Fungsi Security
Segala usaha dan kegiatan melindungi serta mengamankan lingkungan kerja/ kawasan kerjanya dari
setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran hukum (umumnya preventif).
Peranan Security
1. Unsur pembantu pimpinan instansi/ proyek/ badan usaha tempat dimana Ia bertugas di bidang
keamanan dan ketertiban lingkungan/ kawasan kerja.
2. Unsur pembantu Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban terutama dibidang
penegakan hukum dan security mindedness dalam lingkungan/ kawasan kerja.
Job Description
Memanager operasional dan sistem pengamanan agar keamanan, ketertiban dan keselamatan terwujud
sesuai tugas pokok, fungsi, peranan dan mempertanggung jawabkan ke pihak management Klien :
8. Melakukan koordinasi dengan aparat setempat (Pemda, Polisi dan tokoh masyarakat).
12. Mengevaluasi laporan hasil pengusutan kejadian dan interogasi sampai penyerahan tersangka
ke polisi setempat.
16. Membaca situasi secara tepat dan cermat dan memberikan respon terhadap kemungkinan
gangguan yang timbul.
19. Menjadi panutan, memotivasi bawahan serta melakukan pembinaan maupun pengembangan
terhadap bawahan.
20. Bertanggung jawab terhadap keadilan dan kesesuaian anggota terhadap kontrak/ plotingan
yang telah ditetapkan.
21. Menegakkan disiplin kerja bawahan dengan memberikan instruksi kerja dengan jelas.
Bertanggung jawab kepada Chief Security terhadap keamanan, ketertiban dan keselamatan serta
mengendalikan operasional dan sistem pengamanan:
1. Melaksanakan SOP
8. Memberikan masukan/ usulan kepada Chief Security berkaitan dengan mutasi, penambahan
personil dan pengembangan pengamanan pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya.
9. Mengambil langkah langkah awal dalam mengatasi masalah di lapangan yang muncul serta
melaporkan kepada chief security jika ada hal hal yang tidak dapat di atasi secara langsung
untuk mendapatkan petunjuk langkah langkah yang harus dilakukan.
10. Mengevaluasi anggota Security yang menjadi tanggung jawabnya, baik penampilan, seragam,
kehadiran serta sikap anggota secara berkala.
11. Mengatur, membagi, mengawasi dan mengendalikan anggota dalam melaksanakan tugasnya.
12. Memberikan penilaian terhadap anggota baik disiplin moral maupun kinerja
Tugas dan Tanggung jawab, Bertanggung jawab terhadap Supervisor, terhadap keamanan , ketertiban
dan keselamatan serta mengendalikan operasional dan sistem pengamanan:
2. Mengatur pembagian tugas anggota dalam regunya dan melakukan pengawasan serta
pengendalian.
3. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap tujuan pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya
4. Memimpin apel masuk tugas maupun apel selesai tugas sesuai jadwal pelaksanaan tugasnya
6. Memberikan pengarahan/ instruksi kepada anggotanya tentang tugas – tugas yang harus
dilaksanakan.
8. Memberi tindakan/ hukuman kepada anggota yang melanggar aturan yang telah ditetapkan
12. Mengadakan patroli ke seluruh area yang merupakan tanggung jawabnya, serta pemeriksaan
mendadak untuk mencegah hal-hal yang tidak
Bertanggung jawab kepada DanRu terhadap keamanan, ketertiban dan keselamatan User.
Penjagaan:
3. Mengawasi parkir.
Perondaan/ Patroli :
3. Mencatat adanya mutasi alat peralatan dari tempatnya di sepanjang route perondaan.
6. Mampu mengatasi komplin dari tenant, tamu dan karyawan secara porposional.
11. Menegakkan tata tertib PERATURAN perusahaan agar dapat dilaksanakan oleh seluruh
karyawan User.
12. Merawat, menyiapkan dan memelihara inventaris yang menjadi tanggung jawabnya.
15. Memberikan laporan sebelum dan sesudah melaksanakan tugas kepada atasan
Kegiatan Security disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan serta kebutuhan masing-masing instansi/
proyek/ badan usaha yang bersangkutan sebagai penjabaran dari fungsi satpam, maka dalam
melaksanakan tugasnya, satpam melakukan kegiatan-kegiatan yang pada pokoknya sebagai berikut :
Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerjanya,
khususnya yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugas-tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan Perusahaan seperti :
• Mengadakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk/ keluarnya orang atau barang dan
mengawasi keadaan keadaan atau hal-hal yang mencurigakan di sekitar tempat tugasnya.
• Melakukan perondaan (Patroli) sekitar kawasan kerjanya menurut route dan waktu tertentu
dengan maksud mengadakan penelitian dan pemeriksaan terhadap segala sesuatu yang tidak
wajar dan tidak pada tempatnya yang dapat atau diperkirakan menimbulkan ancaman dan
gangguan serta mengatur kelancaran lalu lintas di luar komplek/ sekitar lingkungan kerjanya.
• Mengadakan pengawalan uang/ barang bila diperlukan dan di sesuaikan dengan kebutuhan
instansi/ proyek/ badan usaha yang bersangkutan.
Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi suatu tindak pidana antara lain :
3. Menolong korban.
6. Memberikan tanda-tanda bahaya atau keadaan darurat, melalui alat-alat alarm dan kode-kode/
isyarat-isyarat tertentu bila terjadi kebakaran, bencana alam atau kejadian – kejadian lain yang
membahayakan jiwa, badan atau harta benda orang banyak di sekitar kawasan kerjanya serta
memberikan pertolongan dan bantuan penyelamatan.
PENGATURAN
Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerja,
khususnya yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugas-tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan yang bersangkutan seperti :
PENJAGAAN
Satpam waib mengawasi kegiatan keluar masuknya orang, kendaraan, barang serta lingkungan sekitar
pos penjagaan dan wajib menegur apabila ada pelanggaran tata tertib, antara lain :
1. Sebelum berangkat jangan lupa memperhatikan sikap, tampan dan kelengkapan tugas.
2. Setengah jam sebelum serah terima penjagaan dimulai, sudah berada di tempat jaga.
3. Apabila anggota yang akan mengganti telah lengkap, jangan sekali-kali masuk ke dalam ruang
jaga, agar petugas jaga yang lama dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tertib.
4. Serah terima tugas penjagaan dilaksanakan tepat pada waktu yang ditentukan, sebelum serah
terima tugas yang lama berkewajiban membersihkan ruangan penjagaan.
Yang harus diperhatikan pada saat serah terima penjagaan antara lain :
1. Apakah buku–buku/ register yang harus ada di penjagaan dalam keadaan lengkap dan telah
ditandatangani oleh petugas jaga lama.
