Anda di halaman 1dari 15

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

SATUAN PENGAMANAN (SATPAM)


PT. BAHANA PERTIWI

Jambi, 02 Juni 2022

1
PT. BAHANA PERTIWI
Jl. Adam Malik No.59 RT.22 Kel. Thehok Kec. Jambi Selatan
Telp : (0741) 573495 Fax : (0741) 573495 HP : 081322263713
e-Mail : bahana_pertiwi@yahoo.com

Standar Operasional Prosedur (SOP)


Satpam PT. Bahana Pertiwi
Standar Operasional Prosedur (SOP) Satuan Pengamanan

A. Pengertian :

1. Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan atau pedoman yang


digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan
berjalan dengan lancar.
Atau
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah (atau
pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), dimana pekerjaan tersebut dilakukan,
berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana
melakukannya, dimana melakukannya dan siapa yang melakukannya.
2. Mengapa SOP sangat penting ?
Karena dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP), maka terdapat
suatu keseragaman pola tindak atau cara didalam melakukan suatu tugas
tertentu, dengan melaksanakan tugas sesuai dengan SOP maka diharapkan
tugas dapat dilaksanakan dengan benar, mencapai tujuan/berhasil dengan baik
dan selamat.
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat dirubah / dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan di suatu perusahaan (Pos jaga).
4. Standar OperasionalProsedur (SOP) harus tertulis, terdata dan ditandatangani
oleh Vendor dan/atau Pengguna (User/klien) dan penanggungjawab keamanan
(Kepala / Danru Satpam) serta Setiap anggota yang bertugas wajib memahami
SOP yang berlaku di area kerjanya.
5. Satuan Pengamanan selanjutnya disingkat Satpam, adalah satuan atau
kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/badan usaha untuk melaksanakan
pengamanan fisik dalam rangka menyelenggarakan keamanan dan ketertiban
secara Swakarsa di lingkungan/kawasan kerjanya.
6. Pengamanan fisik, yaitu segala usaha dan kegiatan mencegah/mengatasi
timbulnya ancaman dan gangguan keamanan dan ketertiban dilingkungan kerja /
instansi pemerintah maupun swasta secara fisik melalui kegiatan pengaturan,
penjagaan, pengawalan dan patroli/perondaan (turjawali) serta kegiatan lain
yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Pelaksanaan pengamanan
dilakukan oleh Satpam yang dikoordinir langsung oleh Kepala Satpam (Ka
Satpam/Chief security) yang dibantu oleh Komandan Regu (Dan Ru) dalam
melaksanakan tugas pengamanan selama 24 jam dengan kekuatan personil
yang disusun dalam sistem jaga shift.

2
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) ini disusun dengan maksud untuk
Mengatur Tata laksana tugas, komunikasi, dan koordinasi antara petugas yang
ditunjuk sebagai representative, Danru, Anggota ke Perusahaan Pengguna
(User) dan PT. Bahana Pertiwi (Vendor) serta menjadi pedoman petugas Satpam
dalam menyelenggarakan tugas keamanan dan ketertiban di lingkungan kerja.

2. Tujuan
a. Agar setiap anggota Satpam yang bertugas mengerti tentang tata cara
pelaksanaan tugas pengamanan kegiatan perusahaan, asset Perusahaan
dan personil/karyawan Perusahaan yang ada di lingkungan kerjanya
b. Agar setiap anggota Satpam dapat memberikan pelayanan kepada setiap
Customer dengan tepat dan professional.
c. Agar setiap anggota Satpam dapat mengambil tindakan pengamanan
terhadap seluruh asset /property milik perusahaan pengguna Satpam yang
menjadi tanggungjawabnya dengan cepat dan tepat dari bahaya
kehilangan/pencurian/ perampokan/kebakaran maupun pengrusakan oleh
orang yang bermaksud kurang baik dan atau tidak bertanggung jawab
terhadap perusahaan.

C. Tugas Pokok, fungsi dan peranan Satpam (Tupoksiran Satpam)

1. Tugas Pokok (Tupok) Satpam


Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban dilingkungan/tempat
kerjanya(Perusahaan)yang meliputi aspek pengamanan fisik (physical security),
personel, informasi dan pengamanan teknis lainnya.

2. Fungsi (si) Satpam


Melindungi dan mengayomi lingkungan/tempat kerja dan sekitarnya dari setiap
gangguan keamanan / pelanggaran hukum (Preventive Role)dan ketertiban serta
menegakkan peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerjanya.

