Anda di halaman 1dari 64

STANDARD OPERATION PROSEDURE

SECURITY PT.SRIWIJAYA BARA PRIHARUM


SECARA UMUM

BAB I

TUGAS POKOK - FUNGSI - PERANAN Security.

1. Tugas, Fungsi dan Peranan Security PT.Sriwijaya Bara Priharum.

a. Tugas Pokok Security.


Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan /
kawasan kerja PT. Sriwijaya Bara Priharum khususnya
pengamanan fisik (physical Security) dari gangguan keamanan
baik yang datang dari dalam maupun dari luar.

b. Fungsi Security.
Segala usaha dan kegiatan melindungi serta mengamankan
lingkungan kerja / kawasan kerjanya di PT. Sriwijaya Bara
Priharum dari setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta
pelanggaran hukum (umumnya preventif).

c. Peranan Security.
Dalam melaksanakan tugasnya, Security PT. Sriwijaya Bara
Priharum mempunyai peranan sebagai : Unsur pembantu
pimpinan/Direksi dan Staf serta Karyawan PT. Sriwijaya Bara
Priharum dimana Ia bertugas di bidang keamanan dan ketertiban
sebagai Unsur pembantu Polri dalam pembinaan keamanan dan
ketertiban terutama dibidang penegakan hukum dan security
mindedness dalam lingkungan/ kawasan kerja yang mencakup
wilayah perkantoran dan wilayah Tambang PT. Sriwijaya Bara
Priharum yang berada baik di desa Tanjung lalang dan desa
Penyandingan.
1
2. Job Description.

a. Chief Security : Tugas dan Tanggung Jawab.

Memanager operational dan sistem pengamanan agar


keamanan, ketertiban dan keselamatan terwujud sesuai tugas
pokok, fungsi, peranan dan mempertanggung jawabkan ke pihak
management Klien :

1) Membuat perencanaan operational dan sistem pengamanan


lokasi.
2) Menyusun rencana kerja tahunan, bulanan dan mingguan
Membuat jadwal operational keseluruh pengamanan dan
penertiban Lokasi.
3) Merencanakan SDM dalam mendukung operational keamanan
dan ketertiban lingkungan.
4) Melakukan pengorganisasian operational Kegiatan.
5) Melakukan koordinasi dengan aparat setempat (Pemda,
Polisi dan tokohmasyarakat).
6) Menerapkan prosedur tetap / sistem prosedur dengan efektif.
7) Membuat analisa laporan kerja bulanan.
8) Mengkomunikasikan kebijakan yang ditetapkan oleh
management keinternal bagian.
9) Mengevaluasi laporan hasil pengusutan kejadian dan
interogasi sampai penyerahan tersangka ke polisi setempat.
10) Mengendalikan operasional dan sistem pengamanan.
11) Mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan operasional
dan sistem pengamanan.
12) Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan K3.
13) Membaca situasi secara tepat dan cermat dan
memberikan respon terhadapkemungkinan gangguan yang
timbul.
14) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal operasional.
15) Melakukan pembinaan terhadap seluruh bawahannya.
16) Menjadi panutan, memotivasi bawahan serta melakukan
pembinaan maupun pengembangan terhadap bawahan.
17) Bertanggung jawab terhadap keadilan dan kesesuaian
anggota terhadap kontrak / plotingan yang telah ditetapkan.
2
18) Menegakkan disiplin kerja bawahan dengan
memberikan instruksi kerja dengan jelas.

b. Assist Chief Security : Tugas dan Tanggung jawab.

Bertanggung jawab kepada Chief Security terhadap


keamanan, ketertiban dan keselamatan serta mengendalikan
operasional dan sistem pengamanan:

1) Melaksanakan SOP.
2) Membuat perencanaan operasional keamanan dan
ketertiban.
3) Melakukan pengorganisasian operasiona.
4) Mengendalikan operasional dan sistem pengamanan.
5) Melakukan pembinaan terhadap anggotanya.
6) Menjadi panutan, memotivasi bawahan serta melakukan
pembinaan maupun pengembangan terhadap anggota.
7) Membuat catatan tentang pelanggaran anggota.
8) Memberikan masukan/ usulan kepada Chief Security
berkaitan denganmutasi, penambahan personil dan
pengembangan pengamanan pada lokasiyang menjadi tanggung
jawabnya.
9) Mengambil langkah-langkah awal dalam mengatasi masalah
di lapangan yang muncul serta melaporkan kepada chief security
jika ada hal-hal yang tidak dapat di atasi secara langsung untuk
mendapatkan petunjuk langkah-langkah yang harus dilakukan.
10) Mengevaluasi anggota Security yang menjadi tanggung
jawabnya, baik penampilan, seragam, kehadiran serta sikap
anggota secara berkala.
11) Mengatur, membagi, mengawasi dan mengendalikan
anggota dalam melaksanakan tugasnya.
12) Memberikan penilaian terhadap anggota baik disiplin moral
maupun kinerja.
13) Bertanggung jawab terhadap kehadiran anggota.
14) Menjadi tauladan terhadap anggotanya.

3
c. Komandan Regu : (Danru).

Tugas dan Tanggung jawab, Bertanggung jawab terhadap


Supervisor, terhadap keamanan , ketertiban dan keselamatan
serta mengendalikan operasional dan sistem pengamanan:

1) Menjadi panutan, memotifasi bawahan serta melakukan


pembinaan maupun pengembangan terhadap anggota.
2) Mengatur pembagian tugas anggota dalam regunya dan
melakukan pengawasan serta pengendalian.
3) Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tujuan pelaksanaan
tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
4) Memimpin apel masuk tugas maupun apel selesai tugas
sesuai jadwal pelaksanaan tugasnya.
5) Memeriksa kerapihan dan kelengkapan seragam
anggotanya.
6) Memberikan pengarahan / instruksi kepada anggotanya
tentang tugas – tugas yang harus dilaksanakan.
7) Menyusun plotingan anggota dan mengawasi
pelaksanaannya.
8) Memberi tindakan / hukuman kepada anggota yang
melanggar aturan yang telah ditetapkan.
9) Bertanggung jawab terhadap absensi anggota.
10) Mengecek buku mutasi anggota setiap hari dan melakukan
serah terima laporan kepada shief lain.
11) Melakukan pelaporan sebelum dan setelah melaksanakan
tugas.
12) Mengadakan patroli keseluruh area yang merupakan
tanggung jawabnya, serta pemeriksaan mendadak untuk
mencegah hal-hal yang tidak.

d. Jabatan : Anggota Security.

Bertanggung jawab kepada DanRu terhadap keamanan,


ketertiban dan keselamatan User.

4
1) Mengadakan penjagaan dan Perondaan – Patroli.

a) Penjagaan:
(1) Mengawasi/ memperhatikan orang-orang yang
dicurigai dan Mencurigakan.
(2) Mengawasi dan melaksanakan ketertiban,
keamanan danperaturan perusahaan.
(3) Mengawasi parkir.
(4) Mengawasi benda-benda yang dicurigai dan
mencurigakan.
(5) Mengawasi / menjaga inventaris yang menjadi
tanggung jawabnya.

b) Perondaan/ Patroli :

(1) Melaksanakan pengontrolan secara periodik ke


seluruh area.
(2) User Memeriksa kelengkapan alat peralatan
yang ada ditempatperondaan.
(3) Mencatat adanya mutasi alat peralatan dari
tempatnya disepanjang route perondaan.
(4) Mampu melaksanakan sistem dan prosedur
keamanan dankeadaan darurat.
(5) Mampu melaksanakan sistem dan prosedur
komunikasi RadioHT.
(6) Mampu mengatasi komplin dari tenant, tamu dan
karyawan secara porposional.
(7) Mampu membuat jurnal/ laporan kejadian secara
kronologis.
(8) Senantiasa menjaga disiplin pribadi.
(9) Loyal terhadap perintah kedinasan.
(10) Mempunyai kebanggaan dan semangat (jiwa
Korsa) terhadap kesatuannya.
(11) Menegakkan tata tertib perusahaan agar dapat
dilaksanakan oleh seluruh karyawanUser
(12) Merawat, menyiapkan dan memelihara inventaris
yang menjadi tanggung jawabnya.

5
(13) Pengontrolan terhadap pelaksanaan /
kelangsungan renovasi unit lokasi / User.
(14) Melaksanakan pengawasan terhadap keluar
masuk barang.
(15) Memberikan laporan sebelum dan sesudah
melaksanakan tugas kepada atasan.

2) Kegiatan Security (Satpam)

Kegiatan Security PT. Sriwijaya Bara Priharum


disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan serta
kebutuhan Lokasi jaga, maka dalam melaksanakan
tugasnya, satpam melakukan kegiatan – kegiatan yang pada
pokoknya sebagai berikut :
Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakkan tata
tertib yang berlaku di lingkungan kerjanya, khususnya
yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau
tugas-tugas lain yang diberikan oleh managemen PT.
Sriwijaya Bara Priharum seperti :

a) Pengaturan tanda pengenal pegawai/ karyawan.


b) Pengaturan penerimaan tamu.
c) Pengaturan parkir kendaraan.
d) Mengadakan penjagaan dengan maksud mengawasi
masuk / keluarnya orang atau barang dan mengawasi
keadaan – keadaan atau hal – hal yang mencurigakan
di sekitar tempat tugasnya.
e) Melakukan perondaan (Patroli) sekitar kawasan
kerjanya menurut route dan waktu tertentu dengan
maksud mengadakan penelitian dan pemeriksaan
terhadap segala sesuatu yang tidak wajar dan tidak
pada tempatnya yang dapat atau diperkirakan
menimbulkan ancaman dan gangguan serta mengatur
kelancaran lalu lintas di luar komplek / sekitar
lingkungan areal perkantoran dan areal tambang.

6
f) Mengadakan pengawalan uang / barang bila
diperlukan dan disesuaikan dengan kebutuhan PT.
Sriwijaya Bara Priharum.

3. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara


bila terjadi suatu tindak pidana antara lain :

a) Mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).


b) Menangkap / memborgol pelakunya (hanya dalam hal
tertangkap tangan).
c) Menolong korban.
d) Melaporkan / meminta bantuan Polri
e) Dan sebagainya, selanjutnya memberikan bantuan
serta menyerahkan penyelesaiannya kepada Polri yang
terdekat.
f) Memberikan tanda – tanda bahaya atau keadaan
darurat, melalui alat – alat alarm dan kode – kode / isyarat –
isyarat tertentu bila terjadi kebakaran, bencana alam atau
kejadian – kejadian lain yang membahayakan jiwa, badan
atau harta benda orang banyak di sekitar kewasan kerjanya
serta memberikan pertolongan dan bantuan penyelamatan.

STRATEGI DAN TEKNIS DALAM MENJALANKAN KEGIATAN


SECURITY.

1. Pengaturan.
Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakkan tata
tertib yang berlaku di lingkungan kerja, khususnya yang menyangkut
keamanan dan ketertiban atau tugas – tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan yang bersangkutan seperti :

a. Pengaturan tanda pengenal pegawai / karyawan.


b. Pengaturan penerimaan tamu.
c. Pengaturan parkir kendaraan.

7
2. Penjagaan.

Satpam wajib mengawasi kegiatan keluar masuknya orang,


kendaraan,barang serta lingkungan sekitar pos penjagaan dan
wajib menegur apabila ada pelanggaran tata tertib, antara lain :

a. Sebelum berangkat tugas jangan lupa memperhatikan sikap,


tampan dan kelengkapan tugas.
b. Setengah jam sebelum serah terima penjagaan dimulai,
sudah berada di tempat jaga.
c. Apabila anggota yang akan mengganti telah lengkap, jangan
sekali – kali masuk kedalam ruang jaga, agar petugas jaga yang
lama dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tertib.
d. Serah terima tugas penjagaan dilaksanakan tepat pada
waktu yang ditentukan, sebelum serah terima tugas yang lama
berkewajiban membersihkan ruangan penjagaan.