2. Periksa barang–barang inventaris diruang penjagaan, apakah telah sesuai dengan daftar yang
ada (diserah terimakan)
3. Periksa daftar tempat–tempat dan atau bangunan bangunan yang diberi catatan khusus untuk
diawasi dan/ atau dijaga dan/ atau dilakukan patroli secara beraturan.
7. Harus selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi, penjagaan tidak boleh di
tinggalkan selama giliran jaga tidak boleh tidur.
PATROLI-Patroli/ Kontrol
3. Rute patroli/ perondaan/ pengontrolan bisa berubah arah dan waktu kontrol, agar tidak
teridentifikasi oleh orang lain.
4. Pengontrolan/ patroli di laksanakan secara bergantian pada setiap 1 (satu) jam sekali.
5. Patroli dilakukan pada saat dinas siang hari dan dinas malam (piket).
Mengetahui dan menguasai keadaan daerah/ kawasan kerja berdasarkan peta dan /atau data yang
ada antara lain :
• Gudang
• Instalasi listrik
• Pejabat di lingkungan kantor tempat kerja serta nomor pesawat telepon yang dapat dihubungi
setiap waktu.
• Lain-lain
Mengetahui dan berusaha untuk mengetahui sumber-sumber gangguan yang selalu menimbulkan
kerawanan keadaan dan ketertiban di lingkungan kawasan kerja:
2. Instalasi listrik
3. Mesin pembangkit listrik seperti genset dan jenis mesin lainnya.
4. Tempat parkir
8. Semua hal-hal di atas harus dikuasai dan harus menjadi sasaran pengamatan khusus selama
dalam menjalankan tugas.
2. Tentukan rute patroli serta hal hal yang perlu mendapatkan pengamatan khusus, pada waktu
melaksanakan patroli wajib dengan sikap yang konsentrasi serta tanggap terhadap lokasi yang
dilalui.
3. Pergunakan mata, telinga dengan sebaik-baiknya dan berpatroli dengan sikap dan tanggap dan
kecepatan yang teratur.
4. Bila berjalan kaki perhatikan dengan teliti daerah yang rawan, misalkan kantor yang ber AC,
gudang, ruang mesin.
5. Dalam berpatroli agar tidak menggunakan rute yang tetap dan berhentilah pada tempat-tempat
tertentu
6. Usahakan untuk mengenal segala kebiasaan yang yang terjadi dalam lingkungan kerja, dengan
mengenal kebiasaan, maka akan diketahui sasaran yang ganjil dan tidak beres.
8. Dalam hal harus mengambil tindakan perhatikan peraturan perundang undangan yang berlaku
dan tidak bertentangan dengan kebijaksanaan pimpinan Perusahaan Pengguna.
9. Jaga dan pelihara dengan baik alat Bantu patroli yang disediakan oleh Perusahaan Pengguna
Jasa.
Pengawalan (Escorting)
• Pengawalan adalah tugas mengamankan suatu obyek yang dapat berupa : orang/ barang/
dokumen/ uang dari suatu tempat ke tempat lain.
• Pengawalan dilaksanakan minimal oleh 2 orang dengan perlengkapan yang sudah ditentukan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawalan :
3. Tidak dibenarkan adanya orang lain yang tidak ada kaitannya dengan tugas.
5. Susun route perjalanan yang akan ditempuh dan perhatikan kantor-kantor Polisi yang dilalui dan
melakukan kordinasi dengan aparat setempat.
6. Kalau ada kejadian, usahakan secara cepat menghubungi Pos Polisi terdekat
7. Selalu melakukan kontak komunikasi dengan petugas pengamanan lokasi untuk memantau
setiap kurun waktu tertentu dan komunikasi makin intensif manakala mendekati lokasi
9. Sesampainya di tempat tujuan sebaiknya ada berita acara singkat bahwa orang/ barang/
dokumen/ uang yang dikawal telah sampai/ diterima / dengan aman.
10. Melakukan pengawalan terhadap orang, barang, dan kendaraan yang menjadi asset perusahaan
Pengawalan disini meliputi :
10. Cepat tanggap (responsive) dalam memberikan perlindungan/ pengamanan pada masyarakat/
lingkungan kerjanya.
11. Menjunjung tinggi serta melaksanakan prinsip-prinsip penuntun Satpam dengan penuh
tanggung jawab.
Perlengkapan Perorangan
• Surat keterangan lainya (SIM, Surat Keterangan Pemegang Borgol dan sebagainya).
• Buku saku
• Peluit (sempritan)
2. Sapalah dengan ramah dan sopan, berdiri dan salamilah tamu tersebut.
3. Tamu dipersilahkan duduk di kursi/ ruang tamu/ tempat yang telah disediakan.
4. Hindarkan sikap atau kesan bahwa petugas lebih penting dari tamu.
5. Perlakukan setiap tamu sama dan jangan membedakan tamu tetapi perhatikan usia, wanita atau
anak-anak yang perlu di utamakan.
6. Berikan bantuan pengarahan dan petunjuk sesuai dengan keperluan tamu tersebut, dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku di lingkungan kerja.
8. Setelah selesai, salami, ucapkan terima kasih dan antarkan tamu sampai ke pintu.
• Segera angkat telepon berdering, jangan biarkan telepon berdering berulang kali.
NBA Security
Dengan Agus Widada, dengan siapa saya berbicara dan sebagainya.
• Suara hendaknya jelas, berwibawa sehingga mudah di dengar hindari kata-kata dan cara yang
kurang sopan.
• Berikan jawaban yang baik dan apabila tidak menguasai materi, berikan penjelasan yang
bijaksana.
1. Untuk siapa
2. Kapan diterima
3. Isi berita
4. Siapa penerima
5. Pada waktu mengirim berita, setelah benar nomor / alamat yang dituju, nama dan ingin bicara
dengan siapa.
Dengan Agus Widada, anggota security..... dapat saya bicara dengan …dst.
Tutup pembicaraan telepon dengan ucapan terima kasih dan selamat pagi/ siang / sore/ malam dst.
2. Mendengarkan suara yang berada di sekitar penelepon (suara radio, mobil, pesawat terbang,
dll)
3. Adakan penyisiran di tempat yang disebutkan si penelepon dan buat berita acara hasil
penyisiran.
4. Memperpanjang pembicaraan.
6. Perhatikan dialek si penelepon, sesuaikan dengan dialek suku-suku yang ada di Indonesia.
7. Bila menemukan barang yang dicurigai segera amankan TKP (Tempat kejadian perkara) dan
selanjutnya tindakan penanganan BOM sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh kepolisian.
13. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak aparat untuk pengembangan dan /atau
penanganan masalah lebih lanjut
3. Sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukan atau
4. Apabila sesaat kemudian adanya ditemukan benda yang diduga keras telah di pergunakan untuk
melakukan tindak pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut
melakukan tindak pidana itu.