3. Peranan (ran) Satpam


Dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai pengemban fungsi kepolisian
terbatas,Satpam berperan sebagai :
a. Unsur pembantu pimpinan Perusahaan, organisasi dan/atau
instansi/lembaga pemerintah, pengguna Satpam di bidang pembinaan
keamanan dan ketertiban lingkungan/kawasan kerjanya.
b. Unsur pembantu Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hukum secara terbatas serta menumbuhkan
kesadaran dan kewaspadaan keamanandi lingkungan kerjanya.

D. Kegiatan Pokok Satpam


1. Melaksanakan tugas Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli/
perondaan, disingkat Turjawali.
a. Melaksanakan Pengaturan (Tur), dengan tujuan menyelenggarakan
keamanan dan ketertiban guna menegakkan aturan dan tata tertib yang

3
berlaku dilingkungan kerja, terutama dalam rangka menciptakan dan
mewujudkan rasa aman, tertib dan teratur dilingkungan kerja.

b. Melaksanakan Penjagaan (Ja) dalam rangka mewujudkan rasa aman baik


orang maupun barang dilingkungan kerja dengan membuat satu atau lebih
Pos Penjagaan di area kerja sebagai tempat Anggota Satpam untuk
melaksanakan Penjagaan/ Pengamanan terhadap orang maupun barang
(barang bergerak/tidak bergerak) yang ada dilingkungan
kerjanya/perusahaan.

c. Mengadakan pengawalan (Wa) orang atau barang apabila diperlukan.

d. Melakukan patroli/perondaan (Li) sekitar kawasan kerjanya menurut rute


dan waktu yang ditentukan (minimal dalam waktu 1 x 2 Jam) baik siang
maupun malam sebagai upaya Pencegahan (Preventif) dengan
mengadakan pengawasan terhadap aset/ barang milik perusahaan dan
pemeriksaaan atas segala sesuatu yang tidak wajar dan tidak pada
tempatnya yang dapat atau diperkirakan menimbulkan ancaman dan
gangguan keamanan dilingkungan kerja.

2. Menyelenggarakan/menciptakan ketertiban dilingkungan kerja dalam hal


menegakkan aturan dan peraturan yang berlaku dilingkungan kerja.
3. Mengambil langkah-langkah dan Tindakan Pertama di TKP (TP TKP) apabila
terjadi tindak pidana, antara lain :
a. Mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) agar tidak rusak.
b. Menolong korban jika masih hidup.
c. Menangkap/mengamankan tersangka/pelakunya dalam hal tertangkap
tangan.
d. Melaporkan/meminta bantuan POLRI terdekat secepatnya

E. Petunjuk teknis Standar Operasional Prosedur (SOP) Satpam


1. Petunjuk Teknis SOP Tugas Rutin Satpam

a. Penjagaan
Penjagaan dilaksanakan di Pos Jaga oleh Anggota Satpam sesuai shift
Jaga yang telah ditetapkan (apakah Sistem 8 Jam atau 12 Jam)

Prosedur:
1) Serah terima tugas Jaga dilaksanakan oleh Petugas Jaga Lama
kepada petugas Jaga Baru setelah petugas Jaga Baru melakukan
pengecekan Ruang Jaga dan seluruh barang inventaris yang menjadi
tanggungjawab petugas Jaga di Pos Penjagaan apakah lengkap,
dalam keadaan baik.
2) Petugas Jaga Baru harus sudah hadir di Pos Penjagaan 15 menit
sebelum Serah terima Jaga dilaksanakan.
3) Serah terima tugas Penjagaan dilaksanakan dengan jajar hormat yang
dilaksanakan oleh Kepala Jaga masing-masing Shift dan diambi loleh
Danru Satpam.

4
b. Patroli Area
Patroli dilaksanakan untuk memeriksa dan meyakinkan seluruh personil/
karyawan dan asset perusahaan serta area kerja dalam keadaan aman dan
memastikan bahwa ketertiban dapat dijaga.

