Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kepolisian Negara Republik Indonesia menyadari bahwa polisi tidak mungkin bekerja
sendiri dalam mengemban fungsi kepolisian. Oleh karena itu, lembaga satuan pengamanan
secara resmi dibentuk pada tanggal 30 Desember 1980 melalui surat keputusan kepala kepolisian
negara. Keperuntukan keamanan pada umumnya adalah untuk mengamankan asset, kawasan
atau wilayah, suatu intansi atau perusahahan serta dapat memberikan rasa nyaman bagi intansi
tersebut, dalam beraktifitas dan menjalankan kegiatan sesuai fungsinya masing-masing. Sudah
Barang tentu suatu perusahaan apa bila keamanan serta kenyamanannya terganggu oleh pihak
luar maupun dalam, saat beraktifitas atau bekerja akan terganggu. Keamanan adalah garda depan
suatu perusahaan, bukan suatu yang menghasilkan produksi tapi sebagai managemen yang
menjaga hasil produksi dari perusahaan atau intansi tersebut. Untuk jumlah atau kekuatan
personil pada umumnya dilihat dari luas wilayah yang dimiliki suatu perusahaan atau intansi,
tindak kerawanan yang terjadi di lingkungan sekitar serta aset - aset yang dimiliki oleh
perusahaan atau intansi tersebut. Lingkungan kerja yang aman, tenang, dan nyaman merupakan
kondisi ideal yang diharapkan semua staf. Tanpa kondisi lingkungan kerja yang ideal staf tidak
dapat bekerja secara maksimal yang pada akhirnya dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan
tugas dan fungsi organisasi. Kondisi lingkungan kerja ideal sesuai dengan yang diharapkan,
dapat terwujud atas peran serta seluruh pegawai yang ada di unit kerja yang bersangkutan. Untuk
mewujudkan kondisi ideal tersebut, setidaknya ada dua unsur yang harus dipenuhi, yaitu tenaga
pengamanan yang memadai dan prosedur tetap tentang pengamanan lingkungan.

Tenaga pengamanan yang memadai untuk Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Albert H.
Torey sudah tersedia dengan adanya kerjasama antara Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Albert H.
Torey dengan pihak luar. Agar tenaga pengamanan dapat mewujudkan kondisi keamanan ideal
sesuai dengan yang diharapkan, perlu disusun suatu petunjuk teknis tentang langkah-langkah
dalam melakukan kegiatan pengamanan dalam bentuk Prosedur Tetap tentang Pengamanan di
Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Albert H. Torey.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melindungi dan mengamankan dari segala gangguan/ancaman baik yang berasal dari
luar atau dari dalam Daerah Dr. Albert H. Torey.
2. Tujuan Khusus
a. Membantu direktur dalam hal pengamanan dan penertiban di lingkungan Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Albert H. Torey.
b. Membantu Polri dalam hal pembinaan keamanan dan penegakan hukum di
lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Albert H. Torey.

C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang sistem manajemen pengamanan
organisasi, perusahaan dan atau instasi/ lembaga pemerintahan.
3. Peraturan Kapolri No.Pol. 18 tahun 2006 tentang Pelatihan dan Kurikulum Satuan
Pengamanan
4. Peraturan Kapolri No.Pol. 17 tahun 2006 tentang Pedoman Pembinaan Badan Usaha
Jasa pengamanan dan penyelamatan
5. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1021/XII/2002 tentang Nomor Registrasi dan
KTA Satpam
6. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1019/XII/2002 tentang Pakaian seragam
satuan pengamanan
7. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/302/III/1993 tentang Tanda kualifikasi
pendidikan anggota satpaM
8. Surat Keputusan Bersama Menaker No. KEP.275/Men/1989 dan Kapolri No.Pol.
Kep/04/V/1989 tentang Pengaturan Jam Kerja, Shift dan Jam Istirahat Serta
Pembinaan Tenaga Kerja Satuan Pengamanan.
D. Pengertian
Satuan Pengamanan adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh
instansi/proyek/badan usaha untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam
rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
BAB II

VISI & MISI SATUAN PENGAMANAN

A. Visi Satuan Pengamanan


“Menjadi tempat pengamanan dan rasa aman”

B. Misi Satuan Pengamanan

1. Menjaga keamanan dan ketertiban Rumah Sakit


2. Menjadikan Rumah Sakit yang anggun, wibawa, dan memberi rasa aman, nyaman dalam
pelayanan bagi masyarakat
3. Menjadikan kewajiban pengamanan seluruh aset – aset Rumah Sakit dan memberikan
rasa aman kepada seluruh karyawan dan pasien yang ada di lingkungan Rumah Sakit
BAB III