2. Orang yang dianggap perlu (saksi, korban atau mungkin pelaku-pelaku yang belum tertangkap)
untuk tidak meninggalkan TKP sebelum datangnya petugas Polri yang berwenang menangani
lebih lanjut.
4. Melaporkan/ menyerahkan tersangka dan barang bukti (bila ada) kepada petugas Polri yang
berwenang menangani lebih lanjut.
1. Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan/ terjadi atau akibat yang ditimbulkan.
2. Tempat tempat lain yang berhubungan dengan tindakan pidana tersebut dimana barang barang
bukti, korban atau bagian tubuh korban di temukan.
Tindakan yang dilakukan adalah :
• Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang-orang yang tidak berkepentingan.
• Pertahankan keaslian TKP bila petugas Polri belum tiba serta cegah agar berkas-berkas/ barang
bukti jangan sampai hilang atau rusak.
• Apabila datang petugas Patroli, laporkan tentang keadaan yang ditemukan di TKP baik korban,
pelaku dan barang bukti.
• Buatkan berita acara sekaligus kronologis kejadian sampai kepada tindakan akhir yang diambil.
Menghentikan pendarahan :
1. Penekanan di tempat pendarahan dan pembalutan dengan kain kassa (kain bersih)
2. Penekanan di bagian yang lebih atas jika penekanan pada tempat pendarahan tidak berhasil.
3. Pemasangan tornilet apabila ada anggota badan atas (lengan) atau anggota badan bawah
(tungkal terputus).
Mengatasi shock :
1. Baringkan penderita dengan kepala lebih rendah, miringkan kepala ke samping kiri/ kanan.
4. Selimuti tubuhnya.
Patah tulang
1. Membidai tulang yang patah dengan tehnik yang benar
2. Menjauhi segala tindakan yang dapat mengakibatkan cedera korban tambah banyak.
1. Putuskan hubungan aliran listrik dengan tubuh korban, dengan cara mematikan aliran listrik
melalui stop kontak setempat atau sekering pusat.
Korban tenggelam
1. Usahakan membawa korban dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal dan atau ke
darat/ tepian.
2. Usahakan mengeluarkan air dari paru atau lambung korban dengan cara membalikkan tubuh
korban.
4. Bila kesadaran dan pernafasan telah pulih jaga agar jalan nafas tetap bebas.
Korban keracunan
1. Racun yang masuk dari mulut, usahakan untuk mengencerkan sekaligus menetralisir racun
dengan cara memberikan air matang, susu mentah atau tablet Norit.
2. Usahakan mengeluarkan racun dengan cara merangsang muntah melalui sentuhan jari penolong
pada dinding tenggerokan atas.
3. Racun yang mengenai kulit : Lepaskan pakaian korban yang tersiram racun, bilas bagian tubuh
yang terkena racun dengan air bersih.
• Jauhkan korban dari sumber racun sebaiknya penolong mempergunakan alat pelindung
pernafasan seperti masker atau tutup hidung dengan sapu tangan, kendorkan pakaian
korban yang mengganggu pernafasan.
2. Jangan biarkan korban berdiri atau berlari agar api yang masih melekat di badannya tidak
bertambah besar.
3. Lepaskan pakaian dan /atau benda benda yang mengganggu gerak nafas.
4. Jangan membubuhi apa apa luka bakar dengan mentega, tinta, pasta gigi, kopi, kecap, dan lain
lain, karena hal itu dapat mempersulit membersihkan luka selanjutnya.
5. Tutuplah luka bakar yang kena dengan kain yang bersih jangan membalut dengan kapas atau
pembalut yang dapat menyerap karena akan melekat pada luka bakar.
Kejang/ kram
4. Bila penderita masih sadar berikan air 1 sendok + garam dapur (takaran air minum+ 1 sendok
teh garam dapur)
5. Pada sengatan panas, siramkan air dingin pada tubuh penderita akan membantu menurunkan
panas tubuh penderita.
6. Bila keadaan gawat/ ada tanda–tanda shock, penderita segera dibawa ke Rumah Sakit.
1. Terhadap orang mabuk yang mengganggu ketertiban lingkungan/ kawasan lingkungan lakukan
penangkapan apabila melakukan perlawanan, gunakan tongkat yang disiapkan dengan tidak
membahayakan diri orang mabuk tersebut.
4. Setelah sadar agar diberitahukan bahwa ia pada saat mabuk telah melakukan pengrusakan
pengrusakan selanjutnya agar mengganti seluruh biaya ganti rugi atas perbuatan yang
dilakukannya.
5. Bila mabuknya tidak melakukan perbuatan yang menggangu keamanan dan ketertiban
dilingkungan kerja, misalnya bernyanyi, tidur tergeletak berikan pertolongan dan antarkan ke
rumahnya.
6. Serahkan kepada pihak yang berwajib bila yang bersangkutan melakukan perlawanan dan atau
tidak bersedia mempertangung jawabkan perbuatannya.
1. Segera turun tangan apabila timbul kemacetan lalu lintas dalam atau sekitar lingkungan/
kawasan kerja.
2. Uraikan semua kendaraan yang macet satu persatu, agar dapat berjalan dengan tertib.
3. Apabila ada kendaraan angkut yang mangkal agar secepatnya disuruh jalan dan melarang angkut
mangkal di area jalur masuk atau keluar Gedung.
4. Atur/ tertibkan kendaraan karyawan/ tamu yang parkir di tempat parkir yang telah ditentukan.
5. Apabila kendaraan mogok, minta bantuan karyawan untuk mendorong ketempat yang aman
agar tidak mengganggu kendaraan yang lain.
2. Apabila yang dihadapi orang gila yang sedang mengamuk di lingkungan/ kawasan kerja,
usahakan dengan akal cerdik melumpuhkan orang gila tersebut dengan tidak membahayakan
diri sendiri dan jika yang bersangkutan misalnya :ditangkap dengan menggunakan jaring dan
jangan di gunakan kekerasan.
2. Apabila dalam perkelahian tersebut digunakan alat–alat yang berbahaya (rantai, pentungan,
senjata tajam) usahakan pemisahan dan diarahkan kepada salah satu pihak yang menggunakan
senjata.
Perkelahian kelompok
1. Usahakan memberi peringatan yang dapat menarik dan mengalihkan perhatian para pelaku.
2. Minta bantuan masyarakat/ petugas keamanan lainnya untuk dapat memisahkan kelompok
yang berkelahi agar menjadi kelompok kecil.
Bila dilingkungan tempat kerja di jumpai ada orang yang mencurigakan gerak-geriknya, bahkan telah
berbuat kejahatan maka yang perlu di perhatikan adalah sebagai berikut :
1. Dalam menghadapi pelaku kejahatan harus selalu waspada dan jangan melakukan tindakan yang
ceroboh sehingga dapat menimbulkan kerugian diri sendiri.
3. Bila pelakunya lebih dari satu orang segera hubungi Anggota Security yang lainya dengan melalui
alat komunikasi yang berlaku/ ada dan bila perlu mengadakan penangkapan terhadap pelaku
tersebut.
• Dalam waktu bersamaan Anggota Security lainya menghubungi Pos Polisi terdekat melalui
telepon atau alat komunikasi lain yang ada.
• Setelah diadakan penangkapan segera pelakunya di amankan berikut barang bukti yang ada.
Bila di lingkungan tempat kerja di jumpai ada orang yang mencurigakan gerak-geriknya, bahkan telah
berbuat kejahatan maka yang perlu di perhatikan adalah sebagai berikut :
1. Dalam menghadapi pelaku kejahatan harus selalu waspada dan jangan melakukan tindakan yang
ceroboh sehingga dapat menimbulkan kerugian diri sendiri. Jika pelakunya seorang dan bisa
diatasi segera lakukan penangkapan.
2. Bila pelakunya lebih dari satu orang segera hubungi Anggota Security yang lainya dengan melalui
alat komunikasi yang berlaku/ ada dan bila perlu mengadakan penangkapan terhadap pelaku
tersebut.
• Dalam waktu bersamaan Anggota Security lainya menghubungi Pos Polisi terdekat melalui
telepon dan atau alat komunikasi lainya yang ada.
• Setelah di adakan penangkapan segera pelaku amankan berikut barang bukti bila ada
1. Tindak kekerasan/ penganiayaan adalah merupakan suatu tindakan yang dapat dilakukan baik
oleh sesama karyawan ataupun oleh karyawan terhadap atasan/ pimpinannya, ataupun oleh
orang luar instansi/ perusahaan terhadap karyawan berupa pemukulan, demonstrasi dan
sebagainya, dimana perbuatan ini dilakukan dengan sengaja melawan hukum yang berlaku
• Melakukan tindakan–tindakan sebagaimana tersebut pada point C di atas apabila terjadi korban.
V I P. PROTECTION
3. Melakukan sterilisasi lokasi yang akan dikunjungi, ruangan yang akan dimasuki dan ruangan
sekitarnya.
5. Mengenali dengan baik siapa-siapa yang berada dekat di sekitar orang yang dikawal.
7. Melakukan tes/ percobaan terhadap makanan dan minuman yang akan disuguhkan kepada
orang yang akan diproteksi.
8. Menempatkan diri dari orang yang akan di kawal sejauh–jauhnya 10m (tergantung situasi
setempat)
9. Selalu melakukan kordinasi dengan regu pengawal yang berada di luar ruangan/ gedung.
10. Mengetahui dan memeriksa langsung pintu-pintu/ jalan-jalan yang dapat dipergunakan sebagai
pintu/ jalan darurat.
11. Mencari informasi lokasi Rumah Sakit/ Dokter terdekat dengan tempat acara.
13. Tanggap/ peka pada setiap perubahan/ perkembangan situasi yang terjadi.
15. Bila sedang menghadiri suatu acara, maka wajib untuk mengetahui dengan pasti: waktu,
tempat, jadwal acara, orang-orang penting (VIP) lainnya yang juga akan hadir.
16. Selalu bersikap tenang sekalipun terjadi suatu keadaan darurat/ bahaya.
PENGAMANAN ACARA
Pengamanan acara yang dimaksud seperti : Acara konser musik, pernikahan, jumpa artis, pertandingan
olah raga, dan lain lain.
2. Mengenal dengan baik ketua panitia penyelenggara, dan panitia panitia yang
berhubungan dengan keamanan.
6. Acara yang mendatangkan penonton atau penggemar, maka setiap petugas pengamanan harus
menghadap kepada penonton, pengunjung (tidak ikut menonton)
7. Mengetahui dengan baik medan dari tempat penyelenggara acara, termasuk akses control dan
pintu pintu darurat.
8. Membuat sistem perparkiran yang baik, sehingga alur masuk keluar kendaraan berjalan lancar,
sehingga bila terjadi keadaan darurat, semua kendaraan dapat dievakuasi dengan cepat.
10. Mengetahui dan menjaga pusat pembangkit listrik (panel control, genset) dan mengetahui
tempat penyimpanan APAR maupun hydrant, nomor telephon PLN dan unit Pemadam
Kebakaran
11. Melakukan dengan seksama terhadap seluruh orang, barang dan kendaraan.
13. Segera melakukan tindakan yang diperlukan manakala menemukan sesuatu hal yang
mencurigakan.
14. Tetap bersikap tenang meskipun menghadapi situasi bahaya/ darurat sehingga tidak
menimbulkan kepanikan.
Mengadakan penjagaan/ pemeriksaan pada pintu-pintu akses keluar/ masuk orang, barang dan
kendaraan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika bertugas pada akses control adalah :
3. Harus mencatat dan mengetahui semua aktivitas pada dan sekitar akses control.
5. Setiap ada kecurigaan/ kejadian yang terjadi harus segera berkordinasi dengan pimpinan.
PEMERIKSAAN BARANG
1. Pada dasarnya semua barang yang keluar-masuk harus disertai surat jalan.
2. Setiap barang yang akan keluar harus diperiksa surat jalannya, jika ada yang tidak sesuai atau
kejanggalan maka barang tidak boleh keluar dan Satpam segera menghubungi bagian terkait.
3. Bila ada pemeriksaan didapati barang yang disinyalir milik perusahaan, maka Satpam wajib
menanyakan surat ijin keluar barang atau menahan barang tersebut dan mengkonfirmasikan ke
bagian terkait.
BARANG MENCURIGAKAN
1. Barang mencurigakan adalah : barang yang diduga barang peledak/ BOM, bahan kimia, barang
terlarang (narkoba, Morfin, ganja, senjata api, dll)
2. Apabila ada barang-barang yang tidak dikenal/ tidak ada hubungannya dengan perusahaan
ditaruh, barang tersebut jangan disentuh, diinjak atau ditendang sebelum anda mengamati
barang tersebut secara cermat/ memastikan barang apa yang anda lihat tersebut.
3. Gunakan indra penciuman untuk memastikan apakah barang yang ditaruh tersebut berbau/
bahan kimia yang berbahaya.
4. Jika barang tersebut ternyata barang yang mencurigakan, segera berkoordinasi dengan
pimpinan security.
PEMERIKSAAN KENDARAAN
1. Pada saat kendaraan masuk, anggota security menghentikan kendaraan, setelah berhenti untuk
lebih aman di taruh cone di depan mobil.
2. Petugas security melakukan penghormatan atau memberikan salam, sapa dan senyum,
sampaikan bahwa ada pemeriksaan kendaraan.
