, antara lain meliputi kesenjangan sosial dan gejolak / kerawanan –
kerawanan sosial.
2. Didalam kawasan industry, antara lain meliputi aspek manajemen dan kesejahteraan
personil.

b. Metode Pelaksanaan :

1. Diluar kawasan industri merupakan kewenangan instansi pemerintah dengan melibatkan


pihak swasta dan masyarakat secara terpadu.
2. Didalam kawasan industri oleh pemimpin perusahaan.

2. Terhadap ancaman fisik :

a. Saranan pengamanan, antara lain :

1. Pengerusakan / penghancuran secara fisik


2. Tindak pidana / kejahatan terhadap personil, materil serta keuangan dan sistem kerja
3. Bencana alam / wabah penyakit.

b. Metode pelaksana :

1. Satuan pengamanan (satpam) kawasan industry melaksanakan pengamanan fisik


2. Terjadi tindak pidana, Polri melaksanakan penyelidikan dan penyidikan
3. Bencana alam / wabah penyakit ditanggulangi di lingkungan kawasan industry.

3. Terhadap ancaman teknik :


a. Sasaran pengamanan : dimulai dari gangguan teknik yang paling sederhana sampai dengan
sabotase, penghancuran dan pengerusakan secara fisik di lingkungan industri.
b. Metode pelaksanaan; dilakukan oleh para ahli sesuai dengan bidangnya pada proyek /
kawasan industri tersebut.

Profesionalisme Satuan Pengamanan (SATPAM)

Bila dikaitkan dengan tugas, fungsi dan perannya sebagai pengemban fungsi SATPAM maka satuan
pengamanan adalah merupakan suatu profesi yang memiliki unsur – unsur kesatuan pengetahuan
yang terorganisir seperti adanya standarisasi prosedur dan kualifikasi serta kode etik. Konsep
Profesionalisme menurut David H. Master bukanlah seperangkat kompetensi dan juga bukan
sekumpulan gelar maupun symbol status sosial.

Profesionalisme adalah sikap yang dikembangkan oleh pelaku kerja dalam rangka memberikan
pelayanannya kepada pelanggan / konsumennya. Karakteristik dasar dari sikap professional adalah
kepedulian dan tidak berarti bahwa profesionalisme bisa mengabaikan kompetensi, karena
kompetensi merupakan salah satu unsur dasar dari profesionalisme itu sendiri.

PRIMA PROFESSIONAL mempersiapkan Tenaga Keamanan / Tenaga Security sebelum


menempatkan ke lokasi pekerjaan adalah tenaga yang terlatih yang telah melewati ujian baik fisik
maupun mental sebelum diterjunkan ke lokasi pekerjaan, Lokasi pekerjaan yang dipersiapkan
seperti Gudang , Perkantoran, Rumah sakit, Insidentil Event, Gedung, Mall, Perumahan dan tempat
umum lainnya.

Anda mungkin juga menyukai