Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai tempat umum terpapar oleh berbagai resiko
keamanan. Baik terhadap pasien, pengunjung, karyawan, ataupun
terhadap properti rumah sakit, pasien, pengunjung dan karyawan. Untuk itu
RS Permata Kuningan perlu membuat perencanaan di bidang pengaturan
keamanan untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan, prosedur dan segala
proses di bidang pengelolaan aspek keamanan di RS Permata
Kuningan.
2. Tujuan Khusus
a. Melindungi keselamatan dan keamanan pasien, karyawan,
pengunjung.
b. Melindungi property rumah sakit dari pengrusakan, pencurian dan
ancaman lain
c. Jiwa dan benda milik karyawan, pengunjung dan tamu dari bahaya
pencurian, perampokan, kebakaran, bencana alam dan gangguan
kemanan lainnya
d. Membantu kelancaran operasional
e. Melindungi property pasien , karyawan, pengunjung dari ancaman
pengrusakan, pencurian dan ancaman lain.
f. Menurunkan angka kriminalitas di RS Permata Kuningan
g. Menjamin ketertiban di RS Permata Kuningan
h. Membantu penyelenggaraan peraturan-peraturan RS Permata
Kuningan.

C. LANDASAN & REFERENSI


1. Undang-Undang No. 44 / 2009 tentang Rumah Sakit
2. SE Dirjen Yanmed No.YH02.04.3.5.2504 Tentang Pedoman Hak &
Kewajiban Pasien

D. RUANG LINGKUP
1. Planning
2. Identifikasi resiko keamanan ( Security Risk Assessment )
3. Penyusunan pedoman keamanan rumah sakit
4. Penyusunan alur dan SOP terkait dengan bidang keamanan
5. Kerangka kerja pengelolaan keamanan di RS Permata Kuningan
6. Upaya-upaya pencegahan / preventif di bidang keamanan sehubungan
dengan resiko yang ada
7. Upaya-upaya penanggulangan berbagai gangguan keamanan sesuai
yang telah diidentifikasi
8. Koordinasi dengan :
a. Kepolisian (Polsek Kuningan)
b. Penduduk sekitar rumah sakit (melalui RT/RW/ Kelurahan Cijoho
dan Kelurahan Windu Sengkahan)
c. Keperawatan, dalam hal melindungi keamanan pasien dan properti
pasien maupun properti RS
d. Unit-unit pelayanan dan penunjang medic
e. Unit Cleaning Service selaku pemegang kunci
f. Pihak pengelola parkir, selaku penanggung jawab area parkir
g. HRD sehubungan dengan peraturan perusahaan

E. ACTION
1. Penyelenggaraan sistem keamanan aktif dan pasif
2. Menjaga ketertiban dan menegakan peraturan perusahaan
3. Meningkatkan partisipasi seluruh karyawan RS Permata Kuningan
dalam penyelenggaraan kemanan di RS Permata Kuningan

F. MONITORING
Memonitor indikator keamanan sesuai pada bab 5

G. EVALUATION
Evaluasi terhadap indikato-indikator keamanan

H. Continuous Improvement
Melakukan perubahan kebijakan dan prosedur sehubungan dengan hasil
evaluasi. Perubahan ini bertujuan agar kejadian yang sama tidak terulang
lagi, sehingga rumah sakit ini dapat menjadi organisasi yang belajar dari
pengalaman untuk senantiasa menjadi lebih baik.
BAB 2
PENGORGANISASIAN

A. STRUKTUR ORGANISASI
1. Direktur RS
2. Manajer Umum
3. Supervisor Umum & Rumah Tangga
4. SDM
5. Unit Pelayanan
6. Unit Keperawatan
7. Unit Umum
8. Unit Marketing
9. Seluruh Karyawan
10. Anggota Regu Security