3. Yang harus diperhatikan pada saat serah terima penjagaan


antara lain :

a. Mengecek buku–buku/ register yang harus ada di penjagaan


dalam keadaan lengkap dan telah ditandatangani oleh petugas
jaga lama.
b. Memeriksa barang–barang inventaris diruang penjagaan,
apakah telah sesuai dengan daftar yang ada (diserah terimakan)
c. Memeriksa daftar tempat–tempat dan atau bangunan–
bangunan yang diberi catatan khusus untuk diawasi dan/ atau
dijaga dan/ atau dilakukan patroli secara beraturan.
d. Memeriksa alat–alat PPPK dan alat–alat pemadam
kebakaran.
e. Memeriksa apakah ada pengumuman–pengumuman dan
/atau instruksi – instruksi yang harus diperhatikan serta pesan–
pesan tugas yang harus dilanjutkan.
f. Selalu Memelihara kebersihan tempat penjagaan dan
sekitarnya sikap dan tampan petugas agar selalu rapi dan
berwibawa.

8
g. Harus selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang
bisa terjadi, penjagaan tidak boleh ditinggalkan selama giliran jaga
tidak boleh tidur.

4. Patroli / Kontrol.

a. Petugas mengadakan patroli/ perondaan / pengontrolan


keseluruh lokasi / area Perkantoran dan pertambangan PT.
Srwiajaya Bara Priharum.
b. Perondaan/ pengontrolan/ patroli dengan menggunakan
check list.
c. Rute patroli/ perondaan / pengontrolan bisa berubah arah
dan waktu control, agar tidak teridentifikasi oleh orang lain.
d. Perondaan/ pengontrolan/ patroli di laksanakan secara
bergantian Pada waktu tertentu.
e. Patroli dilakukan pada saat dinas siang hari dan dinas
malam (piket).

5. Pengetahuan dasar yang harus dimiliki Oleh Anggota Security


PT. Sriwijaya Bara Priharum.

a. Mengetahui dan menguasai keadaan daerah/ kawasan kerja


berdasarkan peta dan /atau data yang ada antara lain :
1) Bangunan utama / perkantoran.
2) Gudang.
3) Mesin pembangkit listrik (Genset).
4) Instalasi listrik.
5) Jalan, lorong, gang yang ada didalam lokasi kerja.
6) Pejabat di lingkungan kantor tempat kerja serta nomor
pesawat telepon yang dapat dihubungi setiap waktu.
7) Tempat alat pemadam kebakaran.

b. Mengetahui dan berusaha untuk mengetahui sumber –


sumber gangguan yang selalu menimbulkan kerawanan keadaan
dan ketertiban di lingkungan Perkantoran dan pertambangan PT.
Sriwijaya Bara Priharum :

9
1) Tempat bahan bakar / pom bensin dan lain – lain.
2) Instalasi listrik.
3) Mesin pembangkit listrik seperti genset dan jenis mesin
lainnya.
4) Tempat parkir.
5) Pendingin ruangan (AC).
6) Penyimpanan bahan – bahan kimia.
7) Tempat kunci ruangan kantor.
8) Semua hal – hal diatas harus dikuasai dan harus
menjadi sasaran pengamatan khusus selama dalam
menjalankan tugas.

6) Kegiatan Security sebelum melaksanakan tugas patroli.

a. Sebelumnya persiapkan perlengkapan patrol.


b. Tentukan rute patroli serta hal hal yang perlu mendapatkan
pengamatan khusus, pada waktu melaksanakan patroli wajib
dengan sikap yang konsentrasi serta tanggap terhadap lokasi
yang dilalui.
c. Pergunakan mata, telinga dengan sebaik – baiknya dan
berpatrolilah dengan sikap dan tanggap dan kecepatan yang
teratur.
b. Bila berjalan kaki perhatikan dengan teliti daerah yang
rawan, misalkan kantor yang ber AC, gudang, ruang mesin.
c. Dalam berpatroli agar tidak menggunakan rute yang tetap
dan berhentilah pada tempat – tempat tertentu.
d. Usahakan untuk mengenal segala kebiasaan yang yang
terjadi dalam lingkungan kerja, karena dengan mengenal
kebiasaan , maka akan diketahui sasaran yang ganjil dan tidak
beres.
e. Dalam melaksanakan tugas patroli dilarang keras sambil
merokok.
f. Dalam hal harus mengambil tindakan perhatikan peraturan
perundang- undangan yang berlaku dan tidak bertentangan
dengan kebijaksanaan pimpinan Perusahaan Pengguna Jasa.
g. Jaga dan pelihara dengan baik alat Bantu patroli yang
disediakan oleh Perusahaan Pengguna Jasa.

10
7. Pengawalan (Escorting).

a. Melaksanakan Tugas Pengawalan dan mengamankan


obyek berupa : orang/ barang / dokumen / uang dari suatu tempat
ketempat lain.
b. Pengawalan dilaksanakan minimal oleh 2 orang dengan
perlengkapan yang sudah ditentukan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawalan :

1. Mengetahui dengan baik / mengenal obyek yang akan


dikawal.
2. Memerikasa keadaan kendaraan yang akan dikawal.
3. Dilarang membawa orang lain yang tidak ada kaitannya
dengan tugas.
4. Mengambil route perjalanan yang berubah-rubah
5. Menyusun route perjalanan yang akan ditempuh dan
perhatikan kantor-kantor Polisi yang dilalui dan melakukan
kordinasi dengan aparat setempat.
6. Bila ada kejadian, usahakan secara cepat menghubungi Pos
Polisi terdekat
7. Selalu melakukan kontak komunikasi dengan petugas
pengamanan lokasi untuk memantau setiap kurun waktu tertentu
dan komunikasi makin intensif manakala mendekati lokasi
8. Membuat berita acara singkat bahwa orang / barang /
dokumen / uang yang dikawal telah sampai / diterima / dengan
aman.
9. Melakukan pengawalan terhadap orang, barang, dan
kendaraan yang menjadi asset perusahaan.

8. Hal-Hal yang perlu di perhatikan pada waktu pelaksanaan


tugas Sikap dan perilaku anggota security PT. Sriwijaya Bara
Priharum.

a. Memelihara kebersihan badan.


b. Rambut di cukur rapi.
c. Kumis di cukur rapi.

11
d. Jambang dan jenggot sebaiknya di cukur habis dan bersih.
e. Pakaian rapi, bersih sesuai ketentuan tentang seragam
Security.
f. Ulet, tabah, sabar dan percaya diri dalam menemban
tugasnya.
g. Mentaati peraturan – peraturan Negara dan menghormati
norma – norma yang berlaku dalam lingkungan / kawasan kerja
serta masyarakat.
h. Memegang teguh rahasia yang dipercaya kepadanya.
i. Bertindak tegas, jujur, berani, adil dan bijaksana.
j. Cepat tanggap (responsive) dalam memberikan
perlindungan/ pengamanan pada masyarakat / lingkungan
kerjanya.
k. Menjunjung tinggi serta melaksanakan prinsip – prinsip
penuntun Satpam dengan penuh tanggung jawab.

9. Perlengkapan Perorangan dalam melaksanakan tugas

a. Dalam bertugas Satpam wajib membawa dan melengkapi


diri dengan Kartu tanda anggota Satpam .
b. Kartu tanda penduduk.
c. Surat keterangan lainya (SIM, Surat Keterangan Pemegang
Borgol dan sebagainya).
d. Buku saku.
e. Pensil (ball Point).
f. Peluit (sempritan).
g. Perlengkapan lainnya sesuai dengan tugas / kepentingan.

10. Cara Menerima Tamu.

a. Berpakaian rapi sesuai ketentuan yang berlaku.


b. Menyapa tamu yang datang dengan ramah dan sopan,
berdiri dan salamilah tamu tersebut.
c. Mempersilahkan tamu duduk dikursi / ruang tamu / tempat
yang telah disediakan.
d. Menghindari sikap atau kesan bahwa petugas lebih penting
dari tamu.

12
e. Memperlakukan setiap tamu sama dan jangan membedakan
tamu tetapi perhatikan usia, wanita atau anak – anak yang perlu di
utamakan.
f. Memberikan bantuan pengarahan dan petunjuk sesuai
dengan keperluan tamu tersebut, dengan memperhatikan
ketentuan yang berlaku di lingkungan kerja.
g. Selama menerima tamu, hindarkanlah kata – kata dan sikap
kurang simpatik.
h. Setelah selesai, salami, ucapkan terima kasih dan antarkan
tamu sampai ke pintu.

11. Cara Menerima Telepon.


Cara menerima dan mengirim berita melalui telepon :

a. Segera angkat begitu telepon berdering, jangan biarkan


telepon berdering berulang kali.
b. Berikan salam, sebutkan nama petugas Satpam dan instansi
/ perusahaan.Selamat pagi / siang / sore / malam.
c. Suara hendaknya jelas, berwibawa sehingga mudah di
dengar hindari kata – kata dan cara yang kurang sopan.
d. Berikan jawaban yang baik dan apabila tidak menguasai
materi, berikan penjelasan yang bijaksana.
e. Mencatat semua pembicaraan telepon dengan memuat :Dari
mana / siapa, Untuk siapa , Kapan diterima , Isi berita , Siapa
penerima, Pada waktu mengirim berita, setelah benar nomor /
alamat yang dituju, nama dan ingin bicara dengan siapa.

12. Cara Menerima Telepon Mengenai Ancaman BOM.

a. Mendengarkan si penelepon dalam pembicaraan.


b. Mendengarkan suara yang berada di sekitar penelepon
(suara radio, mobil, pesawat terbang, dll).
c. Adakan penyisiran ditempat yang disebutkan si penelepon
dan buat berita acara hasil penyisiran.
d. Memperpanjang pembicaraan.
e. Berusaha mendapatkan informasi identitas dan lokasi
penelepon.

13
f. Perhatikan dialek si penelepon, sesuaikan dengan dialek
suku–suku yang ada di Indonesia.
g. Bila menemukan barang yang dicurigai segera amankan
TKP (Tempat kejadian perkara) dan selanjutnya tindakan
penanganan BOM sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh
kepolisian.
h. Analisa kebenaran informasi si penelepon.
i. Membuatkan berita acara ancaman BOM yang dikeluarkan
oleh POLRI.
j. Menghubungi contact person pengguna jasa.
i. Menghubungi kantor Head Office PT Sriwijaya Bara
Priharum.
k. Menghubungi aparat terkait (POLISI).

13. Cara dan Tindakan pelaku (tersangka) kejahatan Peristiwa


tertangkap tangan.

1) Yang dimaksud dengan tertangkap tangan adalah :

a. Tertangkapnya seseorang pada waktu sedang


melakukan tindakan pidana, atau
b. Dengan segera sesudah beberapa saat tindak
kejahatan itu dilakukan
c. Sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai
sebagai orang yang melakukan atau
d. Apabila sesaat kemudian adanya ditemukan benda
yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan
tindak pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah
pelakunya atau turut melakukan tindak pidana itu.

2) Tindakan yang dilakukan apa bila ada oknum yang


melanggar Hukum di wilaya kantor dan Tambang PT. Sriwijaya
Bara Priharum adalah :
a. Menangkap pelaku dan menyita barang bukti.
b, Orang yang dianggap perlu (saksi, korban atau
mungkin pelaku – pelaku yang belum tertangkap) untuk tidak

14
meninggalkan TKP sebelum datangnya petugas Polri yang
berwenang menangani lebih lanjut.
c, Melindungi pelaku dari amukan / pengeroyokan masa.
d. Melaporkan / menyerahkan tersangka dan barang bukti
(bila ada) kepada petugas Polri yang berwenang menangani
lebih lanjut.

14. Tindakan yang harus dilakukan di TKP (Tempat Kejadian


Perkara) adalah :

a. Pertolongan / perlindungan terhadap korban.


b. Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang – orang yang tidak
berkepentingan.
c. Pertahankan keaslian TKP bila petugas Polri belum tiba
serta cegah agar berkas – berkas / barang bukti jangan sampai
hilang atau rusak.
d. Sambil menutup TKP hubungi pos polisi terdekat.
e. Apabila datang petugas Patroli, laporkan tentang keadaan
yang ditemukan di TKP baik korban, pelaku dan barang bukti.
f. Buatkan berita acara sekaligus kronologis kejadian sampai
kepada tindakan akhir yang diambil.

