Anda di halaman 1dari 7

Laporan II Praktikum Analisis Regresi

REGRESI LINEAR SEDERHANA

Disusun untuk memenuhi


tugas mata kuliah Analisis Regresi

Oleh:

MUHAMMAD FARID
2108108010028

JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2022
SOAL :

Dilakukan penelitian untuk melihat hubungan variable independent (X) yaitu luas perkebunan
sawit terhadap variable dependent (Y) hasil produksi sawit berdasarkan provinsi diindonesia
pada tahun 2021

Luas Tanaman Perkebunan


Produksi Tanaman Perkebunan
Menurut Provinsi (Ribu
(Ribu Ton)
Provinsi Hektar)
Kelapa Sawit Kelapa Sawit
2021 2021
ACEH 476.70 1036.10
SUMATERA UTARA 1285.80 5310.90
SUMATERA BARAT 430.40 1352.00
RIAU 2860.80 8629.10
JAMBI 1083.90 2575.10
SUMATERA SELATAN 1058.60 3062.40
BENGKULU 319.40 1152.70
LAMPUNG 192.60 420.70
KEP. BANGKA
238.60 800.40
BELITUNG
KALIMANTAN BARAT 2117.90 5835.90
KALIMANTAN
1815.60 8600.90
TENGAH
KALIMANTAN
479.30 1212.80
SELATAN
KALIMANTAN TIMUR 1366.10 3808.70
KALIMANTAN UTARA 215.60 570.00
SULAWESI TENGAH 141.50 443.80
SULAWESI BARAT 145.10 328.40
PAPUA 181.10 724.40
Sumber : https://www.bps.go.id/subject/54/perkebunan.html#subjekViewTab5
https://www.bps.go.id/site/resultTab

Berdasarkan data tersebut, dengan menggunakan software RStudio,


maka tentukan :
1. Model Regresi Linear Sederhana
2. Pengujian Serempak
3. Pengujian Individual
4. Koefisien Determinasi
PENYELESAIAN :
Proses pemanggilan data di software R

1. Model Regresi Linear Sederhana

Interpretasi:
Berdasarkan output RStudio diatas, di dapatkan model regresi linear sederhana yaitu
Y =−81,105+3,279 X , dapat dijelaskan dari persamaan regresi disamping bahwa
jika luas perkebunan sawit (ribu hektar) bernilai 0 makan hasil produksi sawit ( ribu
ton) akan bernilai -81,105 dan jika luas perkebunan bertambah satu satuan maka
kenaikan hasil produksi sawit akan bertambah sebesar 3,279 ton.
2. Pengujian serempak
 Hipotesis
- H 0 : ρ=0 (luas perkebunan sawit (ribu hektar) tidak berpengaruh terhadap
hasil produksi sawit (ribu ton))
- H a : ρ ≠0 ((luas perkebunan sawit (ribu hektar) berpengaruh terhadap hasil
produksi sawit (ribu ton)
 Taraf nyata ¿ 0.05
 Kriteria Penolakan
Pvalue < α atau F hitung > F tabel
 Statistik Uji

Berdasarkan Output diatas dapat dilihat bahwa F hitung =141,6 dengan df 1 dan 15
maka dapat diketahui F tabel=F 0,05 ;1 ;15=4,543 dan Pvalue =4,851e-09 .
 Keputusan
Tolak H 0, karena Pvalue ( 4,851e-09 ) <α (0,05) dan F hitung ( 141,6 ) > F tabel (4,543)
 Kesimpulan:
Berdasarkan keputusan di atas, dapat disimpulkan bahwa luas perkebunan sawit
(ribu hektar) secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil produksi sawit
(ribu ton) di provinsi indonesia tahun 2021 dengan selang kepercayaan 95 % .

3. Pengujian Individual
a. Terhadap β 0
 Hipotesis
- H 0 : semua luas perkebunan sawit dapat dijelaskan oleh hasil produksi sawit
- H a : Ada beberapa luas perkebunan sawit tidak dapat dijelaskan oleh hasil
produksi sawit
 Taraf nyata = 0,05
 Kriteria Penolakan
Pvalue < α atau t hitung > t tabel
 Statistik Uji

Hasil run sintaks diatas dapat dilihat bahwa t hitung =−0,255 dengan df =16 maka dapat
diketahui t tabel=t 0,05 ;1 ;1 6=1,7 4588 dan Pvalue =0,803.
 Keputusan
Terima H 0, karena Pvalue ( 0,803 ) > α (0,05) dan t hitung (−0,255 )<t tabel (1,7 4588)
 Kesimpulan:
Berdasarkan keputusan di atas, dapat disimpulkan bahwa semua luas perkebunan
sawit dapat dijelaskan oleh hasil produksi sawit di provinsi indonesia tahun 2021
dengan selang kepercayaan 95 % .

b. Terhadap β 1
 Hipotesis
- H 0 : Secara individu luas perkebunan sawit tidak berpengaruh terhadap hasil
produksi sawit
- H a : Secara individu luas perkebunan sawit berpengaruh terhadap hasil
produksi sawit
 Taraf nyata ¿ 0.05
 Kriteria Penolakan
Pvalue < α atau t hitung > t tabel
 Statistik Uji

Berdasarkan Output diatas dapat dilihat bahwa t hitung =11,899 dengan df =15maka
dapat diketahui t tabel=t 0,05 ;1 ;1 5=1,7 5303 dan Pvalue =4,85−09
 Keputusan
Tolak H 0, karena Pvalue ( 4,85−09 ) < α (0,05) dan t hitung ( 11,899 ) >t tabel (1,75303)
 Kesimpulan:
Berdasarkan keputusan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara individu luas
perkebunan sawit berpengaruh terhadap hasil produksi sawit di provinsi indonesia
tahun 2021 dengan selang kepercayaan 95 % .

4. Koefisien Determinasi
Interpretasi :
Berdasarkan hasil output dari R nilai Adjusted R Square (Koefesien Determinasi)
sebesar 0,8978 ≈ 0,90 yang menyatakan bahwa 90 % hasil produksi sawit di beberapa
Provinsi di Indonesia ada Tahun 2021 di pengaruhi oleh luas perkebunan sawit sedangkan
selebihnya yaitu 10% dipengaruhi oleh factor lain yang tidak disebutkan dalam model.
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara luas perkebunan sawit
(ribu hektar) dengan hasil produksi sawit (ribu ton) di beberapa provinsi Indonesia pada
tahun 2021. Dan juga koefesien determinasi menunjukkan nilai 0.90 menunjukkan model
regresi tersebut cukup baik untuk model peramalan

Anda mungkin juga menyukai