B. URAIAN TUGAS
1. Supervisor
a. Tugas & Wewenang
1) Menyusun perencanaan di bidang keamanan rumah sakit
2) Melakukan pengorganisasian di bidang keamanan rumah
sakit, termasuk berkoordinasi dengan semua pihak terkait
sehubungan dengan masalah keamanan
3) Melakukan penggerakan terhadap segala aspek sistem
keamanan rumah sakit
4) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan sistem
keamanan rumah sakit
5) Melakukan evaluasi dan perbaikan berkesinambungan
terhadap system keamanan rumah sakit
b. Kualifikasi
Menguasai sistem keamanan rumah sakit
2. Kepala Unit Security
a. Tugas :
1) Membuat laporan mingguan untuk anggota regunya
2) Mengevaluasi dan menganalisa kinerja kerja danru dan
anggota regunya
3) Mengatur semua kegiatan operasioanal security, sehingga
tercapai tujuan secara efektif dan efisien
4) Melaksana kerjasama yang baik dengan departemen –
departemen maupun instansi pemerintahan yang terkait
5) Mengumpulkan danru dan anggota regunya untuk
melaksanakan apel pagi setiap hari
6) Memonitor setiap ada pasien meninggal dengan bekerjasama
dengan pengurus kamar jenazah dibantu oleh anggota regu
lainnya
7) Perlindungan terhadap manusia dan harta benda serta
pencegahan tindak kejahatan
8) Pemeliharaan tingkat kinerja yang professional dari
anggotanya
9) Pemeliharaan pencatatan kinerja dan prosedur pengawasan
10) Pembuatan laporan yang lengkap, akurat dan tepat waktu bila
terjadi suatu insiden
11) Penyediaan fungsi–fungsi pendukung pelatihan dan
administrasi terbatas
12) Penyediaan saran–saran tekhnis, pengetahuan, kemampuan
dan keahlian kepada personil–personil di lokasi.
13) Memelihara hubungan dengan manajemen dan personil
14) Pelaksanaan tindakan–tindakan koretif dan prosedur–
prosedur untuk memperbaiki kekurangan–kekurangan
dijajaran anggota security
15) Pelaksanaan tindakan–tindakan disipliner berkaitan dengan
personil– personil dilapangan dimana diperlukan
16) Berkoordinasi dengan kepolisian setempat
17) Tugas–tugas lain sesuai dengan instruksi manager umumi
dan atau managemen pelanggan, yang terkait maupun tidak
dengan kegiatan– kegiatan yang ditetapkan.
b. Wewenang :
1) Memberi masukan dan informasi kepada Internal Supervisor
Supervisor Umum & Rumah Tangga tentang perencanaan
suatu pekerjaan dan juga perencanaan pengamanan secara
berkala
2) Melakukan pembinaan terhadap bawahannya.
3) Memberikan usulan peringatan terhadap karyawan
dibawahnya jika melakukan suatu kesalahan
4) Memberikan instruksi langsung kepada danru dan anggota
regunya
c. Kualifikasi :
1) Pendidikan formal : Minimal DIII atau SMA/K
2) Pengalaman kerja : 3 tahun di bidangnya
3) Persyaratan kepribadian :
a) Sehat jasmani dan rohani
b) Berwibawa, jujur, disiplin dan bertanggung jawab
c) Memiliki jiwa kepemimpinan
d) Bijaksana dan berwawasan luas