Prosedur :
1. Anggota yang melaksanakan patrol minimal 2 (dua) orang dan harus
mempersiapkan peralatan yang menunjang pelaksanaan patrol,misal :
Lampu Senter, Jas Hujan, Sepatu Booth, Tongkat Satpam, Sangkur
dan lain-lain sesuai kebutuhan.
2. Waktu pelaksanaan patroli area dilaksanakan dengan system acak.
3. Pelaksanaan Patroli harus tercatat (Jam berangkat, jam pulang dan
apa hasil ditemukan sepanjang route patroli.
4. Anggota Patroli dilengkapi dengan alat Guard tour Patrol system, yaitu
alat perekam kegiatan Patroli melalui scan alat tersebut pada PIN
yang ditempatkan pada area / lokasi patroli.
4. Patroli area dilaksanakan sesuai dengan arahan / petunjuk
Komandan Regu, periksa pos yang harus dilalui, catat dalam Buku
Mutasi apa yang ditemukan selama patroli.
5. Apabila petugas patroli menemukan kejanggalan atau yang
mencurigakan, maka segera menghubungi Pos Penjagaan untuk
koordinasi dan/atau meminta bantuan.
6. Apabila Petugas patroli menemukan karyawan perusahaan
melanggar tata tertib perusahaan, maka petugas patroli menegur dan
mencatat identitas yang bersangkutan kemudian melaporkan ke
pimpinan perusahaan,.
7. Petugas Patroli harus menanyakan kepentingan atau keperluan
orang-orang / masyarakat yang tidak dikenal yang berada dalam
lingkungan area patroli.

c. Pengawalan
Pengamanan pengawalan dilaksanakan sesuai dengan standar yang ada
berdasarkan penilaian (value) objek pengawalan dan resiko pengawalan.
Pengawalan terhadap orang atau barang dilaksanakan apabila diperlukan
dan teknis pelaksanaannya adalah obyek yang dikawal harus sampai ke
tujuan dalam keadaan aman dan sesudah selesai melaksanakan tugas
pengawalan harus membuat Laporan / Berita Acara hasil pelaksanaan
pengawalan.

Prosedur :
1) Pengawalan dilaksanakan atas sepengetahuan Chief Security atau
Danru setelah ada permintaan pengawalan dari klien yang mengisi
Escorting Request Form (ER Form).
2) Pelajari ER Form dengan teliti, kemudian lakukan persiapan
pengawalan sesuai kebutuhan berupa pemilihan personil sesuai
dengan kualifikasi, kendaraan, senjata, alat komunikasi, body
protector, dll.

5
3) Kualifikasi dasar personil untuk melakukan pengawalan antara lain
sbb:
a. Skill bela diri (tangan kososng dan alat).
b. Skill penggunaan alat komunikasi.
c. Skill mengemudikan R4 dan R2 untuk antisipasi apabila ada
keadaan darurat.
d. Menguasai rute perjalanan.
4) Pelajari rute perjalananan dengan teliti, apakah ada titik – titik
kemacetan dan dimana Pos Polisi terdekat.
5) Usulkan alternatif – alternatif perjalanan yang paling aman.
6) Semua kronologis pengawalan dicatat dalam Buku Laporan
Pengawalan (Escorting Report)
7) Pengawalan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan kecurigaan /
kewaspadaan.

2. Pengawasan terhadap Karyawan


a. Karyawan keluar pada Jam kerja
Karyawan yang keluar area perusahaan pada saat jam kerja harus memiliki
ijinkeluar kantor yang ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang di
perusahaan.

Prosedur :
1. Setiap karyawan yang akan meninggalkan area / tempat kerja pada
saat jam kerja harus menunjukkan surat ijin (form) tertulis yang telah
ditandatangani pimpinan yang berwenang.
2. Anggota Satpam yang bertugas harus konfirmasi kepada pejabat yang
berwenang memberikan ijin apabila menemukan kejanggalan dan/atau
tidak ada tandatangan pimpinan pada surat ijin keluar karyawan yang
bersangkutan.
3. Setiap karyawan yang keluar pada saat jam kerja harus dicatat dalam
buku ijin keluar karyawan yang meliputi nama, unit kerja, waktu keluar,
tujuan, keperluan dan waktu masuk kembali.
4. Apabila dipandang perlu Satpam harus melakukan Body chek
terhadap karyawan yang keluar area kerja sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan perusahaan.
5. Pengecualian untuk peraturan ini adalah dalam kondisi darurat dan
atas sepengetahuan / mendapat ijin dari HRD /Kasatpam/Danru
Satpam.

b. Keluar Masuk Karyawan


Pengawasan terhadap karyawan yang keluar-masuk harus dilaksanakan
secara ketat untuk menghindari terjadinya pengeluaran asset – asset atau
barang milik perusahaan secara illegal.

Prosedur :
1) Setiap karyawan yang keluar – masuk wajib melalui pintu akses yang
telah ditetapkan oleh perusahaan dan tidak diperkenankan melalui
pintu akses yang lainnya.