14. Prosedur Pertolongan Pertama pada Korban (P3K) apabila


ada Insiden di PT. Sriwijaya Bara Priharum.

a. Menghentikan pendarahan :
1) Penekanan di tempat pendarahan dan pembalutan
dengan kain kassa (kain bersih)
2) Penekanan di bagian yang lebih atas jika penekanan
pada tempat pendarahan tidak berhasil.
3) Pemasangan tornilet apabila ada anggota badan atas
(lengan) atau anggota badan bawah (tungkal terputus).
4) Bawa korban ke rumah sakit.

15
b. Mengatasi shock :

1) Baringkan penderita dengan kepala lebih rendah,


miringkan kepala ke samping kiri/ kanan.
2) Jaga agar jalan napas tetap bebas.
3) Longgarkan pakaian / tali pinggang.
4) Selimuti tubuhnya.
5) Hentikan pendarahan bila ada.
6) Jangan diberi minum.
7) Bawa ke rumah sakit.

c. Mengatasi Patah tulang :

1) Membidai tulang yang patah dengan tehnik yang benar


2) Menjauhi segala tindakan yang dapat mengakibatkan
cedera korban tambah banyak.
3) Bawa korban ke Rumah Sakit.

d. Mengatasi Korban shock listrik

1) Putuskan hubungan aliran listrik dengan tubuh korban,


dengan cara mematikan aliran listrik melalui stop kontak
setempat atau sekering pusat.
2) Bawa korban ke rumah sakit.

e. Mengatasi Korban tenggelam

1) Usahakan membawa korban dari tempat yang dalam


ke tempat yang dangkal dan atau ke darat / tepian.
2) Usahakan mengeluarkan air dari paru atau lambung
korban dengan cara membalikkan tubuh korban.
3) Bila tidak bernafas, berikan pernafasan buatan.
4) Bila kesadaran dan pernafasan telah pulih jaga agar
jalan nafas tetap bebas.
5) Bawa korban kerumah sakit terdekat untuk tindakan
lebih lanjut.

16
f. Mengatasi Korban keracunan.

1) Racun yang masuk dari mulut, usahakan untuk


mengencerkan sekaligus menetralisir racun dengan cara
memberikan air matang, susu mentah atau tablet Norit.
2) Usahakan mengeluarkan racun dengan cara
merangsang muntah melalui sentuhan jari penolong pada
dinding tenggerokan atas.
3) Racun yang mengenai kulit : Lepaskan pakaian korban
yang tersiram racun, bilas bagian tubuh yang terkena racun
dengan air bersih.
4) Bawa korban ke Rumah Sakit terdekat untuk tindakan
lebih lanjut.

g. Mengatasi Korban luka bakar.

1) Jauhkan dari sumber api


2) Jangan biarkan korban berdiri atau berlari agar api
yang masih melekat di badannya tidak bertambah besar.
3) Lepaskan pakaian dan /atau benda – benda yang
mengganggu gerak nafas.
4) Jangan membubuhi apa – apa luka bakar dengan
mentega, tinta, pasta gigi, kopi, kecap, dan lain – lain,
karena hal itu dapat mempersulit membersihkan luka
selanjutnya.
5) Tutuplah luka bakar yang kena dengan kain yang
bersih jangan membalut dengan kapas atau pembalut yang
dapat menyerap karena akan melekat pada luka bakar.
6) Jangan berikan minum.
7) Segera bawa ke Rumah Sakit.

h. Mengatasi Kejang / kram.

1) Pindahkan penderita ke tempat yang teduh.


2) Longgarkan / lepaskan pakaian penderita.
3) Bagian otot yang kejang dipijat dengan kedua telapak
tangan.

17
4) Bila penderita masih sadar berikan air 1 sendok +
garam dapur (takaran air minum + 1 sendok teh garam
dapur)
5) Pada sengatan panas, siramkan air dingin pada tubuh
penderita akan membantu menurunkan panas tubuh
penderita.
6) Bila keadaan gawat / ada tanda – tanda shock,
penderita segera dibawa ke Rumah Sakit.

i. Mengatasi orang mabuk.

1) Terhadap orang mabuk yang mengganggu ketertiban


lingkungan/ kawasan lingkungan lakukan penangkapan
apabila melakukan perlawanan, gunakan tongkat yang
disiapkan dengan tidak membahayakan diri orang mabuk
tersebut.
2) Amankan sehingga tidak mengganggu /
membahayakan atau merugikan orang lain.
3) Apabila terjadi pengrusakan – pengrusakan hingga
mengakibatkan kerugian materi kumpulkan barang bukti
untuk selanjutnya diadakan perhitungan ganti rugi oleh
Instansi perusahaan.
4) Setelah sadar agar diberitahukan bahwa ia pada saat
mabuk telah melakukan pengrusakan – pengrusakan
selanjutnya agar mengganti seluruh biaya ganti rugi atas
perbuatan yang dilakukannya.
5) Bila mabuknya tidak melakukan perbuatan yang
menggangu keamanan dan ketertiban dilingkungan kerja,
misalnya bernyanyi, tidur tergeletak berikan pertolongan dan
antarkan kerumahnya.
6) Serahkan kepada pihak yang berwajib bila yang
bersangkutan melakukan perlawanan dan atau tidak
bersedia mempertangung jawabkan perbuatannya.

18
j. Cara dan Upaya Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas dan
Pengaturan.

1) Segera turun tangan apabila timbul kemacetan lalu


lintas dalam atau sekitar lingkungan/ kawasan kerja.
2) Uraikan semua kendaraan yang macet satu persatu,
agar dapat berjalan dengan tertib.
3) Apabila ada kendaraan angkut yang mangkal agar
secepatnya disuruh jalan dan melarang angkut mangkal di
area jalur masuk atau keluar Gedung.
4) Atur / tertibkan kendaraan karyawan / tamu yang parkir
di tempat parkir yang telah ditentukan.
5) Apabila kendaraan mogok, minta bantuan karyawan
untuk mendorong ketempat yang aman agar tidak
mengganggu kendaraan yang lain.
6) Lakukan kerjasama dengan petugas parkir yang
bertugas di lokasi parkir.

k. Mengatasi Orang yang Mengamuk atau membuat


Keributan

1) Apabila menghadapi karyawan / bukan karyawan


sedang mengamuk di lingkungan kawasan karja, berikan
peringatan keras dan tegas agar orang tersebut
menghentikan perbuatannya dan menyerah kalau di anggap
perlu (bila Ia bersenjata tajam dan merugikan orang lain)
gunakan tongkat untuk melumpuhkannya.
2) Apabila yang dihadapi orang gila yang sedang
mengamuk di lingkungan / kawasan kerja, usahakan dengan
akal cerdik melumpuhkan orang gila tersebutdengan tidak
membahayakan diri sendiri dan jika yang bersangkutan
misalnya :ditangkap dengan menggunakan jaring dan jangan
di gunakan kekerasan.

19
L. Mengatasi Orang Berkelahi (Perkelahian).

1) Perkelahian satu lawan satu.


a) Usahakan melerai/ memisahkan para pelakunya
dengan peringatan untuk mengalihkan perhatian.
b) Apabila dalam perkelahian tersebut digunakan
alat - alatyang berbahaya (rantai, pentungan, senjata
tajam) usahakan pemisahan dan diarahkan kepada
salah satu pihak yang menggunakan senjata.

2) Perkelahian kelompok

a) Usahakan memberi peringatan yang dapat


menarik dan mengalihkan perhatian para pelaku.
b) Minta bantuan masyarakat/ petugas keamanan
lainnya untuk dapat memisahkan kelompok yang
berkelahi agar menjadi kelompok kecil.

m. Cara Mengatasi Peristiwa Pencurian.

1) Pencurian pada jam Operasional.

Bila dilingkungan tempat kerja di jumpai ada orang


yang mencurigakan gerak - geriknya, bahkan telah berbuat
kejahatan maka yang perlu di perhatikan adalah sebagai
berikut :
a) Lakukan penegoran kepada yang bersangkutan
seperlunya.
b.) Bila yang bersangkutan mengadakan
perlawanan, segera mengambil langkah – langkah
sebagai berikut :
c) Dalam menghadapi pelaku kejahatan harus
selalu waspada dan jangan melakukan tindakan yang
ceroboh sehingga dapat menimbulkan kerugian diri
sendiri.
d) Jika pelakunya seorang dan bisa diatasi segera
lakukan penangkapan.

20
e) Bila pelakunya lebih dari satu orang segera
hubungi Anggota Security yang lainya dengan melalui
alat komunikasi yang berlaku / ada dan bila perlu
mengadakan penangkapan terhadap pelaku tersebut.
f) Dalam waktu bersamaan Anggota Security lainya
menghubungi Pos Polisi terdekat melalui telepon atau
alat komunikasi lain yang ada.
g) Setelah diadakan penangkapan segera
pelakunya di amankan berikut barang bukti yang ada.
h) Jangan sekali – kali mengadakan pemukulan /
menghakimi sendiri.
i) Bila memungkinkan segera di bawa ke Pos Polisi
terdekat atau setidak – tidaknya memberitahukan
kepada Aparat kepolisian tersebut.
j) Kemudian segera membuat laporan pada buku
mutasi / jurnal penjagaan.

2) Pencurian di luar Jam Operasional.

Bila di lingkungan tempat kerja di jumpai ada orang


yang mencurigakan gerak-geriknya, bahkan telah berbuat
kejahatan maka yang perlu di perhatikan adalah sebagai
berikut :

a) Lakukan penegoran kepada yang bersangkutan


seperlunya.
b) Bila yang bersangkutan mengadakan
perlawanan segera mengambil langkah – langkah
sebagai berikut :
(1) Dalam menghadapi pelaku kejahatan harus
selalu waspada dan jangan melakukan tindakan
yang ceroboh sehingga dapat menimbulkan
kerugian diri sendiri.Jika pelakunya seorang dan
bisa diatasi segera lakukan penangkapan.
(2) Bila pelakunya lebih dari satu orang segera
hubungi Anggota Security yang lainya dengan
melalui alat komunikasi yang berlaku / ada dan

21
bila perlu mengadakan penangkapan terhadap
pelaku tersebut.
(3) Dalam waktu bersamaan Anggota Security
lainya menghubungi Pos Polisi terdekat melalui
telepon dan atau alat komunikasi lainya yang
ada.
(4) Setelah di adakan penangkapan segera
pelakunya di amankan berikut barang bukti bila
ada
(5) Jangan sekali – kali mengadakan
pemukulan / menghakimi sendiri.
(6) Bila memungkinkan segera di bawa ke Pos
Polisi terdekat atau setidak – tidaknya
memberitahukan kepada Polri tersebut.
(7) Kemudian segera membuat laporan pada
buku mutasi / jurnal penjagaan.

n. Mengatasi Tindakan Kekerasan/ Penganiayaan.

1) Tindak kekerasan/ penganiayaan adalah merupakan


suatu tindakan yang dapat dilakukan baik oleh sesama
karyawan ataupun oleh karyawan terhadap atasan/
pimpinannya, ataupun oleh orang luar instansi/ perusahaan
terhadap karyawan berupa pemukulan, demonstrasi dan
sebagainya, dimana perbuatan ini dilakukan dengan sengaja
melawan hukum yang berlaku Tindakan yang dilakukan
adalah :
a) Pengawasan terhadap karyawan / tamu yang
keluar masuk.
b.) Pemeriksaan terhadap tamu/ identitasnya.
c) Mengamankan karyawan/ tamu yang sengaja
melakukan keributan/ tindakan penganiayaan.
d) Menjaga/ mengawal keselamatan pimpinan.
e) Melaporkan segera ke kantor polisi.
f) Melakukan tindakan – tindakan sebagaimana
tersebut pada point C di atas apabila terjadi korban.

