Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

WEB OF CAUTION (WOC) ANTENATAL

Oleh :

MAWADDAH RAUDHATUL JANNAH

P1337420923030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2023
KONSEP DASAR
Web Of Caution Antenatal
TANDA & GEJALA
PERUBAHAN & ADAPTASI FISIOLOGIS MASA KEHAMILAN
 Tanda dan Gejala Presumtif Kehamilan:
DEFINISI Amenore (terlambat datang bulan), Mual  Uterus, vagina, ovarium, kulit (hiperpigmentasi), dinding perut,
muntah, Ngidam, Sinkop/pingsan, payudara, sistem respirasi, sistem urinaria
Antenatal Care merupakan suatu pelayanan yang Payudara tegang, Anoreksia nervousa,
diberikan oleh perawat kepada wanita selam hamil, sering kencing, konstipasi/obstipasi, PATOFISIOLOGI
epulis, pigmentasi (pipi, perut, varises)
misalnya dengan pemantauan kesehatan secara fisik,
 Tanda kemungkinan: pembesaran perut,  Fertilisasi: tahap penembusan korona radiate, penembusan zona
psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan tanda hegar, tanda goodel,tanda chadwiks,
pellusida, tahap penyatuan oosit dan membrane sel sperma
janin serta mempersiapkan proses persalinan dan tanda piskacek, kontraksi baxton hicks,
teraba ballottement, pemeriksa tes biologis  Pembelahan
kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebgai
kehamilan (planotest) positif  Nidasi/implantasi
orang tua (Wagiyo & Putrono, 2016).  Tanda pasti: gerakan janin dalam Rahim,
 Pertumbuhan & perkembangan embrio: masa pre embryonic, masa
denyut jantung janin, bagian janin (kepala,
bokong, lengan, kaki), kerangka janin embryonic, masa fetat

PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI DAFTAR PUSTAKA
1. Penatalaksanaan medis
 Hipertensi a. Berikan tablet Fe pada ibu hamil. Bulechek, G.M. et.al. 2013. Nursing Intervention Classification
Fifth Edition. Missouri: Elsevier Mosby.
 Preeklamsia b. Berikan vaksin TT pada ibu hamil.
 Perdarahan c. Vitamin untuk ibu hamil. Hadi, RA. 2011. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan.
Ungaran : Vivo Publisher.
 Kelainan letak (lintang dan d. Meterhin untuk menghentikan perdarahan.
Hamilton, Persis Mary. 2012. Dasar-dasar Keperawatan
sungsang) 2. Penatalaksanaan keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta : EGC.
 Hidramnion a. Nausea
Manuaba. 2010. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa
 Ketuban pecah dini b. Peningkatan frekuensi berkemih pada TM I dan TM II Kebidanan. Jakarta : EGC.
c. Sakit punggung atas dan bawah Marjati, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC.
d. Edema dependen PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi
e. Nyeri ulu hati dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
f. Kesemutan jari-jari PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Kriteria Hasil, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
1. Nyeri akut (SDKI D.0077)
Nyeri akut merupakan diagnosis keperawatan yang didefinisikan sebagai pengalaman sensorik
atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan
Tingkat nyeri (SLKI L.08066) 2. Pola napas tidak efektif (SDKI D.0005)
Tingkat nyeri menurun berarti pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan Pola napas tidak efektif adalah adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak
kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat, dan memberikan ventilasi adekuat.
berintensitas ringan hingga berat dan konstan menurun. Pola napas (SLKI L.01004)
Tujuan : Pola napas membaik berarti inspirasi dan/atau ekspirasi telah memberikan ventilasi
Tingkat nyeri ekspektasi menurun adekuat
Manajemen nyeri (SIKI I.08238) Tujuan :
Manajemen nyeri adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk mengidentifikasi dan Pola napas membaik
mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau Manajemen jalan napas (SIKI I.01011)
fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan Manajemen jalan napas adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk
konstan. mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan napas.
Observasi Observasi

 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri  Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
 Identifikasi skala nyeri  Monitor bunyi napas tambahan (misalnya: gurgling, mengi, wheezing, ronchi kering)
 Idenfitikasi respon nyeri non verbal  Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri Terapeutik
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup  Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw thrust jika
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan curiga trauma fraktur servikal)
 Monitor efek samping penggunaan analgetik  Posisikan semi-fowler atau fowler
 Berikan minum hangat
Terapeutik  Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
 Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
 Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (mis: TENS, hypnosis, akupresur,  Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, Teknik imajinasi terbimbing, kompres  Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
hangat/dingin, terapi bermain)  Berikan oksigen, jika perlu
 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis: suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur Edukasi
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi
Edukasi  Ajarkan Teknik batuk efektif

 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri Kolaborasi


 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri  Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
 Anjurkan menggunakan analgesik secara tepat
 Ajarkan Teknik farmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai