KLASIFIKASI KEBAKARAN
Manfaat : Mengetahui jenis kebakaran dan media pemadam untuk memudahkan
pemadaman.
Definisi : Penggolongan kebakaran berdasarkan jenis bahan yang terbakar dan
pemilihan bahan pemadam yang tepat.
1) Klasifikasi Menurut NFPA ( National Fire Protection Association )
Klasifikasi NFPA dikenal sebagai Klasifikasi Amerika di Darat ( Sama dengan
DPK = Dinas Pemadam Kebakaran di Indonesia ). Pembagian klasifikasi NFPA
adalah sebagai berikut :
a) Kelas A : Bahan bakar apabila terbakar akan meninggalkan arang dan abu
b) Kelas B : Bahan bakar cair
c) Kelas C : Bahan bakar listrik
d) Kelas D : Kebakaran logam
Indonesia mengikuti klasifikasi menurut NFPA yang tergabung dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PE-04/Men/1980 tanggal 14 April
1980 tentang “Syarat-syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan”.
Catatan:
Zaman sekarang kamar mesin perlu dipasang sprinkler dengan balon-balon dengan
warna dan titik pecah yang tinggi (hijau/biru)
Orang mesin kalau malam jaga di control room.
Keberhasilan fungsi di atas sangat dipengaruhi oleh polusi kapal yang memberikan dampak
sangat besar dalam pengembangan fungsi laut. Sebagai contoh bahwa kehidupan ikan di
laut mempunyai siklus dengan plankton, phyto plankton, ikan kecil dan ikan besar, serta
ikan tersebut menjadi makanan dari phyto plankton dan plankton yang hidup di permukaan
air membutuhkan sinar matahari untuk berkembang. Apabila terjadi limpahan kimia atau
minyak, akan berpengaruh langsung terhadap kehidupannya, sedangkan plankton ini sangat
dibutuhkan oleh ikan kecil. Dengan terputusnya siklus ikan ini akan langsung
mempengaruhi berkembang biaknya ikan di laut. Tumpahan minyak atau bahan lain juga
akan berpengaruh langsung terhadap daerah perairan, sehingga diperlukan adanya suatu
kesadaran dari manusia akan bahaya polusi, terutama yang berasal dari kapal.
a. Dalam pasal 12B, 12C UU No. 1 Tahun 1970 disebutkan bahwa tenaga kerja
diwajibkan :
Memahami alat-alat pelindung diri
Mematuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan & kesehatan kerja.
Dalam pasal 13 disebutkan: “barang siapa yang akan memasuki tempat kerja,
diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja dan memakai
alat-alat pelindung diri yang diwajibkan.” Dan perusahaan diwajibkan secara cuma-
cuma menyediakan semua alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang
berada di bawah pimpinannya dan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja
tersebut (pasal 14).
- PPE (Personal Protective Equipment)
Helmet – Goggles – Gloves – Safety Shoes – dust mask and respirator – protective
clothing – self contained breathing apparatus
- LSA (Live Saving Appliance)
Team work – personal – visual – the other LSA
- Fire Fighting Appliances
Fire hoses – Nozzle – hydrants – APAR – Fire axes – fire detecting system – fire
extinguish system
- Medical Equipment
Resuscitator – stretcher – medicines – medical equipment
- Oil Spill Equipment
Absorbent pads – absorbent roles – chemical dispersant – sawdust – broom – dust
pans – shovel – barrels
SHIP FAMILIARIZATION
Pengenalan-pengenalan prosedur keselamatan dikapal antara lain symbol-simbol keselamatan,
muster list, lokasi alat-alat keselamatan, nomor life jacket, nomor life boat, lokasi muster station,
akses tangga darurat, safety briefing, pemutana video safety dan drill/latihan.