3. Komandan Regu Security


a. Tugas :
1) Mengatur dan mengkondisikan anggota regunya untuk
bertugas di masing – masing pos yang dijaganya
2) Mengumpulkan anggota regunya untuk melakasanakan apel
pagi
3) Membuat laporan harian untuk dilaporkan ke supervisornya
4) Meroling / back up anggota yang sedang istirahat
5) Survey ke setiap tempat yang dijaga anggota regunya
6) Membantu pemulasaraan jenazah
7) Bertanggung jawab atas kekuatan security officer yang
bertugas setiap hari
8) Memantau, mencatat dan melaporkan kinerja setiap personil
dalam pelaksanaan tugasnya
9) Memantau, mencatat dan melaporkan kelengkapan
penunjang tugas ( pakaian, pet, sangkur dll ) yang telah
ditetapkan
10)Menindaklanjuti kebutuhan personil dilapangan (ATK, radio,
HT, formulir static site security officer report dll )
11) Mengatur dan mengarahkan kegiatan – kegiatan untuk
seluruh anggota
12)Menindaklanjuti instruksi yang diberikan oleh atasan
13)Melaporkan seluruh kegiatan yang telah dilakukan
14)Berkoordinasi dengan kepolisian setempat
b. Wewenang :
1) Memberi masukan dan informasi kepada supervisor mengenai
kedaan situasi di lapangan
2) Memberikan peringatan atau teguran kepada anggota regunya
jika terjadi kesalahan atau pelanggaran yang merugikan
kesatuannya.
c. Kualifikasi :
1) Pendidikan formal : Minimal SLTA atau setara
2) Pengalaman kerja : 3 tahun di bidangnya
3) Persyaratan kepribadian :
a) Sehat jasmani dan rohani
b) Berwibawa, jujur, disiplin dan bertanggung jawab
c) Memiliki jiwa kepemimpinan
d) Bijaksana dan berwawasan luas
4. Anggota Regu
a. Tugas & wewenang :
1) Menjaga situasi keamanan disekitar pos yang dijaganya
2) Membantu operasional kegiatan di RS Permata Kuningan
3) Membantu transportasi pasien dari kendaraan ke IGD begitu
juga sebaliknya.
b. Kualifikasi :
1) Pendidikan formal : Minimal SLTA atau setara
2) Pengalaman kerja : 2 tahun di bidangnya
3) Persyaratan kepribadian :
a) Sehat jasmani dan rohani
b) Berwibawa, jujur, disiplin dan bertanggung jawab
c) Memiliki jiwa keberanian dilapangan
BAB 3
IDENTIFIKASI RESIKO

A. IDENTIFIKASI
Resiko keamanan di RS Permata Kuningan dibagi menjadi :
1. Berdasarkan Jenis korban
a. Karyawan
Karyawan dapat menjadi korban keamanan langsung, ataupun aset
milik karyawan dapat menjadi korban dari suatu ancaman
kemanan. Karyawan dapat menjadi korban penganiayaan yang
dilakukan pasien / pengunjung (misalkan petugas IGD saat
berhadapan dengan pasien mabuk, ataupun keluarga yang marah-
marah. Aset karyawan dapat juga menjadi korban pencurian dsb.
b. Pengunjung
Kejadian juga dapat menimpa pengunjung yang berada di sekitar
area RS Permata Kuningan, mungkin ancaman itu dikarenakan
pencurian baik di ruang rawat inap atau area parkir area RS
Permata Kuningan.
c. Pasien
Kemanan terhadap pasien mungkin timbul dikarenakan adanya
pencurian di ranap, disebabkan tidak ada keluarga yang
menunggu, (misalkan pasien sedang istirahat, pengunjung yang
datang bukan dari keluarganya, padahal untuk melihat kelengahan
pasien yang sedang tidur)
d. Properti RS Permata Kuningan
Properti RS Permata Kuningan berupa equipment (medical dan non
medical), maupun data, baik elektronik maupun paper. Properti
Karyawan, Pasien dan Pengunjung Yang termasuk adalah properti
karyawan meliputi benda berharga (Laptop, tas,dompet berisi
identitas dan uang), kendaraan (mobil/motor). Walau telah
dijelaskan bahwa kehilangan merupakan tanggung jawab pribadi
masing-masing, namun RS Permata Kuningan tetap
mengupayakan pengawasan terhadap properti karyawan, pasien
dan pengunjung
2. Berdasarkan Lokasi
a. Unit-unit Rawat inap (…………………………….., ICU, HCU, NICU
& PICU)
b. Instalasi gawat Darurat (IGD)
c. Loker karyawan
d. Ruang tunggu (HCU, ruang tunggu, lobby, out patient, radiologi, ct-
scan dan lab)
e. Tempat parkir
f. Ruang-ruang kosong
g. Ruang-ruang sistem RS Permata Kuningan (Panel, Janitor, Dumb
Waiter, IT & Rg Server, Office, Genset, Logistik Farmasi/Non
farmasi, Unit Farmasi, Unit Laboratorium Gudang-gudang lain)
h. Unit Operating Theatre/ Kamar Operasi