4. Setelah pintu terbuka lakukan pengecekan di dalam kendaraan dengan menggunakan cara
manual.
5. Jika menggunakan kaca cembung lakukan pemeriksaan dari samping kanan kendaraan memutar
ke kiri sampai ke tempat semula dengan seksama.
6. Cek bagian kendaraan mulai dari ruang dalam (ruang bawah tempat duduk, penebalan
dashboard, lantai bawah karpet, bau menyengat), ruang bagasi(barang terkesan berat, ruang
ban, penebalan bagasi), bagian bawah mobil (rangkaian kabel baru, tanda lampu berkedip,
penempelan alat perekat, dll)
7. Untuk kendaraan box petugas menanyakan barang yang dibawa dan meminta supir/ kenek agar
membuka bagasi bagian belakang.
8. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, persilakan kendaraan berjalan dan ucapkan terima
kasih.
POLA PEMERIKSAAN
1. Petugas memberikan salam, sapa, dan senyum terhadap orang yang masuk.
5. Apabila ditemukan nada suara berbunyi di metal detector, maka wajib dilakukan pengecekan
secara manual (dengan tangan)
6. Petugas menyampaikan kepada tamu agar tas yang dibawa dibuka sendiri oleh yang punya dan
menunjukkan isinya , tidak boleh dirogoh oleh petugas, cek bagian dalam tas dengan cermat.
7. Apabila menggunakan jaket maka petugas security melakukan pengecekan secara manual
(dengan tangan)
BAB II
Keadaan darurat (EMERGENCY) adalah dimana tidak memungkinkan dilaksanakannya kegiatan rutin
perusahaan/ lokasi secara normal akibat perubahan situasi dan kondisi secara mendadak yang apabila
tidak ditanggulangi akan berakibat fatal seperti :
1. Gempa Bumi
2. Ledakan Bom
3. Kebakaran
4. Unjuk Rasa
5. Kerusuhan Massa
6. Banjir
7. dll
UMUM
Suatu keadaan darurat gempa bumi adalah situasi yang terjadi mendadak dan tidak dikehendaki yang
mengandung ancaman dan gangguan terhadap kehidupan, asset perusahaan dan kegiatan operasional
lingkungan, oleh karena itu diperlukan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasinya.
Prosedur tetap ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman pelaksanaan tugas anggota peran keadaan
darurat gempa bumi dengan tujuan agar diperoleh keseragaman tindakan pada saat terjadi keadaan
darurat.
• Chief Security ; Memimpin para pelaksana untuk melaksanakan peran keadaan darurat gempa
bumi
• Assisten Chief, Koordinator, Danru dan Anggota Security ; Melaksanakan peran serta keadaan
darurat gempa bumi
• Pospol terdekat
• Polsek terdekat
• Mobil Ambulance
• Rumah Sakit
2. Segera menyelamatkan korban terutama manusia, karyawan dan materil asset penting
perusahaan melalui tangga darurat (hindarkan pemakaian lift)
4. Segera memutuskan aliran listrik dari luar apabila ada dengan cara mematikan saklar induk dan
semua sekring dan membiarkan sekring pada tempatnya.
5. Menempatkan dan mengamankan asset perusahaan (dokumen dan peralatan penting) yang
dapat diselamatkan di lokasi yang aman.
6. Mengamankan dan melarang orang yang tidak berkepentingan memasuki lokasi yang terkena
bencana alam.
7. Setelah bencana alam terakhir dan dinyatakan aman melakukan penyisiran seluruh lokasi untuk
memeriksa korban dan asset perusahaan yang perlu diselamatkan
Proses Evakuasi
Kadiv GA
1. Memerintahkan Chief Security untuk melakukan evakuasi sesuai tugas masing masing.
Chief Security
1. Memimpin anggota security melakukan pengamanan pada pintu masuk, pintu keluar dan area
titik kumpul para pengungsi
2. Melakukan penyisiran ke seluruh ruangan gedung untuk memastikan apakah semua penghuni
sudah melakukan evakuasi atau belum
6. Apabila ada penghuni yang pingsan atau terluka segera minta bantuan petugas P3K
2. Memastikan bahwa semua penghuni telah di evakuasi dan telah berkumpul di titik kumpul yang
telah ditentukan .
3. Memastikan bahwa semua pintu pintu ruangan sudah dalam keadaan terkunci.
UMUM
Suatu keadaan darurat ancaman bom adalah situasi yang terjadi mendadak dan tidak dikehendaki yang
mengandung ancaman dan gangguan terhadap kehidupan, asset perusahaan dan kegiatan operasional
lingkungan , oleh karena itu diperlukan tindakan yang cepat untuk mengatasinya.
Prosedur tetap ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman pelaksanaan tugas anggota peran keadaan
darurat ancaman bom dengan tujuan agar diperoleh keseragaman tindakan pada saat terjadi keadaan
darurat.
Kadiv GA, Memberikan perintah kepada Danru Security dan para pelaksana
Danru Security Memimpin para pelaksana untuk melaksanakan peran keadaan darurat ancaman bom.
• Pospol terdekat
• Polsek terdekat
• Mobil Ambulance
Satpam yang mengetahui, menemukan dan atau mendapat informasi adanya ancaman Bom wajib
melakukan tindakan :
1. Satpam yang mengetahui, menemukan dan atau mendapat informasi adanya ancaman Bom
dilarang melakukan tindakan apapun dan segera melapor kepada Komandan Regu.
2. Komandan Regu segera menghubungi Kapuskodal Ops untuk melakukan pendalaman informasi
dan pencegahan diri.
3. Mengatur dan memeriksa arus lalu lintas keluar masuk tamu, karyawan dan kendaraan di
lingkngan perusahaan.
4. Menyelamatkan dan menjauhkan karyawan dan asset penting perusahaan dari lokasi yang
berbahaya.
8. Membantu aparat mengadakan penyisiran dan melarang orang yang tidak berkepentingan
memasuki lokasi lingkungan perusahaan.
• Pada umumnya tindakan kejahatan dengan menggunakan bom dan bahan peledak itu dilakukan
oleh pelaku kejahatan yang dikenal sebagai teroris, anggota separatis, orang biasa yang berlatar
belakang balas dendam, sakit hati, ekonomi dll.
• Kemungkinan besar ancaman ancaman bom dapat diterima melalui apa saja dan dapat terjadi
setiap waktu dengan beberapa pertimbangan atau alasan yang tidak jelas.
Cara bertindak
Pada umumnya informasi tentang adanya ancaman bom dan bahan peledak itu disampaikan secara :
3. Cara lain
• Segera berkoordinasi dengan pihak teknisi dan siap bertindak berdasarkan rincian info yang
diterima.