6
2) Karyawan wajib memakai ID-Card pada saat memasuki area
perusahaan.
3) Satpam ditugaskan untuk meminta karyawan memakai ID Card pada
saat memasuki pintu akses perusahaan.
4) Satpam ditugaskan untuk menahan karyawan yang tidak memakai ID-
Card untuk tidak memasuki area perusahaan dan konfirmasi kepada
penjabat yang berwenang untuk laporan dan meminta petunjuk.
5) Satpam wajib mencatat identitas karyawan yang tidak memakai ID-
Card yang diijinkan oleh penjabat yang berwenang untuk memasuki
area perusahaan.
6) Apabila dipandang perlu Satpam ditugaskan untuk melakukan Body
Check terhadap karyawan yang melewati pintu akses sesuai dengan
prosedur Body Check.
7) Anggota Satpam harus mengetahui dengan pasti jenis-jenis barang
yang tidak boleh dibawa masuk / keluar area perusahaan.
8) Anggota Satpam diwajibkan melaksanakan prosedur ini dengan tegas
namun harus sopan santun.

c. Pemeriksaan Barang Bawaan


Pemeriksaan barang bawaan karyawan dilaksanakan untuk menyaring dan
menahan benda-benda yang dibawa masuk ke area perusahaan yang
dapat mengganggu kinerja karyawan / membahayakan operasional
perusahaan.

Prosedur :
1) Anggota Satpam harus mengetahui tujuan dilaksanakannya
Pemeriksaan Barang bawaan.
2) Anggota Satpam harus mengetahui secara pasti barang – barang
yang tidak boleh dibawa masuk ke area perusahan.
3) Pemeriksaan barang bawaan dilakukan dengan meminta karyawan
untuk membuka tas atau barang bawaannya, Satpam melakukan
pemeriksaan visual ke dalam tas atau barang bawaan karyawan.
4) Anggota Satpam tidak selalu harus melakukan contact fisik
(memegang) tas atau barang bawaan karyawan.
5) Apabila anggota Satpam menemukan hal-hal yang mencurigakan,
anggota berhak untuk meminta karyawan mengeluarkan barang dari
tas yang dibawanya.
6) Anggota Satpam dapat menahan benda atau barang bawaan
karyawan yang dilarang untuk dibawa masuk ke dalam area.
7) Anggota diwajibkan untuk mengamankan barang bawaan yang disita
untuk dikembalikan kepada pemiliknya setelah jam kerja selesai. Dan
membuat Berita Acara Pemeriksaan sebagai bahan laporan untuk
user / vendor.
8) Pemeriksaan barang bawaan harus dilaksanaan secara sopan dan
tegas serta mengedepankan prinsip kesopanan.

7
3. Pemeriksaan Kendaraan Keluar
Setiap kendaraan yang keluar membawa barang hasil produksi perusahaan
harus membawa dokumen perjalanan yang telah ditentukan oleh perusahaan
dan dipastikan tidak membawa barang – barang milik perusahaan tanpa izin.

Prosedur :
a) Anggota Satpam menanyakan dan memeriksa Surat Jalan.
b) Memastikan bahwa Surat Jalan telah diferivikasi (ditandatangani) oleh
otoritas yang berwenang.
c) Apabila menemukan kejanggalan / kurang tandatangan / Cap perusahaan,
kendaraan tidak diijinkan keluar dan anggota segera konfirmasi ke
manajemen perusahaan.

4. Parkir Kendaraan
Membantu pengemudi baik karyawan, pimpinan perusahaan, tamu dan
kendaraan pengangkut barang hasil produksi perusahaan dengan mengarahkan
kendaraannya untuk diparkir sesuai tempat yang telah ditetapkan dilingkungan
perusahaan serta menerapkan bahwa keselamatan adalah hak setiap pekerja
(safety first).

Prosedur :
1) Mempergunakan alat pendukung yang ada kalau diperlukan (Lampu lalin,
peluit, rompi lalin, perlengkapan/helm PKD).
2) Mengarahkan kendaraan ke slot parkir yang telah ditentukan agar tidak
semrawut.
3) Mengarahkan kendaraan dengan posisi yang memudahkan untuk keluar.
4) Posisi Anggota di arah belakang, anggota berada di sisi kanan kendaraan
agar terlihat dari kaca spion.
5) Mengarahkan dengan gerakan tangan dan dengan instruksi suara yang
terdengar oleh pengemudi atau mempergunakan peluit.
6) Untuk menghindari klaim sepihak, maka Satpam mengingatkan pengemudi
apabila ditemukan pintu tdk terkunci, jendela yang terbuka atau ada barang
berharga yang ditinggalkan di dalam kendaraan.
7) Meminta pengemudi untuk mempergunakan / tidak, rem tangan / posisi
gear sesuai dengan keadaan.