B. PENDEFINISIAN AREA BERISIKO


Area beresiko merupakan salah satu dasar perhitungan kebutuhan sistem
keamanan. Untuk itu pendefinisian area beresiko adalah sebagai berikut :
Suatu area (lantai atau unit) yang memiliki resiko keamanan dengan
keberadaaan pasien, aset SBIH dengan nilai aset diatas 100 juta rupiah per
unit, atau data penting perusahaan atau suatu area lantai atau unit yang
mana tidak dapat dilakukan pembatasan terhadap hilir mudiknya orang,
baik karyawan ataupun pengunjung.
1. Berdasarkan Jenis risiko keamanan
a. Pencurian
Resiko yang paling besar yang terjadi di rumah sakit adalah
masalah tindak pencurian, sistem keamanan yang masih belum
terpenuhi menjadi kendala dalam Monitoring pengawasan
dilapangan, minimnya SDM security mengakibatkan kontrolling
dilapangan sangat terbatas. Area yang menjadi sasaran pencurian
seperti : ruang rawat inap dan area parkir.
b. Perusakan
Fasilitas yang tampak diarea luar merupakan resiko perusakan
yang bisa terjadi kapan saja, seperti kendaraan dan fasilitas umum
lainnya, kejadian perusakan pun bisa terjadi di dalam gedung
seperti fasilitas umum yang tidak bisa dijaga keindahannya. Dalam
hal ini security pun harus selalu memonitor area–area yang
kemungkinan terjadi perusakan.
c. Pelecehan
Kemanan pasien, pengunjung dan staff yang berada di SBIH
merupakan tanggung jawab security yang bertugas, pelecehan
merupakan resiko keamanan angka kecil yang terjadi di RS
Permata Kuningan, akan tetapi antisipasi untuk menghindari hal
tersebut sangat diperlukan.
d. Kontak fisik / kekerasan
Keamanan staff dan pengunjung harus selalu diutamakan, terutama
staff yang bekerja dalam keadaan mendapat complain harus selalu
diawasi, hal yang tidak terduga bisa saja terjadi, seperti keluarga
pasien marah – marah yang pada ujungnya menimbulkan kontak
fisik.
e. Penganiayaan terhadap pasien
Rumah sakit bertanggung jawab melindungi pasien terhadap
penganiayaan fisik dari pengunjung, pasien lain atau staff.
Tanggung jawab ini terutama atas bayi,anak-anak, lansia, dan
individu lainyang tidak dapat mempertahankan dirinya sendiri.
Rumah sakit berupaya untuk mencegah penganiyaan melalui
prosesproses seperti menyelidiki orang tanpa identitas dilingkungan
rumah sakit,memonitor area yang sepi atau terpencil, dan segera
bertindak jika ada seseorang yang diduga berada dalam bahaya
atau dianiaya.Proses pertama yang harus dilakukan security adalah
memonitor area-area yangbisa menimbulkan bahaya dan
memonitor pengunjung yang masuk ke area RS Permata Kuningan
dengan memperhatikan idenitas diri (name tag), setiap pengunjung
yang memasuki area rumah sakit wajib memakai identitas diri,
terkecuali keluarga dan atau pasien.Memonitor area tidak
terjangkau dengan menggunakan CCTV, seperti area-area parkir
dan area luar lobby.
f. Perlindungan terhadap barang-barang pasien dan keluarga
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya mengenai
tanggung jawab rumah sakit atas barang-barang milik pasien. Jika
rumah sakit bertanggung jawab atas seluruh barang yang dibawa
oleh pasien ke rumah sakit, ada proses untuk melaporkan barang
milik, serta memastikan barang yang dilaporkan tersebut tidak
hilang atau dicuri. Proses ini mempertimbangkan pasien dalam
keadaan gawat darurat, pasien one day surgery, pasien rawat inap,
dan pasien yang tidak dapat mengamankan barang-barangnya
sendiri, serta mereka yang tidak dapat mengambil keputusan atas
barang-barangnya sendiri.Rumah sakit menyediakan tempat untuk
menyimpan barang-barang milik pasien dan keluarganya yang
tersedia diruangan rawat inap dan HCU dalam bentuk loker dan
safety box.Untuk mengurangi angka pencurian di ruangan setiap
pasien yang mau masuk keruangan selalu diberitahu di bagian
pendaftaran rawat inap untuk menyimpan barang di locker yang
sudah tersedia, untuk di ICU penyimpanan barang untuk pasien
dan penunggu pasien sudah tersedia di ruang tunggu perawatan
ICU.
g. Perlindungan terhadap anak-anak, penderita cacat, lansia dan
individu lain yang beresiko.
Rumah sakit mengidentifikasi kelompok pasien yang berisiko dan
menetapkan proses melindungi hak-hak mereka. Kelompok pasien
yang berisiko dan apa tanggung jawab rumah sakit atas mereka
diatur dalam peraturan perundangan. Staf mengetahui tanggung
jawab mereka dalam proses ini. Yang termasuk kelompok pasien
berisiko minimal meliputi anak-anak, penderita cacat fisik dan
mental, lansia, pasien koma atau tidak sadar. Perlindungan yang
diberikan meliputi perlindungan dari serangan fisik sampai pada
area keselamatan seperti perlindungan dari perawatan yang tidak
layak, penundaan pemberian pelayanan maupun bantuan saat
terjadi kebakaran.
h. Seluruh pasien,keluarga, pengunjung lainnya ( lansia, anak-anak,
penderitacacat fisik ) mempunyai perlindungan yang sangat
khusus, utamakan keselamatan pengunjung dari situasi bahaya
seperti gempa dan huru hara lainnya.
2. Berdasarkan jenis pengunjung dan penghuni
a. Karyawan
Identifikasi untuk karyawan yaitu dengan memakai tanda pengenal
(name tag) dan seragam sesuai dengan peraturan yang berlaku di
RS Permata Kuningan.
b. Pengunjung
Pengunjung dibagi dibagi dua yaitu :
1) Keluarga pasien
Setiap kegiatan jam kunjung keluarga memperoleh kartu
kunjung yang diberikan oleh security dengan cara menukarkan
identitas diri untuk ditukarkan dengan kartu pengunjung
tersebut dibatasi maksimal 2 orang. Untuk penunggu pasien
juga akan mendapatkan kartu tunggu pasien yang berlaku
untuk 1 orang dan boleh bergantian dengan menukarkan
identitas diri dan mengisi formulir dari keperawatan.
2) Vendor atau kontraktor
Vendor atau kontraktor yang berkunjung ke bagian farmasi,
logistik umum dan maintenance harus memakai tanda
pengenal visitor, dengan menyimpan kartu identitas diri di
security basement 1 dan mengisi buku tamu.
c. Pemantauan terhadap medical representatif dan pengunjung luar
Memelihara kondisi yang aman selain program identifikasi penghuni
dan pengunjung dengan memakai kartu pengunjung dan penunggu
serta kartu visitor, kita memiliki pemantauan yang sifatnya langsung
dan menggunakan pemantauan CCTV
Area beresiko dapat dibatasi / dilokalisir dengan menggunakan
peralatan keamanan sebagaimana dibahas di BAB 4.
Berikut adalah matrik resiko keamanan dan lokasi :
Lokasi Security Property Property Data Data Petugas RS P
Methode pasien / staf RS /Rekam Lain Pertama
pengunjung Permata Medis Kuningan
Kuningan
LANTAI LG
Ruang Tunggu Tamu
Ruang Rekam Medik
Ruang Manajemen
Ruang Direktur PT
Ruang Direktur RS
Ruang Admin & Gudang Obat
Ruang Server
Ruang Meeting
Ruang Gudang Umum/Logistik
Ruang Admin Gizi & Admin
Gudang Dapur
Ruang Makan & Ruang Dapur
Ruang Gas Medic
Ruang Panel
Ruang Security
Ruang CSSD
Ruang Laundry
Musholla
LANTAI GF
Ruang IGD
Ruang Lobby
Ruang Poli Obgyn
Ruang Poli Paru
Ruang Poli Jantung
Ruang Poli MCU
Ruang Peri
Ruang Intensive
Ruang OK
Ruang VK\
Ruang CT- Scan
Ruang Radiologi
Ruang USG Radiologi
LANTAI 1
Nurse Station
Ruang Kepala Ruangan
Ruang Tindakan
Ruang Kelas 1
Ruangan Kelas Utama
Ruang Tunggu
Ruang Panel
LANTAI 2
BAB 4
UPAYA PENANGGULANGAN RESIKO KEAMANAN