• Segera mengarahkan telepon operator untuk mengalihkan pembicara di telpon itu kepada
security dan mencatat hal hal penting untuk diketahui sebagai langkah penyelidikan lebih
lanjut.
• Tetap tenang jika menerima ancaman bom, jaga agar suasana biasa dan tetap tenang.
• perpanjang pembicaraan dengan mengajak penelepon mengenai kondisi dan lokasi peletakan
bom.
11. Catat ciri khas penelpon : Jenis kelamin, Logat bicara, Cara berbicara, seperti apa latar
belakang, penelpon dll.
Apabila informasi ini diperoleh melalui pesan seseorang, maka orang tersebut supaya diwawancarai
lebih detail sehingga memperoleh gambaran yang lebih kongkrit.
Apabila informasi diperoleh melalui surat, perhatikan penulisan tangannya/ huruf mesin tik
atau komputer yang digunakan, Demikian pula kertasnya, tanggal, stempel pos, alamat pengirim, dll
yang dianggap perlu.
Apabila pesan diperoleh dengan cara lain, maka tetap diperlukan unsur-unsur utama keterangan dan
dapat dilakukan sesuai situasi dan kondisi pada saat itu.
Proses Evakuasi
Kadiv GA
• Memerintahkan Chief Security untuk melakukan evakuasi sesuai tugas masing masing.
Chief Security
1. Memimpin anggota security melakukan pengamanan pada pintu masuk, pintu keluar dan area
titik kumpul para pengungsi.
2. Melakukan penyisiran ke seluruh ruangan gedung untuk memastikan apakah semua penghuni
sudah melakukan evakuasi atau belum
2. Memastikan bahwa semua penghuni/ pengunjung telah dievakuasi dan telah berkumpul di titik
kumpul yang telah di tentukan.
3. Memastikan bahwa semua pintu pintu ruangan sudah dalam keadaan terkunci.
5. Melaporkan segera apabila ada penghuni/ pengunjung yang terluka kepada Chief Security.
3. Nama Penelepon :
ü Pria ü Lokal
ü Wanita ü Daerah
ü Dewasa ü Asing
v TATA BAHASA
ü Nyaring ü Sedang
ü Dalam ü Bagus
ü Tinggi ü Jelek
ü Lembut ü Kacau
ü Ditelan
ü Marah
ü Sengau ü Emosional
ü Jelas ü Rasional
ü Lancar ü Mengacau
ü Lambat ü Tertawa
ü Kacau
ü Musik
ü Local ü Laut
ü Intern ü Kantor
UMUM
Suatu keadaan darurat kebakaran adalah situasi yang terjadi mendadak dan tidak dikehendaki yang
mengandung ancaman dan gangguan terhadap kehidupan, asset perusahaan dan kegiatan operasional
lingkungan, oleh karena itu diperlukan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasinya.
Prosedur tetap ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman pelaksanaan tugas anggota peran keadaan
darurat kebakaran dengan tujuan agar diperoleh keseragaman tindakan pada saat terjadi keadaan
darurat
Satpam yang mengetahui dan atau mendapat informasi adanya kebakaran wajib melakukan tindakan
:
4. Segera menyelamatkan korban terutama manusia/ karyawan dan material asset penting
perusahaan melalui tangga darurat (hindarkan pemakaian lift)
5. Berusaha memadamkan api jika masih berkobar dengan menggunakan alat pemadam
kebakaran yang ada dilingkungan perusahaan.
6. Segera memutuskan aliran listrik dari luar apabila ada dengan cara mematikan saklar induk dan
semua sekring dan membiarkan sekring tetap pada tempatnya
7. Memberi tahu karyawan ruangan lain untuk bersiaga dan membantu memadamkan api guna
melokalisir/ membatasi areal kebakaran
8. Mengamankan dan melarang orang yang tidak berkepentingan memasuki areal kebakaran yang
dapat merusak benda-beda yang berkaitan dengan kebakaran atau TKP
9. Membantu petugas yang berwenang/ Polri dalam melakukan pemeriksaan, pendataan dan
pengumpulan barang bukti
1. Seluruh anggota security harus mengerti dan mengetaui serta mampu mempergunakan
peralatan pemadam kebakaran yang ada
2. Jika dalam patroli menemukan asap, atau mencium bau yang keras, petugas patroli harus segera
mencari tahu sumbernya dan kalau sudah diketahui segera berusaha memadamkannya dengan
menggunakan tabung pemadam terdekat.
3. Apabila tidak berhasil segera laporkan kepada Danru, posko dan pihak teknisi serta pihak
management.
Tugas–tugas security dalam menghadapi terjadinya kebakaran besar adalah sebagai berikut :
1. Tetap memelihara tempat kebakaran ataupun sekitarnya agar tidak ada yang memanfaatkan
situasi untuk melakukan pencurian
2. Arahkan tamu-tamu/ karyawan agar segera turun dengan menggunakan eskalator/ tangga jalan
serta melarang menggunakan lift
3. Dalam melakukan evakuasi cegah kepanikan orang- orang serta yakinkan bahwa kebakaran
telah teratasi.
4. Mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan dan untuk mempermudah petugas pemadam
yang tiba segera bertindak.
7. Selain melakukan penyelamatan jiwa pengunjung/ tamu, karyawan harus juga menyelamatkan
barang barang pengunjung atau tamu, tenant, karyawan dari sasaran pencuri.
8. Ikut membantu kelancaran tugas para petugas pemadam kebakaran ataupun aparat terkait.
9. Jangan lupa untuk mengetaui prosedur fire yang ada.
10. Apabila terjadi kebakaran dalam penyampaian beritanya selain ditujukan kepada pihak teknisi
dan pimpinan perusahaan juga disampaikan kepada operator telpon.
1. Selamatkan korban terutama manusia/ karyawan, materil dan segera hubungi pemadam
kebakaran, ambulance dan petugas keamanan lain.
2. Jika api masih berkobar segera memadamkan api dengan mengarahkan pemadam kebakaran/
alat pemadam kebakaran yang ada dilingkungan kawasan kerja.
3. Apabila ada aliran listrik, segera putuskan dari luar dengan mematikan saklar induk dan semua
sekering serta jangan dikutak–kutik (biarkan sekering pada tempatnya/ kotak sekering) serta
disegel.
5. Usahakan orang-orang yang tidak berkepentingan agar dilarang/ tidak memasuki daerah
kebakaran atau merusak berkas berkas kebakaran/ barang bukti yang ada.
6. Bantu petugas yang berwenang/ Polri dalam mengumpulkan barang bukti/ saksi dalam
melakukan pemeriksaan.