22
V I P. PROTECTION/PERLINDUNGAN/PENJAGAAN TERHADAP
DIREKSI/STAF DAN KARYAWAN PT. SRIWIJAYA BARA
PRIHARUM.

Hal yang perlu diperhatikan dalam VIP Protection/Perlindungan :

1. Mengetahui dengan baik / mengenal orang yang akan di


proteksi.
2. Mengenali lokasi/tempat-tempat yang akan dikunjungi,
termasuk mengenali ancaman – ancaman baik internal maupun
ekternal.
3. Melakukan sterilisasi lokasi yang akan dikunjungi, ruangan
yang akan dimasuki dan ruangan sekitarnya.
4. Melakukan pengecekan dan sterilisasi terhadap kendaraan
yang akan digunakan.
5. Mengenali dengan baik siapa-siapa yang berada dekat
disekitar orang yang dikawal.
6. Selalu waspada terhadap lingkungan sekitar, sekurang-
kurangnya radius 20 meter.
7. Melakukan tes/ percobaan terhadap makanan dan minuman
yang akan disuguhkan kepada orang yang akan diproteksi.
8. Menempatkan diri dari orang yang akan di kawal sejauh–
jauhnya 10 meter (tergantung situasi setempat).
9. Selalu melakukan kordinasi dengan regu pengawal yang
berada di luar ruangan/ gedung.
10. Mengetahui dan memeriksa langsung pintu-pintu/ jalan-jalan
yang dapat dipergunakan sebagai pintu/ jalan darurat.
11. Mencari informasi lokasi Rumah Sakit / Dokter terdekat
dengan tempat acara.
12. Tidak bersikap berlebihan (over acting) dalammelakukan
proteksi.
13. Tanggap/ peka pada setiap perubahan/ perkembangan
situasi yang terjadi.
14. Cekatan/ Sigap mengambil tindakan bila perkembangan
situasi membahayakan.

23
15. Bila sedang menghadiri suatu acara, maka wajib untuk
mengetahui dengan pasti: waktu, tempat, jadwal acara, orang-
orang penting (VIP) lainnya yang juga akan hadir.
16. Selalu bersikap tenang sekalipun terjadi suatu keadaan
darurat/ bahaya.
17. Selalu memperhatikan kerapihan penampilan diri.

PENGAMANAN ACARA.

Hal ini dalam kegiatan acara yang menyangut dengan


peresmian dan aca syukuran dll. Yang berkaitan dengan kegiatan
yang di lakukan oleh PT. Sriwijaya Bara Priharum.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengamanan Acara :

1. Mengetahui dan memahami maksud dari penyelenggara


acara.
2. Mengetahui dengan baik ketua panitia penyelenggara, dan
panitia panitia yang berhubungan denagn keamanan.
3 Mengetahui dengan pasti waktu dan tempat penyelenggara
acara.
4. Mengetahui susunan acara, dan jumlah undangan.
5. Mengetahui daftar orang penting (VIP) yang akan hadir.
6. Acara yang mendatangkan penonton atau penggemar, maka
setiap petugas pengamanan harus menghadap kepada penonton,
pengunjung (tidak ikut menonton).
7. Mengetahui dengan baik medan dari tempat penyelenggara
acara, termasuk akses control dan pintu pintu darurat.
8. Membuat sistem perparkiran yang baik, sehingga alur masuk
keluar kendaraan berjalan lancar, sehingga bila terjadi keadaan
darurat, semua kendaraan dapat dievakuasi dengan cepat.
9. Melakukan kordinasi dengan aparat setempat.
10. Mengetahui dan menjaga pusat pembangkit listrik (panel
control, genset) dan mengetahui tempat penyimpanan APAR
maupun hydrant, nomor telephon PLN dan unit Pemadam
Kebakaran.

24
11. Melakukan dengan seksama terhadap seluruh orang, barang
dan kendaraan.
12. Melakukan patroli ke seluruh penjuru tempat acara.
13. Segera melakukan tindakan yang diperlukan manakala
menemukan sesuatu hal yang mencurigakan.
14. Tetap bersikap tenang meskipun menghadapi situasi
bahaya/ darurat sehingga tidak menimbulkan kepanikan.

PEDOMAN AKSES KONTROL DIWILAYAH PERKANTORAN DAN


TAMBANG PT. SRIWIJATA BARA PRIHARUM.

Mengadakan penjagaan / pemeriksaan pada pintu-pintu akses


keluar/ masuk orang, barang dan kendaraan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan jika bertugas pada akses control


adalah :
1. Menjalankan tugas sebagaimana tugas jaga biasa.
2. Melakukan tugas pemeriksaan orang , barang dan
kendaraan.
3. Harus mencatat dan mengetahui semua aktifitas pada dan
sekitar akses control.
4. Harus lebih teliti untuk melihat hal-hal yang tidak normal.
5. Setiap ada kecurigaan/ kejadian yang terjadi harus segera
berkordinasi dengan pimpinan.

PEMERIKSAAN BARANG.

Dalam hal ini pemeriksaan di lakuakan di Areal Tambang


PT. Sriwijaya Bara Priharum.

1. Barang yang keluar-masuk harus disertai surat jalan.


2. Setiap barang yang akan keluar harus diperiksa surat
jalannya, jika ada yang tidak sesuai atau kejanggalan maka
barang tidak boleh keluar dan Satpam segera menghubungi
bagian terkait.

25
3. Bila ada pemeriksaan didapati barang yang disinyalir milik
perusahaan, maka tersebut da mengkonfirmasikan ke bagian
terkait.

BARANG MENCURIGAKAN.

Dalam Hal ini menyangkut barang yang dapat merugikan


karyawan PT. Sriwijaya Bara Priharum.

1. Barang mencurigakan adalah : barang yang diduga barang


peledak/ BOM, bahan kimia, barang terlarang (narkoba, Morfin,
ganja, senjata api, dll).
2. Apabila ada barang-barang yang tidak dikenal/ tidak ada
hubungannya dengan perusahaan ditaruh, barangtersebut jangan
disentuh, diinjak atau ditendang sebelum anda mengamati barang
tersebut secara cermat/ memastikan barang apa yang anda lihat
tersebut.
3) Gunakan indra penciuman untuk memastikan apakah barang
yang ditaruh tersebut berbau/ bahan kimia yang berbahaya.
4) Jika barang tersebut ternyata barang yang mencurigakan,
segera berkordinasi dengan pimpinan security.
5) Buat status quo dan perketat penjagaan barang tersebut.
6) Hubungi aparat Kepolisian terdekat.

PEMERIKSAAN KENDARAAN.

Cara Melakukan Pemeriksaan Kendaraan Keluar masuk


Tambang PT. Sriwijaya Bara Priharum :

1. Pada saat kendaraan masuk, anggota security


menghentikan kendaraan, setelah berhenti untuk lebih aman
di taruh cone di depan mobil.
2. Petugas security melakukan penghormatan atau
memberikan salam, sapa dan senyum, sampaikan bahwa
ada pemeriksaan kendaraan.
3. Sampaikan kepada pengemudi agar membuka pintu
dan bagasi kendaraan.

26
4. Setelah pintu terbuka lakukan pengecekan di dalam
kendaraan dengan menggunakan cara manual.
5. Jika menggunakan kaca cembung lakukan
pemeriksaan dari samping kanan kendaraan memutar kekiri
sampai ketempat semula dengan seksama.
6. Cek bagian kendaraan mulai dari ruang dalam (ruang
bawah tempat duduk, penebalan dash board, lantai bawah
karpet, bau menyengat), ruang bagasi(barang terkesan
berat, ruang ban, penebalan bagasi), bagian bawah mobil
(rangkaian kabel baru, tanda lampu berkedip, penempelan
alat perekat, dll)
7. Untuk kendaraan box petugas menanyakan barang
yang dibawa dan meminta supir/ kenek agar membuka
bagasi bagian belakang.
8. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, persilakan
kendaraan berjalan dan ucapkan terima kasih.

CARA MELAKUKAN PEMERIKSAAN PADA KARYAWAN PT.


SRIWIJAYA BARA PRIHARUM ORANG YANG MEMPUNYAI
KEPERLUAN DALAM KEGIATAN BAIK DI WILAYAH
PERKANTORAN ATAU DI TAMBANG.

1. Petugas memberikan salam, sapa, dan senyum terhadap


orang yang masuk.
2. Beritahukan bahwa akan dilakukan pemeriksaan (body
searching).
3. Petugas segera melaksanakan chek body.
4. Chek body dilakukan dari mulai atas sampai bawah.
5. Apabila ditemukan nada suara berbunyi di metal detector,
maka wajib dilakukan pengecekan secara manual (dengan
tangan).
6. Petugas menyampaikan kepada tamu agar tas yang
dibawa dibuka sendiri oleh yang punya dan menunjukkan isinya ,
tidak boleh dirogoh oleh petugas, cek bagian dalam tas dengan
cermat.
7. Apabila menggunakan jaket maka petugas security
melakukan pengecekan secara manual (dengan tangan)

27
BAB II

I. TINDAKAN DAN PENANGANAN PERISTIWA KHUSUS/ KEADAAN


DARURAT.

Keadaan darurat (EMERGENCY) adalah dimana tidak


memungkinkan dilaksanakannya kegiatan rutin perusahaan / lokasi
secara normal akibat perubahan situasi dan kondisi secara mendadak
yang apabila tidak ditanggulangi akan berakibat fatal seperti :

1. Gempa Bumi.
2. Ledakan Bom.
3. Kebakaran.
4. Unjuk Rasa.
5. Kerusuhan Massa.
6. Banjir.
7. dll.

II. TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN BENCANA ALAM GEMPA


BUMI.

1. Umum.
Suatu keadaan darurat gempa bumi adalah situasi yang
terjadi mendadak dan tidak dikehendaki yang mengandung
ancaman dan gangguan terhadap kehidupan, asset perusahaan
dan kegiatan operasional lingkungan, oleh karenaitu diperlukan
tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasinya.

2, Maksud dan Tujuan.


Standar Operational Prosedur tetap ini dimaksudkan untuk
dijadikan pedoman pelaksanaan tugas anggota security PT.
Sriwijaya Bara Priharum agar dalam keadaan darurat gempa bumi
dengan tujuan agar diperoleh keseragaman tindakan pada saat
terjadi keadaan darurat tsb.

28
3. Organisasi Peran Keadaan Darurat Gempa Bumi.

1. Kadiv GA ; Memberikan perintah kepada Chiefsecurity dan


para pelaksana.
2. Chief Security ; Memimpin para pelaksana untuk
melaksanakan peran keadaan darurat gempa bumi.
3. Assisten Chief, Koordinator, Danru dan Anggota Security ;
Melaksanakan peran serta keadaan darurat gempa bumi.

4. Instansi penting yang perlu dihubungi di wilayah Kab. Muara enim

a. Pospol terdekat.
b. Polsek terdekat.
c. Dinas Pemadam Kebakaran.
d. Mobil Ambulance.
e. Rumah Sakit.
f. Badan Meteorologi & Geofisika.

5. Tugas dan Tanggung Jawab.

Dalam menangani adanya bencana alam,Satpam wajib


melakukan tindakan :

a. Bersikap tenang, tidak panik dan tidak gugup.


b. Segera menyelamatkan korban terutama manusia, karyawan
dan materil asset penting perusahaan melalui tangga darurat
(hindarkan pemakaian lift).
c. Segera hubungi instansi terkait pemadam kebakaran,
ambulans dll).
d. Segera memutuskan aliran listrik dari luar apabila ada
dengan cara mematikan saklar induk dan semua sekring dan
membiarkan sekring pada tempatnya.
e. Menempatkan dan mengamankan asset perusahaan
(dokumen dan peralatan penting) yang dapat diselamatkan
dilokasi yang aman.
f. Mengamankan dan melarang orang yang tidak
berkepentingan memasuki lokasi yang terkena bencana alam.

29
g. Setelah bencana alam terakhir dan dinyatakan aman
melakukan penyisiran seluruh lokasi untuk memeriksa korban dan
asset perusahaan yang perlu diselamatkan.

6. Proses Evakuasi Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Kadiv GA.

1). Memerintahkan Chief Security untuk melakukan


evakuasi sesuai tugas masing - masing.
2). Mengawasi pelaksanaan evakuasi

b. Chief Security.