A. PETUGAS
1. Jumlah
Jumlah tenaga yang dibutuhkan di setiap unit pelayanan disesuaikan
dengan tingkat hunian, jumlah pengunjung, tingkat resiko keamanan
yang ada.
.2. Kualifikasi
Pelatihan BHD dan pelatihan penanggulangan kebakaran
B. PERLENGKAPAN MONITORING DAN KEAMANAN
1. CCTV (Closed Circuit TV)
Merupakan metoda surveillans yang dilakukan disetiap area beresiko
yang tidak terawasi penuh oleh petugas security.
2. Metal detector
Alat Chek body ini sangat membantu sistem keamanan ketika
pengunjung memasuki area RS Permata Kuningan, terutama
dilakukan di pintu masuk sebelum area parkir Basement, antisipasi ini
bertujuan untuk mengurangi resiko ancaman bom.
3. Miror
Alat ini sebenarnya sangat minim dalam pemeriksaannya, akan tetapi
sangat membantu untuk pemeriksaan tambahan di semua kendaraan
yang masuk area RS Permata Kuningan.
4. Buku tamu
Buku ini diisikan oleh petugas security di masing-masing pintu masuk
denganmencatatkan data orang yang masuk disertai kartu
pengunjung yang ditukarkan dengan KTP pengunjung.
5. Amano
Sistem kontroling yang dilakukan security diseluruh lantai, dengan
menggunakan watch man clock (Amano), yang hasil laporannya akan
dilaporkan ke HRD.
6. Safety Deposit Box
Di beberapa lokasi penyimpanan data penting akan disediakan safety
deposit box,termasuk untuk kepentingan penyimpanan barang
berharga pasien, di kelas president suite disediakan pula safety
deposit box.