5. Pintu Gerbang
Area Pabrik / Industri, adalah area tertutup (Restricted Area).

Prosedur :
1) Memastikan bahwa pintu gerbang selalu dalam keadaan tertutup atau
sesuai ketentuan perusahaan.
2) Memastikan orang / kendaraan yang akan masuk sudah dikenali sebelum
membuka pintu gerbang.
3) Memastikan kendaraan yang akan masuk bisa memasuki gerbang tanpa
masalah/mampu mengukur/memperkirakan ukuran kendaraan bisa
melewati pintu gerbang (tinggi dan lebar nya)

8
4) Segera menutup pintu gerbang ketika kendaraan telah memasuki dan/atau
sudah keluar area dan segera mengunci kembali.

6. Penggunaan Radio Komunikasi


Radio komunikasi Handy Talky (HT) merupakan sarana pelaporan dari pos
jaga ke Pos Utama, penyebaran informasi dari Pos Utama ke seluruh pos jaga
dan sarana untuk meminta bantuan dalam keadaan darurat dan alat penunjang
operasional Satpam dalam satu area.

Prosedur :
1) Radio komunikasi atau Handy Talky (HT) tidak boleh digunakan untuk
komunikasi pribadi (ngobrol, bercanda, dll)
2) Radio komunikasi di pos harus selalu dalam keadaan stand by.
3) Pelaporan dari area jaga harus dilaksanakan minimal 1 jam sekali.
4) Dilarang melakukan jamming (mengganggu frekuensi) dengan memasukan
suara – suara lain, atau dengan menekan tombol PTT tanpa keperluan
operasional.
5) Sebelum melakukan panggilan (berbicara) tekan tombol PTT selama 2
detik, baru berbicara.
6) Rawatlah HT seperti anda merawat HT milik sendiri
7) Dilarang untuk mengkotak-katik pesawat HT baik sengaja maupun tidak
sengaja, apabila terjadi kerusakan pesawat segera laporkan ke Pimpinan
perusahaan.
8) Ketika pesawat HT sedang di charge, harus dalam keadaan mati (OFF).
Menggunakan HT dalam keadaan di charge dapat menyebabkan kerusakan
pesawat.
9) HT harus dibawa dengan menggunakan antena pendek ketika sedang
melaksanakan patroli dengan cara digantung di samping badan.
10) Apabila jaringan sedang digunakan, yang lain harus sabar menunggu, dan
apabila ada taruna yang mendesak, harus menggunakan kata “Interupsi”.
11) Gunakanlah etika berkomunikasi yang baik.
12) Seluruh pelanggaran dari petunjuk teknis protap penggunaan radio
komunikasi ini akan dikenakan sangsi.

F. Petunjuk teknis Standar Operasional Prosedur (SOP) Satpam

1. Petunjuk teknis SOP dalam Pelayanan


Tugas pelayanan harus dipastikan berjalan sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan agar kualitas pelayanan dapat dipenuhi. SOP pelayanan yang
dilaksanakan oleh anggota Satpam adalah, sbb :

Penerimaan Tamu
Tamu harus dilayani agar merasa nyaman dan terpenuhi kepentingannya dengan
baik.

Prosedur :
1) Dipasang sign (papan tanda) Tamu Wajib Lapor.
2) Tamu wajib lapor Satpam

9
3) Apabila tamu menggunakan kendaraan, petugas mengarahkannya
ketempat parkir khusus tamu yang tersedia.
4) Satpam wajib menyeleksi tamu-tamu yang berhubungan dengan
perusahaan dan dengan sopan.
5) Memperlakukan tamu dengan penuh kesopanan dan ramah tamah tetapi
tegas sehingga tercipta suasana yang nyaman dan aman.
6) Tamu diarahkan untuk mengisi buku tamu yang telah disediakan dimeja
pelayanan Security.
7) Tamu dimohonkan menitipkan kartu identitas (KTP atau SIM) yang masih
berlaku kemudian petugas memberikan kartu Visitor Pass untuk dikenakan /
dipasang disaku baju tamu tersebut.
8) Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, identitas yang diterima
Satpam hanya boleh berupa KTP atau SIM yang masih berlaku, Kartu nama
dan ID Card lain tidak diperbolehkan.
9) Sampaikan informasi mengenai tamu (Nama, perusahaan, tujuan
/kepentingan, jumlah tamu) kepada staff yang dituju.
10) Dilarang memberikan informasi mengenai staff yang dituju sebelum
konfirmasi (Tamu silahkan menunggu, staff sedang keluar, dll).
11) Satpam mempersilahkan tamu menunggu di Ruang tunggu tamu sampai
ada persetujuan (Konfirmasi) dari karyawan yang dituju.
12) Pastikan bahwa staff yang dituju mengetahui ada tamu yang menunggu.
13) Konfirmasikan kenapa tamu harus menunggu (Staff yang dituju sedang on
line, keluar, sibuk, ada tamu lain, dll).
14) Tamu dilarang keras berkeliaran diarea perkantoran kecuali ada izin dari
managemen.
15) Tamu diberi blanko Surat Pengantar Tamu (Visitors Slip) untuk diserahkan
tamu kepada Staff yang dituju.
16) Pada saat keluar apabila membawa barang yang mencurigakan maka
security wajib menghubungi karyawan yang ditemui oleh tamu tersebut.
17) Pada saat tamu hendak keluar kartu Visitor Pass diminta untuk diserahkan
kembali kepada Security sekaligus dikembalikan kartu identitas yang
bersangkutan.
18) Aturan dan prosedur ini wajib ditatati oleh Satpam dan tamu.
19) Apabila tamu tidak mengindahkan prosedur yang berlaku, Satpam memiliki
wewenang penuh untuk tidak mengizinkan tamu masuk ke area.