1) Memimpin anggota security melakukan pengamanan


pada pintu masuk, pintu keluar dan area titik kumpuk para
pengungsi.
2) Melakukan penyisiran keseluruh ruangan gedung
untuk memastikan apakah semua penghuni sudah
melakukan evakuasi atau belum.
3) Memastikan bahwa semua pintu ruangan sudah dalam
keadaan terkunci.
4) Menyiapkan peralatan kerja yang diperlukan seperti HT
dan HP.
5) Membuat laporan tertulis tentang jalannya proses
evakuasi kepada Kadiv GA.
6) Apabila ada penghini yang pingsan atau terluka segera
minta bantuan petugas P3K.

c. Assisten Chief, Coordinator, Danru dan Anggota Security.

1) Melakukan proses evakuasi sesuai tugas masing –


masing
2) Memastikan bahwa semua penghuni telah dievakuasi
dan telah berkumpul di titik kumpul yang telah ditentukan.
3) Memastikan bahwa semua pintu – pintu ruangan
sudah dalam keadaan terkunci.

30
4) Dalam proses evakuasi telah membawa peralatan
kerja yang dibutuhkan.
5) Melaporkan segera apabila ada penghuni yang terluka
kepada pimpinan.

III. TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN BOM.

1. Umum.

Suatu keadaan darurat ancaman bom adalah situasi yang terjadi


mendadak dan tidak dikehendaki yang mengandung ancaman dan
gangguan terhadap kehidupan, asset perusahaan dan kegiatan
operasional lingkungan , oleh karena itu diperlukan tindakan yang cepat
untuk mengatasinya.

2. Maksud Dan Tujuan.

Prosedur tetap ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman


pelaksanaan tugas anggota Security apabila terjadi di PT.
Sriwijaya Bara Priharum berperan dalam keadaan darurat
ancaman bom dengan tujuan agar diperoleh keseragaman
tindakan pada saat terjadi keadaan darurat.

3. Organisasi Peran Keadaan Darurat Ancaman Bom.

Kadiv GA, Memberikan perintah kepada Danru Security dan


para pelaksana.
Danru Security Memimpin para pelaksana untuk
melaksanakan peran keadaan darurat ancaman bom.

4. Instansi yang perlu di hubungi.

a. Pospol terdekat.
b. Polsek terdekat.
c. Dinas Pemadam Kebakaran.
d. Mobil Ambulance.
e. Rumah sakit terdekat.

31
5. Tugas dan Tanggung Jawab.

Satpam yang mengetahui, menemukan dan atau mendapat


informasi adanya ancaman Bom wajib melakukan tindakan :

a. Satpam yang mengetahui, menemukan dan atau


mendapat informasi adanya ancaman Bom dilarang
melakukan tindakan apapun dan segera melapor kepada
Komandan Regu.
b. Komandan Regu segera menghubungi Kapuskodal
Ops untuk melakukan pendalaman informasi dan
pencegahan diri.
c. Mengatur dan memeriksa arus lalu lintas keluar masuk
tamu, karyawan dan kendaraan dilingkngan perusahaan.
d. Menyelamatkan dan menjauhkan karyawan dan asset
penting perusahaan dari lokasi yang berbahaya.
e. Mengidentifikasi benda asing yang mencurigakan dan
mengamankan sekitar lokasi.
f. Segera menghubungi aparat terkait (Polri / Gegana)
g. Memblokade lokasi yang dianggap berbahaya dengan
alat yang ada.
h. Membantu aparat mengadakan penyisiran dan
melarang orang yang tidak berkepentingan memasuki lokasi
lingkungan perusahaan.

6. Penanggulangan Ancaman Bom / Bahan Peledak :

a. Pada umumnya tindakan kejahatan dengan menggunakan


bom dan bahan peledak itu dilakukan oleh pelaku kejahatan yang
tidak dikenal sebagai teroris, anggota separatis, orang biasa yang
berlatar belakang balas dendam, sakit hati, ekonomi dll.
b. Kemungkinan besar ancaman ancaman bom dapat diterima
melalui apa saja dan dapat terjadi setiap waktu dengan beberapa
pertimbangan atau alasan yang tidak jelas.
c. Sebuah ancaman bom ungkin dapat diterima melalui
beberapa cara,seperti :

32
1) Bungkusan atau paket yang mencurgakan melalui pos.
2) Melalui pesan tertulis yang disampaikan melalui pos
atau kurir.
3) Cara yang sering digunakan yaitu melalui telepon
4) Informasi yang disampaikan secara pribadi oleh
anggota masyarakat.
5) Setiap ancaman bom dan bahan peledak harus
ditanggapi secara serius, tidak boleh diremehkan dan cara
penanganannya harus pula didasarkan policy dan procedure
yang berlaku.

7. Cara bertindak apabila terjadi adanya teror ancaman bom di


wilayah perkantoran maupun di pertambangan PT. Sriwijaya Bara
Priharum.

Pada umumnya informasi tentang adanya ancaman bom dan


bahan peledak itu disampaikan secara :

1. Lisan melalui telepon atau dengan pesan orang lain.


2. Tertulis dengan surat atau fax.

a. Pesan melalui telepon:

1) Laporkan segera kepada pimpinan atau atasan


2) Segera berkoordinasi dengan pihak teknisi dan siap
bertindak berdasarkan rincian info yang diterima.
3) Segera mengarahkan telepon operator untuk
mengalihkan pembicara di telpon itu kepada security dan
mencatat hal hal penting untuk diketahui sebagai langkah
penyelidikan lebih lanjut.
4) Jika ada , nyalakan mesin perekam.
5) Tetap tenang jika menerima ancaman bom, jaga agar
suasana biasa dan tetap tenang.
6) perpanjang pembicaraan dengan mengajak penelepon
mengenai kondisi dan lokasi peletakan bom.
7) Yang harus ditanyakan:

33
a) Dimana bom diletakkan ?
b) Kapan diperkirakan akan meledak ?
c) Dengan menggunakan apa bom akan diledakan ?
(1) Seperti apa bentuknya ?
(2) Siapakah yang menelpon ?
(3) Dari mana anda menelpon ?
(4) Dimana saat ini anda berada ?
(5) Kenapa bom diletakkan disini ?
(6) Sebesar apa kekuatan bom tersebut ?
(7) Catat tanggal dan waktu menerima
ancaman ?
(8) Catat ciri khas penelpon : Jenis kelamin,
Logat bicara, Cara berbicara, seperti apa.Latar
belakang, penelpon

b. Pesan melalui orang lain.


Apabila informasi ini diperoleh melalui pesan
seseorang, maka orang tersebut supaya diwawancarai lebih
detail sehingga memperoleh gambaran yang lebih kongkrit.

c, Pesan melalui surat.


Apabila informasi diperoleh melalui surat, perhatikan
penulisan tangannya/ huruf mesin tik atau komputer yang
digunakan, Demikian pula kertasnya, tanggal, stempel pos,
alamat pengirim, dll yang dianggap perlu.

d. Pesan dengan cara lain.


Apabila pesan diperoleh dengan cara lain, maka tetap
diperlukan unsur-unsur utama keterangan dan dapat
dilakukan sesuai situasi dan kondisi pada saat itu.

34
8. Proses Evakuasi.

1. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Kadiv GA.
1) Memerintahkan Chief Security untuk melakukan
evakuasi sesuai tugas masing - masing.
2) Mengawasi pelaksanaan evakuasi.

b. Chief Security.
1) Memimpin anggota security melakukan
pengamanan pada pintu masuk, pintu keluar dan area
titik kumpuk para pengungsi.
2) Melakukan penyisiran keseluruh ruangan gedung
untuk memastikan apakah semua penghuni sudah
melakukan evakuasi atau belum.
3) Memastikan bahwa semua pintu ruangan sudah
dalam keadaan terkunci
4) Menyiapkan peralatan kerja yang diperlukan
seperti HT dan Barikade.
5) Membuat laporan tertulis tentang jalannya proses
evakuasi kepada Kadiv GA.
6) Apabila ada penghuni/pengunjung yang pingsan
atau terluka segera minta bantuan petugas P3K.

c. Assisten Chief, Coordinator, Danru dan Anggota


Security.
1) Melakukan proses evakuasi sesuai tugas masing
– masing.
2) Memastikan bahwa semua penghuni/pengunjung
telah dievakuasi dan telah berkumpul di titik kumpul
yang telah ditentukan.
3) Memastikan bahwa semua pintu – pintu ruangan
sudah dalam keadaan terkunci.
4) Dalam proses evakuasi telah membawa
peralatan kerja yang dibutuhkan.

35
5) Melaporkan segera apabila ada
penghuni/pengunjung yang terluka kepada Chief
Security.

FORM PENCATATAN ANCAMAN BOM.

>Tetap tenang jagalah kesopanan dengarkan


dan jangan memotong pembicaraan penelpon.
>Beritahu pimpinan tertinggi k etika sipenelpon masih tersambung.

1. Tanggal menerima telepon :


2. Jam menerima t elepon :
3. Nama Penelepon :

v IDENTITAS PENELPON v LOGAT BICARA


ü Pria ü Lokal
ü Wanita ü Daerah
ü Dewasa ü Asing
ü Anak – anak ü Lain – lain
ü Umur kira – ……………………………….
kira………………………….
v TATA BAHASA
v KARAKTER SUARA ü Prima
ü Nyaring ü Sedang
ü Dalam ü Bagus
ü Tinggi ü Jelek
ü Lembut ü Kacau
ü Serak ü Lain – lain
ü Ditelan ……………………………….
ü Lain – lain
……………………………….. v SOPAN SANTUN
ü Marah
v CARA BICARA ü Tenang
ü Cepat ü Masuk Akal

36
ü Sengau ü Emosional
ü Jelas ü Rasional
ü Lancar ü Mengacau
ü Lambat ü Tertawa
ü Datar ü Lain – lain
ü Kacau ……………………………….
ü Gagap
ü Lain – lain v LATAR BELAKANG SUARA
……………………………….. ü Pabrik
ü Musik
v ASAL SAMBUNGAN TELEPON ü Pesawat
ü Local ü Laut
ü Interlokal ü Kereta Api
ü Telepon Umum ü Pesta
ü Intern ü Kantor
ü Tidak Diketahui ü Jalan
ü Lain – lain ü Lain – lain
……………………………….. ……………………………….

KATA KATA SI PENELPON

Pertahankan pembicaraan selama mungkin, Apabila


memungkinkan usahakan untuk mendapatkan informasi
sebagai berikut :
1. Kapan Bom akan meledak
……………………………………………………………
2. Dimana Bom tersebut diledakkan
……………………………………………………
3. Ciri – ciri Bom tersebut
………………………………………………………………
4. Dari jenis apakah Bom tersebut
………………………………………………………
5. Mengapa anda memasang Bom
tersebut ……………………………………………..
6. Nama dan alamat si penelpon
…………………………………………………………

37
IV. TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN KEBAKARAN.

1. Umum.
Suatu keadaan darurat kebakaran adalah situasi yang terjadi
mendadak dan tidak dikehendaki yang mengandung ancaman dan
gangguan terhadap kehidupan, asset perusahaan dan
kegiatanoperasional lingkungan, oleh karena itu diperlukan
tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasinya.

2. Maksud Dan Tujuan.


Prosedur tetap ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman
pelaksanaan tugas anggota peran keadaan darurat kebakaran
dengan tujuan agar diperoleh keseragaman tindakan pada saat
terjadi keadaan darurat.

3. Tugas Dan Tanggung Jawab.


Satpam yang mengetahui dan atau mendapat informasi
adanya kebakaran wajib melakukan tindakan :
a. Bersikap tenang dan jangan panik
b. Membunyikan alarm kebakaran dan menginformasikan
adanya kebakaran pada karyawan.
c. Segera menghubungi Dinas Pemadam kebakaran,
Ambulans dan Satpam lainnya.
d. Segera menyelamatkan korban terutama manusia/ karyawan
dan material asset penting perusahaan melalui tangga darurat
(hindarkan pemakaian lift).
e. Berusaha memadamkan api jika masih berkobar dengan
menggunakan alat pemadam kebakaran yang ada dilingkungan
perusahaan.
f. Segera memutuskan aliran listrik dari luar apabila ada
dengan cara.
mematikan saklar induk dan semua sekring dan membiarkan
sekring tetap pada tempatnya.

