Anda di halaman 1dari 6

PERSEPSI PEMIMPIN INDONESIA

PADA PEMILIHAN 2024: STUDI SURVEI

BAB I :
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara demokrasi yang mengadakan pemilihan umum setiap lima
tahun. Pemimpin yang dipilih oleh masyarakat akan memimpin negara selama masa
jabatannya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap calon
pemimpin yang akan diusung dalam pemilihan umum yang akan datang.

Pada tahun 2024, Indonesia akan mengadakan pemilihan presiden dan wakil presiden.
Sebelum pemilihan tersebut, penting untuk mengetahui kriteria sebagian masyarakat terhadap
sosok pemimpin seperti apa yang mereka cari dalam pemilihan presiden 2024 . Studi ini
bertujuan untuk mengetahui persepsi sebagian masyarakat terhadap sosok pemimpin seperti
apa yang mereka cari dalam pemilihan presiden 2024

Studi ini menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel yang
random. Responden dalam studi ini adalah masyarakat Indonesia dari berbagai kelompok usia
dan pekerjaan. Survey ini disebar di berbagai media sosial seperti Instagram, Facebook, dan
Whatsapp Blast. Survey bersifat anonim, yang artinya responden tidak diminta mengisi nama
agar responden bisa memberikan jawaban yang jujur tanpa takut akan dihakimi atas
pendapatnya. Diharapkan dengan penyebaran survey dari berbagai media ini akan
menghasilkan data yang bersifat heterogen. Data yang diperoleh dari studi ini akan digunakan
untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kriteria pemimpin yang pantas untuk
menjadi presiden 2024 dan untuk menjadikan paper ini sebagai tulisan akademik sebagai
kriteria untuk lulus dalam mata kuliah Psikologi Kepemimpinan.

Hasil dari studi ini diharapkan dapat memberikan gambaran persepsi sebagian
masyarakat akan pemimpin ideal yang cocok untuk menjadi pemimpin di Indonesia pada
tahun 2024, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam
menentukan pilihan pemimpin yang akan dipilih.
TUJUAN
Mengetahui persepsi Indonesia terkait kriteria pemimpin yang cocok untuk menjabat pada
tahun 2024.

RUANG LINGKUP MATERI


Masyarakat Indonesia dan kriteria pemimpin yang cocok bagi mereka.
BAB II : PEMBAHASAN

