Anda di halaman 1dari 3

Tehnik mengajar Two Stay Two Stray atau Dua Tinggal Dua Tamu

dikembangkan oleh spencer Kagan. Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay


Two Stray yaitu salah satu model pembelajaran yang memberikan kesempatan
untuk setiap kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain.
Banyak kegiatan mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu.
Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa lainnya.
Padahal dalam kenyataan hidup diluar sekolah, kehidupan dan kerja, manusia
saling bergantung satu dengan yang lainnya. Langkah langkah model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut:
1) Siswa dikelmpokan menjadi beberapa Siswa kelompok yang beranggotakan 4
siswa.
2) Guru memberikan masalah yang berbeda-beda kepada masing-masing
kelompok dan siswa berdiskusi dengan anggota-anggota kelompok membahas
materi yang telah diberikan.
3) Setelah semua kelompok menyelesaikan tugasnya, dua orang dari setiap
kelompok bertamu kekelompok lain untuk mendengarkan hasil kerja
kelompok lain untuk di bagikan kepada kelompoknya.
4) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi kelompok lain yang datang berkunjung ke kelompok mereka.
5) Tamu kembali ke kelompok asalnya untuk melaporkan hasil yang mereka
dapat dari kelompok lain.
6) Kelompok mendiskusikan dan membagikan hasil yang didapatkan dari
kelompok lain dan membahas hasil kerja mereka
7) Mempresentasikan hasil kelompok didepan kelas
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Natoadmojo, 2010). Populasi pada penelitian ini merupaakan siswi remaja di SMP
Negeri 1 Kota Bengkulu. Populasi pada remaja kelas VIII SMP Negeri 1 Kota
Bengkulu berjumlah 296 siswa/i.
2. Sample
Sample adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2018). Sample dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas VIII yang
berjumlah 42 orang di SMP Negeri 1 Kota Bengkulu dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria inkuisi
Kriteria inkluisi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili
dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (natoadmojo,
2010). Kriteria inkluisi dalam penelitian ini adalah:
a. Bersedia menjadi responden
b. Berada dikelas VIII yang hadir saat Pre test dan Post test
c. Dalam keadaan sehat
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteri dimana subjek penelitian dapat mewakili
dalam sample karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian
(natoatmojo, 2010). Kriteri akskluisi dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas VIII
yang tidak hadir saat penelitian. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik simple random sampling dengan teknik undian (lottery
technique) dengan pengambilan sample menggunakan rumus lameshow (1997):
α
Z 2− . P ( 1−P ) N
2
n=
α
d 2 ( N−1 ) + Z 2− . P ( 1−P )
2
Keterangan :

N = Besar sampel
2 α = Nilai pada distribusi normal standar yang sama pada
Z−
2
tingkat kepercayaan 95% adalah 1,96
P value = Proporsi dalam populasi 0,5
N = Besar populasi 296 orang
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang di inginkan (0,1)
1,96.0,5 ( 1−0,5 ) 276
n= 2
( 0,1 ) ( 276−1 )+1,96.0,5 ( 1−0,5 )

1,96.0,25 .276
n=
0,01 ( 275 ) +1,96(0,25)

135,24 135,24
n= n=
2,75+ 0,49 3,24

n=41,7

n=42 Orang
8) Berdasarkan perhitungan sampel didapatkan jumlah sampel yaitu 42 reponden.

https://worldpopulationreview.com/country-rankings/obesity-rates-by-country

Anda mungkin juga menyukai