38
g. Memberi tahu karyawan ruangan lain untuk bersiaga dan
membantu memadamkan api guna melokalisir/ membatasi areal
kebakaran.
h. Mengamankan dan melarang orang yang tidak
berkepentingan memasuki areal kebakaran yang dapat merusak
benda-beda yang berkaitan dengan kebakaran atau TKP.
i. Membantu petugas yang berwenang / Polri dalam
melakukan pemeriksaan, pendataan dan pengumpulan barang
bukti.

4. Penanggulangan bahaya kebakaran.


1. Seluruh anggota security harus mengerti dan mengetaui
serta mampu
mempergunakan peralatan pemadam kebakaran yang ada
2. Jika dalam patroli menemukan asap, atau mencium bau
yang keras, petugas patroli harus segera mencari tahu sumbernya
dan kalau sudah diketahui segera berusaha memadamkannya
dengan menggunakan tabung pemadam terdekat.
3. Apabila tidak berhasil segera laporkan kepada Danru, posko
dan pihak teknisi serta pihak management.

5. Tugas – tugas security PT. Sriwijaya Bara Priharum dalam


menghadapi terjadinya kebakaran besar adalah sebagai berikut :

a. Tetap memelihara tempat kebakaran ataupun sekitar nya


agar tidak ada yang memanfaatkan situasi untuk melakukan
pencurian.
b. Arahkan tamu-tamu/ karyawan agar segera turun dengan
menggunakan escalator/ tangga jalan serta melarang
menggunakan lift.
c. Dalam melakukan evakuasi cegah kepanikan orang- orang
serta yakinkan bahwa kebakaran telah teratasi.
d. Mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan dan untuk
mempermudah petugas pemadam yang tiba segera bertindak.
e. Jangan sekali kali berteriak kebakaran atau api.
f, Larang orang yang tidak berkepentingan mendekati ke
lokasi kebakaran.

39
g. Selain melakukan penyelamatan jiwa pengunjung / tamu,
karyawan harus juga menyelamatkan barang barang pengunjung
atau tamu, tenant, karyawan dari sasaran pencuri.
i. Ikut membantu kelancaran tugas para petugas pemadam
kebakaran ataupun aparat terkait.
j. Jangan lupa untuk mengetaui prosedur fire yang ada.
k. Apabila terjadi kebakaran dalam penyampaian beritanya
selain ditujukan kepada pihak teknisi dan pimpinan perusahaan
juga disampaikan kepada operator telpon.

6. Cara mengatasi Kebakaran di lingkungan Perkantoran dan wilayah


Tambang PT. Sriwijaya Bara Priharum.

a. Selamatkan korban terutama manusia / karyawan, materil


dan segera hubungi pemadam kebakaran, ambulance dan
petugas keamanan lain.
b. Jika api masih berkobar segera memadamkan api dengan
mengarahkan pemadam kebakaran/ alat pemadam kebakaran
yang ada dilingkungan kawasan kerja.
c. Apabila ada aliran listrik, segera putuskan dari luar dengan
mematikan saklar induk dan semua sekering serta jangan dikutak–
kutik (biarkan sekering pada tempatnya/ kotak sekering) serta
disegel.
d. Usahakan memberitahukan karyawan lain yang berada di
ruangan lain membantu memadamkan api guna melokalisir /
membatasi daerah kebakaran.
e. Usahakan orang-orang yang tidak berkepentingan agar
dilarang/ tidak memasuki daerah kebakaran atau merusak berkas
– berkas kebakaran/ barang bukti yang ada.
f. Bantu petugas yang berwenang/ Polri dalam mengumpulkan
barang bukti/ saksi dalam melakukan pemeriksaan.

7. Tindakan dan cara penanganan unjuk rasa apa bila terjadi di


wilayah pt. Sriwijaya bara priharum.

Security yang mengetahui, menemukan dan atau mendapat


informasi akan adanya unjuk rasa wajib melakukan tindakan :

40
1. Security yang mengetahui, menemukan dan atau mendapat
informasi adanya unjuk rasa segera melapor kepada Komandan
Regu.
2. Komandan Regu segera menghubungi chief security untuk
melakukan pendataan informasi dan pencegahan dini.
3. Mengatur dan memeriksa arus lalu lintas keluar masuk tamu,
karyawan dan kendaraan dilingkungan perusahaan, serta
mengecek alat yang diperlukan (Hidrant, Apar, dll).
4. Siaga ditempat yang ditentukan dan silap melakukan
penanggulangan.
5. Menutup dan meminimalkan akses masuk lingkungan
perusahaan.
6. Mengarahkan dan menjauhkan peserta unjuk rasa dari lokasi
penting aset perusahaan.
7. Melarang orang yang tidak berkepentingan berada dilokasi
unjuk rasa.

8. Tindakan Dan Cara Penanganan Kerusuhan Masa apabila terjadi


di wilayah PT. Sriwijaya Bara Priharum.

Security yang mengetahui, menemukan dan atau mendapat


informasi akan adanya kerusuhan massa wajib melakukan
tindakan :
a. Tidak panic dan bersikap tenang.
b. Segera melapor kepada Komandan Regu.
c. Komandan Regu segera menghubungi Kasi, Ops, Kabag
keamanan dan atau Puldalsis (Pusat Pengendali Situasi.
d. Mengatur dan memeriksa arus lalu lintas keluar masuk tamu,
karyawan dan kendaraan dilingkungan perusahaan, serta
mengecek alat yang diperlukan (Hidrant, Apar dll).
e. Siaga di tempat yang ditentukan dan siap melakukan
penanggulangan.
f. Melarang orang yang tidak berkepentingan masuk
lingkungan perusahaan, menutup pintu utama dan menunggu
perintah atasan.

41
g. Menyelamatkan karyawan dan asset perusahaan (skala
prioritas).
h. Segera memutuskan airan listrik dari luar apabila ada
dengan cara mematikan saklar induk dan semua sekring dan
membiarkan sekring pada tempatnya.
i. Menempatkan dan mengamankan asset perusahaan
(dokumen dan peralatan penting) yang dapat diselamatkan
dilokasi yan aman.
j. Berusaha menghalau massa dengan baik dan sopan.
k. Mengamankan dan melarang orang yang tidak
berkepentingan memasuki lokasi kerusuhan massa baik saat
kejadian maupun sesudahnya.
l. Setelah kerusuhan berakhir dan dinyatakan aman,
melakukan penyisiran seluruh lokasi untuk memeriksa korban dan
melakukan pendataan asset perusahaan yang masih bisa atau
perlu diselamatkan.

V. SUBYEK DAN METODE PENGAMANAN CLOSE CIRCUIT


TELEVISION (CCTV).

Close Circuit Television (CCTV) adalah merupakan suatu


perangkat yang merupakan alat pembantu untuk tugas / petugas
pengamanan, dan alat ini cara bekerjanya digerakkan dengan tenaga
listrik sesuai dengan namanya alat atau perangkat ini terdiri dari atas
dan pesawat televisi.
CCTV akan diterjemahkan dalam bahasa kita sama artinya dengan
pengindraan jarak jauh atau kamera dan pesawat televisi.

Sedangkan penempatan kameranya diatur berdasarkan beberapa faktor


antara lain :
-Kerawanan lokasi
-Luas lokasi
-Kesibukan lokasi
-Kepentingan lokasi itu sendiri

Karena alat ini harus di pantau secara terus menerus, maka


dengan sendirinya harus ada orang yang tugasnya mengamati layar

42
televisi yang memuat hasil pemantauan kamera dan petugasnya adalah
operator.
1. Tugas anggota Security tentang CCTV.
2. Mengawasi memonitor layar televisi secara terus menerus.
3. Harus memusatkan perhatian dalam bertugas / konsentrasi.
4. Apabila dalam layar kaca televisi terlihat hal-hal yang
mencurigakan agar segera dilaporkan pada Danru atau siapa saja yang
berada di posko, laporkan secara jelas mengenai kecurigaan tersebut
serta sebutkan lokasinya.
5. Kalau dianggap perlu, kecurigaan tersebut direkam.
6. Apabila melihat situasi dilantai 1,2 dan 3 ramai pengunjung supaya
segera memberitahu Danru, agar Danru yang menerima laporan
tersebut akan mengambil suatu keputusan apakah pada area tersebut
perlu ditambah petugasnya atau petugas diarea tersebut perlu
diingatkan agar lebih waspada dan lebih siaga serta jeli dalam
mengawasi posnya.
7. Apabila salah satu kamera mengalami gangguan supaya
melaporkan hal tersebut kepada pihak teknisi dan jangan lupa
melaporkan kepada Danru terlebih lagi bila gangguan tersebut setelah di
cek oleh teknisi memakan waktu cukup lama perbaikannya.
8. Selain memantau layar kaca televisi, operator CCTV juga harus
dapat menghandle pelengkap lain yang berada di CCTV Room yaitu
Fire Alarm dan Security Alarm.

43
BAB III.

TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN PELAKU PELANGGARAN


HUKUM BAIK KARYAWAN PT. SRIWIJAYA BARA PRIHARUM
MAUPUN NON KARYAWAN.

I. PENANGANAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA ( TKP ).

1. Tempat Kejadian Perkara (TKP) :

a. Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan / terjadi


atau akibat yang ditimbulkan.
b. Tempat – tempat lain yang berhubungan dengan
tindak pidana tersebut dimana barang-barang bukti, korban
atau bagian tubuh korban ditemukan.

2. Tindakan yang harus dilakukan :

a. Menerima laporan dan mendata pelapor.


b. Lakukan pengecekan tempat kejadian perkara
c. Pertolongan atau perlindungan terhadap korban.
d. Tutup, amankan dan jaga TKP denganmemberikan
pagar/batas (line) dari gangguan orang-orang yang tidak
berkepentingan.
e. Pertahankan keaslian TKP (status QUO), amati dan
data keadaan TKP, cegah agar berkas – berkas/ barang
bukti jangan sampai hilang atau rusak dan letaknya jangan
sampai berubah.
f. Sambil menutup TKP hbungi bagian investigasi,
pmpinan atau Pos Polisi terdekat.
g. Mendokumentasikan TKP dengan kamera dan
sebagainya.
h. Catat keterangan saksi-saksi yang mengetahui dan
jangan sampai berhubungan satu sama lainnya.

44
i. Apabila datang petugas, laporkan tentang keadaan
yang ditemukan di TKP baik korban pelaku, barang bukti.
j. Buat laporan hasilpengecekan TKP.

II. PERISTIWA TERTANGKAP TANGAN APABILA ADA KARYAWAN


PT. SRIWIJAYA BARA PRIHARUM MAUPUN ORANG LAIN YANG
MELANGGAR HUKUM DI WILAYAH PERKANTORAN DAN
TAMBANG.

1. Tertangkap tangan :
a. Tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melakukan
tindak pidana, atau;
b. Dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana
dilakukan, atau;
c. Sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai
orang yang melakukannya,atau;
d. Apabila sesaat kemudian adanya ditemukan benda yang
diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana
itu yang menunjukan bahwa ia adalah pelakukanya atau turut
melakukan tindak pidana itu.

2. Tindakan Yang Harus Dilakukan:


a. Menangkap pelaku dan menyita barang bukti.
b. Orang yang dianggap perlu (saksi korban atau mungkin
pelaku yang belum tertangkap) untuk tidak meninggalkan TKP
sebelum datangnya petugas POLRI.
c. Melindungi pelaku dari amukan / pengeroyokan masa.
d. Melaporkan / menyerahkan tersangka dan barang bukti ( bila
ada ) kepada petugas POLRI yang berwenang menangani lebih
lanjut.

III. TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA


(TPTKP).
Berhasil tidaknya pencarian dan pengungkapan pertama terhadap
pelaku kejahatan, pelanggaran, sebagian, besar tergantung dari upaya
petugas yang menangani TPTKP yang merupakan sumber dari segala
keterangan yang dibutuhkan.

45
1. Tindakan Yang Harus Dilakukan DI TKP (Tempat Kejadian
Perkara) adalah :

a. Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan / terjadi atau


akibat yang ditimbulkan.
b. Tempat – tempat lain yang berhubungan dengan tindak
pidana tersebut dimana barang – barang bukti, korban atau bagian
tubuh korban ditemukan.
c. Terhadap TKP, yang ditemukan petugas yang patroli /
pengamanan, penjagaan, maka harus dapat menjaga, status Quo
(Keaslian TKP).