Survei disebarkan selama kurang lebih satu minggu melalui berbagai media sosial
berupa Whatsapp Blast, Instagram, dan Facebook. Dari survey yang disebarkan, penulis
berhasil mengumpulkan responden sebanyak 30 orang. Responden didominasi oleh laki – laki
dibanding perempuan dengan perbandingan 83,3 persen laki – laki dan 16,7 persen
perempuan. Usia responden di antaranya ; 10% berusia di bawah 18 tahun, 40% berusia
antara 18 sampai 20 tahun, 33,3%. Berusia di antara 21 sampai 25 tahun, 13,3% berusia di
antara 26 sampai 30 tahun, dan 3,3 persen berusia di atas 30 tahun.
Tingkat pendidikan terakhir responden cukup beragam dengan perbandingan sebagai
berikut ; 10 % dari responden terakhir kali menempuh Pendidikan di SMP, 56,7 % responden
terakhir kali menempuh Pendidikan di SMA atau setara, dan 33,3% dari responden terakhir
kali menempuh Pendidikan sebagai sarjana S1 atau setara.
Untuk pekerjaan dari responden didapati data yang cukup beragam, dengan presentase
Pegawai swasta sebanyak 43,3%, Mahasiswa sebanyak 30%, Pelajar sebanyak 13,3%,
Freelancer sebanyak 6,6%, Ibu rumah tangga sebanyak 3,3%, dan Wiraswasta sebanyak
3,3%.
Status pernikahan responden didominasi oleh orang yang belum menikah dengan
perbandingan sebanyak 86,7% untuk responden yang telah menikah dan 13,3% untuk
responden yang sudah menikah. Agama responden didominasi oleh Islam dengan
perbandingan sebanyak 93,3% responden beragama Islam dan 6,7% responden beragama
Kristen. Sedangkan untuk daerah responden tinggal, 56,7% responden tinggal di daerah
pedesaan dan 43,3% responden tinggal di daerah perkotaan.
Untuk sosok orang yang responden pilih yang menurut mereka cocok dalam
memimpin Indonesia pada tahun 2024, ditemukan berbagai nama yang beragam, dengan
presentase di antaranya; Ganjar Pranowo sebanyak 20%, Prabowo Subianto sebanyak 16,6%,
Ridwan Kamil sebanyak 10%, Anies Baswedan sebanyak 10%, Susilo Bambang Yudhoyono
sebanyak 3,3%, Mahfud MD sebanyak 3,3%, Basuki Hadimuljono sebanyak 3,3%, Puan
Maharani sebanyak 3,3%, Diri responden sendiri sebanyak 3,3%, dan 23,3% belum bisa
memastikan.
Karakteristik yang diinginkan oleh responden dalam pemimpin yang responden
inginkan cukup beragam. Penulis menyederhanakannya dengan presentase berikut; 36,6%
responden menginginkan sosok pemimpin yang tegas dan berwibawa, 33,3% responden
menginginkan sosok pemimpin yang Amanah dan peduli terhadap rakyatnya, 13,3%
responden menginginkan sosok pemimpin yang beragama Islam dan taat pada ajaran Islam,
6,6% responden menginginkan pemimpin yang cerdas dan memiliki prestasi, 6,6% responden
menginginkan sosok pemimpin yang jujur dan rajin dalam bekerja, serta 3,3% responden
menginginkan sosok pemimpin yang berjenis kelamin perempuan.
Keinginan sebagian responden untuk memiliki sosok pemimpin yang tegas dan
berwibawa bisa dikatakan sebagai contoh ketidakpuasan atas kepemimpinan Presiden
Jokowi, yang memimpin dari Tahun 2014 – 2024. Beberapa kritik serta pengamat hukum
menyatakan bahwa dia seringkali tidak memberikan jawaban yang jelas dalam situasi politik
yang kontroversial atau dia tidak berani untuk mengambil tindakan tegas dalam mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi negara. Presiden Jokowi juga dinilai tidak tegas dalam
menyikapi isu politik “3 Periode”.
Ada beberapa jenis pemimpin yang dikenal luas, di antaranya; Pemimpin Autokratik,
Pemimpin Demokratis, Pemimpin Transformasional, Pemimpin Transaksional, Pemimpin
Servant, dan Pemimpin Visioner. Berdasarkan data yang diperoleh melalui survei di atas,
maka sebagian besar responden menginginkan sosok pemimpin yang tegas dan berwibawa,
yang dapat diklasifikasikan sebagai pemimpin autokratik atau pemimpin transaksional.
Pemimpin autokratik adalah pemimpin yang memegang kendali penuh atas keputusan dan
aktivitas organisasi, seringkali mengabaikan pendapat atau masukan dari anggotanya.
Pemimpin transaksional adalah pemimpin yang menyoroti pada efisiensi dan kinerja,
seringkali menggunakan insentif untuk mencapai tujuan organisasi. Namun, perlu diingat
bahwa setiap pemimpin memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan tidak ada
jenis pemimpin yang sempurna.
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam paper ini, penulis melakukan studi survei terkait persepsi pemimpin Indonesia
pada pemilihan 2024. Hasil dari survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menginginkan pemimpin yang amanah dan peduli terhadap rakyat, tegas dan berwibawa,
serta beragama Islam dan taat dengan agama Islam. Responden juga menunjukkan minat
yang lebih rendah pada kualitas seperti cerdas dan memiliki prestasi, jujur dan rajin bekerja,
serta sosok pemimpin perempuan.

Dari hasil survei ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa responden menginginkan
pemimpin yang memiliki kualitas yang baik dalam hal kepemimpinan dan integritas pribadi.
Ini menunjukkan bahwa pemilih Indonesia menginginkan pemimpin yang dapat dipercayai
dan diharapkan dapat memimpin negara dengan baik . Namun, perlu diingat bahwa hasil
survei ini hanya merupakan gambaran umum dari persepsi pemilih dan bukanlah prediksi
akan siapa yang akan terpilih sebagai pemimpin di pemilihan 2024
.
DAFTAR PUSTAKA

Bass, B.M. (1990). Bass & Stogdill's Handbook of Leadership: Theory, Research,
and Managerial Applications (3rd ed.). New York: Free Press.

Northouse, P. G. (2019). Leadership: Theory and Practice (8th ed.). Sage


Publications, Inc.

Tannenbaum, R., & Schmidt, W.H. (1958). How to Choose a Leadership Pattern.
Harvard Business Review, 36(2), 95-101.

Anda mungkin juga menyukai