7. Sistem Kunci Pintu


Beberapa pintu dikunci dengan konci elektronik maupun manual.
Kunci elektronik dipergunakan di unit perawatan intensif dan jalur
masuk petugas kamar bedah.
8. Uniform & ID card
9. Lemari, meja terkunci
C. PENANGGULANGAN RESIKO KEAMANAN KENDARAAN BERMOTOR
1. Pemeriksaan karcis parkir
2. Pemeriksaan STNK
Untuk kendaraan roda dua wajib dilakukan pemeriksaan STNK.
Dilakukan oleh petugas yang berdinas di area parkir motor terhadap
semua staff dan pengunjung.
3. Patroli & Pencatatan
Patroli ini dimaksudkan untuk mengecek barang – barang yang
menempel dikendaraan seperti jaket, helm dll.
D. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
Berbagai issue keamanan dapat di-manage dengan berbagai kebijakan
yang diberlakukan, antara lain pembatasan waktu berkunjung,
pembatasan jumlah pengunjung, kartu pengunjung,kebijakan penggunaan
seragam dan ID Card terhadap seluruh staf, pemberian pengumuman dan
penjelasan kepada setiap pasien dan pengunjung agar mengawasi
barang-barang berharga miliknya sendiri.
E. PROSEDUR PENANGANAN KEJADIAN ANCAMAN KEAMANAN
Jika terjadi suatu pelanggaran keamanan ataupun ancaman pelanggaran
keamanan, maka akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
pertama dengan membuat berita acara kejadian di TKP, dengan
mengumpulkan berbagai macam bukti setelah kejadian, penelusuran lebih
lanjut bisa dengan meminta bantuan dari pihak kepolisian setempat

BAB 5
MONITORING EVALUASI STAFF DEVELOPMENT
A. MONITORING
Memonitor sistem keamanan RS Permata Kuningan dilakukan oleh
manajemen dengan mengawasi berbagai indikator sesuai kerangka
keamanan yang ada di RS Permata Kuningan.

INPUT : PROSES : OUTPUT :

Man Patroli Angka kecurian pada staf


Method Pemeriksaan tas karyawan Angka kecurian pada tamu
Material Inisiatif Petugas Angka gangguan keamanan pada asset
RS

Ada 3 komponen yang dimonitor yakni input, proses dan output.


Indikator untuk input :
1. Man
Angka kecukupan petugas keamanan RS Permata Kuningan

Jumlah petugas keamanan

Jumlah area beresiko yang tidak memiliki sistm keamanan lain

Target angka adalah : diatas 100%


2. Method
Jumlah revisi SOP dengan menggunakan RCA (Root Cause Analisis)
Minimal terdapat dua revisi SOP dengan menggunakan RCA
3. Material
Jumlah kamera CCTV kualitas kamera dan CCTV system

Indikator untuk proses :


1. Patroli
Frekuensi patroli yang diamati pada satu periode waktu tertentu pada
petugas – petugas yang memang berdasarkan uraian tugasnya harus
melakukan ronde / patroli keliling.
Judul Angka ketaatan petugas dalam melakukan
control area
Dimensi Mutu Keamanan
Tujuan Tergambarnya tingkat keamanan di Rumah sakit
Permata Kuningan
Definisi Operasional Ketaatan petugas dalam melakukan control
area adalah kegiatan control area yang
dilakukan sesuai dengan ketentua yang
berlaku(setiap 2 jam )
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan sekali
Periode Analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah kegiatan control area dikurangi jumlah
kegiatan control area yang tidak tepat waktu
Denominator Jumlah kegiatan control area setiap bulannya
Sumber Data Bagian HRD
Standart ≥ 80%
Penanggung jawab pengumpul Bagian HRD
data
2. Pemeriksaan tas karyawan
Prosentase jumlah tas karyawan yang diperiksa. Pengawasan
dilakukan secara random oleh manager, berupa surveillance 1 – 2
menit, beberapa kali tiap bulannnya pada jam pulang karyawan baik
pagi maupu siang / sore. Saat aktivitas sedang tinggi.