2. Tindakan terhadap tempat kejadian.

a. Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang orang yang tidak
berkepentingan.
b. Pertahankan keaslian TKP (status Quo) selama
pemeriksaan terhadap TKP, bila petugas Polri belum tiba serta
cegah agar berkas berkas/ barang bukti jangan sampai hilang atau
rusak.
c. Cegah bekas / barang bukti jangan sampai hilang atau
rusak.
d. Buat sket / gambar TKP.

3. Tindakan Terhadap korban :

Periksa bila masih ada tanda-tanda kehidupan pada korban


dengan cara :
a. Meraba bagian badan apakah sudah dingin atau masih
panas.
b. Meraba pergelangan tangan, apakah masih ada denyut nadi.
c. Cek apakah masih ada tanda pernafasan (dekatkan kaca
didepan hidaung korban).
d. Bila masih ada tanda kehidupan beri pertolongan P3K, bila
mungkin diminta keterangannya tentang adentitas pelaku.

46
4. Tindakan terhadap pelaku :

a. Bila pelaku masih berada di TKP lakukan penangkapan/


penggeledahan sebagaimana mestinya.
b. Catat nama, pekerjaan, umur, alamat dan konfirmasi dengan
korban, adakan pencarian singkat bila/ dimungkinkan pelaku
berada di TKP.

BAB IV.

I. HT (HANDY TALKY).

1. Pedoman penggunaan ht (handy talky).

a. Sebelum menggunakan HT, terlebih dahulu periksa


kemampuan batterynya
b. Cara memeriksa dengan melihat lampu signalnya jika
berkedip-kedip maka itu tandanya kemampuan baterenya
sudah lemah atau hampir habis dan perlu diisi kembali
(charging)
c. Untuk mengisi ulang battery, HT harus terlabih dahulu
dalam keadaan “ off “.
d. Sebelum battery terisi penuh, HT jangan diambil
dahulu chargernya.
e. Tanda baterynya sudah terisi penuh, lampu signal
akan berwarna hijau, dan HT siap dipakai.

2. Cara memanggil dengan HT yang benar :

a. Sebutkan call-sign (nama panggilan tersebut) yang


akan kita panggil/ hubungi, baru sebutkan “ Call Sign “
pemanggil. Contoh : rajawali 1, rajawali panggil, ada muatan
untuk anda, ganti ! jawab : Masuk dan bongkar muatannya
rajawali ganti !

47
b. Setelah pembicaraan selesai, selalu dengan kata :
SOLO – BANDUNG (Sampai – berikutnya)
II. ALPHABETICAL

NASIONAL INTERNATIONAL
NO
SIGN EXTENTION SIGN EXTENTON
1 A Ambon A Alva
2 B Bandung B Bravo
3 C Cepu C Charli
4 D Demak D Delta
5 E Ende E Echo

34

6 F Flores F Flower
7 G Garut G Golf
8 H Halong H Hotel
9 I Irian I Indian
10 J Jepara J Juliet
11 K Kendal K Kilo
12 L Lombok L Lima
13 M Medan M Mike
14 N Namlea N November
15 O Opak O Oscar
16 P Pati P Papa
17 Q Quibek Q Quebek
18 R Rembang R Romeo
19 S Solo S Seira

48
20 T Timor T Tenggo
21 U Umar U Unoform
22 V Viktor V Viktor
23 W Wilis W Whiskey
24 X Xray X Xray
25 Y Yangky Y Yangky
26 Z Zaenal Z Zulu

III. KODE RADIO

NO SIGN MEAN NO SIGN MEAN


Temui
Suara kecil
pelapor &
1 1-3 24 8-1 / diterima
dapatkan
lemah
keterangan
Kecelakaan
tidak ada Penerimaan
2 3-3 N 25 8-3
korban dan tidak jelas
krusakan
Check
Kecelakaan
audio /
ada korban
3 3-3 L 26 8-4 bagaimana
hanya luka-
penerimaan
luka
anda

Kecelakaan Berhenti
ada memancar
3-3
4 korban/korban 27 8-5 kecuali dalam
K
meninggal keadaan
dunia darurat
Kecelakaan
3-4 hanya Dimengerti /
5 28 8-6
N kerusakan jelas
pelaku

49
melarikan diri
Kecelakaan
Teruskan
3-4 hanya luka-
6 29 8-7 berita ini
L luka pelaku
kepada
melarikan diri
Ecelakaan
korban Ia sedang
3-4
7 meninggal 30 8-8 sibuk / tidak
K
pelaku ada ditempat
melarikan diri
Petugas
dalam Apakah anda
keadaan dapat
8 4-2 31 8-9
bahaya berhubungan
pelaku dengan
melarikan diri
Ada
kerusuhan
diperusahaan
semua alat
Tugas
9 4-4 komunikasi 32 9-1
mengawal
segera
memberikan
bantuan dan
waspada
Tugas
Sedang ada
10 5-2 33 9-2 mengawal
perkelahian
tamu agung
Selesaikan
Sedang ada 10- tugas
11 5-3 34
kerusuhan 1 secepat
mungkin
Anda berada
Sedang ada 10-
12 5-4 35 dimana/lokasi
demontrasi 2
anda
13 5-5 Suara jelas 36 10- Beritanya

50
sekali 4 tidak untuk
umum

36

Berita
Kejadian
6-1 disiarkan ke
14 perampokan 37 10-5
N seluruh
di …
anggota
Akan
Kejadian menuju
6-1 perampokan sasaran
15 38 10-8
L di… korban ketempat
luka-luka yang anda
minta
Kejadian
perampokan
6-1 8-1- Pesawat
16 di… korban 39
K 0 dimatikan
lmeninggal
dunia
Pencurian
Kembali
kendaraa 8-1-
17 6-2 40 mengudara
bermotor 1
/ standby
di…cirri-ciri
Mohon
Terjadi
diulang /
penganiayaan 8-1-
18 6-3 41 penerimaan
berat atau 2
terganggu /
pembunuhan
kurang jelas
Terjadi Selamat
8-1-
19 6-5 kebakaran di 42 bertugas /
3
… terima kasih
Ambulans
8-1- Keadaan
20 7-1 segera 43
5 cuaca
dibutuhkan

51
Ambulans 8-1- Jam berapa
21 7-2 44
segera dikirim 6 yang tepat
Berita /
pesan
Ambulans
8-1- sudah
22 7-3 segera di 45
7 dikirim
tambah
seluruhnya
dengan baik
Pasukan
pemadam
23 7-6
segera
ditambah

IV. KETENTUAN – KETENTUAN UMUM.

1. Seragam Satpam (GAM).

Pakaian seragam Satpam disingkat Gam SATPAM adalah pakaian


yang dilengkapi dengan tanda-tanda pengenal dan atribut tertentu yang
dipakai dan digunakan oleh Satpam untuk melaksanakan tugas.

a. Shift I (Pagi dan Siang) kantor.


1) Pakaian Dinas Harian (PDH).
2) Sepatu PDH.
3) Topi pet.
4) Kopel.
5) Gesper.
6) Tali Kur + Pluit.
7) Tongkat Letter “T”.
8) Borgol.

b. Shift II (Malam) Lapangan.


1) Pakaian Dinas Lapangan (PDL).
2) Sepatu PDL.
3) Topi pet.
4) Kopel.
5) Gesper.

52
6) Tali Kur + Pluit.
7) Tongkat Letter “T”.
8) Borgol.
9) Rompi Safety.
2. Pakaian seragam tersebut harus di lengkapi dengan perlengkapan
Security antara lain :

a. Kartu Tanda Anggota Satpam (KTA).


b. Kartu Tanda Penduduk (KTP).
c. ID Card.
d. Alat Tulis.
e. Buku Saku.
f. Mempunyai / membawa perlengkapan lainya yang
diperlukan antara lain : Alat Komunikasi (HT), Patroli, Senter dan
Jas Hujan.

3. Jam Kerja / Dinas.


- Pembagian shift jaga terbagi menjadi :
1) Shift I (Pagi) : Pukul : 0700 s/d 1500 WIb.
2) Shift II (Siang) : Pukul : 1500 s/d 2300 Wib.
3) Shift II (Malam) : Pukul : 2300 s/d 0700 Wib.

Catatan :
Sebelum melaksanakan Serah Terima tugas jaga,
harus mengadakan Apel selama 30 Menit sebelum
melaksanakan tugas jaga.Pembagian shift dapat berubah
sesuai dengan tuntutan tugas situasi dan kondisi yang
berlaku dilikgkungan kerja.

4. Penggunaan seragam security.

a. Penggunaan Gam Security disesuaikan dengan sifat dan


lingkup tugasnya serta untuk membedakan antara SECURITY
dengan petugas lainnya.

53
b. Penggunaan Gam SECURITY hanya dibenarkan pada saat
menjalankan tugas pengamanan dilingkungan PT. Sriwijaya Bara
Priharum sesuai SOP Perusahaan .

1) Penggunaan Gam Security lingkungan PT. Sriwijaya


Bara Priharum berdasarkan penugasan dari atasan dan
sesuai SOP Perusahaan.
2) Dalam Melaksanakan Tugas Dinas Security PT.
Sriwijaya Bara Priharum wajib memakai seragam yang telah
di berikan oleh perusahaan sesuai dengan SOP
Perusahaan.
3) Penggunaan Gam SECURITY PT. Sriwijaya Bara
Priharum dilengkapi dengan jaket/ rompi berwarna Kuning
Stabilo dan penempatan atrib dan di lengkapi dengan topi
pet/Helm Safety dan disesuaikan dengan Gam SECURITY
pertambangan sesuai ketentuan aturan Pemerintah.

c. Dalam bertugas Satpam wajib memperhatikan Gam


SECURITY, antara lain:

1) Pakaian /Topi / Helm bersih dan tidak boleh kusut.


2) Kancing-kancing baju dan celana jangan sampai ada
yang lepas.
3) Tali-tali sepatu diikat rapi.
4) Sepatu harus bersih dan mengkilap.
5) Menggunakan kaos kaki bersih dan rapi.
6) Tanda pengenal terpasang sesuai dengan ketentuan.
7) Rambut pendek rapi.

d. Sikap dan Perilaku Anggota Security dalam Menjalankan


Tugas.

1) Memiliki sifat percaya diri, tabah, tegas, sabar, ulet


dalam menjalankan tugas.
2) Memiliki rasa tanggung jawab, jujur, adil dan bijaksana.
3) Memiliki daya tanggap yang cepat (responsive) dalam
menghadapi peristiwa yang terjadi.

54
4) Dalam bersikap, berbicara dan bertindak harus selalu
sopan tanpa menghilangkan sifat tegas dan wibawa.
5) Dalam aktifitas sehari – hari harus selalu
memperhatikan etika, moral, etika sopan santun, etika susila,
etika agama dan etika hukum.
6) Memegang teguh rahasia yang dipercayakan
kepadanya.
7) Berpenampilan bersih dan rapi, baik dalam berpakaian
maupun potongan rambut dicukur pendek, kumis di rapikan
dan tidak diperkenankan berjenggot / berjambang.

e. Pengetahuan dan Pengenalan Lingkungan.


1) Mengetahui dan mengenal dengan baik keadaan
daerah / wilayah kerja PT. Sriwijaya Bara Priharum.
2) Mengenal semua bangunan utama / perkantoran dan
gudang yang ada di PT. Sriwijaya Bara Priharum.
3) Mengenal semua mesin, instalasi listrik, pompa air
maupun kendaraan yang digunakan di PT. Sriwijaya Bara
Priharum.
4) Mengenal semua jalan , gang dan batas areal dalam
lingkungan/ wilayah kerja di PT. Sriwijaya Bara Priharum.
5) Mengenal semua pimpinan / pejabat perusahaan di
PT. Sriwijaya Bara Priharum yang bekerja di lingkungan/
wilayah kerja termasuk kendaraan, alamat da nomor
teleponnya.
6) Mengenal tempat / lokasi penyimpanan alat pemadam
kebakaran termasuk kondisinya Baik di perkantoran maupun
di areal tambang PT. Sriwijaya Bara Priharum.

f. Pengamatan dan Pengetahuan dengan baik segala sumber


yang bisa menimbulkan terjadinya gangguan keamanan dan
ketertiban baik di perkantoran maupun di areal tambang PT.
Sriwijaya Bara Priharum antara lain :
1) Lokasi penyimpanan bahan bakar dan bahan kimia.
2) Lokasi penempatan mesin pabrik atau instalasi listrik.