2. Penerimaan Telepon
Penerimaan telephone yang baik dan benar dapat meningkatkan image
perusahaan / klien dan harus disampaikan dengan sopan, ramah dan jelas.

Prosedur :
1) Siapkan alat tulis.
2) Segera angkat telephone pada deringan pertama dengan menggunakan
tangan kanan (tangan yg aktif).
3) Telephone tidak boleh berdering lebih dari 3 kali.
4) Dilarang menyapa dengan kata “Hallo”.
5) Ucapkan :

10
“Selamat pagi/siang/malam”
Telephone dari luar : “Dengan PT…., ada yang bisa saya Bantu?”
Telephone dari dalam : ”Dengan security.......(Ucapkan nama), ada yang
bisa saya Bantu?”
6. Kalau minta bicara dengan seseorang tanyakan nama penelepon dan dari
instansi / lembaga mana? Tuliskan dalambuku agar tidaklupa!
7. Katakan : “Bisa tunggu sebentar? Saya sambungkan”atau dipanggilkan.
8. Bila No Extension yang di tuju tidak diangkat atau sedang sibuk (Dalam 5
kali deringan), sampaikan : : “Maaf Pak/Bu, Bp/Ibu…nya sedang online,
bisa telepon sebentar lagi ? atau ada pesan?”
9. Bila No Extention yang di tuju diangkat, katakan : “Maaf Pak/Bu ada
telephone dari…….., (sebutkan nama orang dan Perusahaan nya).
10. Pergunakanlah Bahasa Indonesia yang benar dengan nada kalimat yang
resmi/dinas.
11. Bila sedang berbicara di telephone, anggap lawan bicara kita seakan-akan
berada di hadapan kita langsung.
12. Segera sampaikan pesan pe-nelephone ke orang yang di tuju begitu ada
kesempatan.
13. Catat identitas penelephone, keperluan, orang yang di tuju dan apabila ada
pesan, catat di dalam buku Telephone Log Book.

3. Menangani Orang / Tamu Yang Marah


Atasi dan laporkan sesegera mungkin.

Prosedur :
1) Bila memungkinkan, ajak tamu ke tempat yang lebih nyaman dan tertutup.
2) Persilahkan duduk.
3) Persiapkan minuman kalau ada.
4) Mendengarkan keberatan tanpa memotong pembicaraan.
5) Memberikan rasa empati (memaklumi/memahami).
6) Tidak terpancing emosi dan tetap berpikir rasional.
7) Tidak berbicara dengan gaya berlebihan.
8) Bila diperlukan minta maaf.
9) Berbuat sesuatu untuk menangani masalah seperti, mencatat, mencari,
membantu.
10) Menjelaskan kebijakan yang tidak menyenangkan bagi pelanggan :
a. Sampaikan rasa empati
b. Dengarkan dan perhatikan keberatan dan keinginan pelanggan
c. Gunakan teknik sedemikian rupa agar orang tersebut mendapat
kesimpulannya sendiri
d. Turunkan suasana yang tegang dengan nada bicara ramah dan sopan
tetapi tegas serta menjelaskan permasalahan dengan alasan yang
rasional
e. Untuk mencegah kebuntuan coba memberikan saran-saran sebagai
alternatif
f. Ajukan pertanyaan mengenai pendapat orang tersebut tentang saran
alternatif tersebut.

11
11) Catat keluhan tamu tsb dalam Buku Guest Complain Log Book.
12) Segera informasikan masalah ini kepada pimpinan (atasan) untuk
memperoleh tindakan dan petunjuk selanjutnya.