Jumlah Karyawan yang diperiksa tasnya

Jumlah karyawan yang pulang melewati security membawa tas

Target kepatuhan pemeriksaan tas karyawan adalah 90%


3. Inisiatif Petugas
Dibebaskannya pengunjung untuk menjenguk diluar jam kunjung,
diawasi oleh perawat ruangan masing–masing, dengan pelaporan
kepada manager / asisten manager, dan rekap setiap bulannya.
Jumlah kasus pembebasan pengunjung diluar jam kunjung
diharapkan tidak melebihi 10% dari jumlah pasien rawat inap setiap
bulannya. Misalkan jumlah pasien rawat inap per bulan 900 pasien,
maka jumlah pembebasan berkunjung diharapkan tidak melebihi 90
kasus dari seluruh unit rawat inap per bulannya.
Indikator untuk output :
a) Angka kecurian pada staff
Jumlah insiden absolut diharpakan tidak ada ( nol )
b) Angka kecurian pada tamu
Jumlah insiden absolut diharapkan tidak ada ( nol )
c) Angka gangguan keamanan pada aset RS Permata Kuningan
Jumlah insiden absolut diharapkan tidak ada ( nol )
B. EVALUASI
Hasil Data Monitoring
Sembilan indikator diatas merupakan parameter yang dimonitor dan
dilaporkan oleh manager /sisten manager terhadap performa security di
RS Permata Kuningan. Berdasarkan hasil monitoring tersebut, dibuat
suatu laporan bulanan security yang terdiri atas angka dari kesembilan
parameter tersebut diatas, ditampilkan dalam suatu bentuk grafik kurva.
Laporan tersebut dianalisis oleh direktur, dan trend yang negatif dilakukan
intervensi bekerja sama dengan jajaran direksi lainnya.
Hasil process monitoring
Selain melakukan analisa data indikator yang diukur, analisa juga
dilakukan terhadap data subyektif hasil pengawasan (Observasi)
pelaksanaan SOP di lapangan. Adapun proses-proses yang esensial
untuk dilakukan pengawasan di lapangan oleh Manager :
1.Ketanggapan petugas security untuk membantu pelayanan pasien
2.Kelengkapan pemakaian identitas karyawan
Insiden/Kejadian
Setiap insiden, dicatat, kemudian dilakukan analisa insiden. Untuk
kejadian atau insiden keselamatan baik pasien, pengunjung maupun staf,
akan dilakukan grading oleh tim K3RS atau KPPI-Pasien safety. Bila
grading biru atau hijau, maka analisa dilakukan oleh Manager dengan
cara investigasi sederhana. Hasil analisa tersebut berbuah pada
kesimpulan / rekomendasi.
Analisa Prospektif
Apabila RS Permata Kuningan memiliki suatu program baru atau rencana
perubahan alur proses, maka dapat dilakukan analisa prospektif untuk alur
proses yang akan dibuat / diterapkan. Analisa prospektif dapat dilakukan
dengan metode Failure Mode & Effect Analysis (FMEA) dengan salah satu
risk point yang diikut sertakan adalah di bidang keamanan.
Data hasil monitoring yang telah dianalisis dilaporkan kepada manager
setiap bulannya,untuk ditindak lanjuti.
C. STAFF DEVELOPMENT
Pelatihan yang dilakukan di RS Permata Kuningan dibagi menjadi 2
kelompok yaitu sebagai berikut :
1. Internal
 Pelatihan terhadap sistem keamanan CCTV yang dilakukan oleh
unit maintenance,dengan melakukan pengoprasian program
keamanan terhadap CCTV, password yangdipilih harus diketahui pula
oleh anggota security di lapangan.
 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) diselenggarakan oleh Diklat
RS Permata Kuningan terhadap seluruh petugas security, dan
dilakukan penyegaran sedikitnya setahun sekali.
 Orientasi umum karyawan (modified untuk outsourcing)
2. Eksternal
Pendidikan yang langsung di lapangan dilakukan oleh security ,
dengan berbagai pengawasan terhadap monitor CCTV, selain itu pula
cara pengoprasian pun harus bias dilaksanakan dengan baik. Secara
kontinyu pelatihan ini terus dilakukan, supaya kegiatan dilapangan
pun semakin lancar.

Direktur RS Permata Kuningan

dr. Herman Joyo

Anda mungkin juga menyukai