55
3) Lokasi parkir kendaraan baik milik Karyawan di PT.
Sriwijaya Bara Priharum maupun kendaraan miliktransportir
lainya.
4) Lokasi penyimpanan kunci – kunci.

BAB. V.

PASAL - PASAL KUHP SECURITY.

1. Pasal 170 jo pasal 55 KUHP : Pengeroyokan dan pengrusakan


Unsur yang dipersyaratkan :
a. Bersama-sama melkukan kekerasan.
b. Terhadap orang atau barang.
c. Dimuka umum.

Ancaman hukuman :
▪ Menyebabkan luka maximum 7 tahun penjara
▪ Menyebabkan luka berat maximum 9 tahun penjara
▪ Menyebabkan mati maksimum 12 tahun penjara

2. Pasal 187 KUHP: Mendatangkan bahaya keamanan


umum/membakar, Peledakan.
Unsur-unsur yang dipersyaratkan :
a. Membakar, meledakkan / menjadikan letusan atau
mengakibatkan kebanjiran.
b. Mendatangkan bahaya umum, bahaya maut atau ada orang
mati,
c. Dengan sengaja.

Ancaman hukuman :
▪ Bahaya bagi barang maximum 12 tahun penjara.
▪ Bahaya maut bagi orang maximum 13 tahun penjara.
▪ Bahaya maut dan orang mati maksimum seumur hidup atau 20
tahun penjara.

3. Pasal 209 KUHP : Menyogok / Menyuap


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

56
a. Memberi hadiah atau Perjanjian.
b. Seorang pegawai negeri.
c. Untuk mengalpakan / melakukan pekerjaan yang
bertentangan dengan kewajibannya.

Ancaman hukuman maksimum 2 tahun 8 bulan


▪ Pasal 220 KUHP : Laporan Palsu
▪ Unsur-unsur yang dipersyaratkan :
▪ Memberitahukan atau Mengadukan.
▪ Perbuatan yang dapat dihukum.
▪ Perbuatan itu sebenarnya tidak ada.
▪ Ancaman hukuman maksimum 1 tahun 4 bulan penjara.

4. Pasal 221 KUHP : Menyembunyikan penjahat atau kejahatan


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :
a. Menyembunyikan penjahat / menghilangkan bukti atau
berkas kejahatan atau menolong agar melarikan diri.
b. Menghindarkan penangkapan / pemeriksaan / penahanan /
atau menghalang – halangi / menyusahkan pemeriksaan oleh
yang berwajib.
c. Dengan sengaja.
d. Oleh pejabat kepolisian / Kehakiman.

1. Ancaman hukuman maksimum 9 bulan penjara.

5. Pasal 224 KUHP : Memalsukan mata uang


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Meniru / memalsukan.
2. Uang / Uang kertas Negara / uang kertas bank.
3. Mengedarkan / menyuruh mengedarkan.
4. Seakan-akan uang asli.
5. Ancaman hukuman maksimum 15 bulan penjara.

6. Pasal 263 KUHP : Membuat surat palsu


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

57
1. Menerbitkan hak, perjanjian, membebaskan hutang atau
keterangan bagi suatu perbuatan.
2. Seolah-olah surat tersebut asli dan tidak dipalsukan.
3. Mendatangkan kerugian
4. Ancaman hukuman maksimum 6 tahun penjara.

7. Pasal 281 KUHP : Kejahatan terhadap kesopanan


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Kesopanan dan kesusilaan.


2. Merusak kesopanan / kesusilaan dimuka umum.
3. Dengan sengaja.
4. Ancaman hukuman maximum 2 tahun 8 bulan penjara.

8. Pasal 284 KUHP : Perzinahan


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Merusak kesopanan / kesusilaan (bersetubuh).


2. Salah satu / kedua-duanya telah beristri / bersuami.
3. Salah satu berlaku pasal 27 KUH Perdata.
4. Ancaman hukuman maximum 9 bulan penjara.

9. Pasal 303 KUHP : Perjudian


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Tidak berhak,
2. Sebagai mata pencaharian.
3. Sengaja mengadakan atau memberikan kesempatan atau ikut
campur berjud.
4. Main judi / berusaha main judi.
5. Ancaman hukuman maximum 10 tahun penjara.

10. Pasal 310 KUHP : Merusak Kehormatan/ Pencemaran Nama


baik/ Menistakan.
Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Menuduh melakukan suatu perbuatan agar diketahui orang


banyak.

58
2. Merusak kehormatan atau nama baik seseorang.
3. Dengan sengaja.
4. Ancaman hukuman maximum 1 tahun 4 bulan penjara.

11. Pasal 351 KUHP : Penganiayaan.


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Perbuatan memukul, menempeleng atau memotong, menusuk,


mengiris dan lain – lain.
2. Merusakkan kesehatan atau mengakibatkan penderitaan orang
lain.
3. Dengan sengaja.
Ancaman hukuman :
▪ Penganiayaan biasa maksimum 2 tahun.
▪ Luka berat maksimum 5 tahun penjara.
▪ Mati maxsimum 7 tahun penjara.

12. Pasal 338 KUHP : Pembunuhan.


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Perbuatan kekerasan / maker mati.


2. Menghilangkan jiwa orang lain.
3. Dengan sengaja.
4. Ancaman hukuman maximum 15 tahun penjara.

13. Pasal 328 KUHP : Penculikan.


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Membawa pergi seseorang dari tempat kediamannya atau tempat


tinggalnya sementara,
2. Menjadikan terlantar.
3. Menempatkan dalam kekuasaannya atau kekuasaan orang lain.
4. Melawan hak.
5. Ancaman hukuman maximum 15 tahun penjara.

14. Pasal 334,335,336 KUHP : Perbuatan tidak menyenangkan


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

59
1. Perbuatan yang karena kesalahannya hingga orang lain jadi
tertahan atau terus tertahan dengan melawan hak.
Ancaman hukuman ( pasal 334 ).
- Maximum 3 bulan].
- Maximum 9 bulan, jika menyebabkan luka berat.
- Maximum 1 tahun, jika menyebabkan kematian.

 Perbuatan yang dengan melawan hak memaksa orang lain


untuk melakukan atau tidak melakukan atau membiarkan
barang sesuatu apa, dengan cara kekerasan atau perbuatan
yang tidak menyenangkan, ancaman kekerasan, ancaman
dengan perbuatan.
 Tidak menyenangkan, akan melakukan baik terhadap orang
itu maupun orang lain.
 Memaksa orang lain dengan ancaman penistaan lisan atau
tulisan supaya ia melakukan atau tidak melakukan atau
membiarkan barang sesuatu apa.
Ancaman hukuman maximum 1 tahun penjara (pasal 335).
Perbuatan mengancam kepada orang atau barang dengan
kekerasan dimuka umum memakai kekuatan bersama-sama,
dengan suatu kejahatan yang mendatangkan bahaya, dengan
memaksa atau dengan perbuatan tidak sopan, dengan
penganiayan berat atau dengan pembakaran.
Ancaman hukuman ( pasal 336 ):

 Maksimum 2 tahun 8 bulan


 Maksimum 5 tahun, jika dilakukan dengan tulisan

15. Pasal 359,369 KUHP : Karena kesalahannya mengakibatkan


orang lain mati/ terluka.
Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Dalam hal kecelakaan lalu lintas, kecelakaan menggunakan


senjata tajam / senjata api dan sebagainya,
2. Menyebabkan orang mati atau luka.
3. Karena kesalahannya / Kelalaianya.

60
Ancaman hukuman :
▪ Menyebabkan orang mati dan luka berat maksimum 5 tahun
penjara.
▪ Menyebabkan penderitaan maksimum 9 bulan penjara.

16. Pasal 362 KUHP : Pencurian.


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Mengambil dengan maksud ingin dimiliki.


2. Sesuatu barang.
3. Seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain.
4. Melawan hak (bertentangan dengan hukum).
5. Ancaman hukuman maximum 5 tahun penjara.

17 Pasal 368 KUHP : Pemerasan.


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :Memaksa orang lain dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan.

1. Untuk memberikan sesuatu barang yang seluruhnya aau sebagian


milik orang lain, atau membuat hutang atau menghapus hutang.
2. Menguntungkan diri sendiri atau orang lain.
3. Melawan hukum Ancaman hukuman maksimum 9 tahun
penjara.

18. Pasal 372 KUHP : Penggelapan.


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Sengaja memiliki.
2. Sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian milik kepunyaan
orang lain.
3. Barang itu dalam tangannya bukan karena orang lain
4. Melawan hukum.
5. Ancaman hukuman maksimum 9 tahun penjara.

19. Pasal 378 KUHP : Penipuan


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

61
1. Membujuk dengan memakai nama palsu, keadaan palsu,
rangkaian kata-kata bohong dan tipu muslihat,
2. Memberikan sesuatu barang, membuat untung dan menghapus
piutang.
3. Menguntungkan diri sendiriatau orang lain.
4. Ancaman hukuman maksimum 4 tahun penjara.

20. Pasal 406 KUHP : Menghancurkan atau merusakkan barang


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Dengan sengaja.
2. Membinasakan, merusakkan, membuat sehingga tidak dapat
dipakai lagi, menghilangkan barang bukti atau membunuh /
menghilangkan binatang.
3. Barang atau binatang itu seluruhnya atau sebagian kepunyaan
orang lain.
4. Melawan hukum.
5. Ancaman hukuman maksimum 2 tahun 8 bulan penjara.

21. Pasal 415 KUHP : Penggelapan yang dilakukan dalam jabatan


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Pegawai negeri atau orang lain.


2. Diwajibkan untuk seterusnya atau sementara menjalankan
pekerjaan umum.
3. Menggelapkan uang atau surat yang berharga atau membiarkan
diambil atau digelapkan oleh orang lain sebagai pembantu.
4. Dengan sengaja.
5. Ancaman hukuman maksimum 7 tahun penjara.

22. Pasal 480 KUHP : Penadahan.


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :
1. Membeli, menyewa, menukarkan, menerima gadai, menerima
sebagian hadiah atau menjual, menyewakan, menukarkan,
menyimpan, dan menyembunyikan sesuatu barang.
2. Untuk mendapatkan sesuatu keuntungan atau mengambil untung.
3. Yang diketahui atau patut disangka bahwa barang itu diperoleh
karena kejahatannya.

62
4. Sekongkol.
5. Ancaman hukuman maksimum 4 tahun penjara.

23. Pasal 418-419 KUHP : Menerima suap atau sogok.


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Pegawai negeri.
2. Menerima hadiah atau perjanjian.
3. Patut dapat menyangka hadiah atau perjanjian itu berhubungan
dengan jabatannya.
4. Mengalpakan atau melakukan pekerjaan yang bertentangan
dengan kewajibannya.
5. Ancaman hukuman maksimum 5 tahun penjara.

24. Pasal 489 KUHP : Pelanggaran kenakalan


Unsur-unsur yang dipersyaratkan :

1. Perbuatan yang bertentangan dengan ketertiban umum (antara


lain: mencoreng dinding, buang air besar dipekarangan orang lain,
membunyikan / membikin gaduh).
2. Yang menimbulkan bahaya, kerugian atau kesusahan.
3. Ancaman hukuman maksimum 3 hari penjara.

PENUTUP

Demikian SOP Security secara umum ini di buat sebagai pedoman


cara dalam rangka melaksanakan tugas pengamanan di PT. Sriwijaya
Bara Priharum.

Tanjung lalang, 1 Juli 2022

Departemen Pengamanan

Pembina Security
PT. Sriwijaya Bara Priharum.

63
64

Anda mungkin juga menyukai