4. Pelayanan Terhadap Pimpinan Perusahaan


Pelayanan dilakukan dengan wajar dan penuh keikhlasan.

Prosedur :
1. Pada saat Pimpinan tiba di kantor.
a. Segera melaksanakan penghormatan dan mengucapkan salam.
b. Berdiri disamping kendaran, lurus dengan tempat duduk pimpinan.
c. Segera bukakan pintu dengan menggunakan tangan kiri dan tunggu
sampai pimpinan keluar dari kendaraan.
d. Tutup pintu kendaraan dengan perasaan, tidak boleh menutup pintu
dengan keras.
e. Apabila pimpinan membawa tas atau map, segera sampaikan ijin
untuk membawakan tas atau map tsb, dengan mengucapkan : “Mohon
ijin, biar kami yang bawa”.
f. Segera ikuti pimpinan sampai di depan kantor/ruangan dan mohon ijin
masuk ruangan untuk meletakan tas/map.
g. Setelah selesai, ucapkan mohon ijin kembali dan segera kembali ke
pos jaga.

2. Pada saat pimpinan akan keluar kantor :


a. Satpam mempersiapkan diri dengan sikap sempurna berdiri tegap di
depan kantor/ruangan kantor, pada saat pimpinan keluar segera
melaksanakan penghormatan dan mengucapkan salam.
b. Antarkan ke kendaraan dan bukakan pintu penumpang sebelah
kanan, setelah pimpinan duduk, pintu ditutup dengan perasaan dan
tidak boleh ditutup dengan keras.
c. Segera sikap sempurna dan laksanakan penghormatan sampai
kendaraan lewat.
d. Apabila pimpinan membawa tas/map, pada saat pimpinan keluar
ruangan mohon ijin untuk membawakan tas/map. Ketika pimpinan
sudah duduk di kendaraan maka tas/map disampaikan kepada
pimpinan dengan mengucapkan mohon petunjuk dimana meletakan
tas/map.

3. Apabila hujan / panas terik :


a. Satpam sudah mempersiapkan diri dengan payung terbuka.
b. Pada saat pimpinan keluar, payung dipegang dengan tangan kiri,
laksanakan penghormatan, pada saat pimpinan akan masuk ke
kendaraan, payung berada di tangan kanan, posisi payung merapat
dan payung agak condong ke depan menuju ke pintu kendaraan.
c. Bukakan pintu dan tutupkan setelah pimpinan masuk.
d. Berdiri di samping kendaraan, laksanakan penghormatan, tunggu
sampai pimpinan lewat.

12
G. Petunjuk teknis Standar Operasional Prosedur (SOP) Satpam

1. Petunjuk teknis SOP dalam Penanganan Kejadian


Tugas seorang anggota Satpam adalah melaksanakan pengamanan di area
kerjanya, setiap hari akan menghadapi masalah dan kejadian yang berhubungan
dengan keamanan dan ketertiban area.
Anggota Satpam harus siap dan sigap bertindak menyelesaikan masalah-
masalah keamanan yang timbul. SOP ini dibuat untuk memastikan anggota
Satpam dapat bertindak dengan benar ketika menghadapi suatu kejadian.

Tindakan Pertama di TKP


Sebagai pembantu Polisi dalam melaksanakan fungsinya, Anggota Satpam
memiliki kewenangan kepolisian yang terbatas didalam menangani TKP.

Prosedur :
1. Segera beri pertolongan kepada korban (Bila ada).
2. Segera amankan TKP dengan cara memberi batas di TKP dengan alat
yang ada (Security Line, Tali, Kayu/Bambu, dll).
3. Larang orang - orang yang tidak berkepentingan untuk memasuki TKP.
4. Anggota Satpam dilarang menyentuh atau memindahkan barang bukti yang
ada.
5. Dokumentasikan apabila memungkinkan.
6. Cari dan catat informasi pendahuluan mengenai :
a. Ada kejadian apa?
b. Dimana tempatnya?
c. Kapan terjadi?
d. Siapa yang terlibat (Pelaku, Korban, Saksi)?
e. Kerugian atau kerusakan, cedera apa?
f. Mengapa terjadi?
7. Buat kronologis singkat.
8. Segera laporkan ke atasan dan manajemen perusahaan.
9. Jangan tinggalkan dan membersihkan/membereskan TKP sebelum ada
pihak berwenang yang memerintahkan (Bisa manajemen perusahaan atau
kepolisian).

2. Menangani Pencurian:
Setiap menerima atau mengetahui adanya tindak pidana pencurian harus segera
ditelusuri tanpa melihat nilai kerugian dan jumlah barangnya, segera laporkan.