TINDAKAN DAN CARA PENANGANAN UNJUK RASA Satpam yang mengetahui, menemukan dan atau
mendapat informasi akan adanya unjuk rasa wajib melakukan tindakan :
1. Satpam yang mengetahui, menemukan dan atau mendapat informasi adanya unjuk rasa segera
melapor kepada Komandan Regu
2. Komandan Regu segera menghubungi chief security untuk melakukan pendataan informasi dan
pencegahan dini.
3. Mengatur dan memeriksa arus lalu lintas keluar masuk tamu, karyawan dan kendaraan
dilingkungan perusahaan, serta mengecek alat yang diperlukan (Hidrant, Apar, dll)
6. Mengarahkan dan menjauhkan peserta unjuk rasa dari lokasi penting asset perusahaan.
3. Komandan Regu segera menghubungi Kasie, Ops, Kabag keamanan dan atau Puldalsis (Pusat
Pengendali Situasi)
4. Mengatur dan memeriksa arus lalu lintas keluar masuk tamu, karyawan dan kendaraan
dilingkungan perusahaan, serta mengecek alat yang diperlukan (Hidrant, Apar dll)
6. Melarang orang yang tidak berkepentingan masuk lingkungan perusahaan, menutup pintu
utama dan menunggu perintah atasan.
8. Segera memutuskan aliran listrik dari luar apabila ada dengan cara mematikan saklar induk dan
semua sekring dan membiarkan sekring pada tempatnya.
9. Menempatkan dan mengamankan asset perusahaan (dokumen dan peralatan penting) yang
dapat diselamatkan di lokasi yang aman.
11. Mengamankan dan melarang orang yang tidak berkepentingan memasuki lokasi kerusuhan
massa baik saat kejadian maupun sesudahnya.
12. Setelah kerusuhan berakhir dan dinyatakan aman, melakukan penyisiran seluruh lokasi untuk
memeriksa korban dan melakukan pendataan asset perusahaan yang masih bisa atau perlu
diselamatkan.
Close Circuit Television (CCTV) adalah merupakan suatu perangkat yang merupakan alat pembantu
untuk tugas/ petugas pengamanan, dan alat ini cara bekerjanya digerakkan dengan tenaga listrik sesuai
dengan namanya alat atau perangkat ini terdiri dari atas dan pesawat televisi.
CCTV akan diterjemahkan dalam bahasa kita sama artinya dengan pengindraan jarak jauh atau kamera
dan pesawat televisi.
• Kerawanan lokasi
• Luas lokasi
• Kesibukan lokasi
Karena alat ini harus di pantau secara terus menerus, maka dengan sendirinya harus ada orang yang
tugasnya mengamati layar televisi yang memuat hasil pemantauan kamera dan petugasnya adalah
operator CCTV.
3. Apabila dalam layar kaca televisi terlihat hal-hal yang mencurigakan agar segera dilaporkan pada
Danru atau siapa saja yang berada di posko, laporkan secara jelas mengenai kecurigaan tersebut
serta sebutkan lokasinya.
5. Apabila melihat situasi dilantai 1,2 dan 3 ramai pengunjung supaya segera memberitahu Danru,
agar Danru yang menerima laporan tersebut akan mengambil suatu keputusan apakah pada
area tersebut perlu ditambah petugasnya atau petugas di area tersebut perlu diingatkan agar
lebih waspada dan lebih siaga serta jeli dalam mengawasi posnya.
6. Apabila salah satu kamera mengalami gangguan supaya melaporkan hal tersebut kepada pihak
teknisi dan jangan lupa melaporkan kepada Danru terlebih lagi bila gangguan tersebut setelah di
cek oleh teknisi memakan waktu cukup lama perbaikannya.
7. Selain memantau layar kaca televisi, operator CCTV juga harus dapat menghandle pelengkap
lain yang berada di CCTV Room yaitu Fire Alarm dan Security Alarm
FIRE ALARM
Apabila Fire Alarm berbunyi, petugas CCTV harus melakukan hal hal sbb:
1. Laporkan hal tersebut kepada Danru ataupun yang berada di posko dan minta mereka agar
stand by untuk mengetahui laporan selengkapnya setelah mendapat hasil dari print out
2. Segera melihat Switch Board fire alarm dan teks tombol silence sehingga red lamp menyala.
Kemudian tekan tombol troble silence hingga bunyi buzzer hilang
3. Ambil hasil printer, kalau dalam printer ada tulisan yang bunyinya fire atau smoke segera
laporkan ke Danru atau petugas posko untuk segera dilakukan pengecekan ke lokasi ( jaringan
lupa menyebutkan lokasinya ).
4. Apabila Warning dari printer ada tulisan yang berbunyi Massage, Acknowledge atau Warning
segera laporkan pada pihak terkait.
SECURITY ALARM
1. Alat ini dipasang pada pintu ruang control teknisi dekat dengan perangkat alat CCTV
2. Apabila box security alarm berbunyi ada yang membuka salah satu emergency yang dibuka kita
tinggal mengeceknya saja ke box yang ditempatkan di tembok sebelah kiri CCTV Board.
3. Apabila security alarm berbunyi, petugas CCTV harus mengetahui lokasi sumber alarm tersebut
dan selanjutnya segera melaporkan ke Danru atau petugas di posko untuk segera melakukan
pengecekan.
Untuk menjaga agar di CCTV room tetap waspada dan siaga maka operator CCTV dalam menjalankan
tugasnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Melarang yang tidak berkepentingan memasuki CCTV room apabila ada yang berkepentingan
masuk harap dicatat.
• Petugas CCTV dilarang meninggalkan CCTV room tanpa ada yang menggantikan, dilarang tidur
atau melakukan hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi dalam menjalankan tugas sebagai
operator.
BAB III
• Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan/ terjadi atau akibat yang ditimbulkan.
• Tempat tempat lain yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dimana barang-barang
bukti, korban atau bagian tubuh korban ditemukan.
4. Tutup, amankan dan jaga TKP dengan memberikan pagar/batas (line) dari gangguan orang-
orang yang tidak berkepentingan.
5. Pertahankan keaslian TKP (status QUO), amati dan data keadaan TKP, cegah agar berkas –
berkas/ barang bukti jangan sampai hilang atau rusak dan letaknya jangan sampai berubah.
6. Sambil menutup TKP hubungi bagian investigasi, pimpinan atau Pos Polisi terdekat.
8. Catat keterangan saksi-saksi yang mengetahui dan jangan sampai berhubungan satu sama
lainnya.
9. Apabila datang petugas, laporkan tentang keadaan yang ditemukan di TKP baik korban pelaku,
barang bukti.
Tertangkap tangan :
3. Sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya, atau
4. Apabila sesaat kemudian adanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk
melakukan tindak pidana itu yang menunjukan bahwa ia adalah pelakukanya atau turut
melakukan tindak pidana itu.