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN

ADIMINISTRASI PELAYANAN UNIT SATUAN PENGAMANAN

A. Struktur Organisasi

DIREKTUR

KORDINATOR KEAMANAN

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

B. Uraian Tugas
1. Koordinator satgas keamanan
Koordinator satgas keamanan bertanggung jawab memastikan bahwa pengelolaan,
penyelenggaraan dan pengorganisasian kegiatan operasional berjalan sesuai dengan
peraturan dan mempertanggungjawabkan tugasnya secara langsung kepada Direktur
melalui manager operasi.
a. Fungsi
Menentukan Kebijakan di bidang penyelenggaraan kegiatan pengamanan dan
ketertiban serta penanggulangan keadaan darurat dilingkungan
b. Tugas
 Menerapkan dan mengawasi pelaksanaan Standard Operation Prosedure
( SOP).
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas pengamanan yang
dilakukan oleh anggotanya.
 Melakukan pembinaan dan pelatihan serta meningkatkan kedisiplinan seluruh
Anggota satgas keamanan yang dipimpinnya.
 Merencanakan dan menyusun kegiatan keamanan dan pengamanan secara
berkala dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, demi terciptanya
suasana aman, nyaman, tentram dan dinamis di lingkungan
 Mengorganisir dan mengendalikan seluruh Anggota satgas keamana.
 Memberikan laporan berkala (Mingguan/Bulanan) kepada Manager Operasi
mengenai pelaksanaan tugas-tugas Pengamanan, Pembinaan
personel,pengawasan dan pengendalian anggota satgas keamanan.
 Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan pengamanan secara umum.
 Melakukan evaluasi kinerja masing-masing seluruh anggota satgas keamanan
yang dipimpinnya.
 Memberikan masukan/saran kepada management dalam rangka
mengembangkan system pengamanan sesuai dengan Visi dan Misi Rumah
Sakit yang telah ditetapkan.
 Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada Satgas keamanan dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari maupun tugas khusus.
 Menyelenggarakan kegiatan administrasi pelaporan dan penyusunan data.
 Sebagai jembatan informasi dan instruksi yang datang dari Management untuk
seluruh anggota keamanan.
 Melakukan koordinasi dengan aparat Pengamanan Wilayah
Polsek/Polres/Koramil) dan tokoh masyarakat sekitar, dalam rangka
peningkatan hubungan kerjasama dibidang pengamanan wilayah.
 Mengevaluasi dan mengoreksi usulan susunan jadwal jaga dan menyetujui.
 Mengambil langkah-langkah awal dalam mengatasi masalah yang terjadi
dilapangan, serta melaporkan kepada Manager Operasi, apabila ada hal-hal
yang tidak dapat diatasi untuk mendapat petunjuk pelaksanaan tugas
selanjutnya.
 Memberikan teguran dan tindakan administrative kepada anggota keamanan
yang melakukan pelanggaran sesuai dengan tingkat kesalahannya dan
dilaporkan kepada Manager Operasi.
 Secara Operasional Koordinator keamanan dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Manager Operasi .
2. Anggota satgas keamanan
a. Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab :
 Melaksanakan Pengamanan secara menyeluruh dilokasi kerja
 Melakukan pemeriksaan pada tamu / pemilik yang akan masuk ke area kerja
Menahan KTP/ SIM setiap tamu yang akan memasuki area Rumah Sakit
Umum
 Memeriksa setiap Mobil / Motor yang masuk atau keluar
 Khusus untuk mobil bak terbuka / tertutup harus diperiksa, Muatan dan Surat
Jalan
 Pintu harus selalu tertutup, Anggota Harus Stand-By ditempat
 Menjaga dan memelihara Asset dan Inventaris Rumah Sakit Umum
 Menertibkan Parkir Mobil dan Motor pada saat parkir
 Anggota Bertanggung Jawab atas Tugas dan Fungsi, selama melaksanakan
tugas.

b. Administrasi
 Anggota keamanan bekerja selama 8 jam kerja
 Pergantian Shift dilakukan pada Jam 08:00 Pagi, Jam 14.00 Sore dan Jam
21.00 Malam
 Dilarang untuk melakukan Penggeseran Waktu Tugas, Pagi ke Malam atau
sebaliknya
 Tidak diperkenankan memasuki Area kerja pada : Saat tidak bertugas
Membawa teman saat bertugas maupun tidak bertugas.
 Anggota keamanan Wajib memakai Pakaian Dinas selama bertugas
 Setiap Anggota keamanan Wajib Menanda-tangani Daftar Hadir
BAB IV

PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem pencatatan yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk
kegiatan yang dilaksanakan di instalasi kebidanan Rumah Sakit terkait dengan pemberian
pelayanan Intensive.

B. Jenis Laporan

Laporan dibuat oleh komandan regu security. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari :

1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh anggota security dan ditulis di buku mutasi setiap hari. Adapun isi
buku mutasi :
a. Jam datang dokter di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Albert H. Torey.
b. Tamu yang datang ke lingkungan Rumah sakit Umum Daerah Dr. Albert H. Torey.
c. Kejadian yang terjadi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Albert H. Torey.
d. Nomor kendaraan yang datang dan keluar di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Albert H. Torey.

2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Koordinator keamanan dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan
diserahkan kepada koordinator keamanan setiap akhir bulan. Adapun hal-hal yang dilaporkan
adalah rekapan buku mutasi yang telah dibuat oleh anggota keamanan selama satu bulan.
BAB V
PENUTUP

Panduan Pelayanan Unit Satuan Pengamanan ini disusun dalam rangka memberikan
acuan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di unit pelayanan Unit Satuan Pengamanan Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Albert H. Torey. agar dapat menyelenggarakan pelayanan Unit Satuan
Pengamanan yang, aman, efektif dan ramah dengan mengutamakan keselamatan pasien. Apabila
di kemudian hari diperlukan adanya perubahan, maka Panduan Pelayanan Unit Satuan
Pengamanan ini akan disempurnakan.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Albert H. Torey.

Dr. Yoce Kurniawan, Sp. S

Anda mungkin juga menyukai