Prosedur :
1. Segera datangi TKP untuk melaksanakan prosedur TP TKP.
2. Telusuri jejak / jalur akses keluar masuk pencuri dan cari informasi kepada
penduduk di luar area untuk informasi tambahan.
3. Laporkan kepada atasan langsung dan manajemen perusahaan untuk
meminta petunjuk.
4. Segera buat Berita Acara Kejadian (BAK) atau kronologis kejadian.
5. Amankan Buku Mutasi, Buku Patroli, Buku Catatan Kunci, rekaman CCTV.
6. Laporkan kepada pihak kepolisian apabila diperintahkan oleh user.

13
3. Menangani Kecelakaan Kerja Karyawan
Korban harus segera mendapatkan pertolongan pertama.

Prosedur :
1. Lakukan P3K apabila sudah terlatih.
2. Catat kronologis kejadian untuk disampaikan kepada petugas medis yang
melakukan perawatan medis terhadap korban.
3. Apabila kecelakaan mengakibatkan luka berat, segera bawa ke rumah sakit
terdekat untuk mendapatkan perawatan.
4. Laksanakan prosedur TP TKP apabila perlu dilakukan penyelidikan dari
pihak kepolisian.
5. Buat Berita Acara Kejadian dengan lengkap untuk dilaporkan
ke manajemen perusahaan.

4. Menangani Insiden
Hadapi dengan tenang semua bentuk provokasi dari karyawan/warga dan selalu
bersikap waspada.

Prosedur :
1. Usahakan hadapi dengan tenang segala bentuk provokasi yang menjurus
ke bentrok fisik.
2. Cobalah untuk bernegosiasi secara persuasif, usahakan mengenali siapa
penggerak / provokator dari karyawan/warga tersebut, sehingga apabila
terjadi tindak anarkis, mereka sudah teridentifikasi.
3. Segera laporkan perkembangan situasi ke atasan dan manajemen
perusahaan untuk perintah lebih lanjut.
4. Catat semua kejadian untuk dibuatkan Berita Acara Kejadian.
5. Apabila anggota satpam menjadi korban pemukulan, segera dievakuasi dan
di bawa ke instansi kesehatan untuk mendapatkan perawatan dan visum.

5. Perlakuan Terhadap Premanisme / Pengemis / Pemalak (Prowers)


Apabila menemukan prowers, segera dekati oknum tersebut.

Prosedur :
1. Tanyakan siapa dan mengapa ada di area tsb.
2. Tanyakan dan catat identitasnya.
3. Apabila anggota mendapatkan laporan mereka sebagai pengganggu, maka
segera laporkan kepada atasan.
4. Berusaha membawa mereka ke luar area dengan tindakan persuasif.
5. Apabila mereka menolak dan melakukan perlawanan, segera lakukan
tindakan represif dan segera laporkan kepada pihak berwajib bahwa
anggota telah melakukan penangkapan.
6. Catat semua kejadian untuk dibuatkan Berita Acara Kejadian.

6. Menemukan Perbuatan / Tindakan Asusila


Anggota Satpam tidak boleh mentolelir semua bentuk perbuatan / tindakan
asusila yang dilakukan di area perusahaan.

14
Prosedur :
1. Dekati pelaku dan tanyakan identitasnya
2. Mintai keterangan pelaku di Pos Satpam.
3. Buat surat pernyataan pelaku untuk tidak melakukan perbuatan / tindak
asusila lagi.
4. Apabila tidak ada yang berkeberatan, pelaku dapat dipersilahkan untuk
kembali bekerja / pulang.
5. Buat Berita Acara Kejadian sebagai bahan laporan.

H. PENUTUP
1. Hal - hal yang berkembang dalam tugas Satpam tetapi belum tercakup dalam
SOP ini akan dilengkapi dan direvisi sesuai dengan kebutuhan.
2. Representative / yg mewakili perusahaan dan DANRU Satpam dituntut untuk
menunjukkan kemampuannya, berinisiatif dan mengembangkan tugas di
lapangan sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh PT. Bahana Pertiwi.
3. Seluruh anggota Satpam wajib menguasai SOP ini sebagai bekal melaksanakan
tugasnya.
4. Dalam pelaksanaan tugasnya Anggota Satpam bertanggung jawab kepada
Danru Security dan selanjutnya melapor kepada Kepala Satpam (CHIEF) dan
Manager Satpam PT. Bahana Pertiwi.

Jambi, 02 Juni 2022

Mengetaui : Yang Membuat :

Neti Sumarni, S. Si Petrus Situmorang, S. IP


Direktur Utama Koorlap Satpam

15

Anda mungkin juga menyukai