Anda di halaman 1dari 1

ETIOLOGI

Program profesi ners linju


1. Faktor genetik PENATALAKSANAAN
2. Infeksi Amin, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Sartono setiawan 3. Radiasi 1. Mempertahankan suhu dengan ketat Medis dan Nanda Nic- Noc Edisi Revisi Jilid 3. Jogakarta:
Mediaction Publishing.
4. Disfungsi plasenta Berat badan lahir rendah yaitu bayi 2. Mencegah infeksi dengan ketat
214121137 5. Faktor nutrisi dengan berat badan kurang dari 2500gr 3. Pengawasan nutrisi dan ASI PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
6. Merokok, peminum alkohol, bekerja berat semasa pada waktu lahir (Amru sofian, 2012). 4. Penimbangan ketat
hamil, plasenta previa, kehamilan ganda, obat-obatan PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Faktor Gangguan :
PREMATURE KLASIFIKASI DISMATURE Pertukaran zat antara ibu dan janin PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Retardasi pertumbuhan
Faktor Ibu : Faktor Janin : Faktor Plasenta : intra uterin
1. Usia ibu < 20 thn atau > 35 thn kelainan kromosom, infeksi janin kronik Hidramnion, plasenta previa, KPD
2. Jarak kelahiran yang terlalu dekat (inklusi sitomegali, rubella bawaan, gawat solutio plasenta, kehamilan kembar. BB < 2500 gram Dehidrasi
3. Paritas janin, dan kehamilan kembar).
Dinding otot Rahim Bayi lahir premature (BBLR/BBSLR)
bagian bawah lemah Kehilangan cairan

Sekunder Imaturitas Fungsi organ- Penurunan


terapi ginjal Ginjal Prematuritas Kekurangan Jaringan lemak Pemaparan Permukaan tubuh Penguapan
organ belum baik daya tahan
cadangan energi subkutan lebih tipis dengan suhu luar relative lebih luas berlebih
Resiko infeksi Halus dan (I.12414)(Hal.86)
kulit Resiko infeksi
piodermal mudah lecet Kehilangan panas Kehilangan panas
Malnutrisi Observasi :
melalui kulit
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Sepsis Resiko termoregulasi tidak
Hipoglikemia Terapeutik :
efektif
Sediakan materi dan media penkes
- Imaturitas lensa mata Jadwalkan penkes
- Sekunder efek O2
Berikan kesempatan untuk bertanya
Mata Hati Paru-paru Usus Otak
Dokumentasikan hasil pengukuran suhu

Retrolentral fibroplasia Edukasi :


Konjugasi bilirubin - Pertumbuhan dinding Peristaltik Dinding Imaturitas sentrum2 vital
belum baik dada belum sempurna belum sempurna lambung lunak Jelaskan prosedur pengukuran suhu
- Vaskuler paru imatur
Retinopati Menyusui tidak
Regulasi Reflek menelan
Hiperbilirubin Pengosongan Mudah kembung pernafasan belum sempurna efektif
(I.14539)(Hal.278) Insuf pernafasan lambung belum baik
Observasi : Promosi laktasi (I.14539)(Hal.278)
Resiko/Ikterik Pernafasan periodic Defisit nutrisi
Identifikasi kondisi awal bayi setelah lahir Observasi :
neonatus Penyakit pernafasan biot
Monitor tanda vital bayi membrane hialin Pola nafas tidak Disfungsi motilitas Identifikasi kebutuhan laktasi bagi ibu dan bayi
efektif gastrointestinal
Terapeutik : Manajemen nutrisi (I.03119)(Hal.200) Terapeutik :
Pencegahan infeksi (I.14539)(Hal.278)
Berikan vit K 1mg IM Observasi : Fasilitasi ibu saat melakukan IMD
Observasi : Manajemen jalan nafas(I.01011) (Hal.186)
Rawat tali pusat secara terbuka Monitor asupan makanan Gunakan sendok saat bayi belum bisa menyusu
Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik Observasi :Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
Bersihkan tali pusat dengan air matang Monitor BB Edukasi :
Batasi jumlah pengunjung Monitor pola nafas, adanya produksi sputum, adanya sumbatan jalan nafas
Selimuti untuk mempertahankan kehangatan Jelaskan pentingnya menyusui sampai 2 tahun
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Edukasi : pasien dan lingkungan pasien Anjurkan ibu menjaga produksi ASI
Auskultasi bunyi nafas, Monitor saturasi oksigen
Anjurkan tidak membubuhi apapun pada tali pusat Kolaborasi :
Monitor nilai AGD, Monitor hasil X-ray thorax
Anjurkan ibu menyusui setiap 2 jam Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
Terapeutik : Berikan O2, jika perlu
Anjurkan menyendawakan bayi setelah disusui
Terapeutik :
Anjurkan ibu mencuci tangan sebelum menyentuh
bayi Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien, dokumentasikan

Anda mungkin juga menyukai