2. Orang yang dianggap perlu (saksi korban atau mungkin pelaku yang belum tertangkap) untuk
tidak meninggalkan TKP sebelum datangnya petugas POLRI
4. Melaporkan/ menyerahkan tersangka dan barang bukti (bila ada) kepada petugas POLRI yang
berwenang menangani lebih lanjut.
1. Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan/ terjadi atau akibat yang ditimbulkan
2. Tempat tempat lain yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dimana barang – barang
bukti, korban atau bagian tubuh korban ditemukan.
3. Terhadap TKP, yang ditemukan petugas yang patroli/ pengamanan, penjagaan, maka harus
dapat menjaga, status Quo (Keaslian TKP)
1. Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang orang yang tidak berkepentingan
2. Pertahankan keaslian TKP (status Quo) selama pemeriksaan terhadap TKP, bila petugas Polri
belum tiba serta cegah agar berkas berkas/ barang bukti jangan sampai hilang atau rusak.
Periksa bila masih ada tanda-tanda kehidupan pada korban dengan cara :
3. Cek apakah masih ada tanda pernafasan (dekatkan kaca di depan hidung korban)
4. Bila masih ada tanda kehidupan beri pertolongan P3K, bila mungkin diminta keterangannya
tentang identitas pelaku.
• Bila pelaku masih berada di TKP lakukan penangkapan/ penggeledahan sebagaimana mestinya.
• Catat nama, pekerjaan, umur, alamat dan konfirmasi dengan korban, adakan pencarian singkat
bila/ dimungkinkan pelaku berada di TKP
BAB IV
2. Cara memeriksa dengan melihat lampu signalnya jika berkedip-kedip maka itu tandanya
kemampuan baterenya sudah lemah atau hampir habis dan perlu diisi kembali (charging)
3. Untuk mengisi ulang battery, HT harus terlabih dahulu dalam keadaan “ off “.
5. Tanda baterynya sudah terisi penuh, lampu signal akan berwarna hijau, dan HT siap dipakai.
• Sebutkan call-sign (nama panggilan tersebut) yang akan kita panggil/ hubungi, baru sebutkan “
Call Sign “ pemanggil. Contoh : rajawali 1, rajawali panggil, ada muatan untuk anda, ganti !
jawab : Masuk dan bongkar muatannya rajawali ganti !
• Setelah pembicaraan selesai, selalu dengan kata : SOLO – BANDUNG (Sampai – berikutnya)
ALPHABETICAL
NASIONAL INTERNATIONAL
NO
SIGN EXTENTION SIGN EXTENTON
1 A Ambon A Alva
2 B Bandung B Bravo
3 C Cepu C Charli
4 D Demak D Delta
5 E Ende E Echo
6 F Flores F Flower
7 G Garut G Golf
8 H Halong H Hotel
9 I Irian I Indian
10 J Jepara J Juliet
11 K Kendal K Kilo
12 L Lombok L Lima
13 M Medan M Mike
14 N Namlea N November
15 O Opak O Oscar
16 P Pati P Papa
17 Q Quibek Q Quebek
18 R Rembang R Romeo
19 S Solo S Seira
20 T Timor T Tenggo
21 U Umar U Unoform
22 V Viktor V Viktor
23 W Wilis W Whiskey
24 X Xray X Xray
25 Y Yangky Y Yangky
26 Z Zaenal Z Zulu
KODE RADIO
Kecelakaan hanya
5 3-4 N kerusakan pelaku melarikan 28 8-6 Dimengerti / jelas
diri
Kcelakaan korban
Ia sedang sibuk / tidak
7 3-4 K meninggal pelaku 30 8-8
ada ditempat
melarikan diri
Ada kerusuhan di
perusahaan semua alat
9 4-4 komunikasi segera 32 9-1 Tugas mengawal
memberikan bantuan dan
waspada
Anda berada
12 5-4 Sedang ada demontrasi 35 10-2
dimana/lokasi anda
Berita disiarkan ke
14 6-1 N Kejadian perampokan di … 37 10-5
seluruh anggota
Ambulans segera
20 7-1 43 8-1-5 Keadaan cuaca
dibutuhkan
Pakaian seragam Satpam disingkat Gam SATPAM adalah pakaian yang dilengkapi dengan tanda-tanda
pengenal dan atribut tertentu yang dipakai dan digunakan oleh Satpam untuk melaksanakan tugas.
Shift I (Pagi)
2. Sepatu PDH
3. Topi pet
4. Kopel
5. Gesper
8. Borgol
Shift II (Malam)
1. Pakaian Dinas Lapangan (PDL)
2. Sepatu PDL
3. Topi pet
4. Kopel
5. Gesper
8. Borgol
Pakaian seragam tersebut harus di lengkapi dengan perlengkapan Security antara lain :
3. ID Card
4. Alat Tulis
5. Buku Saku
6. Mempunyai / membawa perlengkapan lainya yang diperlukan antara lain : Alat Komunikasi (HT),
Patroli, Senter dan Jas Hujan.
• Sebelum melaksanakan Serah Terima tugas jaga, harus mengadakan Apel selama 30 Menit
sebelum melaksanakan tugas jaga.
• Pembagian shift dapat berubah sesuai dengan tuntutan tugas situasi dan kondisi yang berlaku di
lingkungan kerja.
2. Penggunaan Gam SATPAM hanya dibenarkan pada saat menjalankan tugas pengamanan
dilingkungan perusahaan.
3. Penggunaan Gam SATPAM di luar lingkungan perusahaan berdasarkan penugasan dari atasan.
4. Dalam keadaan tetentu sesuai dengan kebutuhan, penggunaan Gam SATPAM dapat dilengkapi
dengan jaket/ rompi berwarna biru tua dan penempatan atributnya disesuaikan dengan Gam
SATPAM
1. Memiliki sifat percaya diri, tabah, tegas, sabar, ulet dalam menjalankan tugas.
3. Memiliki daya tanggap yang cepat (responsive) dalam menghadapi peristiwa yang terjadi.
4. Dalam bersikap, berbicara dan bertindak harus selalu sopan tanpa menghilangkan sifat tegas
dan wibawa.
5. Dalam aktifitas sehari – hari harus selalu memperhatikan etika, moral, etika sopan santun, etika
susila, etika agama dan etika hukum.
7. Berpenampilan bersih dan rapi, baik dalam berpakaian maupun potongan rambut dicukur
pendek, kumis di rapikan dan tidak diperkenankan berjenggot / berjambang.
4. Mengenal semua lorong, gang dan batas areal dalam lingkungan/ wilayah kerja.
5. Mengenal semua pimpinan / pejabat perusahaan yang bekerja di lingkungan/ wilayah kerja
termasuk kendaraan, alamat da nomor teleponnya.
Pengamatan dan Pengetahuan dengan baik segala sumber yang bisa menimbulkan terjadinya
gangguan keamanan dan ketertiban, antara lain :